bertemu lagi

Vino berpikir mungkin ini awal dari karir nya dia harus menerima tawaran dari bos nya itu

****

Beberapa pekan di tempat baru Vino sedikit kewalahan karena mulai banyak pesanan berdatangan di sela kesibukan nya tiba-tiba Indah datang bersama teman nya ,Indah sendiri tidak tahu kalau Vino bekerja di sini dia sedikit terkejut

" Mau cari apa Ndah? " tanya Vino

" Mas kok di sini?" tanya Indah balik,

" Ya aku sekarang di sini Ndah kamu mau cari apa?"

" Ini mas teman Indah mau cetak undangan pernikahan,ada mas?"

" Ada...mas kira kamu yang mau cetak undangan" ucap Vino terkekeh

" Nggak lah mas calon nya aja belum ada gimana mau nikah" jawab Indah

" Sini di pilih mau yang mana"

" Jangan yang mahal-mahal mas yang sederhana saja" Sahut Teman Indah

Beberapa referensi bentuk undangan di sodorkan oleh Vino sesekali lelaki dewasa ini melirik Indah,ada ketertarikan di hati Vino pada perempuan berhijab ini, benar kata ibu nya dia sudah pantas menikah menunggu Diandra ntah sampai kapan

setelah memilih dan memberikan panjar Indah beserta teman nya pamit pulang

" Hati-hati di jalan ndah" ucap Vino dan di anggukkan oleh Indah

****

Malam ini Vino memberanikan diri untuk mengirimkan pesan pada Indah sudah lama nomer ini di simpan nya begitu saja tanpa dia hubungi

" Assalamualaikum malam Indah maaf mas ganggu kamu, lagi apa~ mas Vino" isi pesan Vino

Cukup alay menurut Vino tapi apa lagi yang harus dia tanya kan mengawali percakapan nya

Indah yang mendapat kan Pesan dari Vino senyam-senyum sendiri dan segera membalas

" Waalaikumsalam mas Indah lagi duduk aja mas,Nggak ganggu kok,ada apa?" tanya Indah yang juga tidak tau mau jawab apa

" Cuma mau tau kabar kamu saja" balas Vino lagi

" Bukannya tadi siang sudah ketemu dan kabar Indah baik"

Akhirnya Vino memberanikan diri untuk menghubungi Indah sekedar bercerita masa lalu mereka hingga larut malam

***

Vino dan Indah mulai dekat mereka terus saling memberi kabar meskipun belum ada hubungan pasti karena Indah tidak ingin pacaran pesan ayah nya tidak ada wanita muslim yang berpacaran jika memnag sudah saling cocok langsung menikah saja

Malam ini Vino memberanikan diri untuk main kerumah Indah

" Yah masih ingat mas Vino?" tanya indah pada ayah nya

" Vino mana ya?" tanya balik ayah Indah

" Vino anak buk Ida pak" Sahut Vino sopan sambil menyalami punggung tangan ayah Indah

" Astaga sampai lupa bapak,susah besar kamu ya,dulu saat kami di sana kamu baru tamat SMA ya, sekarang sudah dewasa tampan lagi,kerja apa Vin"

" Alhamdulillah pak sekarang kerja di percetakan dekat pasar"

" Wah,,sudah sukses ya kamu" puji Pak Harun ayah Indah

" Nggak pak masih anak buah orang,gimana bapak sehat?" tanya Vino

" Alhamdulillah sehat tapi terkadang sering saling kaki Vin maklum lah sudah pensiun sudah tua ada saja penyakit nya" sahut pak Harun

" Ndah bikin minum dulu, panggil ibu" perintah ayah nya

" Sampai lupa,maaf mas tunggu sebentar ya" pamit Indah kebelakang

Terlihat kehangatan di keluarga Indah,Ayah nya masih sama dengan dulu selalu ramah

" Ini nak Vino yang di depan rumah kita dulu yah?" tanya Ibu Indah keluar

" Iya bu,,sudah besar ya ayah sampai pangling lihat nya,anak siapa ayah kira tadi"

Ibu Indah pun tak sedikit pun menyimpan rasa benci pada Vino meskipun ibu Vino dulunya sering kepo dan tidak suka pada nya

Malam ini perbincangan hangat di selingi canda tawa terjadi di rumah Indah,Ayah dan Ibu Indah menyambut Vino baik untuk kakak perempuan Indah sudah menikah dan menempati rumah lain

" Seperti nya sudah malam pak, bu saya pamit dulu" ujar Vino yang melirik jam sudah pukul 10 lewat

" Keasikan ngobrol jadi lupa waktu ya" sahut ibu Indah

" Sering-sering main ke sini Vin,jangan sungkan kami sudah menganggap mu sebagai anak sendiri" ujar Pak Harun membuat Indah menarik sudut bibirnya kecil

Vino menyalami kedua orang tua Indah dan segera pamit pulang,Indah mengantarkan Vino sampai ke pintu luar rumah nya

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***