...🌿🌿🌿...
Sore yang menggerah kan, Nirmala terbangun dari tidurnya setelah mengulang kembali tidurnya yang terganggu oleh keributan yang buat kedua orangtuanya. Badannya terasa lengket karena hampir seharian ia tidur tanpa mandi, perutnya pun belum terisi apapun semenjak tadi pagi.
Dengan mata sembab nya Nirmala bangkit dari pembaringannya, ia mengusap matanya yang masih terasa ngantuk tapi terbangun karena merasa lapar.
Dengan langkah gontai khas bangun tidur Nirmala kamar mandi yang berada dalam kamarnya, ia memilih untuk mandi terlebih dahulu sebelum mengisi perutnya karena bau badannya mengalahkan perut keroncongannya.
Beberapa menit kemudian. Nirmala sudah berpakaian lengkap ala khas nya sendiri, tengtop yang hanya berbalut jaket Levis dan celana Jeans yang terdapat robekan dibagian paha nya. Nirmala yang memang tidak pandai berdandan, hanya memoleskan bedak tabur diwajahnya serta lipbalm untuk melembabkan bibirnya yang kering serta rambutnya yang hanya dikuncir kuda.
Setelah selesai, Nirmala keluar dari kamarnya menuju meja makan karena perutnya yang sudah meronta minta diisi makanan. Ternyata ruangan yang tadi pagi penuh dengan pecahan beling piring dan gelas kini sudah bersih, siapa lagi yang membersihkannya kalau bukan ART yang bekerja dirumah Nirmala.
ART yang seumuran dengan mama nya itu, datang disaat pagi dan pulang di sore hari setelah semua pekerjaannya selesai. Seperti yang Nirmala tau, makanan yang terhidang di atas meja makan itu pasti ART nya yang menyiapkan sebelum pulang. ART tersebut tidak bisa menginap karena memiliki cucu yang ia rawat setelah meninggalnya anak dan menantunya karena kecelakaan.
Nirmala menarik kursi lalu mendudukkan tubuhnya, tatapannya beralih menatap dua kursi kosong yang dulu selalu ditempati keedua orang tuanya saat makan bersama. Kini suasana itu sudah lama hilang, bahkan Nirmala sudah lupa kapan terakhir kalinya ia makan bersama kedua orangtuanya.
Bertepatan dengan Nirmala yang baru selesai mengisi perutnya, suara klakson mobil Lestari sudah menggema di luar rumahnya.
Tin...tin...tin....
Nirmala pun berlari menuju kamarnya untuk mengambil tas selempang kecil yang selalu ia gunakan untuk menyimpan dompet dan handphone nya saat berpergian, sebelum pergi tak lupa ia mengunci pintu rumahnya.
"Lama banget sih" Gerutu Lestari.
"Sorry, gue tadi baru selesai makan" jawab Nirmala cengengesan.
"Makan? jam segini, gak takut gemuk loh? gak kebayang gue kalau tubuh ramping Lo ini jadi gemuk" Lestari menatap Nirmala dari ujung kaki hingga ujung kepala.
"Mau gimana lagi Les, gue dari pagi emang baru makan sekarang kok. Habis nelpon Lo tadi pagi gue langsung nyambung tidur gue yang terganggu akibat kegaduhan orang tua gue, pusing gue lihat mereka ribut terus"
"Gitu-gitu juga orang tua Lo Nir"
"Yeee, yang bilang orang tua Lo siapa? eh tunggu bentar, gue kok kayak nyium bau sesuatu gitu" Nirmala mengendus-endus aroma yang menganggu indera penciumannya.
Lestari menyengir. "Hehehe, kayaknya bau yang Lo cium itu bau badan gue. Gue juga baru bangun langsung kesini dan belum mandi"
"Ah pantesan dari tadi gue nyium bau asem jawa" Nirmala menutup hidungnya.
"Sialan Lo Nir, jadi pergi gak nih?!" ucap Lestari kesal.
"Jadi dong, Lo udah charger kan tuh mata? jangan sampai ngantuk lagi kayak tadi malam, gak asyik banget Lo"
Lestari pun melajukan mobilnya meninggalkan pelataran rumah Nirmala menuju club' yang sudah menjadi tempat tumpuan bagi mereka berdua saat pusing karena orang tuanya.
Diperjalanan, Lestari terus saja mengomel karena Nirmala yang masih menutup hidungnya.
...☘☘☘...
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit, kini mobil Lestari sudah terparkir rapi diparkiran club'. Mereka berdua segera turun dan langsung masuk kedalam.
Suara dentuman musik yang memekakkan telinga menyambut kedatangannya, dan orang-orang yang berada disana begitu menikmati musik yang dimainkan oleh DJ.
Serta aroma alkohol yang menyerbak menambah nuansa syahdu bagi mereka pecinta club.
Nirmala dan Lestari menyusuri club'yang gemerlap dengan lampu berwarna warni yang sudah menjadi ciri khas club' tersebut. mereka berdua pun duduk lalu memanggil waiter untuk memesan minuman yang menjadi andalan mereka berdua.
Jus jeruk, itulah yang selalu Nirmala dan Lestari pesan setiap kali datang ke club tersebut. Mereka berdua tidak pernah sekalipun menyicipi alkohol, karena mereka tau hal apapun bisa terjadi bila mereka mabuk.
Disela-sela meminum jus jeruknya, Lestari menunjuk ke arah seseorang yang ia kenal.
"Nir lihat deh itu kayaknya si Aldo"
Nirmala pun menoleh kearah yang ditunjukkan oleh Lestari. "Iya itu si Aldo, ternyata dia pecinta club juga"
"Wah gila tu si Aldo, gak lihat keadaan sekitar langsung nyomot aja" Lestari menggeleng-gelengkan kepalanya melihat apa yang diperbuat oleh Aldo teman sekampusnya itu, menyesap bibir wanita yang mungkin adalah pacarnya.
"Itu dunia dia, dan kita begini aja jangan sampai terpengaruh dengan begituan" ucap Nirmala yang memperingati temannya yang terus memperhatikan apa yang sedang dilakukan oleh Aldo dan wanita yang bersama Aldo itu.
"Rasanya gimana ya Nir? mereka kok kayak menikmati banget" Lestari meminum jus nya, tapi tatapan nya terus tertuju pada dua insan yang sedang berpadu dalam buaian hasrat yang terlarang.
Mendengar itu, Nirmala sontak menjitak kepala temannya itu.
"Ingat ya Les, kita emang sering datang ke club bukan berarti kita juga sama seperti mereka. Awas Lo kalau sampai kayak gitu, gak mau lagi gue temenan sama Lo!"
"Ah Lo kok gitu sih Nir, apa salahnya kalau cuma ciuman bibir gitu"
"Iya awalnya cuma ciuman bibir, tapi ujung-ujungnya keterusan dan melakukan hal yang lebih dari itu"
"Sok tau Lo Nir" bantah Lestari.
"Kebanyakan gitu Les, makanya kita harus hati-hati dan jangan sampai terhasut"
Tak lama, Aldo dan wanita yang bersama Aldo itu keluar dari club dengan Aldo yang merangkul wanita itu dan tangannya meraba-raba tubuh wanita tersebut.
Sekitar 10 menit setelah keluarnya Aldo dari club, Nirmala dan Lestari pun keluar dari club hendak pulang. Malam ini mereka pulang cepat karena mood Nirmala terganggu akibat pemandangan yang ditunjukkan oleh temannya.
Diparkiran, Lestari mengamati mobil yang dikenalnya yang terparkir disebelah mobilnya. Mobil itu milik Aldo, dan Lestari pun penasaran dan mengintip.
Lestari langsung membungkam mulutnya setelah melihat apa yang dilakukan Aldo bersama wanita itu didalam mobil.
Benar kata Nirmala, yang awalnya cuma ciuman bibir bakal keterusan melakukan hal lebih dari sekedar ciuman bibir.
"Ya ampun Nir, si Aldo begituan sama cewek tadi didalam mobilnya."
"Bener kan apa yang gue bilang, makanya kita harus hati-hati dan jangan sampai tergoda dengan hal begituan."
Nirmala pun menarik temannya yang berdiri mematung masuk kedalam mobil, dan Lestari seakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ulahnya yang penasaran mengintip mobil teman sekampusnya itu membuat matanya tercemar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Paulina H. Alamsyah Asir
next thor
2022-03-10
1
~🌹eveliniq🌹~
haii nyicil baca ya semangat support selalu
2022-02-09
3