Tengah malam, Vaola keluar dari kamar karena haus. Di lorong menuju tangga, Vaola bisa melihat lampu dapur yang menyala. Dia pikir itu siapa ternyata kakek Subono yang masih berdiam diri dengan kepala yang menunduk.
"Kakek?" Tanya Vaola dengan menyentuh pundaknya.
"Hmm? kau belum tidur?" Tanya nya dengan menatap Vaola yang hanya diam.
"Di mana Zephyr? apa dia sudah tidur?" Tanya nya lagi dengan menghindari tatapan Vaola.
"Aku haus, Zephyr sudah tidur. Bagaimana dengan kakek? kenapa kakek belum tidur?" Tanya Vaola dengan ikut duduk di depan kakek Subono.
"Entahlah, kakek masih belum terbiasa dengan keadaan di mansion ini." Senyum nya.
Vaola bangkit dari duduknya dan segera membuat teh hangat untuk mereka berdua, setelah selesai barulah Vaola duduk kembali.
"Teh hangat nya kek, agar tubuh kakek tetap hangat." Senyum Vaola.
"Terimakasih, kau memang anak yang baik. Pantas saja istriku begitu menyukai mu..." Ucap nya dengan mengambil teh tersebut dan segera mencicipi nya.
"Kakek jangan terlalu bersedih, kakek juga harus pikirkan kesehatan kakek. Bagaimana pun, bukankah nenek sudah mengatakan sesuatu sebelumnya?" Tanya Vaola yang membuat kakek terdiam.
"Kek, bagaimana pun kakek masih memiliki Zephyr. Kakek tahu? Zephyr sendiri pun nampak sangat terluka, dia seperti trauma akan kehilangan lagi. Terlebih, dia kembali mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu yang membuat nya terbaring koma." Vaola terus saja mengoceh.
"Meskipun sikap Zephyr seperti orang yang tidak peduli, tapi percayalah... Dia begitu menyayangi kalian, Zephyr tidak mau terjadi sesuatu lagi pada kakek. Jadi, aku harap kakek bisa mengikhlaskan kepergian nenek." Senyum Vaola dengan menyentuh tangan kakek yang sudah mengkerut itu.
"Kakek akan lebih senang jika di rumah ini terdapat tangisan bayi..." Senyum kakek dengan menggenggam tangan Vaola yang langsung diam, diam karena bingung.
"Kakek mau menikah lagi?" Polos Vaola yang membuat kakek langsung menghela nafas berat, dia mengelus-elus dada nya agar sabar. Selain baik dan lembut, dia juga lupa bahwa Vaola sangat oon!
"Bukankah kau bilang akan segera memberikan kami cucu? kakek akan sangat bahagia jika kalian segera memberikan cucu!" Tegas nya.
"Ahh, itu. Cucu ya tinggal cucu, aku akan menanyakan nya pada Zephyr." Cengir Vaola.
Bagi Zephyr mungkin itu adalah hal yang wajar, biasanya dalam home schooling itu lingkungan hidupnya sangat tertutup dan terjaga, bahasa dan etika akan selalu yang pertama. Jadi wajar, jika Vaola tidak mengerti tentang hal itu.
Selain karena sekolah nya yang tertutup, Vaola juga tidak pernah berinteraksi dengan lawan jenisnya yang seumuran dengan nya. Karena itu lah papa nya sangat cemas saat Vaola pergi, dia takut jika Vaola akan di manfaatkan oleh seseorang.
Tak mereka sadari, seseorang melihat dan mendengar percakapan mereka di dapur. Dia Zephyr yang langsung menyusul Vaola saat tidak merasakan keberadaan nya di kamar, namun dia terkejut dengan apa yang ia dengar dari Vaola.
Vaola begitu memperhatikan nya, karena itu lah kakek selalu memalingkan wajahnya dari tatapan Vaola. Apakah Vaola tahu perasaan seseorang hanya dalam sekali lihat? pantas saja, saat dirinya bersedih Vaola langsung berubah lembut.
••••
Setelah mengantarkan kakek ke dalam kamar, Vaola pun kembali ke kamar dengan air minum yang ia bawa dalam gelas. Namun, saat Vaola hendak masuk kedalam kamar, seseorang malah memeluknya hingga membuat air yang Vaola bawa tumpah mengenai dada nya.
Kaos putih yang Vaola kenakan nampak tercetak jelas dalaman nya, hal itu membuat Vaola kesal karena dia merasa dingin.
"Apa yang kau lakukan? kau tidak lihat bajuku jadi basah?" Kesal Vaola dengan meletakkan gelas tersebut yang sudah tersisa sedikit air nya.
Zephyr tidak bersuara, dia menatap Vaola yang masih kesal karena baju nya basah.
"Ah ya, aku bertemu Kakek di bawah. Kakek nampak nya sangat sedih, kau jangan membuat ulah lagi oke? kasian kakek." Ucap Vaola dengan menatap Zephyr yang terus memperhatikan dada nya.
"Apa yang kau lihat?" Tanya Vaola galak.
"Bukankah kau akan memberikan cucu untuk kakek?" Tanya Zephyr dengan tersenyum.
"Hmm...Itu memang benar." Angguk nya.
"Ahh kalau begitu, bagaimana kalau sekarang kita membuat nya?" Tanya Zephyr dengan membuka beberapa kancing piyama nya hingga memperlihatkan dada dan perutnya yang sudah terekspos bebas.
"Memangnya bagaimana?" Polos nya, melihat kepolosan Vaola dalam hal dewasa seperti ini membuat Zephyr tersenyum senang.
Zephyr menepuk ranjang di samping nya yang kosong, dengan cepat Vaola duduk di sana dan bersandar pada dada Zephyr. Jangan lupakan jika Vaola begitu menyukai laki-laki yang berdada bidang.
"Ihh apa yang kau lihat?" Kaget Vaola saat Zephyr memperlihatkan sebuah video dewasa, Zephyr yang melihat itu langsung tertawa karena wajah dan telinga Vaola memerah.
"Kau beneran tidak tahu?" Tanya Zephyr dengan gemas.
"Aku tahu, Lolita sering melihatnya. Tapi, itu sangat tidak sopan." Polos nya.
Lagi-lagi Zephyr tertawa, Vaola yang baru saja keluar dari istananya tentu saja merasa hal itu sangat menjijikkan dan tidak sopan, selama 21 tahun ini Vaola habiskan dengan kegiatan yang membosankan di sana.
"Tapi, itu memang caranya membuat keturunan." Balas Zephyr dengan suara yang berbisik di telinga Vaola, salah satu tangan Zephyr yang menganggur langsung mengelus perut Vaola dari balik kaos yang basah itu.
"Benarkah? Lolita bilang, rasanya akan sangat sakit." Tanya Vaola dengan cepat.
"Sakit? tidak, dia hanya berbohong.." Ucap Zephyr dengan suara yang mulai serak.
"Kau yakin?" Vaola nampak tak percaya dengan apa yang ia dengar dari Zephyr, karena sepertinya Zephyr tak terlalu menanggapi perkataan nya, Zephyr sangat asik dengan kegiatannya untuk menciumi leher nya.
"Kau sangat menyukai leherku ya? apakah wangi?" Tanya Vaola.
"Bisa kau diam? di saat seperti ini jangan mengatakan hal yang aneh-aneh, sebut dan panggil saja nama ku dengan mesra." Geram Zephyr, jika membiarkan Vaola terus mengoceh yang ada dia akan kesal karena semua yang Vaola katakan sangat lah konyol.
"Hm baiklah, ak... Akhhh!! apa yang kau lakukan? kau menggigit ku lag..." Ucapan Vaola langsung terhenti saat tiba-tiba saja Zephyr menempelkan bibirnya.
Terasa hangat dan lembut bibir Zephyr, Vaola merasa jantungnya kembali berdetak kencang. Mata nya masih terbuka, dia bisa melihat mata Zephyr yang tertutup. Kedua alis yang tajam, hidung yang begitu mancung dan bulu mata yang lentik membuat nya terlihat sempurna.
Vaola bisa merasakan sentuhan lidah Zephyr yang menari-nari di atas bibirnya, seolah meminta celah untuk mengizinkan masuk. Entah karena insting atau apa, Vaola pun membuka bibirnya hingga membuat daging tak bertulang itu langsung mengobrak-abrik mulutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
happy oktavia
wwwoooo.. cucumu segera datang, kek...😙😙
2022-06-13
1