PLAKKK!!
Vaola menampar pipi Zephyr dengan begitu kencang, tangan Vaola bergetar karena ini pertama kalinya dia melakukan hal tersebut. Ternyata rasanya sangat melegakan...
"Lancang! siapa kau hah? apa kau tidak punya etika sopan santun tuan?" Marah Vaola dengan melepaskan pelukan nya dengan paksa.
Zephyr berbalik ke arah orang-orangnya yang nampak menyaksikan kejadian barusan, mereka yang di tatap seperti itu segera bersiap untuk melakukan perlawanan namun ternyata dugaan mereka salah.
"Pergi!" Ucap nya dengan suara yang begitu berat.
"Baik tuan..." Kompak mereka.
"Zephyr.." Panggil nenek Wendah, dia tahu jika Zephyr adalah laki-laki yang akan melakukan apapun untuk kepentingannya sendiri. Dia takut jika Zephyr akan semakin membuat Vaola membencinya..
"Kau! apa yang kau kata..." Ucapan Vaola langsung teredam saat Zephyr menggendong tubuh nya dengan paksa, Lolita yang melihat itu ingin mengejar nya namun segera di tahan oleh Romy, sekertaris Zephyr.
"Nona, mengerti lah.... Biarkan mereka menyelesaikan masalah yang tertunda dulu." Ucap nya dengan tegas.
"Tapi, bagaimana jika tuan Zephyr menyakiti nya?" Takut Lolita namun sekertaris tersebut hanya tersenyum.
"Saya rasa justru sebaliknya." Ucap nya dengan menatap kepergian Zephyr dan Vaola menuju sebuah mobil yang langsung melaju dengan cepat.
••••
Vaola terus berontak dalam dekapan Zephyr, sudah banyak bagian tubuh Zephyr yang ia gigit maupun ia pukul bahkan dia bisa melihat tangan Zephyr hanya berdarah karena gigitan nya. Namun Zephyr tak bereaksi sama seperti, persis seperti dulu.
Hingga berhentilah mobil yang mereka tumpangi di sebuah vila yang ada di puncak gunung, para pelayan langsung shock saat melihat Zephyr yang menggendong paksa seorang wanita.
"Zephyr stop!!! kau mau bawa aku mana?" Takut Vaola.
BRUGHHH!!
Zephyr meletakkan Vaola di atas ranjang begitu saja, Zephyr melepaskan kacamata nya hingga mata merah nya terlihat begitu menyalang. Terbesit senyum sendu dalam ekspresi nya, meskipun tatapan nya tetap tajam namun tak dapat Vaola pungkiri bahwa dia bisa melihat raut wajah Zephyr yang begitu sedih.
"Akhhh!!" Pekik Vaola saat tiba-tiba saja Zephyr merebahkan tubuhnya di atas tubuh nya, Vaola bisa merasakan helaan nafas Zephyr yang keluar secara berkali-kali.
"Lepaskan! kau berat!!" Kesal Vaola yang masih sama seperti dulu, selalu ribut dan berisik.
"Maaf..."
"Eh?" Kaget Vaola.
"Maafkan aku..."
"...."
Zephyr mendongakkan kepalanya dan menatap Vaola yang sama menatapnya juga, bisa ia lihat mata merah itu nampak berair. Apakah Zephyr kecolok kerah pakaian nya yang terdapat motif bunga-bunga itu? entahlah...
"Ada ap..."
"Maafkan aku, aku tidak tahu jika kau sedang sakit. Kenapa kau merahasiakan nya dari ku? jika saja, John tidak menemukan data mu di rumah sakit mungkin aku tidak akan pernah tahu jika kau sakit." Ucap nya.
"Aku tidak mengerti apa maksud mu, cepatlah menyingkir." Marah nya dengan menghempaskan dada Zephyr yang berada di atas tubuh nya, namun Zephyr tidak bergeming sedikitpun.
"Apakah kau tidak bisa memaafkan aku?" Tanya Zephyr yang membuat Vaola terdiam.
"Apa yang harus aku lakukan agar kau bisa memaafkan aku?" Tanya Zephyr dengan mengecup tangan Vaola yang berada di dada nya.
"Apakah aku harus kembali terbaring koma agar selalu ada di samping ku?" Tanya Zephyr secara terus-menerus.
"Apakah aku har..."
"Yak!! sebaiknya kau terus saja koma dan jangan bangun lagi! kau membuat ku muak saja!" Marah Vaola dengan mendorong tubuh Zephyr hingga tersingkir.
"...." Zephyr duduk di samping Vaola dengan kepala yang menunduk.
Vaola yang melihat itu mendengus sebal, dia tidak mungkin segampang itu memaafkan nya bukan? tapi Vaola tidak bisa jika terus mengabaikan seseorang yang sedang terpuruk, dia memang memiliki hati yang lapang.
Namun, jika di ingat-ingat lagi masalah mereka dulu. Bukankah seharusnya itu masalah yang kecil, Vaola sudah merenungkan nya saat ibu dari Lolita yang menceritakan tentang perjalanan hidupnya saat bersama suaminya dulu.
Tidak ada rumah tangga yang berjalan mulus, untuk masalah pertengkaran itu memang sudah hal yang biasa dalam kehidupan karena dengan adanya masalah itu mereka bisa semakin kuat dan mengerti tentang kehidupan yang sebenarnya.
Namun tetap saja, Vaola masih enggan memaafkannya. Tapi, apakah dirinya egois? sudah satu tahun Zephyr tersiksa sedangkan dirinya? dia nampak baik-baik saja bahkan dia bisa menjalani kehidupannya seperti semula.
BUGHH!
Vaola mendorong tubuh Zephyr yang terdiam hingga jatuh tersungkur di atas ranjang dengan posisi yang begitu mengerikan, kepala yang berada di bawah dan tubuh yang ada di atas.
"Rasakan! kau memang pantas menerimanya!" Puas Vaola dengan bangkit dari duduknya.
"Jangan aku mohon...." Panggil Zephyr dengan memegang tangan Vaola.
"Ada apa dengan mu? kenapa kau terus menempel padaku? lepaskan, aku hanya haus. Bagaimana mungkin kau tidak memberikan aku air sedangkan aku adalah tamu mu?" Heran Vaola dengan wajah kesal nya.
"Ah maaf.." Ucap nya dengan melepaskan cekalan tangannya.
Vaola menghela nafas dan segera membuka pintu kamar tersebut, sedangkan Zephyr terus mengikuti nya dari belakang. Hingga saat di lorong, Vaola berhenti hingga membuat Zephyr heran.
"Ada apa?" Tanya Zephyr.
"Kanan atau kiri?" Tanya Vaola dengan menunjuk jalan di depan nya, Zephyr yang melihat itu langsung tergelak dan menunjuk ke arah kiri.
Para pelayan yang melihat ekspresi Zephyr yang sangat jauh berbeda itu pun nampak heran, Zephyr seperti seorang pelayan yang baru saja di siksa karena ekspresi nya begitu buruk sedangkan Vaola? dia nampak santai dan biasa biasa saja.
Inilah yang Lolita takutkan, begitu pun dengan Roby selaku ayah nya. Vaola sangat mudah berbaikan dengan masalah, bahkan mereka takut jika Vaola di manfaatkan oleh seseorang karena kebaikan dan ketulusannya itu.
Sikap nya yang pemarah namun sangat baik dan ceria membuat siapapun sangat nyaman berada di sekitarnya, itulah hal yang membuat Theo menyukai sosok nya. Di tambah, Vaola tidak pernah memperlihatkan rasa sakit yang di alami nya agar tidak membuat mereka khawatir dan cemas, tidak hanya itu, Vaola juga sangat pintar menyembunyikan kesedihannya hingga membuat orang selalu berpikir bahwa Vaola hidup seperti tanpa ada beban.
"Vodka? kau tidak punya air biasa?" Tanya Vaola heran.
"A-ada, aku akan meminta pada pelayan. Kau tunggu sebentar...." Ucap Zephyr namun segera di hentikan oleh nya.
"Aku ingin kau sendiri yang mengambil nya, cepat." Ucap nya dengan duduk di kursi pantry itu dan kembali fokus pada macam-macam minuman di depannya.
Zephyr langsung beranjak dari sana, namun sesekali dia pun membalikkan tubuhnya untuk melihat keberadaan Vaola karena dia sangat takut jika Vaola pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
happy oktavia
swmoga lancar lg up nya ya thor.. sehat sll💐
2022-06-08
0