Setelah satu tahun berlalu, banyak yang berubah di antara mereka semua. Vaola yang kembali ceria seperti dulu dan Zephyr yang kembali kejam dan bringas seperti sebelumnya, untuk Lolita sendiri dia merasa senang karena akhirnya Vaola kembali.
Pagi ini, Vaola berada di toko bunga yang ada di pusat kota. Toko utama mereka yang nampak ramai, selain toko bunga di sana juga ada sebuah taman kecil untuk teatime. Banyak yang protes karena tempat tersebut sangat kecil, karena pada dasarnya Lolita dan Vaola tidak berniat membuat tempat tersebut.
Mereka membuat tempat tersebut awalnya untuk para pengunjung yang mengantri, jadi mereka menyiapkan tempat nyaman itu agar bisa menunggu dengan baik.
"La, sepertinya kita harus membuka sebuah tempat bersantai seperti taman hidup ini lagi. Banyak yang memesan tempat tersebut untuk acara pribadinya nya, mungkin karena mereka bisa melihat banyak nya bunga yang hidup dengan segar disini." Ucap Lolita pada Vaola yang langsung mengangguk.
"Aku sudah memikirkan nya, aku akan mencari lahan untuk membuat taman hidup. Mungkin, bisa di sebut juga sebagai taman kaca. Bunga di sana khusus di taman untuk keindahan bukan untuk di petik." Balas Vaola dengan melihat-lihat data bunga yang ada di dokumen nya.
"Itu lebih bagus, ngomong ngomong.... Itu dari siapa?" Tanya Lolita dengan melirik kotak kecil yang ada di samping lengan Vaola.
"Ahh ini, Theo yang memberikan nya tadi pagi saat aku pulang dari rumah sakit. Kenapa?" Heran Vaola dengan menutup dokumen tersebut dan menatap Lolita yang langsung tersenyum lebar.
"Senangnya, kenapa kau tidak menerimanya saja? bukankah dokter Theo sangat luar biasa? dia juga sangat menyayangi mu tahu." Cemberut nya.
Vaola yang melihat itu hanya tersenyum, dia memilih untuk beranjak dari tempatnya dan berjalan ke ayunan yang ada di taman belakang toko mereka.
Vaola menghela nafas panjang, dia tahu bahwa Lolita sangat menyukai Theo sejak dulu. Dia baru tahu beberapa bulan lama nya, saat itu dia tidak sengaja melihat Lolita yang terus menatap Theo secara diam-diam.
Namun, dia juga melihat Lolita yang menangis saat Theo mengatakan rasa cinta dan mengakui perasaannya pada ayah nya dulu, dia juga tahu bahwa Lolita terus menerus mengingatkan dirinya sendiri untuk tidak terlalu berlebihan karena dia hanya seorang anak yang miskin dan Vaola lah yang berhak bersama nya.
Vaola akui, Theo memang sesuai dengan kriteria nya namun entah kenapa bayang-bayang Zephyr tidak pernah lepas dalam ingatannya. Meskipun pertemuan mereka singkat, namun kenangan nya tak bisa Vaola lupakan begitu saja.
"Hhh... Ini semua gara-gara aku yang kabur dari rumah!! seandainya aku menurut pada papa, mungkin semua ini tidak akan pernah terjadi. Kenapa ini sangat membingungkan?" Gumam nya dengan memejamkan matanya.
"Tapi, jika aku tidak kabur.... Aku tidak akan pernah bertemu dengan Lolita, hhh..." Vaola mendengus lelah, dia melirik seorang perempuan yang datang dengan tersenyum sendu pada Vaola.
"Ehh? nyonya? apakah anda baik-baik saja?" Tanya Vaola dengan membantu nya untuk duduk, kenapa wanita itu bisa masuk kedalam sana? apakah karena Lolita yang mengizinkan nya?
"Sangat cantik, pantas saja dia begitu menyukai mu." Ucap nya dengan berlinang air mata, Vaola semakin tak mengerti dengan itu semua.
"..... Bolehkah aku memeluk mu?" Tanya nya yang di balas anggukan oleh Vaola, bukankah sudah Vaola katakan? dia sangat lemah dengan tangisan seorang ibu.
"Hangat..." Tangis nya dengan tersedu-sedu.
Jantung Vaola terasa berdetak kencang, entah apa yang terjadi dia tidak tahu.
"La, dia.... Dia ibu dari Kevin, laki-laki yang sering membeli bunga Hydrangea." Ucap Lolita dengan suara yang pelan.
"Ini..." Kaget Vaola, setahu dia.... Laki-laki yang selalu mengganggu nya itu, sudah tiada saat dirinya akan di bawa ke luar negeri untuk operasi.
"Kevin, puteraku sangat senang bertemu dengan mu nona. Dia sangat merindukan kakak nya yang pergi dengan kekasihnya, di usianya yang masih muda dia sudsh mengidap penyakit tumor namun dia tetap ingin pergi kemari dengan memakai pakaian seragam sekolahnya. Dia sangat menyukai bunga tersebut untuk membuat sebuah karangan yang akan dia serahkan pada mu, dia sangat terpukul saat mendengar bahwa kau jatuh sakit. Hingga akhirnya....." Wanita itu tak sanggup lagi untuk menceritakan nya , namun dapat Vaola mengerti semua cerita nya.
Yang jelas, jantung yang ia dapatkan itu? Kevin lah pelakunya?
Kini, Vaola berdiri di depan makam Kevin yang terlihat begitu indah karena di penuhi oleh bunga Hydrangea, Vaola melihat tangannya yang menggenggam bunga tersebut.
Di letakan nya bunga tersebut di dekat foto Kevin yang sedang tersenyum lebar, jantung nya terasa berdetak hangat.
"Maaf dan terimakasih.... Aku akan menjaga jantung mu." Gumam Vaola dengan menundukkan kepalanya dan sedikit mengusap air matanya.
"La..." Ucap Lolita dengan menepuk pundak nya.
"Bibi..." Panggil Vaola pada ibu nya Kevin.
"Bibi akan pergi ke suatu tempat yang jauh, bisakah kau mengurus makam nya nak?" Tanya nya dengan air mata yang terus mengalir, wanita tua itu nampak terlihat tak bertenaga dan nampak lemah sekali.
"Aku akan mengurusnya, bibi tenang saja..." Senyum nya.
"Terimakasih..." Lega nya.
Wanita tersebut segera pamit hingga yang tersisa hanyalah Vaola dan Lolita, setelah beberapa saat di sana akhirnya mereka pun pergi.
Namun, langkah kaki Vaola langsung terhenti hingga membuat Lolita terkejut.
"Ada apa sih? ayo cep.." Ucapan Lolita tak bisa lagi di teruskan, dia nampak terkejut karena terlihat sosok laki-laki yang berpakaian hitam dan sedang memakai kaca mata hitam itu berdiri di depan Vaola dengan ekspresi yang datar.
Begitu pun dengan Vaola, Vaola menatap nya datar dan dingin. Tubuh Lolita terasa beku karena suasana di sana yang begitu mencekam, hingga akhirnya Lolita sadar bahwa saat ini adalah peringatan hari kematian kedua orang tua Zephyr.
Lolita melihat nya tadi pagi di berita, dia memegang tangan Vaola untuk segera pergi dan Vaola pun hanya menurut, namun sebelum mereka menjauh tubuh Vaola sudah di ambil alih oleh Zephyr.
"Lepas!" Marah Vaola.
"...." Zephyr hanya diam.
"Lepas Zephyr!!" Vaola terus menarik tangannya namun tak bisa ia lepaskan, cekalan tangan Zephyr begitu erat.
"...."
"Apa kau tidak dengar bodoh?cepat lepaskan tangan ku sialan!!" Marah Vaola dengan terus berontak.
Orang-orang di belakang Zephyr hanya diam, mereka nampak heran dengan sosok Vaola yang ada di sana. Terlihat nenek Wendah dan kakek Subono yang nampak shock bercampur senang saat melihat Vaola lagi.
"Zeph!!" Ucapan Vaola langsung terhenti saat tiba-tiba saja Zephyr memeluk nya erat, tubuh Zephyr nampak bergetar. Entah karena apa Vaola tidak tahu, yang jelas dia pun nampak shock.
Huhu lama sekali aku baru upp, baca ulang lagi yaa mumpung masih belum jauhh. Author kelupaan nyimpen file nya, padahal udah buat banyak episode nya hehee
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
happy oktavia
karyamu bagus thor.. kuberi bunga.. dan kubaca ulang 😁
2022-06-08
0