Sesat

Zephyr melirik Vaola yang sedang bersiap untuk pergi, dia ingin sekali bertanya namun dia malu jika harus bertanya duluan sehingga memilih untuk diam saja dengan penuh rasa penasaran.

Setelah beberapa saat, terlihatlah Vaola yang nampak cantik dengan dress hijau selutut nya yang memperlihatkan kaki jenjangnya.

"Aku akan bekerja dulu, nenek dan kakek pun sudah mengizinkan nya sebelum kau kita menikah. Kau baik-baik di rumah!" Ucap Vaola dengan berpamitan pada Zephyr yang nampak aneh karena melihat Vaola menunduk di depannya.

"Apa yang kau lakukan?" Heran Zephyr karena sudah beberapa detik Vaola dalam posisi itu.

"Ehh... Bukankah kau harus mencium kening ku? aku lihat di drama dan novel yang aku baca jika seorang istri akan pergi keluar maka seorang suami akan mengecup nya." Polos Vaola, dia ingin menjadi istri yang baik untuk Zephyr meskipun dalam hati nya belum ada rasa cinta.

"Kau!!" Kaget Zephyr, kenapa dia bisa memiliki istri yang sangat polos seperti itu?

"Ahh ya aku tahu, kau tidak mau kan? ya sudah kalau begitu aku pergi, jangan salahkan aku jika ada yang mengatakan bahwa aku istri yang buruk!" Ketus nya dan pergi begitu saja.

"....... Cihh, aku hanya ingin terlihat seperti istri yang baik saja!" Gumam Vaola namun masih dapat di dengar oleh Zephyr yang terus menatap kepergiannya.

"Dia benar-benar lugu!" Gumam Zephyr dengan mengusap wajahnya.

Tok tok tok tok

"Masuk." Balas Zephyr.

Terlihat dokter John yang muncul dengan senyum lebarnya yang ia tunjukkan pada Zephyr.

"Apa anda sudah merasa baik? saya mendapatkan sesuatu dari hasil pemeriksaan kami selama ini, kemungkinan anda akan mengalami sesuatu hal yang terduga." Jelas nya dengan memberikan hasil pemeriksaan itu.

"Apa maksudmu?" Heran Zephyr.

•••

Di dalam mobil, Vaola terus menggerutu karena kesal. Tapi Vaola sendiri tidak ingin di sebut sebagai istri yang durhaka oleh suaminya jika dia mengabaikan hal penting itu, menurut sang papa dia harus membuat suaminya senang agar cinta nya semakin bertambah.

"Ehh cinta? bukankah papa bilang cinta itu menyenangkan? tapi kenapa aku tidak merasakan itu..." Keluh nya dengan memberhentikan mobilnya di area parkiran milik nya sendiri.

Terlihat ramai pengunjung karena hari ini adalah hari libur, Vaola tersenyum kecil pada pengunjung yang sudah menjadi langganannya itu.

"Wah, sepertinya kau terlihat kurang baik." Goda Vaola dengan tersenyum manis pada Lolita yang nampak repot karena harus melayani pembeli yang tak kunjung berhenti.

"Kau? cepatlah bantu aku!!" Kesal nya membuat Vaola terkikik geli namun segera membantu nya untuk melayani pelanggan.

"Halo kakak cantik, aku pesen bunga seperti biasanya ya...." Senyum laki-laki tampan dengan menatap Vaola dengan penuh ketertarikan.

"Hydrangea? sudah saya siapkan." Balas Vaola dengan tersenyum kecil dan memberikan bunga tersebut pada sosok laki-laki itu.

"Ah ya kakak cantik, kemarin aku tidak melihat mu. Apa kau sakit?" Tanya nya dengan penasaran.

"Tidak, hanya ada sedikit urusan yang tak bisa di tunda." Balas nya dengan masih ramah.

Bagaimana tidak? laki-laki yang masih berstatus anak sekolah itu merupakan langganan nya setiap hari, entah untuk apa bunga hydrangea itu yang jelas dia selalu memesannya setiap hari. Hari ini laki-laki itu nampak tampan dengan pakaian casual nya, biasanya selalu memakai seragam sekolah.

"Benarkah? sayang sekali aku tidak bisa melihat kakak cantik sehari..." Cemberut nya dengan ekspresi yang sangat menggemaskan.

"...." Vaola hanya diam karena sibuk merangkai bunga untuk pesanan, meskipun tidak sebagus Lolita namun hasilnya tidak bisa di katakan jelek.

Lolita sendiri sudah tidak heran dengan sosok laki-laki yang nampak suka dengan Vaola, setiap hari pasti selalu datang dan berdiam diri selama 30 menit untuk memperhatikan Vaola yang asik merangkai bunga tanpa merasa risi sedikit pun.

Jika Lolita berkata, mungkin Vaola akan mengatakan bahwa dirinya sudah terbiasa menjadi pusat perhatian meskipun itu adalah pelayan ataupun penjaga nya sendiri.

"Sudah, kalau begitu aku permisi. Sampai jumpa kakak cantik..." Pamitnya setelah 30 menit berlalu, Vaola hanya tersenyum dan melambaikan tangannya saja.

"Dia manis sekali..." Ucap Lolita dengan menyenggol lengan Vaola yang hanya tersenyum kecil.

"Oh ya, bagaimana jika kau mencari kekasih baru? maksud ku meskipun status mu sudah menikah tapi kau tidak akan pernah bisa berhubungan langsung dengannya." Ucap Lolita dengan serius.

Vaola sendiri langsung mendengus, dirinya memilih untuk bersantai di salah satu kursi yang tersedia di sana. Untung saja waktunya makan siang sehingga para pengunjung pun hanya ada sedikit dan itu pun di layani oleh pelayan mereka.

"Kau tahu? laki-laki yang menjadi suamiku itu sekarang sudah sadar..." Keluh Vaola dengan memijat pelipisnya yang terasa berdenyut.

"Ya aku tahu, dia pasti masi..... APA? apa katamu? dia sudah sadar?" Kaget nya hingga membuat beberapa pelayan mereka terkejut dan langsung menatap ke arah mereka berdua.

"Haishh, bisakah kau diam? kau membuat kita menjadi pusat perhatian." Kesal Vaola dengan mencubit lengan Lolita yang langsung menutup mulutnya seketika.

"Maaf, aku sangat terkejut. Lalu bagaimana? apa benar suamimu sudah sadar?" Tanya nya dengan sedikit berbisik pada Vaola.

"Ya, pagi tadi dia sadar. Kau tahu? sikapnya sangat menjengkelkan!!" Cemberut Vaola yang langsung menceritakan kejadian pagi tadi hingga membuat Lolita tertawa terbahak-bahak.

"Hahahaaa........Kau benar-benar pemberani La hahaha.." Tawa Lolita membuat Vaola diam tak mengerti, apa ada yang lucu?

"Haha baiklah baiklah, aku akan menjelaskan sesuatu hal yang penting padamu. Kau tahu? tuan Zephyr, maksudku suami mu itu, dia tidak pernah dekat dengan wanita. Catat!! dia tidak bisa bersentuhan dengan wanita selain keluarganya sendiri, sama seperti mu. Namun kau bisa bersentuhan bebas dengan laki-laki bukan? itu karena kau belum terbiasa dekat, tapi beda dengan nya.... " Jelas Lolita dengan ekspresi yang serius.

"Beda? beda di mana?" Heran Vaola dengan meminum jus nya.

"Sebenarnya tuan Zephyr sering di rumorkan bahwa dirinya itu seorang gay, tapi ada lagi rumor yang mengatakan bahwa dirinya sangat gila kebersihan sehingga tidak ingin di sentuh oleh wanita. Dan kau dengan mudahnya ingin di cium? kau benar-benar bodoh dalam hal ini." Ejek Lolita dengan mengetuk kening Vaola pelan.

"Lalu apa yang harus aku lakukan? aku tidak ingin di katakan sebagai istri yang durhaka pada suami."

"Aku akan menjelaskan nya pada mu supaya tuan Zephyr mau mencium mu..." Terdapat senyum aneh di bibir Lolita hingga membuat nya bergidik ngeri, namun Vaola tetap mendengarkan apa yang di katakan oleh nya.

"Bagaimana? bukankah caraku sangat bagus? dengan begitu pasti tuan Zephyr langsung tergoda oleh mu. Terlebih kau memiliki wajah yang cantik dan tubuh yang sempurna." Senyum Lolita setelah selesai menjelaskan hal tersebut pada Vaola yang hanya diam dengan tatapan yang...... Entahlah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!