Shock

Pagi ini, sesuatu benar-benar terjadi di luar dugaan. Sosok Zephyr mulai membuka matanya, sorot matanya nampak begitu tajam dan datar. Namun bukan hal itu yang membuat nya marah melainkan keberadaan sosok wanita di sampingnya.

Dengan cepat Zephyr bangkit dari ranjang nya, di lihatnya jam menunjukkan pukul 5 pagi. Tanpa mengatakan sepatah katapun, Zephyr keluar dari kamar tersebut.

Kakek Subono yang sedang menemani sang istri di ruang tamu pun terkejut dengan kemunculan cucu nya itu, Zephyr sendiri menatap kedua orang itu dengan tatapan yang.....

"Nenek? kakek?" Ucap nya dengan lirih.

"Kau? sudah bangun?" Tangis nenek nya dengan air mata yang sudah mengalir deras.

Zephyr langsung memeluk kedua orang itu dengan perasaan yang campur aduk, setelah beberapa saat barulah mereka mulai bercerita.

"Jadi aku sudah koma selama 5 tahun?" Kaget nya yang di balas anggukan oleh mereka berdua.

"Lalu... Wanita itu?" Tanya nya dengan penasaran.

Kakek Subono dan nenek Wendah saling pandang kemudian mengangguk saja, lantas keduanya pun menceritakan bagaimana mereka bisa menikah.

"Jadi, menurutmu bagaimana? bahkan dia menolak saham yang kakek berikan dan dia dengan tulus mau merawat mu..." Jelas nya.

"..."

"Nenek mohon, berilah kesempatan untuk nya. Nenek sangat menyayangi Vaola...." Pinta sang nenek.

"Akhhhhhhhhhh......" Zephyr meringis kesakitan dengan cepat mereka memanggil dokter John yang memang berada di kamar bawah.

Di bawa nya tubuh Zephyr yang kembali lemas itu ke dalam kamar nya, mereka meletakkan Zephyr di samping Vaola yang masih terlelap tidur bahkan tak terusik sedikit pun oleh suara mereka.

"Anda baru saja bangun, jadi tolong kontrol tenaga anda dan jangan melepaskan infusan ini kar...." Ucapan dokter John terhenti saat sebuah tangan yang melingkar di paha Zephyr.

Nenek dan kakek hanya tersenyum melihat Vaola yang tertidur dengan kepala yang terus mendusel di pinggang Zephyr yang sedang terduduk lemas itu, awalnya Zephyr ingin menyingkirkan nya namun dia tak ada sedikit pun untuk melakukan nya.

"Hmmm... anda kembali lah istirahat, 4 jam lagi saya akan kembali untuk memeriksa nya."

"Hmm..."

Mereka bertiga segera keluar dari kamar itu dan kembali menutup pintu, setelah kepergian mereka Zephyr hanya bisa memijat pelipisnya yang terasa pusing.

Di lihatnya sosok Vaola yang kini sudah menjadi istri nya itu, sangat cantik memang tapi Zephyr tidak tahu bagaimana sikap dan karakter wanita tersebut.

Karena merasa pusing dan lemah, Zephyr memiilih untuk merebahkan kepalanya kembali namun sesuatu kembali tak terduga.

Vaola justru memeluk nya erat layak nya guling, wajah Vaola kini berada di leher Zephyr yang langsung diam mematung. Sesuatu di bawah sana nampak berontak ingin di puaskan.

"Sial!!" Gumam nya karena tidak bisa melakukan apapun selain pasrah dengan keadaan.

•••

Vaola mengerjapkan matanya karena sinar matahari yang mulai masuk di sela sela jendela nya, namun seketika Vaola terlonjak kaget saat mendapatkan dirinya yang sedang memeluk erat suaminya itu.

Dengan cepat Vaola segera menghindar, entah kenapa Vaola merasa ada yang aneh dengan suaminya itu namun Vaola tak memikirkan nya terlalu lama dan segera pergi ke dalam kamar mandi.

Setelah beberapa saat kepergian nya, Zephyr langsung membuka matanya dia menatap ke sekeliling yang nampak sedikit berbeda dari biasanya. Yaitu sebuah foto besar dirinya dan Vaola yang sedang memakai pakaian pernikahan, meskipun dirinya terbaring tak sadar namun bisa dia lihat bahwa dirinya sangat tampan.

Krakkkk!

Zephyr yang mendengar itu kembali memejamkan matanya, dia bisa merasakan langkah seseorang yang memiliki aroma segar dan wangi bunga mawar mulai mendekati nya. Yang lebih jelasnya sedang duduk di sampingnya.

"Hhhh.... Suami ku sangat tampan tapi sayang, aku masih belum bisa merasakan apa yang di sebut pernikahan." Ucap Vaola dengan menatap Zephyr.

Salah satu tangannya mulai mengelus rambut Zephyr dan segera mengelap nya dengan penuh kehati-hatian, namun saat tangannya mulai ke arah leher, Vaola di buat terkejut dengan salah satu tangannya yang di pegang erat.

"Hah ASTAGAAAAAA......" Pekiknya saat sepasang mata yang.... Membuat Vaola melotot tak percaya.

"Ada apa? apa kau takut?" Tanya Zephyr dengan melepaskan tangan Vaola yang nampak dingin tiba-tiba.

"I-itu, Apa kau.... Sudah sadar?" Tanya Vaola dengan sedikit gugup.

"Apa kau tidak lihat dengan mata kepala mu?" Datar nya dan memilih untuk bersandar di ranjang.

"...." Vaola hanya diam dengan handuk yang masih berada di tangannya.

"Cepat lakukan tugas mu sebagai istri."

"Ehh apa?" Kaget nya.

Zephyr menatap datar Vaola sehingga membuat Vaola semakin menjauh, bukan karena kesadarannya yang membuat Vaola takut melainkan warna mata Zephyr yang berwarna..... Merah.

Pantas saja di semua foto yang ada di sana, dia tak pernah melihat Zephyr melepaskan kacamata nya. Ternyata karena ini toh masalahnya.

"Apa kau takut dengan mata ku?" Tanya Zephyr dengan menghembuskan nafasnya.

"Tidak, aku hanya merasa aneh..." Balas Vaola dengan kembali mendekati Zephyr.

"Baguslah, karena kedepannya kau akan selalu melihat ku seperti ini." Ucap Zephyr dengan memejamkan matanya.

"Hmm... Apa yang harus aku lakukan? kau membutuhkan sesuatu?" Tanya Vaola dengan berhati-hati.

"Lakukan hal yang seharusnya kau lakukan padaku tadi."

"Ehhh tapi?" Kaget nya.

"...."

"....Hhh baiklah."

Vaola kembali mengelap leher Zephyr dengan tangan yang sedikit bergetar, berada begitu dekat dengan suaminya membuat Vaola tak bisa bernafas santai. Wajah tampan tersebut kini hidup?

Zephyr sedikit terkejut saat tangannya di genggam oleh Vaola yang sedang membersihkan lengannya, dia melirik Vaola yang nampak sibuk dengan kegiatannya sendiri. Zephyr akui bahwa Vaola memiliki wajah yang menarik dan.......

Wajah Zephyr seketika memerah, ia teringat kejadian semalam. Sungguh Zephyr dapat merasakan sesuatu yang cukup besar di lengannya.

"Ada apa? apa kau butuh minum?" Tanya Vaola dengan cepat.

"Tidak, kau lanjutkan saja tugas mu." Elak nya yang di balas anggukan oleh Vaola.

"Kenapa kau mau menikah dengan laki-laki koma?" Tanya Zephyr membuat pergerakan tangan Vaola terhenti namun kembali dia lanjutkan.

"Kau tahu? aku paling tidak bisa melihat seorang wanita menangis, terlebih saat melihat tatapan nenek mu yang di penuhi kesedihan. Aku berfikir menikah dengan mu bukanlah masalah karena aku pikir kau akan mati cepat atau lambat..." Jelas Vaola yang langsung membungkam mulutnya.

Dia melirik Zephyr yang nampak melotot kan matanya, Vaola yang melihat itu hanya memberikan cengiran nya saja. Entah kenapa Vaola malah mengatakan hal seperti itu di depannya iblis tampan yang menjelma menjadi suaminya itu!!!!

"Ahh aku mengerti, jadi kau menerima pernikahan ini karena kau pikir aku akan segera mati dan kau kembali bebas begitu?" Tanya Zephyr dengan menyilangkan kedua tangannya di dada.

"B-bukan begitu hehee.... Aku... Itu... Ishh.... Ya memang seperti itu, apa kau marah? kau bisa menceraikan ku sekarang juga. Toh kau juga sudah sadar!" Gugup nya yang berujung kekesalan.

Zephyr yang mendengar itu malah menyunggingkan senyuman untuk Vaola yang menurutnya sangat lucu dan menggemaskan.

Terpopuler

Comments

happy oktavia

happy oktavia

hmmm... mulai ada debat berujung manis nih

2022-02-20

1

putra

putra

lanjutkan thor semangat💪🤗

2022-01-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!