Setelah selesai memberikan perawatan pada tubuhnya, Vaola tak sengaja melihat foto laki-laki itu yang nampak sangat tampan dan gagah namun terlihat sangat datar karena laki-laki itu menggunakan kacamata hitam.
"Zephyr Uri Volker?" Gumam Vaola saat melihat nama yang terukir di bawah foto tersebut.
"Jadi nama mu Zephyr? sesuai dengan wajahmu yang tampan. Jadi tuan Zephyr, bangunlah cepat. Apa kau tidak pegal terus berbaring seperti ini?" Ucap Vaola dengan menatap nya yang masih memejamkan matanya.
"Hhhh sudahlah, aku ak....."
"Nona... Nona.... Nyonya besar....Itu.." Panik seorang pelayan dengan datang terburu-buru.
"Ada apa?" Heran Vaola.
"Mari ikut saya..." Cemas nya.
Vaola pun hanya bisa mengikuti nya dengan perasaan yang waswas, hingga saat dirinya tiba di kamar nenek, Vaola terkejut karena banyaknya orang yang ada di ruangan itu.
"Ada apa ini?" Heran Vaola.
"Nyonya besar kembali kambuh karena kecelakaan tadi hingga membuat dirinya kembali teringat akan kejadian masa lalunya yang kelam..." Jelas dokter John.
Vaola segera memeriksa denyut nadi sang nenek untuk memastikan nya, memang terasa sangat lemah. Di buka nya kembali matanya dan nampak memutih, meskipun Vaola tidak se ahli dokter lainnya namun dia sedikit mengerti tentang hal-hal tersebut.
Namun Vaola merasa ada yang aneh dengan kondisi nya itu namun dia tidak tahu di mana yang aneh nya.
"Ukhukk Ukhukk...." Batuk nya membuat lamunan Vaola tersadar.
"Sayang, apa kau baik-baik saja?" Tanya kakek Subono dengan cemas pada istrinya itu.
"Hmm..." Ucap nya dengan lemah.
Vaola terkejut saat tangannya di genggam oleh nenek Wendah, terlihat tatapan sendu dan berkca kaca dari nya.
"Nek?" Kaget Vaola dengan membantu nenek Wendah kembali berbaring.
"Vaola, meskipun kita baru saja bertemu tapi nenek yakin jika kamu wanita yang di takdirkan untuk hadir disini. Nenek akan melakukan apapun untuk mu tapi nenek mohon...... Menikahlah dengan cucu nenek, nenek ingin melihat dia menikah sebelum nenek pergi. Karena hanya dia satu-satunya orang yang membuat nenek bertahan sampai sekarang..." Ucap nya dengan suara yang bergetar.
Vaola terkejut bukan main, tubuhnya seakan-akan terkunci. Pikirannya jatuh entah kemana, tatapan matanya pun berubah kosong.
"Tidak usah dengarkan ucapan istri saya, mungkin hal tersebut tidak lah pantas untuk di ucapkan. Bagaimana mungkin ada orang yang mau menikah dengan laki-laki cacat sepertinya bukan?" Tambah kakek Subono dengan tersenyum pahit.
Vaola menundukkan kepalanya, kedua tangannya meremas ujung dress nya untuk melampiaskan rasa gugupnya itu.
"Ukhukk Ukhukk Ukhukk...."
Vaola menatap kedua pasangan itu, memang benar.... Hanya Zephyr lah yang membuat mereka bertahan hingga sekarang.
"Aku akan menikah dengan nya asal pernikahan kami di sembunyikan untuk sementara waktu, bagaimana?" Ucap Vaola akhirnya.
Semua yang ada di sana nampak terkejut bukan main, mereka kira Vaola akan menentang nya mentah-mentah terlebih lagi mereka baru saja kenal sekarang.
"Baiklah, terserah apa katamu. Kami hanya ingin melihat cucu kami menikah... Dan untuk orang tua mu?" Tanya kakek Subono dengan penasaran.
Vaola yang mendengar itu hanya menundukkan kepalanya saja, mereka saling pandang kemudian mengangguk mengerti.
"Kami mengerti, kalian akan menikah malam ini juga." Ucap nya yang lagi-lagi membuat Vaola terkejut.
"Ini, apa ini tidak terlalu mendadak?" Kaget nya.
"Lebih cepat lebih baik..."
"......" Entahlah, Vaola tidak tahu lagi apa yang akan terjadi padanya nanti.
Vaola paling tidak bisa melihat seorang wanita menangis di depannya, itu semua teringat pada mama nya yang pergi meninggalkan nya saat dia berusia 6 tahun.
Drtttttt Drtttttttttttt Drtttttttttttt
Vaola meminta izin untuk mengangkat teleponnya, dengan cepat Vaola pergi dari ruangan itu.
"Halo?"
"Halo La? kamu di mana? bibi bilang jika kau sudah pergi sejak pagi..."
"Aku hmm....Ini... Ahh ya, ada urusan sebentar. Nanti aku telfon lagi hehe..." Dengan cepat Vaola mematikan sambungan telepon nya hingga membuat Lolita heran.
"Hhhh apa yang akan aku katakan nanti padanya?" Gumam Vaola dengan terus mundar mandir.
8 jam kemudian.
Vaola melirik wanita cantik di depannya yang nampak menatapnya tajam, Vaola kembali menunduk dengan terus menggumamkan sesuatu.
"Apa ada yang ingin kau jelaskan pada ku nona? siang tadi kau menghilang dan kembali mendatangi ku dan langsung membawa ku kemari untuk melakukan ini? kau!! benar-benar tak terduga La...." Geram Lolita yang sangat aneh dengan sahabat nya itu.
Bagaimana tidak? saat sore tadi Vaola datang dengan terburu-buru dan langsung menyeretnya dari toko bunga lalu membawanya ke tempat ini, tak hanya itu Lolita pun di dandani dan memakai dress pilihan Vaola.
Namun bukan itu yang membuat Lolita heran melainkan bagaimana bisa Vaola menikah dengan laki-laki yang notabenenya adalah laki-laki koma? di tambah laki-laki tersebut merupakan laki-laki yang selalu di rebutkan oleh kaum wanita di negaranya.
Vaola pun menjelaskan nya secara rinci bagaimana bisa dia menikah, Lolita yang mendengar pun hanya bisa menghela nafas berat.
"Lalu, bagaimana dengan papa mu? apa kau akan tetap merahasiakan ini?" Tanya Lolita dengan terduduk di sofa dan salah satu tangan yang memijat pelipisnya.
"Tidak, tunggu waktu yang tepat...." Jelas nya.
"Hhhh... Baiklah, aku akan mendukung semua keputusan mu dan aku harap kau tidak akan melupakan aku karena sekarang kau sudah menjadi istri keluarga ternama."
"Tidak akan, kau tenang saja aku akan tetap melakukan aktivitas ku seperti biasanya hanya saja aku mungkin jarang berkunjung ke toko."
"Aku mengerti, aku akan pulang. Mungkin ibu sudah menunggu ku di rumah..."
"Baik, aku akan meminta supir untuk mengantarkan mu.."
"Baiklah nyonya Volker..." Goda Lolita membuat Vaola melotot.
"Diam!!" Kesal Vaola yang membuat Lolita terkikik.
Setelah berpamitan Lolita pun segera pergi, Vaola terdiam di hadapan sepasang suami istri itu yang nampak senang karena cucu satu-satu nya mereka sudah menikah.
"Terimakasih nak, kau sudah bersedia untuk menikah dengannya... Kakek akan memberikan mu warisan juga."
"Ahh tidak perlu kek, aku menerima nya dengan senang hati." Senyum Vaola.
"Tidak apa-apa, kau bisa menyimpan nya... Ahh ya, ini sudah larut, kau bisa pergi tidur..."
Vaola hanya mengangguk dengan tersenyum kecil, tidur? dimana?
Akhirnya Vaola pun tidur di kamar suaminya yang memang sudah menjadi tempat tidurnya juga, setelah berganti pakaian dengan piyama barulah Vaola naik ke atas ranjang.
Di lihatnya sosok Zephyr yang masih sama seperti sebelumnya, diam dan tak berusik. Di pegang nya hidung Zephyr oleh Vaola yang nampak terkekeh itu.
"Aku ingin tahu bagaimana reaksi mu saat mengetahui bahwa kau sudah memiliki istri, apa kau akan marah atau kau langsung menceraikan aku?" Ucap Vaola dengan merebahkan kepalanya di samping pundak Zephyr.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
happy oktavia
mulai seru nih😄😄
2022-02-20
1