KENANGAN ITU

Dino tiba di ruangan Direktur setelah beberapa jam melakukan pemeriksaan dan beberapa meeting tanpa Naomi. Padahal Naomi adalah sekretaris tetapi dia tidak pernah membawanya ketika meeting. Tetapi sebagai gantinya, ia harus selalu siap sedia dan mengetahui segala hal yang diminta Dino.

"Naomi, aku minta tolong kamu untuk re-schedule meeting kita siang ini. Aku ada janji makan siang sama Milka." Pinta Dino pada Naomi tanpa melihat wajahnya, ia terus melangkah dengan pasti membuka pintu ruangannya. Dia terlihat sangat dingin. Ia langsung masuk tanpa mengindahkan Naomi, ia belum sempat untuk sekedar berkata hai padanya.

"Boleh aku ikut? Aku udah lama banget gak ketemu sama Naomi." Pinta Naomi lewat pesan singkat pada Dino. Tak lama, Dino memanggil Naomi ke ruangannya. "Naomi laporan yang kemarin aku minta tolong kamu pelajari 30 menit ikut aku visit ke perusahaan itu."

"No, bolehkah aku ikut makan bersama Milka?" ia menahan tangan Dino namun lelaki itu menghempaskannya.

"Gak perlu Naomi. Aku bisa sendiri. Kamu bukannya masih banyak kerjaan? Barusan aku baru minta kamu pelajari materi itu, sudah kamu kerjakan?" Dino lalu menarik tangan Naomi lalu memintanya duduk di bangku kerjanya.

"Laporkan semuanya hari ini!" Sebutnya dingin lalu meninggalkan Naomi.

"Kamu gak perlu tunggu aku Naomi. Kamu langsung pulang aja, kita ketemu besok di Imperial buat meeting sama PT. JJ Advertising." Tambah Dino sebelum benar-benar meninggalkan Naomi sendirian di depan ruangan bertuliskan Dino Bratayudha - President Director

"Happy birthday kak Dino!" teriak Milka antusias yang mengintip dari pintu masuk ke sebuah ruang private. "Sendirian aja kak? Kak Naomi mana kak?" Tambah Milka.

Tak lama setelahnya Tante Dina yang merupakan adik perempuan satu-satunya dari ayahnya Hendrik Bratayudha pemilik perusahaan PT. BI Konstruksi, Tbk. yang berpusat di Indonesia. Sementara Dino adalah anak laki-laki satu-satunya yang akan meneruskan semua usaha milik keluarga Bratayudha. Sejak kecil ia memang dipersiapkan untuk mengemban tugas berat ini.

"Dino, ini ada kado dari papa dan mama kamu. Mereka belum bisa balik karena proyek pembangunan di New York." Dina memberikan sebuah kotak perhiasan yang dititipkan Ranti kepada anak tercintanya itu.

"Tante, ini apa?" Dino bingung ketika melihat isi dari kotak tersebut. "Tante, aku ini laki-laki dan gak pernah pake barang seperti itu." Dino menutup lalu memberikan itu pada Milka.

"Hutts!" Dina menepuk tangan Dino.

Ia membuka kotak itu lalu mengambil sepasang anting berbentuk bunga dan berlian ditengahnya. Dina lalu mendekat dan merangkul pundak Dino, "Anting ini adalah anting turun-temurun di keluarga kita. Anting ini selalu diberikan kepada menantu perempuan pertama di keluarga." Dina coba menjelaskan kepada Dino keponakannya yang terkenal sangat dingin pada wanita.

"Baik tante, paham akan aku berikan ke calon istri Dino." Dino langsung memasukkan kotak perhiasan itu ke kantong Jasnya. Dia langsung membuat permohonan dan meniup lilin itu. Usianya, kini 24 Tahun.

"Cheers!" Dina menawarkan gelas wine-nya kepada Dino. "Cheers!" balasnya.

"Hubungi dia."Balas Dina mengetahui Dino tampak murung bahkan dihari ulang tahunnya. Ia tahu Dino memikirkan Naomi saat ini. Sementara itu Dino terus teringat ketika ia merayakan ulang tahunnya dengan Naomi lima tahun yang lalu dan mengingat permohonannya tahun itu. Saat itu, ia memohon pada Tuhan untuk 3 keinginannya. Pertama, ia ingin lulus secepat mungkin. Kedua, ia ingin menjadi pemimpin yang bijaksana ketika harus meneruskan usaha keluarganya. Ketiga adalah membangun keluarga bersama Naomi.

Ia menitihkan air mata mengingat hal itu. Dino dan Naomi telah bersama cukup lama yang hampir 10 tahun sejak kelas 1 SMP hingga saat ini. Naomi gadis cantik dan berbakat. Ia adalah wanita pertama yang bisa mendapatkan Dino dengan segala keunikannya. Dia cukup modis dan baik hati. Tubuhnya mungil, tingginya hanya 160 cm, berbeda 15 cm dari Dino yang lebih tinggi darinya. Ia adalah sekretaris Dino, ia juga menjadi guru Balerina di Mapan University. Beberapa anak mahasiswa sangat mengidolakannya. Dia adalah dosen favorit di kampus seni tersebut. Kampus itu adalah bagian dari usaha Bratayudha.

"Dino, apa wish kamu tahun ini?" tanya Dina melihat Dino terus diam sambil melihat foto Naomi di wallpaper ponselnya.

"Aku gak ingin menolak takdir Tan. Aku berdoa agar Tuhan selalu menjaga hatiku." Balasnya lalu menghabiskan anggur yang ada didalam gelasnya. Ia melewati malam itu tanpa Naomi hanya bersama dengan Milka dan Dina.

Dino keluar menggunakan baju piyama berwarna Biru dan berbaring diatas ranjang berukuran king size. Sebelum tidur, ia kemudian menekan tombol remote yang ada diatas meja kecil disebelah tempat tidurnya. Remote itu berfungsi untuk membuka atap plafon kamarnya. Sambil berbaring ia melihat bintang dan langit yang membentang di depannya.

"Dino, kenapa kamu suka banget sama bintang? " tanya Naomi yang berbaring di pelukan Dino.

"Bintang itu gak pernah berpindah tempat. Di siang hari, ia tertutupi oleh awan. Di malam hari, ia bisa bersinar dengan terang." Balas Dino mengeratkan lagi pelukannya.

"Kayak kamu ya. Siang galak kalau malam bisa sweet gitu." Ledek Naomi.

"Aku galak Nom?" balas Dino heran. Ia langsung menggelitik Naomi.

"Ia, sorry. Aku yang selalu ganggu kamu. Btw, aku suka banget sama dorm mu yang sekarang bisa liat bintang lebih jelas." Ucap Naomi

"Aku harap kita bisa kayak gini terus ya. Naomi cuman suka sama Dino" Naomi lalu mengecup lembut bibir Dino.

"Emang mau kemana? Kita baik-baik aja kan?" Tanya Dino heran. Naomi lalu mengambil selimut lalu menyelimuti tubuhnya dan Dino.

"Baca buku ini yuk Dino." Naomi lalu menunjukkan sebuah buku berjudul cinta dan perbedaan*.

"Kamu suka baca buku ini?" tanya Dino sambil memutar balikkan buku itu.

"Aku suka, kita baca aja yuk!" pinta Naomi tidak sabar. Mereka lalu membaca buku itu berdua.

Air mata Dino mulai menetes dari kedua ujung matanya. Ia lalu membalik badannya kearah kanan menatap sisi itu yang kosong. Tak lama, ia terlelap.

Disisi lain Naomi duduk diruang tamu yang begitu besar dan sunyi. Ia memandang fotonya bersama dengan Dino lalu mengalihkan pandangannya kearah jendela. Ia melihat bintang yang sangat bersinar hari itu.

"Happy birthday Dino. Wish you all the best. I love you." Ucapnya lalu meniup lilin ulang tahun dan sebuah kue coklat mint yang ia buat sendiri.

Maaf nomor yang anda hubungi sedang berada diluar area.

"Why?" teriak Naomi menangis sendirian di ruangan sebesar itu. Sementara Dino mendengarnya dari luar.

Aku ingin membencimu namun aku terlalu mencintaimu- Dino Bratayudha.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!