Bapak datang?

Syamsul sudah sadar,dia duduk dan menatap kakinya yang di perban karena mengalami robekan cukup besar di betisnya.Wajahnya juga terluka dan membuat ketampanannya tercoreng,Syamsul kesal dan sangat marah dengan wanita yang dia tabrak.Dia yang menabrak dia yang marah? aneh-aneh saja.Mungkin begitu ungkapan seseorang saat tahu Syamsul seperti itu.Berusia 25 tahun pas dua hari yang lalu,dan akan pergi merayakan ulang tahunnya disebuah restoran dan kedatangannya sudah di tunggu.Namun motornya mengalami rem blong sampai Syamsul tidak bisa menghindari kecelakaan tersebut.

”Syam?”suara seorang wanita yang tak lain adalah ibunya mama Novi yang masuk dan melangkah cepat mendekati Syamsul.Di susul dua orang wanita yaitu Ina dan Tari,Asil kakak pertama dan Tari kakak kedua Syamsul.Ayah nya Rahman masih di perjalanan menuju ke rumah sakit saat mendengar anak bungsunya mengalami kecelakaan,ayah Rahman benar-benar takut hal buruk menimpa putera satu-satunya itu.

Seorang gadis terakhir muncul dan Syamsul mendelik sebal melihatnya.

”Syam, bagaimana keadaan mu nak?"tanya Mama Novi khawatir,dan menyentuh luka di wajah Syam.Syam meringis dan mama Novi merasa bersalah.

”Bang Syam enggak kenapa-kenapa kan bang?"tanya Resta ikut panik saat laki-laki yang dia sukai itu terluka,Resta adalah anak panti asuhan yang di adopsi oleh paman dan bibi Syam karena tidak memiliki anak sudah bertahun-tahun sampai akhirnya Resta tumbuh besar dan kini usianya 18 tahun.

”Kamu buta ya,lihat wajah dan kaki ku"kesal Syam.

”Syam jangan begitu"tegur Asil sang kakak dan Syam hanya menggeleng kepala, ingin sekali dia mengusir Resta saat ini.

”Maaf ya bang kalau aku menganggu”lirih Resta memasang wajah sedih agar keluarga Syam membelanya.Benar saja Tari sudah membuka mulut dan menatap adiknya Syam kesal, Syam membungkam mulut kakaknya agar diam.

”Syam, berbicara lah dengan baik-baik kepada Resta”tegur Asil membuat Syam menoleh padanya.

”Mbak aja yang baik-baik sama dia, sekalian bawa dia pergi"titah Syam dan Rasta benar-benar sedih tidak lagi dia berpura-pura.Tari mengusap-usap rambut Resta lembut,Syam memang kasar,manja dan bertingkah laku semaunya sendiri.Syam memeluk pinggang mama Novi erat, ibunya tersenyum melihat Syam seperti itu.

”Manja”maki Tari mengernyit melihat adiknya yang sudah dewasa masih saja selalu menempel kepada mama Novi.

Di kamar Naina.

Pak Fahmi menangis melihat kondisi ayahnya,ia juga meminta Ai pulang dan dia sendiri yang akan menjaga putrinya.Ayah Naina datang sendirian,dan Naina yang melihat ayahnya menangis merasa tidak tega melihat nya.Dan Naina ikut menangis.

”Bapak minta maaf,kamu berjuang bekerja keras untuk mencari uang sampai seperti ini”lirih pak Fahmi merasa bersalah.

”Enggak pak, jangan menyalahkan diri sendiri.Bapak gak salah aku yang enggak hati-hati,ini kecelakaan aku juga sedang tidak mencari uang, bapak jangan seperti ini ya pak”Naina berusaha menenangkan ayahnya,dia usap lembut punggung tangan keriput itu.Dan Pak Fahmi berhenti menangis.Dia yang menjodohkan Naina dengan Mirza,tapi Mirza dan Husna berhubungan di belakang nya.Saat Mirza ingin menikah dengan Husna,pak Fahmi ragu tapi karena dia hanya ayah tiri,pah Fahmi tidak bisa berbuat lebih dan ia juga tahu Naina pasti sakit hati atas pernikahan kakaknya.

”Mau makan nak?bapak suapi ya"ucap pak Fahmi bersemangat dan Naina mengangguk,bubur yang masih hangat itu masuk ke dalam mulut Naina dan Naina menelannya susah payah,saat mulutnya bergerak rasa ngilu langsung menyerang pipinya yang terluka dan terasa kaku itu.

Keesokan harinya, kondisi Naina berangsur pulih.Pak Fahmi sedang berada di luar kamar Naina berada dan seorang pria memakai setelan jas begitu rapih dan sangat gagah mendekati pak Fahmi.

”Ada apa ya pak?"tanya pak Fahmi menatap pria yang seumuran dengannya itu lekat.

”Mari duduk pak"ajak ayah Rahman, ayahnya Syam.

Keduanya duduk bersebelahan dan pak Fahmi diam menunggu pria disebelahnya memulai pembicaraan.

”Begini pak...”Seru ayah Rahman dan menatap pak Fahmi yang begitu sederhana dengan baju Koko berwarna abu-abu serta peci yang tidak pernah lepas dari kepala pria itu.”Saya ini ayah dari orang yang menabrak putri bapak"tambahnya begitu hati-hati.Tapi tetap saja pak Fahmi emosi.

”Dimana anak itu,dimana anak bapak yang sudah membuat anak saya seperti ini.Anak saya sudah cacat, kakinya pincang.Di tambah kecelakaan ini,apa anak bapak tidak bisa menyetir?”kesal pak Fahmi berbicara dengan nada tinggi.

”Sabar pak sabar,saya minta maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini.Anak saya juga terluka, kita sebagai orang tua memang tidak bisa melihat anak kita terluka.Saya ingin bertanggung jawab atas apa yang menimpa putri bapak.”Tutur bahasanya begitu epic dan santai, untuk membuat suasana tegang tersebut mencair.Jika sama-sama emosi entah apa yang akan terjadi.Ayah Rahman sedih saat mengetahui jika gadis yang di tabrak oleh anaknya memiliki kekurangan, jelas Naina tidak bisa menghindar dengan cepat dengan kondisi kakinya yang seperti itu.

”Lalu apa yang bapak inginkan?”tanya pak Fahmi.

”Saya harap bapak tidak membawa masalah ini ke polisi,saya akan membayar berapapun yang bapak butuhkan.”Ayah Rahman menjatuhkan tangannya di bahu pak Fahmi,namun pak Fahmi menepisnya.

”Saya memang orang miskin, tapi saya juga berhak menuntut keadilan.”Pak Fahmi marah atas apa yang di katakan ayah Rahman.”Anda memang kaya, namun menutupi kesalahan anak anda dengan uang itu salah besar pak”pak Fahmi bangkit dari duduknya dan ayah Rahman panik.

”Saya mohon pak jangan hancurkan kehidupan anak saya,dia anak laki-laki satu-satunya di keluarga saya pak”memegang tangan pak Fahmi agar tidak membawa masalah ini ke polisi,Syam akan kehilangan semuanya jika itu terjadi.Dan ayah Rahman akan melakukan apapun untuk bisa mendapatkan maaf dari pak Fahmi.

Entah muncul dari mana sebuah ide untuk kebaikan bersama, sebenarnya untuk kebaikkan Naina sendiri.Pak Fahmi duduk kembali dan menatap pria yang terus memohon di sebelahnya.Tidak ada salahnya pak Fahmi meminta kepada pria itu agar anak laki-laki nya mau menikahi Naina,umur Naina sudah 25 tahun.Teman-temannya sudah menikah.Dan pak Fahmi tidak tahu pria mana yang mau menikahi putrinya yang cacat.Dan akhirnya dia berpikiran seperti itu agar bisa membuat kehidupan Naina lebih baik.

”Saya tidak mau uang"tegas pak Fahmi.

”Bapak mau apa? uang, mobil atau apa?"tanya Ayah Rahman benar-benar takut kehidupan Syam hancur.

”Saya mau anak bapak bertanggung jawab dengan menikahi anak saya Naina Inayah 25 tahun,anak saya baik hanya saja pendiam dan pemalu.Jika bapak setuju,jika tidak saya akan menuntut anak bapak.”Tegas pak Fahmi dan Ayah Rahman melepaskan tangannya dari lengan pak Fahmi.

Keduanya saling menatap lekat,dan pak Fahmi mau pria disebelahnya setuju.Untuk kebaikkan Naina.

Terpopuler

Comments

Loek

Loek

😎😎

2021-10-01

0

🍾⃝ɴͩɪᷞɴͧᴅᷠʏͣᴀ ᴘuᴛʀɪ

🍾⃝ɴͩɪᷞɴͧᴅᷠʏͣᴀ ᴘuᴛʀɪ

lho...lho...lho..ko lsg mnt dinikahin aj pa?kira2 papahnya Syam setuju g y

2021-06-24

0

caca

caca

waduh kok terkesan main kasih aja pak... gak tau apa gununga es 😄😄... semoga bisa cair ya nai

2021-06-18

0

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan
2 Pamit
3 Pertemuan.
4 Rumah sakit?
5 Bapak datang?
6 Tiga hari kemudian
7 Bertemu lagi
8 Sekolah
9 Naina marah!
10 Pernikahan
11 Malam pertama
12 Kembali
13 Rumah mertua
14 Hari pertama
15 Masuk kembali
16 Skincare
17 Tinggal di kontrakan
18 Kedatangan Amira
19 Salah paham
20 Syam sakit?
21 Teror
22 Takut
23 Marah
24 Hasil pemeriksaan
25 Berkunjung
26 Tamu tak diundang
27 Melepas rindu
28 Melepas rindu part 2
29 Melepas rindu part 3
30 Operasi
31 Hamil
32 Ditinggal jauh
33 Kehamilan Naina
34 Honeymoon
35 Acara 4 bulanan
36 Jalan terbaik
37 Keterpurukan Naina
38 Di serang
39 kesedihan mama Novi
40 Kesedihan mama Novi#2
41 Penjelasan Miko.
42 selamat tinggal
43 Naina tahu sesuatu
44 Bu Naina idola
45 Kegelisahan Naina
46 Telepon misterius
47 Semakin menjauh.
48 Diamnya Naina
49 Bertemu Asil
50 Seseorang
51 Usaha Syam
52 Sabar
53 Di cerai
54 Bertengkar
55 Ali penasaran
56 Naina pulang
57 RUKO BARU
58 Mulai terbiasa
59 Teror
60 Bertemu Rangga
61 Keberanian Uwais
62 Naina marah
63 Patah hati
64 Naina sedih
65 Pernikahan ke 2
66 Istri Uwais
67 Rumah Uwais
68 Diam-diam suka
69 Uwais marah
70 Melayat
71 Naina menghilang
72 Aku menemukanmu
73 Di hotel
74 Kembali ke ibukota
75 Musim dingin Turki
76 Honeymoon part 1
77 Honeymoon part 2
78 Pulang ke rumah
79 Rencana gagal
80 Keputusan bodoh Akbar
81 Pernikahan
82 Ulang tahun suami
83 Ultah suami part 2
84 Resepsi megah
85 Resepsi part 2
86 Resepsi part 3
87 Mencari Amira
88 Kehamilan
89 Paling berharga
90 Tidur sendirian
91 Menjemput suami pulang
92 tendangan nya
93 Maternity
94 Maternity part 2
95 Jangan tinggalkan aku
96 Nazar
97 Satu tahun kemudian
98 Bingung
99 Penguntit
100 Cincin dan Liontin
101 Pengakuan Syam
102 Keterpaksaan Syifa
103 Naina mulai percaya
104 Bersatu kembali
105 Kembali ke rumah
106 Sarapan pagi spesial
107 Uwais marah
108 Tidur bersama
109 Terjadi lagi
110 Manja
111 Jalan-jalan
112 Mobil Uwais rusak
113 Ini salah
114 Maaf
115 Kecelakaan
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Pernikahan
2
Pamit
3
Pertemuan.
4
Rumah sakit?
5
Bapak datang?
6
Tiga hari kemudian
7
Bertemu lagi
8
Sekolah
9
Naina marah!
10
Pernikahan
11
Malam pertama
12
Kembali
13
Rumah mertua
14
Hari pertama
15
Masuk kembali
16
Skincare
17
Tinggal di kontrakan
18
Kedatangan Amira
19
Salah paham
20
Syam sakit?
21
Teror
22
Takut
23
Marah
24
Hasil pemeriksaan
25
Berkunjung
26
Tamu tak diundang
27
Melepas rindu
28
Melepas rindu part 2
29
Melepas rindu part 3
30
Operasi
31
Hamil
32
Ditinggal jauh
33
Kehamilan Naina
34
Honeymoon
35
Acara 4 bulanan
36
Jalan terbaik
37
Keterpurukan Naina
38
Di serang
39
kesedihan mama Novi
40
Kesedihan mama Novi#2
41
Penjelasan Miko.
42
selamat tinggal
43
Naina tahu sesuatu
44
Bu Naina idola
45
Kegelisahan Naina
46
Telepon misterius
47
Semakin menjauh.
48
Diamnya Naina
49
Bertemu Asil
50
Seseorang
51
Usaha Syam
52
Sabar
53
Di cerai
54
Bertengkar
55
Ali penasaran
56
Naina pulang
57
RUKO BARU
58
Mulai terbiasa
59
Teror
60
Bertemu Rangga
61
Keberanian Uwais
62
Naina marah
63
Patah hati
64
Naina sedih
65
Pernikahan ke 2
66
Istri Uwais
67
Rumah Uwais
68
Diam-diam suka
69
Uwais marah
70
Melayat
71
Naina menghilang
72
Aku menemukanmu
73
Di hotel
74
Kembali ke ibukota
75
Musim dingin Turki
76
Honeymoon part 1
77
Honeymoon part 2
78
Pulang ke rumah
79
Rencana gagal
80
Keputusan bodoh Akbar
81
Pernikahan
82
Ulang tahun suami
83
Ultah suami part 2
84
Resepsi megah
85
Resepsi part 2
86
Resepsi part 3
87
Mencari Amira
88
Kehamilan
89
Paling berharga
90
Tidur sendirian
91
Menjemput suami pulang
92
tendangan nya
93
Maternity
94
Maternity part 2
95
Jangan tinggalkan aku
96
Nazar
97
Satu tahun kemudian
98
Bingung
99
Penguntit
100
Cincin dan Liontin
101
Pengakuan Syam
102
Keterpaksaan Syifa
103
Naina mulai percaya
104
Bersatu kembali
105
Kembali ke rumah
106
Sarapan pagi spesial
107
Uwais marah
108
Tidur bersama
109
Terjadi lagi
110
Manja
111
Jalan-jalan
112
Mobil Uwais rusak
113
Ini salah
114
Maaf
115
Kecelakaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!