Laki-laki Semuanya Kan Dok?

" Tapi..." Ucapan Rina terpotong oleh Reno.

" Tidak ada kata tapi-tapian menuruti satu syaratku maka apapun yang mommy inginkan daddy bersedia menyanggupi permintaan mommy." Ucap Reno dengan nada tegas.

Rina menghembuskan nafasnya dengan kasar sambil menatap tajam ke arah suaminya tapi suaminya tidak memperdulikan tatapan tajam istrinya.

" Baiklah, hanya satu syarat tidak boleh nambah." Ucap Rina dengan nada ketus.

" Bagus, syarat ku selama mommy hamil di larang berkumpul dengan teman-teman mommy sampai mommy melahirkan barulah boleh mommy berkumpul dengan teman-teman mommy ." Ucap Reno

" Baiklah, tapi karena mommy belum hamil maka pulang dari rumah sakit besok mommy akan kumpul bersama teman-teman mommy." Ucap Rina

" Kata siapa mommy tidak hamil?" Tanya Reno sambil tersenyum menyeringai.

" Apa?? A.... aku ha... hamil?" Tanya Rina dengan nada gugup dan kaget.

" Iya benar sekarang mommy hamil jadi mulai sekarang di rumah sampai mommy melahirkan barulah mommy boleh pergi." Ucap Reno.

Rina hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan berat sambil menatap suaminya dengan sinis.

" Baiklah tapi ingat setelah mommy melahirkan maka mommy boleh jalan-jalan dengan teman-teman mommy." Pinta Rina

" Ok, tidak masalah." Jawab Reno dengan nada santai.

" Baiklah, daddy harus berjanji untuk menepati janji daddy karena mommy tidak suka punya suami yang ingkar janji." Ucap Rina

" Ok, mommy bisa pegang janji daddy." Ucap Reno dengan nada yakin.

xxxxxxx

Lima Bulan Kemudian

Tidak terasa waktu berjalan dengan cepatnya sesuai permintaan Reno, Rina selalu di rumah hanya saja Rina yang kesal karena tidak bisa pergi ke mana-mana melampiaskan kekesalannya pada Aska anak yang tidak mengerti apa-apa. Sedikit saja kesalahan Aska maka tidak segan-segan Rina menghukumnya.

" Aska!!!" Teriak Rina

" Ada apa mommy." Panggil Aska kecil

plak

bruk

" Jangan panggil mommy, ingat mulai sekarang di depan daddy panggil aku dengan sebutan mommy tapi jika daddy tidak ada panggil aku dengan sebutan tante." Ucap Rina kemudian menampar pipi Aska hingga terjatuh.

" Hiks... hiks...hiks... memang kenapa?" Tanya Aska kecil sambil terisak

" Karena aku bukan mommymu, anakku hanya ada yang di dalam perutku. Kamu itu anak pungut ingat itu." Ucap Rina sambil membalikkan badannya meninggalkan Aska kecil yang masih terisak.

" Ingat pesanku jika tidak tante akan menghukummu yang tidak pernah dibayangkan." Ucap Rina sambil melanjutkan langkahnya.

Aska kecil hanya bisa menatap Rina dengan penuh kebencian. Perlakuan yang semena-mena membuat dirinya tertanam di suatu saat nanti akan membalas semua rasa sakit di hatinya . Rina tidak pernah menyadari semakin bertumbuh Aska maka dendamnya pada dirinya semakin menumpuk jika Rina tidak mengubah sifat buruknya.

" Aska sayang." Panggil Reno tiba-tiba datang pulang lebih cepat dari kantor.

Aska yang sedang duduk di bawah tangga langsung memalingkan wajahnya ke arah Reno.

" Daddy huhuhuhuhu..." Ucap Aska kecil sambil menangis pilu sambil berdiri dan berjalan ke arah Reno.

hap

" Jagoan kenapa menangis?" Tanya Reno sambil menangkap tubuh mungil Aska.

" Huhuhuhuhu... Daddy memang aku anak angkat ya?" Tanya Aska kecil yang sebenarnya sudah tahu waktu Rina dinyatakan hamil hanya saja dirinya ingin menyakinkan hatinya kalau itu bohong.

" Kata siapa sayang? Aska itu anak daddy dan mommy." Jawab Reno yang belum menyadari wajah bengkak Aska.

" Kata mommy daddy." Jawab Aska kecil

Reno menatap Aska membuat Reno membulatkan matanya dengan sempurna karena melihat pipi Aska bengkak dan memerah.

" Aska sayang, siapa yang melakukan ini?" Tanya Reno

" Mommy daddy." Ucap Aska kecil

" Kenapa wajah Aska? Siapa yang melakukannya?" Tanya Reno sambil menahan amarahnya.

" Karena tadi mommy manggil terus Aska menjawab Ada apa mommy terus Aska di tampar dad." Jawab Aska kecil

" Bibi." Panggil Reno

" Iya tuan." Jawab kepala pelayan

" Tolong obati Aska." Perintah Reno

" Baik tuan." Jawab kepala pelayan

" Aska sayang, daddy ingin bicara dengan mommy sebentar ya." Ucap Reno

" Baik dad." Jawab Aska kecil.

Reno menurunkan Aska kecil kemudian berjalan ke arah kamarnya sedangkan kepala pelayan menggendong Aska kecil ke arah kamarnya yang berdekatan dengan kamar orang tua angkatnya.

ceklek

Reno membuka pintu kamarnya dan melihat istrinya sedang berbaring sambil membelai perutnya yang sudah membuncit.

" Mommy, kenapa mommy mengatakan hal yang sebenarnya kalau Aska anak pungut?" Tanya Reno

" Memang dia anak pungut kenapa daddy menanyakan hal itu pada mommy?" Tanya Rina

" Memang benar tapikan Aska masih kecil belum mengerti apa-apa dan juga kenapa mommy menampar Aska?" Tanya suaminya berusaha untuk bersabar.

" Daddy!! mommy kan sudah bilang sama daddy, apapun yang mommy lakukan daddy jangan protes. Mommy sudah menuruti satu syarat daddy dan mommy minta apa yang mommy lakukan daddy jangan protes." Ucap Rina dengan nada satu oktaf.

" Baik... baik... sekarang kita ke dokter." Ucap Reno berusaha untuk lebih bersabar mengingat istrinya sedang hamil.

" Ingat daddy, apapun yang mommy lakukan daddy jangan protes." Ucap Rina.

" Iya... iya..." Jawab Reno yang tidak ingin ribut.

" Baiklah ayo kita ke rumah sakit karena mommy juga tidak sabar ingin tahu jenis kelamin anak kita." Ucap istrinya

" Iya daddy juga tidak sabar karena kemarin anak kita menutupi area privasinya." Ucap Reno

" Ayo dad." Ucap Rina penuh semangat.

Merekapun pergi ke rumah sakit sedangkan Aska yang mendengarkan percakapan ke dua orang tua angkatnya hanya tersenyum sinis. Ketika kepala pelayan menggendong Aska, Aska pura-pura tertidur di gendongan kepala pelayan.

Kepala pelayan langsung membaringkan Aska kecil ke ranjang kemudian menyelimuti tubuhnya. Kepala pelayan itu pun pergi meninggalkan Aska yang sudah tertidur. Ketika kepala pelayan menutup pintu kamar Aska, Aska langsung membuka matanya dan berjalan keluar kamar dan berjalan ke arah kamar orang tua angkatnya dan mendengarkan beberapa percakapan ke dua orang tua angkatnya.

" Suatu saat nanti akan aku balas semua yang kamu lakukan tante Rina." Ucap Aska kecil sambil tersenyum menyeringai.

Aska kecil membalikkan badannya dan berjalan ke arah kamarnya untuk beristirahat.

xxxxxxx

Lima belas menit sepasang suami istri sudah sampai di rumah sakit. Rina berbaring di ranjang dan seorang perawat memberikan gel dingin ke perut Rina kemudian dokter meletakkan stick ke perut Rina.

" Ke dua anak tuan dan nyonya sehat dan aktif." Ucap dokter tersebut.

" Syukurlah, oh iya dok jenis kelaminnya apa dok?" Tanya Reno dan Rina serempak.

" Sebentar dulu... Oh iya ini baru kelihatan jenis kelaminnya, mereka berjenis kelamin..." Ucapan dokter tersebut terpotong oleh sepasang suami istri tersebut.

" Laki-laki semuanya kan dok?" Tanya Reno dan Rina bersamaan dengan penuh semangat.

Terpopuler

Comments

Yayuk Triatmaja

Yayuk Triatmaja

ok, terima kasih atas sarannya

2022-02-13

0

Andrey Boller

Andrey Boller

maaf thor klo sok pinter 😁saran aja nih, klo bisa penggunaan kata DAN di setiap kalimat atau part sedikit di kurangi 🙏 mungkin bisa di ganti JUGA , DENGAN.

2022-02-13

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Karakter
2 Satu syarat
3 Laki-laki Semuanya Kan Dok?
4 Aska Kecil
5 Kamu sungguh ingin bercerai denganku?
6 Riana dan Riani
7 Surat Perceraian
8 Chintya
9 Empat Murid Baru
10 Menghadap ke kepala sekolah
11 Tuan Federick
12 Permintaan Mommy
13 Menginap Di Villa
14 Ada Apa?
15 Pertemuan Pertama Robert dengan Riana
16 Rahasia
17 Aska
18 Rencana
19 Pergi Dari Kota Ini
20 Brankas
21 Warisan
22 Sebelas Tahun Kemudian
23 Aska dan Riana
24 Tukar Identitas
25 Riani dan Aska
26 Menikahi Riani
27 Riana Terluka
28 Apa Yang Kak Aska Lakukan?
29 Panti Asuhan
30 Keluar Kota
31 Mansion
32 Pemborosan
33 Robert dan Riana
34 Pertemuan Pertama Aleandro, Quenby dan Riana.
35 Riana dan Robert
36 Hukuman Untuk Riani
37 Maafkan adik saya paman
38 Terungkap Kebenaran
39 Riana, Rina dan Riani Tertembak
40 Terimalah hukumanmu Riani
41 Kematian Riani
42 Riana dan Robert
43 Cinta itu tidak harus saling memiliki
44 Sayangku kenapa menangis?
45 Hukuman
46 Maaf tuan ini paper bag nya
47 Bertemu Dengan Aska
48 Menghubungi Tuan Robert
49 Jangan Keluar Mobil
50 Menikah denganku hanya karena itu?
51 Aska dan Tuan Robert
52 Aska dan Tuan Robert
53 Pernikahan Riana dan Tuan Robert
54 Angelina
55 Tuan Louis
56 Dokter Kasandra dan Aska
57 Tanda Merah
58 Tuan Robert dan Riana
59 Surat Perceraian
60 Peganglah Lengan Kakak
61 Bertemu Dengan Keluarga
62 Bukannya Cantika sudah menikah?
63 Aska dan Dokter Kasandra
64 Kenapa wajah kak Aska sedih?
65 Terungkap Kebenaran
66 Terungkap Kebenaran 2
67 Ada apa sayang?
68 Menghubungi nyonya Cantika
69 Kenal Baik dengan Kasandra
70 Louis dan dokter Angelina
71 Dokter Angelina dan Louis
72 Menikah
73 Kamu sungguh - sungguh mencintai putriku?
74 Satu Bulan Kemudian
75 Aku Sangat Mencintai Dan Merindukannya
76 Menampar Cantika
77 Tidak Ada Tapi-Tapian
78 Karena ada kamu, sakitnya berkurang
79 Cantika dan Tuan Robert
80 Tamat
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Perkenalan Karakter
2
Satu syarat
3
Laki-laki Semuanya Kan Dok?
4
Aska Kecil
5
Kamu sungguh ingin bercerai denganku?
6
Riana dan Riani
7
Surat Perceraian
8
Chintya
9
Empat Murid Baru
10
Menghadap ke kepala sekolah
11
Tuan Federick
12
Permintaan Mommy
13
Menginap Di Villa
14
Ada Apa?
15
Pertemuan Pertama Robert dengan Riana
16
Rahasia
17
Aska
18
Rencana
19
Pergi Dari Kota Ini
20
Brankas
21
Warisan
22
Sebelas Tahun Kemudian
23
Aska dan Riana
24
Tukar Identitas
25
Riani dan Aska
26
Menikahi Riani
27
Riana Terluka
28
Apa Yang Kak Aska Lakukan?
29
Panti Asuhan
30
Keluar Kota
31
Mansion
32
Pemborosan
33
Robert dan Riana
34
Pertemuan Pertama Aleandro, Quenby dan Riana.
35
Riana dan Robert
36
Hukuman Untuk Riani
37
Maafkan adik saya paman
38
Terungkap Kebenaran
39
Riana, Rina dan Riani Tertembak
40
Terimalah hukumanmu Riani
41
Kematian Riani
42
Riana dan Robert
43
Cinta itu tidak harus saling memiliki
44
Sayangku kenapa menangis?
45
Hukuman
46
Maaf tuan ini paper bag nya
47
Bertemu Dengan Aska
48
Menghubungi Tuan Robert
49
Jangan Keluar Mobil
50
Menikah denganku hanya karena itu?
51
Aska dan Tuan Robert
52
Aska dan Tuan Robert
53
Pernikahan Riana dan Tuan Robert
54
Angelina
55
Tuan Louis
56
Dokter Kasandra dan Aska
57
Tanda Merah
58
Tuan Robert dan Riana
59
Surat Perceraian
60
Peganglah Lengan Kakak
61
Bertemu Dengan Keluarga
62
Bukannya Cantika sudah menikah?
63
Aska dan Dokter Kasandra
64
Kenapa wajah kak Aska sedih?
65
Terungkap Kebenaran
66
Terungkap Kebenaran 2
67
Ada apa sayang?
68
Menghubungi nyonya Cantika
69
Kenal Baik dengan Kasandra
70
Louis dan dokter Angelina
71
Dokter Angelina dan Louis
72
Menikah
73
Kamu sungguh - sungguh mencintai putriku?
74
Satu Bulan Kemudian
75
Aku Sangat Mencintai Dan Merindukannya
76
Menampar Cantika
77
Tidak Ada Tapi-Tapian
78
Karena ada kamu, sakitnya berkurang
79
Cantika dan Tuan Robert
80
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!