Sam terpaksa menjadi supir untuk Zima dan Nay, entah kenapa walaupun Sam tau bahwa Zima tidak ada perasaan pada Nay, tetap saja melihat Nay berdua dengan Zima membuatnya merasa tidak nyaman.
"Nay sepertinya aku meninggalkan jas ku di ruangan mu, waktu terakhir kali aku menemui mu,” ucap Zima, yang sebenarnya hanya lah memancing reaksi Sam karna dia tau Sam sangat possesif.
“Masa sih, Ka?” jawab Nay dengan nada bertanya.
“Iya, aku lupa tanya padamu baru ingat sekarang.”
“Sepertinya tidak ada!” Nay mengingat ingat.
“Nanti aku akan mampir ke ruangan mu dulu, aku yakin meninggalkan di sana.”
“Baiklah.”
“Memangnya kamu tidak punya jas lagi apa?” tanya Sam.
“Itu jas kesayanganku!” jawab Zima.
“Ceroboh!” cemooh Sam.
Zima tidak menanggapi perkataan Sam lagi.
Sepanjang perjalanan, hanya ada obrolan obrolan kecil antara Zima dan Nay dan Sam hanyalah sebagai obat nyamuk saja.
“Sekretaris mu itu, siapa namanya Nay? Sepertinya agak ribet orangnya” tanya Zima, sengaja memancing reaksi Sam lagi, dia bisa melihat bahwa hubungan antara Nay dan Sam belum cukup baik. Zima menginginkan adiknya itu bahagia dengan Nay.
“Oh Rudi, kerjanya cukup bagus ka, memang dia orangnya sangat prosedural dan selalu mematuhi regulasi, tapi aku suka yang seperti itu," sambil menganggukkan kepalanya.
‘Suka kau bilang.’ batin Sam.
“Sekretaris mu laki laki?" tanya Sam dengan ketus.
“Uhm." jawab Nay.
“Kenapa harus laki laki?”
“Aku tidak memandang laki laki atau perempuan asalkan pekerjaannya bagus tentu aku akan memakainya.”
“…..”
Setelah itu tidak ada pembicaraan lagi diantara mereka sampailah di kantor Nay.
“Nanti pulangnya kamu naik taxi saja atau minta di jemput supir saja kesini,” ucap Sam melihat Zima dari kaca spion depan.
“Kamu tenang saja aku dan Nay bukan anak kecil , kami bisa pulang bersama.” ucap Zima.
“Maksud ku, kamu Zim! aku akan menjemput Nay hari ini, aku dan Nay ada rencana pergi pulang kerja nanti, jadi kamu pulang sendiri!"
“Emang nya kita…,”
Belum sempat Nay bertanya kepada Sam mau pergi kemana, bibir Nay sudah di sumpal dengan bibir Sam. Sam melepaskan ciuman singkat mereka.
‘Tidak tau malu,' batin Nay kesal.
“Sudah sana pergi, nanti terlambat” ucap Sam kepada Nay.
Nay baru mau memarahi Sam namun sadar masih ada Zima yang melihat interaksi mereka.
“Dasar pengantin baru,” ucap Zima bergegas keluar dari mobil.
“Mangkannya cepat nikah.” ucap Sam sedikit keras.
Nay dan Zima keluar dari mobil dan berjalan menuju kantor, Sam hanya memandangi Kakak dan istrinya dari dalam mobil, entah apa yang ada di pikirannya.
………..
Jam pulang kerja sudah tiba, Sam benar benar menjemput Nay dikantornya.
“Kita benar benar akan pergi ke suatu tempat?"
“Uhm,” jawab Sam sedikit mengangguk.
‘Kenapa jadi sering bilang uhm.’ batin Nay.
“Zima mana?” tanya Sam.
“Bukannya kamu sendiri yang bilang, kalau kak Zima pulang sendiri saja!"
“Aku hanya bertanya!”
“Sehabis meeting dia langsung pergi, katanya ada urusan mendadak.”
“Memangnya kita mau kemana?” tanya Nay lagi.
“Ikut saja, nanti kamu akan tau.”
Tidak sampai tiga puluh menit mengendarai, sudah sampai di hunian apartemen mewah.
“Untuk apa kita kesini?”
“Lihat dulu, apa kamu suka.”
Mereka pun masuk ke satu unit mewah yang ada di sana, Sam sudah menyiapkan apartemennya tadi siang, sebelumnya apartemen itu tidak ada isinya namun saat ini sudah berisi layaknya penghuni keluarga kecil baru menikah.
Sam sudah mengisi perabotan dan juga kebutuhan mereka, tidak luput baju baju baru yang tertata rapi didalam lemari. Dari pakaian tidur , kerja dan pakaian santai sudah Sam siapkan untuk nay. Tidak lupa berbagai keperluan wanita lainnya seperti tas dan aksesoris, untuk ukuran, Sam tidak sulit mengetahuinya.
Dibalik semua kesempurnaan ini ada orang merasa kesal karena ulah Sam, orang itu adalah Bian, ya Bian lah yang mengatur perabotan di apartemen Sam hanya dalam beberapa jam saja.
“Untuk apa ini semua Sam?” unjuk Nay ke penjuru ruangan.
“Aku rasa kita perlu perlu privasi, karena kita sudah menikah harusnya kita bisa mandiri kan.”
“Emangnya Ayah dan Ibu keberatan kita tinggal bersama mereka?”
“Tidak bisa dikatakan keberatan, tapi ku rasa memang ini yang harus kita lakukan bukan?”
“Aku tidak setuju, aku ingin tinggal bersama ibu, kasian Ibu tidak ada teman mengobrol.”
“Memangnya kamu liat dia kesepian? Ibu itu selalu punya kesibukannya sendiri malah lebih sibuk dari pekerja kantor, temannya banyak jadi tidak mungkin kesepian.”
“Tapi sam…."
“Tidak ada tapi, aku mau kita tinggal disini, lagi pula disini lebih dekat dengan kantormu.”
“Pokoknya aku tidak mau, ayo kita pulang." Ajak Nay.
“Kalau Ayah dan Ibu mengijinkan kita pindah bagaimana?” tanya Sam.
“Kita bicarakan nanti saja, ayo kita pulang.”
“Ny aku lapar, bisakah kamu buatkan aku makanan dulu baru kita pulang?”
"Kita makan di rumah saja.”
“Aku sudah sangat lapar, tadi aku tidak makan siang dan jarak dari sini ke rumah cukup jauh.”
“Hizz.. duduklah aku liat kulkas dulu ada bahannya tidak."
Tinggal di luar negri sendiri membuatnya lebih mandiri, termasuk untuk urusan masak, dia sering memasak untuk dirinya sendiri.
“Ada.., lengkap malah," jelas Sam.
Nay mulai mengecek isi kulkas, benar saja isinya lengkap, mulai mengambil beberapa bahan makanan seperti ayam bersih yang sudah dipotong beberapa bagian, udang kupas dan bahan bahan sayuran membuat capcay.
Hal yang dilakukan pertama adalah mencuci beras dan memasak di magic com. Setelah itu mulai dengan masakan pertamanya yaitu ayam bumbu mentega.
Kemudian, mencuci ayam, memanaskan minyak goreng lalu menggoreng ayam, Selagi menunggu ayam yang di goreng matang, Nay mencincang bawang putih, memotong daun bawang dan bawang bombay. Menyiapkan jeruk nipis, mentega, gula, garam, merica, satu sendok makan kecap manis, kecap inggris, saus tomat, satu sendok teh saus tiram, dan air.
Setelah ayam yang digoreng matang di angkat dan sisihkan, lalu Nay memanaskan empat sendok makan mentega. Kemudian, menumis bawang putih cincang dan bawang bombay hingga harum. Lalu memasukkan kecap manis, kecap inggris, saus tomat, saus tiram, merica, dan garam.
Setelah itu memasukan ayam yang sudah di goreng tadi dan aduk rata dengan bumbu yang di tumis tadi. Kemudian menuangkan air secukupnya, tunggu hingga air mendidih.
Sambil menunggu mendidih, Nay memotong sayuran wortel, sawi hijau, kol, jagung muda dan kembang kol untuk membuat capcay.
Memulai memasak menu yang kedua di awali menumis bawang bombay, bawang putih dan irisan cabai hingga harum.
Masukkan udang kupas, tumis hingga setengah matang. Setelah itu memasukkan wortel dan kembang kol, menuang sedikit air, masak hingga setengah matang. Masukkan sawi dan tomat, aduk rata hingga sawi layu.
Memasukkan saus tomat, saus tiram dan merica aduk rata, masukan kaldu bubuk, masak hingga mendidih tidak lupa kebiasaan Nay membuat capcay adalah menyaring tomat untuk diambil airnya dan masukan kedalam masakan capcay nya. Terakhir menuang larutan maizena dan aduk rata hingga mengental dan mendidih.
Setelah ayam bumbu mentega dan capcay matang, lalu di tempatkan di piring saji.
Setelah dua macam hidangan matang Nay meletakan di atas meja makan. Sam melihat semua itu dari proses masak hingga dihidangkan di meja makan, ada rasa hangat di hatinya.
Bersambung……………………….
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
NandhiniAnak Babeh
lapeeerrrr
2022-04-11
0
𝕭'𝐒𝐧𝐨𝐰 ❄
suka ni ma zima, peka banget ya 🤣🤣🤣
2022-04-05
1
zhA_ yUy𝓪∆𝚛z
resepnya bikin ngiler 🤤😅
lengkap ya penjelasannya 👍
2022-03-13
3