Gedung tinggi yang merupakan perusahaan keluarga Rastian. “Sudah sampai.” Samudra menghentikan mobilnya di depan lobby.
“Terima kasih,” jawab Nayna sambil membuka sabuk pengaman.
“ Apa nanti siang, kamu mau makan siang denganku?” tanya Samudra.
Nayna terdiam seperti memikirkan sesuatu.
“Jangan salah paham, nanti siang aku ada meeting di sekitar sini jadi sekalian saja mengajakmu makan siang. Kamu sudah lebih 6 tahun tidak ke sini, kukira kamu akan kangen dengan makanan enak di kota ini,” jelas Samudra panjang lebar.
“Tidak perlu, Sam. Aku akan makan siang di kantin kantor saja. Ini hari pertama aku masuk kerja. Jadi, aku ingin lebih akrab saja dengan karyawan disini.”
‘Bohong,’ hanya itu yang ada di benak Samudra. “Baiklah, tidak masalah."
“Aku pergi.” Nayna membuka pintu dan keluar mobil, lalu Samudra melajukan mobilnya meninggalkan kantor Nayna.
Nayna masuk berjalan menuju lantai 23, di sana lah letak ruangan kakeknya. Sepanjang jalan menuju ruang kakeknya, tidak ada senyum yang tercetak di wajahnya. Sapaan yang didapat dari para karyawan hanya di tanggapi dengan sedikit anggukan.
Semua karyawan sudah tahu siapa Nayna di perusahaan itu. Bagaimanapun Nayna pernah memegang kantor cabang di Singapura dan kakeknya pun sudah mengumumkan di forum perusahaan bahwa Nayna akan memegang di kantor pusat.
Sampai sudah di ruang kakeknya, dengan sopan mengetuk pintu ruang kerja kakeknya, setelah mendapat jawaban dari dalam, Nay mulai melangkahkan kakinya ke dalam ruangan.
“Selamat pagi Kakek, aku datang menemui mu, apa kesehatan Kakek sudah membaik?”
“Tidak buruk. Bersiaplah, kita ada rapat direksi hari ini, kamu akan ku perkenalkan secara resmi pada dewan direksi," ujar Kakek Adam dengan dingin.
“Baik," jawab Nayna datar.
“Sementara, kamu akan menjabat sebagai direktur pemasaran terlebih dahulu sebelum menempati posisi direktur utama.”
“Baik." Hanya satu kata itu yang bisa dikeluarkan dari mulut Nayna, lalu keluar meninggalkan ruangan Kakek Adam.
Pembicaraan yang sangat singkat, tidak ada kehangatan dalam setiap obrolan mereka, tidak ada pelukan hangat layaknya seorang kakek terhadap cucunya. Setiap mereka bertemu hanya pekerjaan yang dibicarakan.
Nayna bahkan iri dengan sepupunya Nima. Sepupu yang menyebalkan itu karena selalu diberi keluasan dalam melakukan apapun. Mulai dari jurusan kuliah sampai cita-cita, bebas memilih, sedangkan dirinya, Nayna tidak punya pilihan. Semua ditentukan oleh kakeknya, yang mengharuskan dirinya mengambil jurusan bisnis dan mengubur cita-citanya.
Cita-cita Nayna sangat sederhana, dia hanya ingin menjadi guru TK, karena dia memang sangat menyukai anak-anak. Bermain dan mendengar setiap cerita anak-anak di sekolah. Melihat anak anak yang tumbuh alami dalam kebahagian dan hidup tanpa beban. Itu yang diinginkannya, karena Nayna kecil selalu dituntut untuk sebuah kesempurnaan.
...----------------...
Rapat direksi selesai, tidak ada hambatan dalam rapat tersebut. Nayna pun tampil dengan performa yang sangat baik, waktu sudah menunjukan jam makan siang. Nayna menuju ke basement untuk mengambil mobilnya, dia sudah meminta bawahannya mengambil mobil di rumah kakeknya untuk di antarkan ke kantor.
Mengemudikan mobilnya melaju meninggalkan kantor. Sampailah di sebah cafe yang sudah di tentukan. Nayna langsung duduk di kursi kosong dekat dengan jendela, lalu memanggil waiters untuk memesan dua jenis minuman.
Hanya selang beberapa menit setelah minuman disajikan, seorang pria menggunakan jaket kulit warna hitam dan menggunakan sebuah topi berjalan menghampiri dan duduk di hadapan Nayna.
Pria itu memberikan Nayna sebuah amplop, lalu dengan tenang sang wanita membukanya.
“Orang yang kau cari ada di kota ini, tapi aku belum menemukan keberadaanya.”
“Lalu, apa maksud photo ini?” Nayna melihat isi amplop itu yang berisikan photo kakeknya dengan Ryawan.
“Itu photo enam tahun lalu, sebelum Ryawan meninggalkan kota ini dan juga sebelum pergi, Tuan Adam memberikan sebuah cek dengan jumlah yang sangat besar.” Detektif sewaan Nayna menjelaskan temuannya.
“Baiklah, tetap cari dia!”
Sang detektif menyesap minumannya, setelah itu meletakan gelasnya di atas meja. "Kalau begitu, aku pergi dulu." Sang detektif berdiri dan meninggalkan Nayna.
Nayna hanya menganggukkan kepalanya sebagai balasannya.
Setelah kepergian detektif itu, Nayna pun pergi meninggalkan cafe, tidak lupa menaruh beberapa lembar uang yang di letakan di atas meja.
Samudra masih terdiam ditempatnya. Ya, dia duduk di kursi tepat dibelakang Nayna. Hanya saja, mereka saling membelakangi sehingga Nayna tidak sadar akan keberadaan Samudra.
Ditambah dengan penampilan Samudra yang tidak menggunakan pakaian formal. Tak ada jas seperti awal berangkat kerja, Samudra hanya menggunakan sweater dengan hoodie di kepalanya.
‘Ryawan. Kau masih mencari priamu. Sebesar itukah cintamu pada lelaki itu?' batin Samudra.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sekembalinya di kantor, Nayna melihat Nima yang baru saja tiba, ditangannya membawa paper bag.
“Untuk apa kamu datang ke sini?” ucap Nayna.
“Tentu saja bukan untuk menemui mu, aku datang untuk bertemu kakek, kami sudah janji untuk makan siang bersama," ucap Nima dengan sombong seraya mengangkat paper bag yang dibawanya. “Kakek ingin makan masakan ku.” tambah Nima.
‘Apa mereka sedekat itu sampai harus makan siang bersama?’ batin Nayna.
“Apa kamu sering memasak untuk kakek?” tanya Nayna datar.
“Tentu saja, kakek akan makan apapun masakanku karna dia sangat menyayangiku.” Nima mengangkat sebelah alisnya. Membanggakan dirinya sendiri.
Nayna melangkahkan kaki, mendekat dan bicara dengan suara pelan yang hanya bisa di dengar telinga Nima. “Apa kamu yakin kakek sangat menyayangimu? Kalau dia menyayangimu, kenapa harus aku yang ditunjuk untuk meneruskan perusahaan ini! Ku rasa otakmu tidak terlalu bodoh untuk mencerna ucapanku.”
Nima terdiam, tak bisa bicara apapun karena ucapan Nayna.
Nayna pergi meninggalkan Nima yang terhenyak. Banyak yang tidak dimengerti oleh Nayna, apa kesalahan yang dia perbuat? Dia tidak merasa melakukan kesalahan apapun, bahkan dia selalu berusaha yang terbaik. Kenapa perlakuan kakek terhadapnya dan Nima berbeda? Nay bahkan merasa dia bukanlah cucu kandung.
Bersambung……………….
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
May Keisya
wkwkwk 😂😂
2023-05-20
1
zhA_ yUy𝓪∆𝚛z
aku mampir lagi ya thor 😁
2022-03-13
1
Queen
Mampir juga di novelq kak, judulnya ijinkan aku menyayangimu, ceritanya tentang percintaan anak sma, semoga kalian menyukai karyaku ini ☺️😍🤩
2022-02-24
2