Setelah subuh menjelang Bianca pamit kepada ayahnya untuk menunaikan ibadah di mushola yang ada di rumah sakit dan akan membeli minuman hangat untuk Nathan di kantin.Setelah Bianca pergi Pak Danu mengajak Nathan untuk berbicara penting.
"Nak Nathan bolehkah om minta sesuatu?Karena menurut om hanya kamu yang bisa membantu om."ucap Pak Danu penuh harap
"Tentu om.Dengan senang hati aku akan membantu sebisaku.Memangnya om mau minta apa?"tanya Nathan mengenyritkan dahinya
"Bisakah kamu menikahi anak om?Karena umur om tidak lama lagi. Menurut om cuma kamu yang bisa melindunginya nak setelah om tiada."ucap Pak Danu
"Maaf om aku tidak bisa menikahi Bianca,aku tidak terlalu mengenalnya dan aku juga tidak mencintainya. Aku yakin om pasti sembuh dan bisa menjaga Bianca."ucap Nathan
"Om mohon nak Nathan. Karena umur om sudah tidak lama lagi. Aku hanya percaya padamu nak untuk melindungi Bianca. Aku mohon nak Nathan"ucap Pak Danu penuh harap
"Baiklah om saya akan melindungi Bianca tapi tanpa harus menikah kan om?"tanya Nathan
"Diluar sana ada seseorang yang ingin mencelakai Bianca nak maka dari itu aku minta nak Nathan untuk menikahinya dan hanya kamu yang bisa melindunginya nak."ucap Pak Danu
Ucapan Pak Danu membuat Nathan dilema.Dia bingung apa yang harus diperbuatnya.
"Apa aku menurutinya saja ya.Kan cuma melindungi saja kan.Setelah tugasku selesai menjaganya aku akan maenceraikannya."ucap Nathan dalam hati
"Baiklah om aku akan menikahi Bianca dan aku janji akan melindunginya."ucap Nathan bersungguh sungguh
"Alhamdulillah,makasih nak Nathan. Berjanjilah untuk menjaga Bianca nak."ucap Pak Danu penuh harap
"Aku berjanji om aku akan melindunginya."ucap Nathan
Setelah pembicaraan itu antara Pak Danu dan juga Nathan saling diam dengan pemikiran masing masing. Pak Danu yang merasa lega sedangkan Nathan dengan perasaan bingung. Setelah beberapa saat Bianca masuk dan membawakan kopi untuk Nathan.
"Ini tuan Nathan aku beliin kopi."ucap Bianca menyerahkan cup kopi pada Nathan
"Hmm makasih. Oh ya om aku pamit mau menjemput bi Shella."ucap Nathan berdiri dari duduknya
"Ya nak Nathan. Hati hati dijalan ya!!!"ucap Pak Danu
Setelah kepergian Nathan,Pak Danu berbicara pada Bianca dan menjelaskan keinginannya agar Bianca menikah dengan Nathan. Bianca sangat terkejut dengan apa yang di ucapkan ayahnya.
"Kenapa ayah ingin Bii menikah dengan tuan Nathan? Ayah pasti sembuh dan bisa menjaga Bii. Bii yakin itu."ucap Bianca dengan keyakinan
"Umur ayah tidak lama lagi Bii,tolong penuhi keinginan ayah yang terakhir."ucap Pak Danu dengan meneteskan air mata
"Baiklah jika ini keinginan ayah Bii akan menikah dengan tuan Nathan."ucap Bianca memeluk ayahnya dengan menangis
Setelah sampai rumah bi Shella,Nathan langsung ke kamar karena dirumah tidak ada orang. Nathan merebahkan badannya ke ranjang dengan menatap ke atas dia memikirkan apakah pilihan untuk menikahi Bianca adalah pilihan yang tepat atau tidak. Setelah berperang dengan pikirannya sendiri Nathan memutuskan untuk mandi. Setelah mandi Nathan segera turun mencari bi Shella.
"Bi Shella darimana? Aku mencari bibi tadi."ucap Nathan masih berdiri diruang tamu
"Aku dari rumah mas Danu den mengambil keperluan Bianca nanti. Den Nathan sarapan dulu ya nanti kita kerumah sakit."ucap bi Shella menarik tangan Nathan me meja makan dan menyajikan sarapan untuknya
Beberapa hari kemudian pernikahan Bianca dan Nathan pun tiba. Pernikahan terjadi dirumah sakit karena kondisi Pak Danu yang semakin ngedrop.Setelah acara akad nikah Pak Danu meninggal.Bianca merasa sangat sedih karena kepergian ayah tercintanya.
Setelah sehari kemudian Nathan pamit kepada bik Shella untuk pulang ke Jakarta karena ada masalah di perusahaan yang mengharuskan dia untuk datang.
Setelah sampai di Jakarta Nathan langsung menuju apartemennya untuk berganti baju dan segera ke kantor.Sampai kantor semua karyawan menyapanya dan dia hanya menganggukkan kepala saja dan berlalu keruangannya
"Bagaimana ada masalah seperti ini Hans?Apa lo tidak memeriksanya dulu?"ucap Nathan dengan membanting berkasnya
"Maaf tuan Nathan. Gue udah memeriksanya dan gue juga udah menyelidikinya."bela Hans
"Terus lo sudah tau siapa orang yang menggelapkan uang perusahaan?"tanya Nathan
"Sudah Tuan. Pak Andri manager keuangan yang melakukannya."jawab Hans
"Kerja bagus Hans, bawa dia kemari aku ingin berbicara padanya, kurang ajar sekali dia menggelapkan uang perusahaanku."perintah Nathan
Kemudian Hans keluar memanggil Pak Andri dan menyuruhnya segera keruangan Nathan
"Ada apa tuan Nathan memanggil saya?tanya Pak Andri ketakutan dan keringat dingin karena melihat wajah bosnya yang marah
"Apakah ada sesuatu yang ingin kamu sampaikan kepada saya Pak Andri? Sebaiknya anda jujur saja kepada saya karena saya masih berbaik hati kepada anda."ucap Nathan mengintimidasi orang didepannya
"Mmak..sud Tu..an a..pa sa..ya ti..dak me..nger..ti?"tanya Pak Andri terbata bata
"Kamu masih tidak mau mengakuinya???Baiklah Hans panggil polisi untuk menyeret orang ini karena telah berani menggelapkan uang perusahaanku."ucap Nathan marah
"Tuan Nathan saya mohon maafkan saya.Saya khilaf tuan saya mohon maafkan saya.Saya akan menggantinya Tuan,saya mohon jangan masukkan saya kepenjara.Anak saya masih kecil Tuan,saya mohon."ucap Pak Andri memohon dengan berlutut
"Baiklah saya memaafkan anda dengan syarat anda harus mengembalikan semua uang perusahaan yang telah anda gelapkan dan saya memecat anda dengan tidak hormat."tegas Nathan kemudian keluar ruangan diikuti Hans
"Hans awasi terus orang itu jangan sampai kabur. Gue mau pulang dulu. Semua kerjakan seperti biasanya."ucap Nathan berjalan menuju lift
"Baik Tuan Nathan."ucap Hans masih berdiri disamping Nathan menunggu lift terbuka
Setelah keluar dari perusahaannya Nathan segera melajukan mobilnya pulang ke mansion orang tuanya.
"Assalamualaikum Bundaku yang cantiiik."ucap Nathan sedikit berteriak
"Waalaikumsalaam,,,baru ingat pulang kamu ha?dasar anak nakal kamu Nathan!!!"ucap bunda Mira meletakkan kedua tangan dipinggang
"Bunda ini ya anaknya baru pulang bukannya dipeluk malah dimarah marahin,gimana sih?"ucap Nathan memeluk ibunya
"Bunda kesal aja sama kamu kalau gak diancam gak akan mau pulang."ucap bunda Mira membalas pelukan Nathan
"Bukannya gak mau pulang bun,tapi kerjaan disana memang belum bisa ditinggal,jangan marah dong bun?"ucap Nathan mencium pipi bundanya
"Ya sudah. Kamu sudah makan siang belum sayang? Kita makan siang bareng sebentar lagi ayah pulang."ajak bunda Mira menarik Nathan ke meja makan
Setelah beberapa saat Ayah Sam pulang untuk makan siang dirumah dan melihat anaknya Nathan duduk dimeja makan kemudian mengahampirinya dan memeluknya.Setelah itu mereka makan sian bersama dan ayah Sam kembali ke kantor sedangkan Nathan kembali ke kamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Kinan Rosa
masih nyimak isi dari ceritanya dulu
jadi belum bisa komen 😁
2022-03-01
0