Takdirku
"Iraaa!" teriak wanita berusia 40 tahun itu pada seorang gadis yang terlelap di ranjang kecilnya.Dengan seember air dia menyiramkannya ke tubuh mungil gadis itu.
Ira terperanjat merasakan dingin oleh basah di tubuhnya. Sebelum kakinya turun dari ranjang,seseorang menarik rambut panjangnya.
" Aduuh sakit ma,tolong lepaskan rambut Ira " pinta Ira pada ibu tirinya.
Helda tak memperdulikan itu, Helda Rahajeng ibu tiri dari Mahira Sesila.
Dia tak peduli rintihan dari Ira.
" Bangun ! enak sekali ya tidurmu,cepat kerjakan pekerjaan rumah ini, aku tidak akan memberimu makan sebelum semuanya beres sebelum jam 6 nanti!" ucap Helda penuh kebencian. Dia berlalu meninggalkan Ira yang terisak di kamarnya.
Ira tahu bagaimana rasa benci ibu tiri pada dirinya.Tapi dia tak bisa berbuat apa- apa.
Hanya bisa menerima tanpa bisa melawannya.
Jam dinding masih menunjukkan pukul 03.00 WIB,seperti ini lah Ira menjalani hidup.
Penuh tekanan dari ibu dan adik tirinya.
Dia bergegas beranjak dari ranjangnya,menghapus buliran air mata yang jatuh di pipinya.
Ira harus segera menyelesaikan pekerjaan rumahnya.
Jam 05.30 WIB Ira selesai membersihkan rumahnya.Peluh menetes di dahi. Kini perutnya merasa lapar,karena dari semalam dia belum makan.
Tapi Ira harus menunggu ibu dan adik tirinya selesai sarapan,baru dia bisa makan.
Ya hanya sisa nasi dan lauk seadanya yang dia terima mengisi perutnya yang lapar.
" Waah ini enak sekali ma," ucap Resti pada Helda.Restina adik tiri Ira. Orang yang paling bahagia melihat kakak tirinya menderita.
Ibu dan anak itu sedang menikmati sarapan mereka,tanpa perduli kepada Ira yang berdiri di dekatnya.
"Ibu bolehkah saya makan,perut saya lapar sekali?" tanya Ira lirih takut ibunya marah.
"Jangan panggil aku Ibu,ciih tak sudi aku jadi ibumu! " sambil melempar nasi yang dia bungkus kepada Ira.
Ira membuka bungkusan itu,hanya nasi separuh dan lauk tahu goreng plus sambal di dalamnya.Berbeda sekali dengan makanan Resti,dia memakan ayam goreng plus ikan gurami.
"Sudah sana makan,kamu bilang tadi lapar!" bentak helda.Ira pun duduk di meja makan.
"Siapa suruh kau boleh makan disitu,membuatku hilang selera saja," teriak Resti.
"Pergi sana!! kau tak dengan anak tersayangku bilang apa?" timpal Helda.
Ira pun beranjak dari meja makan ke tempat lain untuk sarapan.
Di ujung matanya ada bulir air mata.Dia menelan nasi itu bersama isak tangisnya.
"Ibu andai ibu ada di sampingku," ingatannya tentang ibu kandungnya terlintas. Dia tahu dia harus kuat untuk hidupnya.
Jam menunjukkan pukul 06.30 WIB Ira harus bersiap ke sekolah.
Ya tinggal satu tahun lagi dia akan lulus dari sekolah menengah atasnya.
Resti pun sekolah di tempat yang sama dengan Ira.
"Maa aku berangkat dulu," pamit Resti pada ibunya.
"Iya sayang pergilah, hati-hati ya" muaah menciup kening anaknya.Resti berangkat dengan sepeda motornya.
Lain hal dengan Ira,dia hanya boleh menaiki sepeda untuk ke sekolahnya. Ira tahu iya hanya anak tiri ibunya,dia tak perduli jika harus naik sepeda saja, asal tetap bisa ke sekolah.Tanpa uang saku dari ibu tirinya.
"Semangat, kamu harus semangat Ira, " ucap Ira pada dirinya sendiri,seolah hanya itu kekuatannya saat ini.Diapun mengayuh sepedanya,berlalu ke sekolah berjarak 3 kilometer dari rumahnya.
Dilihatnya jam ditangan menunjukkan pukul 06.48 WIB. " Waaah bisa terlambat nih," gumam Ira sambil mempercepat kayuhannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
hadir di sini, salam kenal, 🙏
2021-03-29
0
🍀Miryan🌻
Haii aku mampir ya kak..lanjutt bca dulu
2020-12-20
0
Bang Otom
Semangat kaka 🙆♂🙆♂🙆♂
2020-11-28
1