20

Ardan memandangi wajah pucat wanita itu. Tidak ada ekspresi, tidak ada gairah ataupun keinginan. Wajahnya terlihat sangat datar, seperti mengatakan kalimat itu tanpa penyesalan.

Hazel menaikan pandangannya, melihat Ardan yang masih berdiri dengan menumpuhkan kedua tangannya di atas meja. Satu tangannya meremat erat sebuah kertas, tetapi ia sama sekali tidak peduli dengan apa yang digenggam oleh Ardan.

Sesaat mereka hanya terdiam dan saling bertukar pandang. Satu, memandang tanpa perasaan dan yang lainnya memandang dengan seluruh emosinya

"Bagaimana saya harus melakukannya?" tanya Hazel memecahkan keheningan.

Ardan melemparkan cek itu ke dalam tong sampah yang ada di bawah mejanya. Duduk di kursi GM sembari memegangi tengkuk leher.

"Ehm, itu." Ardan kembali melirik ke arah Hazel.

Terus terang ia juga bingung, ia tidak menyangka Hazel akan berhbah pikiran secepat ini. Jelas ia masih marah saat pertama kali ditawari. Seolah ia adalah wanita yang sama sekali tidak peduli dengan duniawi.

Tapi nyatanya? Semua hanya awalan saja.

Ardan pikir ia harus mengubah strateginya untuk mendekati wanita ini. Namun sepertinya, ia terlalu memandang tinggi wanita itu.

Ia juga tidak berbeda dengan yang lainnya. Menolak di awal agar semakin dikejar, lalu luluh dengan umpan yang lebih besar.

'Munafik,' batin Ardan memaki.

"Apakah saya hanya perlu melahirkan anak, setelah itu memberikannya pada anda?" tanya Hazel kembali.

"Apa ... kita akan melakukannya diam-diam?" lirih Hazel pelan.

"Tentu saja, tidak!" sanggah Ardan langsung.

"Lalu?"

"Kamu harus melahirkan anak dan tinggal di sisi anak itu sampai batas umur dua tahun. Setelah anak itu berumur dua tahun lebih, kamu boleh meninggalkannya. Saya yang akan merawatnya," jelas Ardan kembali.

"Selama itu, apakah saya harus tinggal di sisi anda. Atau kita bisa tinggal terpisah?"

"Ehm, tentu saja kita akan menikah!" jawab Ardan langsung. Sesaat ia terdiam, mencerna ucapannya yang keluar tanpa ia sadari.

Ardan mengacak rambutnya dan kembali memandang ke arah Hazel. Sebenarnya ia mau buat seperti apa, ia masih bingung.

"Begini." Ardan menghela napasnya dan mengubah posisi duduk menjadi sedikit lebih tegak.

Memutar otaknya agar bisa menyusun rencana secepat dan sebaik mungkin.

Ardan kembali menghela napasnya, ia mengeluarkan dompet dan mengambil salah satu ATM miliknya.

"Kita akan menikah terlebih dahulu, bagaimana juga saya ingin anak yang sah di dalam sebuah pernikahan. Bukan sekedar anak tanpa status yang jelas. Jadi persiapkan dirimu dahulu dan siapkan segala keperluan yang kamu butuhkan," ucap Ardan sembari menyodorkan sebuah ATM ke hadapan Hazel.

Hazel melirik ATM itu, tetapi ia tidak berniat untuk mengambilnya. Bukan pernikahannya yang utama, tetapi uangnya. Surya lebih membutuhkan uang itu dibandingkan pernikahan Bundanya.

Ardan mengernyitkan dahinya saat melihat Hazel yang masih terdiam terpaku. Tidak membuka suara tetapi juga tidak menyentuh apa yang dia berikan.

"Ambillah, di sana ada uang sejumlah tiga kali lipat dua ratus juta yang kamu mau." Ardan tersenyum sinis.

"Anda menikah hanya untuk mengikat status, kan? Saya tidak perlu gaun, saya juga tidah butuh acara. Selain uang dua ratus juta yang anda janjikan, saya tidak menerima apapun yang lainnya."

Sesaat Ardan tercekat, ia semakin bingung dengan maksud wanita ini. Sebenarnya apa yang ingin dilakukan? Kemarin malam ia masih menangis saat mengingat suaminya, sekarang malah mengajak menikah pria lain.

Dia memaki dengan kasar saat menolak tawaran Ardan kala itu. Tetapi kini menyetujui tanpa syarat apapun.

'Hazel, kamu benar-benar membuatku gila," lirih Ardan dalam hati.

"Em ... kalau begitu ambil ATM ini untuk uang yang saya janjikan. Kembalikan saat kamu selesai memakainya," ucap Ardan mengalah.

Ardan menuliskan enam digit angka dan meletakannya tepat di sebelah ATM itu.

Perlahan Hazel mendekat, sekilas ia melirik ke arah Ardan sembari mengambil benda tipis itu. Terlihat pergelangan tangan kurusnya yang begitu kecil namun sangat putih, masih sangat mulus meski tanpa perawatan.

"Kita akan menikah secara hukum dan agama, bukan?" tanya Hazel sendu.

"Benar."

"Kapan anda akan menikahi saya?" tanya Hazel getir.

"Secepatnya. Kenapa? Kamu menyesal sekarang?" tanya Ardan sinis.

Hazel menghela napasnya dan menggeleng pelan. Perlahan genangan air mulai melapisi kornea matanya. Bahkan hanya memikirkan ia akan menikah dengan lelaki ini saja, sudah membuat hatinya teriris.

Ada perasaan kecewa, ada perasaan tak rela. Kecewa pada diri sendiri yang terlalu lemah dan tak berdaya. Tak rela saat harus mengakhiri pernikahannya dengan mantan suaminya itu.

Walau pada kenyataannya pernikahan ia telah berakhir dua tahun yang lalu. Tetapi sedikitpun ia tidak pernah mengkhianati lelaki itu. Lelaki yang membawa dia ke daerah asing ini dan menjadikannya ibu dari seorang putra. Lelaki yang menjadikannya janda di usia muda.

"Ada apa? Apa kamu ingin lari setelah mendapatkan uangnya?" tanya Ardan sinis.

Hazel hanya menggeleng, jemari kurusnya meremat kartu itu dengan kuat.

"Beri saya sedikit waktu."

"Untuk apa?" tanyanya ketus.

"Saya adalah mantan istri seorang prajurit negara. Saat saya menjadi janda saya masih dibiayai oleh negara. Sesuai hukum, saya harus melaporkan kepada kesatuan untuk melepaskan status ini. Mengatakan bahwa saya--" Hazel menundukan pandangan, sesaat oksigen yang ia hirup terasa semakin berat. Menyesak di dada.

Bahkan hanya sekedar mengatakannya saja, hatinya terasa sangat perih.

"Akan menikah lagi," sambung Hazel pahit.

"Baiklah. Selesaikan dengan cepat, karena saya tidak suka menunggu terlalu lama."

Hazel menganggukan kepalanya perlahan.

"Baiklah. Saya pamit, Pak."

Ardan mengeluarkan ponselnya dan meletakan di atas meja. Matanya teralih menatap wanita yang masih berdiri di depan mejanya itu.

"Berikan nomor ponselmu. Saya tidak membuat perjanjian hitam di atas putih ataupun perjanjian tertulis lainya. Hanya lisan yang terucap, saya harap kamu menepati janjimu."

Hazel mengambil ponsel Ardan dan mulai mencatat nomor ponselnya. Meletakan kembali setelah ia selesai menyimpan nomornya.

"Saya adalah ibu persit, saya tidak akan mempermalukan nama itu dan mengingkari janji." Hazel berbalik dengan cepat dan berjalan keluar dari ruangan itu.

Menahan sengalan dada yang kian berat saat ia harus menerima kenyataan ini.

Merasa diri teramat keji, menjual anak yang bahkan belum lahir demi menyelamatkan anak yang lainnya.

Masih pantaskah ia dipanggil Bunda?

Sedang, Ardan hanya tersenyum puas sembari menghela napasnya, ia mengambil ponsel itu dan melihat nama yang tersimpam di ponsel miliknya.

"Hazel?" lirih Ardan saat membaca nama yang tersimpan di dalam ponselnya.

"Dan apa dia bilang? Ibu persit?" Ardan tersenyum getir dan menggelengkan kepalanya.

"Saat ini gelarmu bukan lagi ibu persit, Hazel. Tetapi Nyonya Ardan. Nyonya Ardan Erlangga."

Ardan menyentuh bibir dengan ujung ponsel miliknya. Matanya beralih pada wanita yang saat ini sedang duduk di balik kaca ruangannya itu.

Menatap komputer di depannya dengan punggung tangan sesekali mengusap pipi putihnya.

"Mengejutkan, ternyata Hazel si wanita tangguh itu. Masih bisa takhluk oleh dunia yang berhiaskan harta," lirih Ardan senang.

Terpopuler

Comments

New R

New R

lanjut thor

2020-10-25

0

alone

alone

aq yakin stlh menikahi hazel bny kejutan yg d dpt ardan ttg kehdpn yg d jlni hazel slm ini,ttg perjuangan hazel untk menyelamatkn putrany...
g ngerti lg mo blg ap ttg sosok hazel...hebat tegar kuat...semoga semua akn terbalas dg kebahagiaan suatu saat nanti...tq fizaaa walau perih ttp kutunggu upmu...

2020-07-09

0

☠⏤͟͟͞R⚜🍾⃝ ὶʀαͩyᷞαͧyᷠυᷧͣ🏘⃝Aⁿᵘ

☠⏤͟͟͞R⚜🍾⃝ ὶʀαͩyᷞαͧyᷠυᷧͣ🏘⃝Aⁿᵘ

tuh kan.. pemikiran nya si Ardan nih bener bener deh..bikin orang kezeeeel..

2020-07-09

2

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 Visual Karakter
74 73
75 74
76 75
77 76
78 77
79 78
80 79
81 80
82 81
83 82
84 83
85 84
86 85
87 86
88 87
89 88
90 89
91 90
92 91
93 92
94 93
95 94
96 95
97 96
98 97
99 98
100 99
101 100
102 101
103 102
104 103
105 104
106 105
107 106
108 107
109 108
110 109
111 110
112 111
113 112
114 113
115 114
116 115
117 116
118 117
119 118
120 119
121 120
122 121
123 122
124 123
125 124
126 125
127 126
128 127
129 128
130 129
131 130
132 131
133 132
134 133
135 134
136 135
137 136
138 137
139 138
140 139
141 140
142 141
143 142
144 143
145 144
146 145
147 146
148 147
149 148
150 149
151 150
152 151
153 152
154 153
155 154
156 155
157 156
158 157
159 158
160 159
161 160
162 161
163 162
164 163
165 164
166 165
167 166
168 167
169 168
170 169
171 170
172 171
173 172
174 173
175 174
176 175
177 176
178 177
179 178
180 179
181 180
182 181
183 182
184 183
185 184
186 185
187 186
188 187
189 188
190 189
191 190
192 191
193 192
194 193
195 194
196 195
197 196
198 197
199 198
200 199
201 200
202 201
203 202
204 203
205 204
206 205
207 206
208 207
209 208
210 209
211 210
212 211
213 212
214 213
215 214
216 215
217 216
218 217
219 218
220 219
221 220
222 221
223 222
224 223
225 224
226 225
227 226
228 227
229 228
230 229
231 230
232 231
233 232
234 233
235 234
236 235
237 236
238 237
239 238
240 239
241 240
242 241
243 242
244 243
245 244
246 245
247 246
248 247
249 248
250 249
251 250
252 251
253 252
254 253
255 254
256 255
257 256
258 257
259 258
260 259
261 260
262 261
263 262
264 263
265 264
266 265
267 266
268 267
269 268
270 269
271 270
272 271
273 272
274 273
275 274
Episodes

Updated 275 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
Visual Karakter
74
73
75
74
76
75
77
76
78
77
79
78
80
79
81
80
82
81
83
82
84
83
85
84
86
85
87
86
88
87
89
88
90
89
91
90
92
91
93
92
94
93
95
94
96
95
97
96
98
97
99
98
100
99
101
100
102
101
103
102
104
103
105
104
106
105
107
106
108
107
109
108
110
109
111
110
112
111
113
112
114
113
115
114
116
115
117
116
118
117
119
118
120
119
121
120
122
121
123
122
124
123
125
124
126
125
127
126
128
127
129
128
130
129
131
130
132
131
133
132
134
133
135
134
136
135
137
136
138
137
139
138
140
139
141
140
142
141
143
142
144
143
145
144
146
145
147
146
148
147
149
148
150
149
151
150
152
151
153
152
154
153
155
154
156
155
157
156
158
157
159
158
160
159
161
160
162
161
163
162
164
163
165
164
166
165
167
166
168
167
169
168
170
169
171
170
172
171
173
172
174
173
175
174
176
175
177
176
178
177
179
178
180
179
181
180
182
181
183
182
184
183
185
184
186
185
187
186
188
187
189
188
190
189
191
190
192
191
193
192
194
193
195
194
196
195
197
196
198
197
199
198
200
199
201
200
202
201
203
202
204
203
205
204
206
205
207
206
208
207
209
208
210
209
211
210
212
211
213
212
214
213
215
214
216
215
217
216
218
217
219
218
220
219
221
220
222
221
223
222
224
223
225
224
226
225
227
226
228
227
229
228
230
229
231
230
232
231
233
232
234
233
235
234
236
235
237
236
238
237
239
238
240
239
241
240
242
241
243
242
244
243
245
244
246
245
247
246
248
247
249
248
250
249
251
250
252
251
253
252
254
253
255
254
256
255
257
256
258
257
259
258
260
259
261
260
262
261
263
262
264
263
265
264
266
265
267
266
268
267
269
268
270
269
271
270
272
271
273
272
274
273
275
274

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!