11

Mata Nara dan Echa membulat lebar saat melihat hidangan yang tertata di atas meja. Mereka berdua saling bertukar pandang, tak percaya dengan hidangan mewah yang ada di hadapan mereka.

"Pak Ardan, ini?" tanya Nara sambil melirik ke arah meja.

"Makanan kita," jawab Ardan lembut.

"Tapi ini terlalu banyak jika untuk empat orang. Saya rasa lobster itu saja cukup untuk buat kita kenyang," jawab Echa, menelan salivanya yang mulai banjir saat melihat lobster berukuran besar di tengah meja.

"Kalian bisa membungkusnya jika tidak habis."

Echa dan Nara memgangguk dengan cepat, tanpa banyak bicara lagi. Mereka menarik kursi, mengisi ruang kosong meja.

Sementara Hazel hanya diam, ia sama sekali tidak selera makan satu meja dengan lelaki angkuh itu.

Ardan menarik salah satu kursi, mempersilahkan Hazel untuk duduk mengisi kursi. Hazel melirik tajam ke arah Ardan.

Tak ingin berdebat, ia mengikuti keinginan pimpinan tertinggi anak perusahaan itu.

"Nikmati makanan kalian, jika ingin menambah, silahkan saja."

"Tidak, Pak. Ini saja sudah sangat berlebih," jawab Nara sembari memotong lobster raksasa di depannya.

Ardan tersenyum tipis saat melihat Nara dan Echa yang antusias memakan makanannya. Ia melirik ke arah Hazel yang ada di sampingnya, bahkan mengunyah saja ia seperti orang tidak berselera.

"Hazel, kamu baik-baik saja?" tanya Ardan lembut.

"Sangat baik," jawab Hazel cepat.

"Kenapa tidak banyak mengambil makanan?" Ardan mengambil beberapa kerang dan meletakan dalam piring Hazel.

Hazel melihat Ardan dengan tatapan segit, sementara dua gadis di depan mereka terdiam seketika, melihat perhatian Ardan ke Hazel.

"Jangan sungkan, makanlah yang banyak." Ardan menggulum senyumnya, memperlihatkan sisi lembut yang ada pada dirinya.

Hazel kembali memakan isi di dalam piringnya. Menyuapi kerang yang diberikan Ardan ke atas nasinya.

Ardan memandangi wajah Hazel yang sedang makan, walaupun tidak lahap, tetapi ia senang saat makanan wanita itu bergizi. Setidaknya perutnya terisi hari ini.

"Pak Ardan," panggil Echa lembut.

"Hem," jawab Ardan sembari memandangi Hazel dengan sedikit tersenyum.

"Bolehkah saya bertanya sesuatu pada anda?" tanya Echa takut.

"Katakan," jawab Ardan tanpa memalingkan pandangannya.

"Apa anda dan Mbak Hazel memiliki hubungan? Kenapa sepertinya kalian sangat dekat?"

Ardan mengubah posisi duduknya seketika, ia berdehem kecil sembari membenarkan kerah kemejanya.

Hazel melirik sekilas, ia menghentikan makanannya saat mendengar ucapan Echa.

"Jangan bergosip, Echa," ucap Hazel malas. "Aku dan Pak Ardan hanya kenal sebagai bawahan dan atasan," sambungnya cuek.

"Memang kenapa kalau kami ada hubungan? Ada yang salah?"

Echa dan Nara saling melemparkan pandangan satu sama lain. Maksud pernyataan Ardan adalah, ia mengakui hubungan itu?

"Jangan membual, Pak. Jangan suka membuat orang lain terus salah paham dengan saya. Saya sudah menikah dan mempunyai seorang anak," jawab Hazel ketus.

"Kamu sudah pernah menikah, tapi belum tentu kamu bersuami, kan?"

"Maksud anda?" tanya Hazel sengit.

"Seingat saya, syarat memasuki perusahaan adalah wanita single, mereka boleh menikah setelah kontrak tiga tahun di perpanjang. Benarkan, Hazel?" tanya Ardan menyungging senyumnya.

Lagi, Hazel kalah saat ia harus bertarung dengan lelaki ini.

Hazel kembali melanjutkan makanannya, ia mulai muak menghadapi ulah lelaki itu.

"Kalian silahkan lanjutkan," ucap Ardan mempersilahkan dua gadis di depannya yang masih terdiam melihat pertengkaran antara ia dan Hazel.

Echa dan Nara kembali pada kegiatannya, sesekali mereka mencuri pandang ke arah depan. Melihat Hazel dan Ardan yang bertingkah aneh.

Hazel menghela napas, ia meletakan alat makannya dan melihat ke arah dua gadis di depannya.

"Kalian lanjut saja, aku mau ke toilet dulu," ucap Hazel keluar dari meja mereka.

Hazel membasuh wajahnya, menghapus sisa make-up di wajahnya, membiarkan parasnya kembali polos tanpa riasan.

Ia memandangi wajah dari dalam pantulan cermin besar di depannya. Hazel membuka ikatan rambutnya, membiarkan rambut cokelat lurus miliknya itu tergerai dengan indah.

"Ada apa dengannya? Kenapa dia bersikap seperti itu?" tanya Hazel bingung sendiri.

"Apa yang sebenarnya dia inginkan dariku? Oh ya Tuhan, kumohon jauhkanlah dia dariku," lirih Hazel geram sendiri.

Hazel mengeluarkan ponselnya saat benda pipih itu bergetar, melihat pesan yang masuk ke dalam gawainya.

[Mbok akan ke rumah sakit bersama Surya]

[Tunggu aku di rumah sakit, Mbok. Aku akan ke sana, segera]

Hazel memasukan kembali ponselnya ke dalam tas, ia merapikan helaian rambutnya dan berniat untuk keluar.

Tetapi Nara lebih dulu menyusuli ke dalam toilet.

"Mbak," panggil Nara lembut.

"Hem."

"Mbak, mau keluar tanpa riasan?"

"Iya, kenapa?"

"Tapi bukannya kita harus berias ya, Mbak?"

"Nara, aku harus ke rumah sakit. Bisakah kamu meminta izin untukku?"

"Mbak kenapa? Mbak sakit?" tanya Nara khawatir.

Hazel tersenyum dan menggelengkan kepala.

"Bukan, Nara. Anakku harus check-up, karena setelah ini kita juga gak ada kegiatan, aku mau izin untuk menemaninya."

"Tapi, Pak Ardan masih menunggu kita. Kenapa Mbak gak katakan langsung padanya?" tanya Nara kembali.

"Aku tidak ingin berdebat dengannya, jadi kamu bantu aku ya."

"Mbak, sebenarnya kalian itu ada hubungan ya?"

"Sudah aku katakan, Nara. Aku ini wanita yang sudah menikah, aku juga punya seorang putra."

"Tapi kan Mbak sudah menjadi janda, gak ada yang salah kalau Mbak menjalin asmara."

Hazel tersenyum lembut dan menggelengkan kepalanya.

"Saat ini putraku adalah segalanya. Aku tidak memikirkan lelaki lain, selain dia."

"Tapi, sepertinya Pak Ardan menyukai, Mbak," ucap Nara lembut.

"Itu urusan dia, bukan urusan aku."

"Memang Mbak gak suka sama pak Ardan? Pak Ardan kan tampan, hampir seluruh karyawan perempuan di setiap divisi mengincar dia."

"Nara, aku harus pergi. Tolong ya," putus Hazel langsung, ia malas jika harus bergosip tentang lelaki itu.

"Baiklah," jawab Nara mengalah.

"Oh ya, tapi kamu jangan keluar sekarang. Kamu tunggu lima menit setelah aku pergi, baru kembali ke meja, ya."

"Kenapa?" tanya Nara bingung.

"Ikuti saja, besok aku akan bawakan bekal untukmu," bujuk Hazel lembut.

"Benarkah? Mbak gak bohongi aku?" tanya Nara senang.

"Mana mungkin," jawab Hazel cepat.

"Ahhh ... Tuhan sepertinya sedang sayang padaku," teriak Nara sembari memeluk badan Hazel.

"Hari ini makan enak di restoran, besok makan enak dari tangan mbak Hazel. Aku sayang mbak Hazel."

"Iya, iya. Tapi kamu harus tolong aku dulu hari ini, ya,"

"Oke, siap laksanakan!"

Hazel tersenyum, berlari keluar dari pintu belakang cafe. Berlari menembus jalanan siang kota. Terik matahari tidak bisa menyurutkan semangatnya, jarang sekali ia bisa menemani anaknya itu menjalani terapi.

Kali ini ia tidak akan melewatkan kesempatan itu. Melihat perkembangan Surya, adalah hal yang membuat ia kuat di atas segala beban cobaannya.

Sedang, Nara menghitung jarum detik yang ada di tangan kirinya. Ia benar-benar keluar setelah lima menit Hazel pergi dari cafe.

Kembali ke meja mereka yang sudah ada beberapa bungkusan sisa makanan mereka yang belum tersentuh.

"Nara, kamu kok keluar sendiri?" tanya Echa saat tak menemui Hazel di belakang Nara.

"Jadi mau sama siapa?" tanya Nara pura-pura.

"Hazel mana?" tanya Ardan langsung.

"Oh, iya, Pak. Mbak Hazel minta izin, katanya dia pulang lebih dulu."

"Apa?" tanya Ardan mulai meradang.

"Pulang lebih dulu? Tanpa memberi tahu saya?" Ardan mulai memerah, menahan amarah yang ingin tumpah.

"Iya, dia tadi terburu-buru. Katanya anaknya sedang di rumah sakit."

"Kapan dia pergi?" tanya Ardan sengit.

"Sekitar lima menit yang lalu."

"Jadi kenapa kamu gak kasih tahu saya dari tadi?"

"Itu, tadi kata Mbak Hazel, aku baru boleh keluar setelah lima menit dia pergi," jawab Nara polos

Ardan menarik napasnya dengan memburu kencang. Ia menggebrak meja yang ada di depannya. Matanya mulai memerah padam, semakin tertantang saat mendapatkan perlawanan dari wanita itu.

'Hazel, teruslah berlari. Semakin jauh kamu menghindariku, maka semakin dekat aku akan menempel padamu.'

Terpopuler

Comments

Dirah Guak Kui

Dirah Guak Kui

kasihan Ardan yg terus mengejar cintanya Hazel, semoga tercapai cintanya Ardan utk mendapatkan cintanya seorang Hazel yg dicintainya💪💪💪💪💪

2021-08-12

0

🍇annoura naura ☀︎(hiatus)

🍇annoura naura ☀︎(hiatus)

ojok galak2 pak.. mengko tambah wedi mb hazel

2021-03-20

0

New R

New R

semangat terus

2020-10-25

0

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 Visual Karakter
74 73
75 74
76 75
77 76
78 77
79 78
80 79
81 80
82 81
83 82
84 83
85 84
86 85
87 86
88 87
89 88
90 89
91 90
92 91
93 92
94 93
95 94
96 95
97 96
98 97
99 98
100 99
101 100
102 101
103 102
104 103
105 104
106 105
107 106
108 107
109 108
110 109
111 110
112 111
113 112
114 113
115 114
116 115
117 116
118 117
119 118
120 119
121 120
122 121
123 122
124 123
125 124
126 125
127 126
128 127
129 128
130 129
131 130
132 131
133 132
134 133
135 134
136 135
137 136
138 137
139 138
140 139
141 140
142 141
143 142
144 143
145 144
146 145
147 146
148 147
149 148
150 149
151 150
152 151
153 152
154 153
155 154
156 155
157 156
158 157
159 158
160 159
161 160
162 161
163 162
164 163
165 164
166 165
167 166
168 167
169 168
170 169
171 170
172 171
173 172
174 173
175 174
176 175
177 176
178 177
179 178
180 179
181 180
182 181
183 182
184 183
185 184
186 185
187 186
188 187
189 188
190 189
191 190
192 191
193 192
194 193
195 194
196 195
197 196
198 197
199 198
200 199
201 200
202 201
203 202
204 203
205 204
206 205
207 206
208 207
209 208
210 209
211 210
212 211
213 212
214 213
215 214
216 215
217 216
218 217
219 218
220 219
221 220
222 221
223 222
224 223
225 224
226 225
227 226
228 227
229 228
230 229
231 230
232 231
233 232
234 233
235 234
236 235
237 236
238 237
239 238
240 239
241 240
242 241
243 242
244 243
245 244
246 245
247 246
248 247
249 248
250 249
251 250
252 251
253 252
254 253
255 254
256 255
257 256
258 257
259 258
260 259
261 260
262 261
263 262
264 263
265 264
266 265
267 266
268 267
269 268
270 269
271 270
272 271
273 272
274 273
275 274
Episodes

Updated 275 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
Visual Karakter
74
73
75
74
76
75
77
76
78
77
79
78
80
79
81
80
82
81
83
82
84
83
85
84
86
85
87
86
88
87
89
88
90
89
91
90
92
91
93
92
94
93
95
94
96
95
97
96
98
97
99
98
100
99
101
100
102
101
103
102
104
103
105
104
106
105
107
106
108
107
109
108
110
109
111
110
112
111
113
112
114
113
115
114
116
115
117
116
118
117
119
118
120
119
121
120
122
121
123
122
124
123
125
124
126
125
127
126
128
127
129
128
130
129
131
130
132
131
133
132
134
133
135
134
136
135
137
136
138
137
139
138
140
139
141
140
142
141
143
142
144
143
145
144
146
145
147
146
148
147
149
148
150
149
151
150
152
151
153
152
154
153
155
154
156
155
157
156
158
157
159
158
160
159
161
160
162
161
163
162
164
163
165
164
166
165
167
166
168
167
169
168
170
169
171
170
172
171
173
172
174
173
175
174
176
175
177
176
178
177
179
178
180
179
181
180
182
181
183
182
184
183
185
184
186
185
187
186
188
187
189
188
190
189
191
190
192
191
193
192
194
193
195
194
196
195
197
196
198
197
199
198
200
199
201
200
202
201
203
202
204
203
205
204
206
205
207
206
208
207
209
208
210
209
211
210
212
211
213
212
214
213
215
214
216
215
217
216
218
217
219
218
220
219
221
220
222
221
223
222
224
223
225
224
226
225
227
226
228
227
229
228
230
229
231
230
232
231
233
232
234
233
235
234
236
235
237
236
238
237
239
238
240
239
241
240
242
241
243
242
244
243
245
244
246
245
247
246
248
247
249
248
250
249
251
250
252
251
253
252
254
253
255
254
256
255
257
256
258
257
259
258
260
259
261
260
262
261
263
262
264
263
265
264
266
265
267
266
268
267
269
268
270
269
271
270
272
271
273
272
274
273
275
274

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!