EPISODE 5

Beberapa jam kemudian, bang Joko sudah datang dengan kedua tangan nya membawa bungkusan plastik hitam, yang di dalam nya ada beberapa nasi bungkus, sementara rekan nya Anto dan Andi membawa kardus yang isi nya air minum dalam kemasan gelas plastik.

"Joko, bagikan makanan dan minuman itu ke gadis gadis itu". suruh Ince.

"Baik bu". Jawab Joko.

Mereka bertiga pun berjalan ke kamar dan membagi bagikan makanan dan minuman tersebut ke Mika dan kawan kawan.

"Wah, akhir nya makanan nya udah datang, aku sangat lapar sekali nih". kata Siti.

"Jangan berebutan ya, semua nya pasti kebagian, satu satu, kalau sudah dapat, mundur kebelakang, jangan ada yang minta

dua kali". perintah Joko.

"Baik lah". Jawab mereka serempak.

"Silahkan kalian ambil air minum nya sama bang Anto dan Bang andi". suruh Joko.

"Iya bang". Jawab mereka serempak lagi.

Akhir nya mereka pun makan, dengan makanan yang sangat sederhana, telor rebus yang di goreng sambal, dan sayur daun ubi santan. Mereka sangat lahap memakan nya, karena mereka benar benar sangat lapar.

Pukul 23.00 Wib...

"Ahhh... sudah malam banget, dan aku baru sampai di rumah, capek banget". gumam raditya.

Setelah turun dari mobil nya, Raditya pun berjalan masuk ke rumah nya, rumah yang sedikit gelap karena beberapa ruangan yang lampu nya sudah di matikan. Rumah Raditya yang 2 lantai, begitu luas, begitu banyak nya barang barang mewah, guci antik, lemari hias dengan isi yang mewah, sofa sofa yang empuk, juga memiliki banyak kamar atau ruangan yang kosong.

Yang tinggal di dalam rumah mewah itu selain Raditya dan putra nya, ada beberapa pelayan, seperti pak Usman selaku kepala pelayan, 4 pelayan dapur yang bertugas memasak, 2 pelayan bertugas bersih bersih rumah, 3 security laki laki bertugas menjaga keamanan penghuni rumah, 2 pelayan bertugas untuk mengurus kebun, 1 orang mba dewi selaku pengasuh Alvaro, dan Trisno selaku sopir pribadi Raditya. Jadi total keseluruhan yang tinggal di sana adalah 16 orang termasuk Raditya dan putra nya. Dan tentu jam segitu semua nya sudah pada tidur.

Sebelum Raditya masuk ke kamar nya, dia sempat kan waktu dulu ke kamar Alvaro, dia membuka pintu kamar nya, mendekati ranjang Alvaro. Memandangi anak kesayangan nya yang masih terlelap.

"Sayang, papa pulang". ucap Raditya pelan sambil mengelus kepala Alvaro.

"Maafin papa ya nak, gak bisa menemani kamu bermain, papa melakukan ini semua untuk masa depan kamu yang terbaik, papa sangat sayang sama kamu nak". Ucap Raditya

lagi, sambil mencium kening anak nya.

Setelah puas memandangi anak nya, dia pun menaiki selimut anak nya sampai ke leher anak nya, dan kemudian pergi meninggal kan kamar itu, hendak pergi ke kamar nya.

"Valo juga sayang sama papa". bisik Alvaro ketika papa nya keluar dari pintu. Kemudian kembali memejam kan mata nya.

Raditya memasuki kamar nya, membuka dasi nya, jas nya, dan kemeja kerja nya, melangkahkan kaki ke kamar mandi dan membersihkan seluruh tubuh nya dari keringat yang lengket seharian di tubuh nya. Beberapa menit kemudian, Raditya keluar dengan memakai jubah mandi, melap rambut dan wajah nya yang masih sedikit basah.

Berjalan melangkah ke meja kerja nya dan membuka laptop nya. Kemudian mengerjakan sisa kerjaan yang di kantor yang belum selesai. Setelah asik berkutak katik, dia pun kemudian beranjak ke ranjang nya. Membaringkan tubuh nya di ranjang yang empuk, sambil menatap langit langit kamar nya, entah apa yang ada di dalam pikiran nya. Kemudian memejam kan mata nya.

.

.

.

.

.

.

Hayooo... apa sih yang di pikirkan si DUREN( duda keren) ini????

jangan lupa pencet jempol , vote nya ya......

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***