Chapter 1

Gavin baru saja tiba di ruang kerjanya, sudah satu minggu usaha pencariannya belum menemukan hasil. Dia juga belum bertemu lagi dengan tiga sahabatnya itu, terakhir pertemuan mereka saat Lea datang dan mengetahui rahasia mereka.

“ Kamu dimana sayang..? apa kamu dan baby kita baik-baik saja..?” ucap Gavin lirih sambil menatap foto Azalea dan foto print USG baby mereka.

Saat mengetahui bahwa Lea telah mengandung babynya, rasa bersalah Gavin semakin besar. Dia telah menyakiti Lea yang menyayanginya dengan tulus.

“ Halo Arik, kamu kerahkankan lagi orang-orang Addison.. aku mau Lea bisa di temukan dengan cepat.” ucap Gavin saat menghubungi asistennya.

Flashback on..

Hari ini Gavin dan teman-temannya akan kumpul membicarakan taruhan yang mereka jalankan. Awalnya hanya bercanda namun karena tergiur dengan hadiahnya mereka pun tetap melanjutkan permainan itu.

Sebelum makan siang mereka sudah tiba di ruangan Gavin.

“ Gue mau kita akhirin taruhannya, gue gapapa kalah yang jelas gue makin nggak tega sama Lea..” ucap Galen memulai pembicaran mereka.

“ Iya gue setuju ucapan Galen..” sambung Faris.

“ Gue terserah aja yang jelas gue udah berhasil dapetin dia.. itu kan tantangan dari kalian juga.” ucap Gavin santai.

“ Jadi nanti lo bakal putusin dia dong..?”

“ Kan kalian yang bilang udahan, ya gue tinggalin lah.. gue udah berhasil pacarin dia, gue juga udah berhasil tidurin dia..” ucap Gavin lagi.

“ Serius..?” ucap mereka.

“ Kalau mau taruhan jangan tanggung-tanggung, cewek polos kaya dia gampang gue taklukin, sekali rayu langsung dapet..”

“ Emangnya selama kalian deket, nggak ada rasa sayang di hati lo..?” tanya Galen.

“ Kagaklah, buat apa gue pake sayang kan cuma jalanin taruhan.” jawab Gavin kejam.

“ Anjayyy Vin, lo ngalahin Afgan.. sadis.” ucapan Devian membuat mereka tertawa.

Zio masuk ke dalam ruangan Gavin membawa paperbag di tangannya.

“ Wei Zio.. lo dari mana..?” tanya Faris.

“ Ini buat bos..” ucap Zio meletakkan paperbag itu di atas meja.

“ Dari siapa Zi..?” tanya Gavin.

“ Dari Lea, tadi dia diam aja di depan pintu dan kasih ini ke saya.” Ucapan Zio membuat Gavin dan teman-temannya kaget,

“ Lea denger omongan kita nggak tuh..?” ucap Devian.

“ Bagus kalau dia denger, jadi gue nggak susah-susah buat mutusin dia..” ucapan kejam Gavin meluncur namun dia juga memandangi paperbag yang gadis itu bawa untuknya.

“ Lo nggak niat buat susul dia bro..?” tanya Galen.

Gavin menggeleng, dia bangun dari duduknya lalu meneruskan pekerjaannya.

“ Yaudah gue balik ke kantor deh.. terus hadiahnya gimana nih?” tanya Faris.

“ Ya, kasih tuh buat teman lo.. kan dia yang menang.” jawab Galen.

“ Kalian bilang aja ke Zio, biar Zio yang urus..” ucap Gavin cuek.

Teman-teman Gavin keluar dari ruangan Gavin, mereka kembali ke kantor mereka masing-masing. Setelah kepergian teman-temannya Gavin, dia melangkah kembali ke arah sofa dan mengambil paperbag itu.

Di dalamnya ada tempat makan tiga susun dan satu kotak susu coklat kesukaan dia.

Gavin menghembuskan nafasnya, rantang pertama dan kedua terisi nasi dan lauk, namun di rantang ketiga ada benda kecil yang di kasih pita. Mata Gavin terbelalak kaget, dia tau alat test itu. Terdapat dua garis merah dan selembar tulisan ‘Gavin junior’.

Dia langsung keluar dari ruangannya menuju parkiran mobil, dia melaju menuju kosan Lea, Gavin mengetuk pintu kosan Lea namun tidak ada jawaban namun Gavin terus memanggil gadis itu.

“ Anda mencari Lea Pak..?” tanya satpam kosan.

“ Iya Pak, dia saya panggil nggak ada sahutan.”

“ Bapak bisa ikut saya ke pos..?” Gavin mengangguk dan mengikuti satpam itu.

“ Ini titipan dari Lea Pak, dia juga titip kunci kamarnya.”

Gavin menerima kunci dan satu kotak yang satpam berikan, dia juga meminta izin untuk masuk ke kamar Lea.

Gavin duduk di bangku, lalu membuka kotak itu. Ada barang-barang hadiah dari dia dan sebuah surat beserta foto USG.

Dear Gavin..

Kalau Gavin udah baca surat ini berarti Lea udah pergi..

Terima kasih untuk semuanya, Lea senang bisa kenal dan jadi pacar Gavin meskipun cuma sebentar..

Oiya, Lea kembalikan semua barang yang Gavin kasih ke Lea termasuk black cardnya..

Jujur Lea kaget dan sedih setelah tau kalau selama ini Lea cuma jadi permainan kalian tapi gapapa Lea nggak marah dan udah maafin kalian..

Lea pamit yaa.. semoga Gavin bahagia setelah kepergian Lea.. Lea akan rawat dan jaga ‘dia’ dengan baik..

Biarpun Gavin cuma bercanda sayang sama Lea, tapi Lea beneran sayang sama Gavin..

Seperti mau kamu, kita selesai.

LEA

Gavin menatap nanar surat itu, rasa sesak langsung menyerang hatinya. Ternyata dia sudah sejahat itu menyakiti Lea, dia telah membuat gadis ~ralat wanitanya pergi dengan membawa anaknya yang sedang dia kandung.

Flashback off

“ Maafin aku Lea.. kalian harus kembali pada ku, bagaimana pun caranya aku akan tempuh..”

Gavin kembali fokus dengan pekerjaannya namun bayangan Lea kembali membuat fokusnya pecah. Dia pun beranjak dari duduknya lalu keluar ruangan untuk menemui Ayahnya. Sepertinya dia harus meminta bantuan sang Ayah meskipun dengan resiko terkena hukuman dari perbuatannya.

TBC..!!

Terpopuler

Comments

Tini Kartini

Tini Kartini

lanjutttt

2022-01-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!