PURPLE LOVE
Wajah berseri Lea tidak hilang dari tadi, masakan yang dia buat tadi sudah tertata di dalam tempat makan. Hari ini dia akan datang ke kantor Gavin untuk memberikan masakannya itu.
Lea bergegas masuk ke dalam kamar, dia mengganti piyama tidurnya dengan dress flower yang sangat pas di tubuh mungilnya, dia mengambil slingbag dan melangkah keluar kamar.
Dia melihat ponselnya, ojek online yang dia pesan sudah tiba di depan kosan. Sepanjang jalan menuju kantor Gavin, Lea terus tersenyum karena tidak sabar melihat pacarnya itu akan senang dengan kedatangannya, dia juga memiliki kabar bahagia untuk di bagi dengan Gavin.
Setibanya di sana satpam kantor Addison menyapanya karena Gavin pernah beberapa kali mengajaknya untuk datang ke kantornya. Dia masuk ke lift dan menekan nomor lantai dimana ruangan Gavin berada.
Azalea terus berjalan ke ruangan Gavin, tapi dia tidak melihat sekretaris Gavin di sana akhirnya dia memutuskan untuk masuk langsung. Pintu ruangan Gavin sudah terbuka jadi Lea bisa langsung masuk namun langkahnya terhenti saat mendengar ucapan dari Gavin dan teman-temannya, dan mereka tidak sadar bahwa Lea sudah mendengar semuanya.
Lama Lea terdiam di depan pintu ruang kerja Gavin sampai panggilan seseorang membuat Lea tersadar.
“ Lea..” panggil Zio di depan pintu membuat Lea menoleh.
“ Zio, a.. aku titip ini buat Gavin ya..” ucap Lea terbata langsung memberikan paperbag ke tangan Zio.
" Kenapa nggak masuk ke dalam..?" tanya Zio tapi Lea tidak menjawab.
Setelah Lea pergi, Zio pun masuk membawa paperbag itu ke dalam ruangan bosnya.
“ Wei Zio.. lo dari mana..?”
“ Ini buat bos..” ucap Zio meletakkan paperbag itu di atas meja.
“ Dari siapa Zi..?” tanya Gavin.
“ Dari Lea, tadi dia diam aja di depan pintu dan kasih ini ke saya.”
Ucapan Zio membuat Gavin dan teman-temannya kaget,
“ Lea dengar omongan kita nggak tuh..?” ucap Devian.
“ Bagus kalau dia dengar, jadi gue nggak susah-susah buat mutusin dia..” ucapan kejam Gavin meluncur namun dia juga memandangi paperbag yang gadis itu bawa untuknya.
“ Lo nggak niat buat susul dia bro..?” tanya Galen.
" Kejar bro, lo harus jelasin sama dia..?" sambung Faris.
Gavin menggeleng, dia bangun dari duduknya untuk kembali ke meja kerjanya. Gavin tidak ada rasa bersalah sedikitpun, dia yakin kalau Lea mendengar pembicaraan mereka. Dia sebenarnya penasaran karena Lea tidak memberitahukan kedatangannya, gadis itu selalu mengabari apapun padanya termasuk jika ingin main ke kantor. Mata Gavin kembali terarah menatap paperbag di meja sofa.
Setelah memberikan paperbag pada Zio, Lea langsung berlari menuju lift, air mata yang dia tahan dari tadi akhirnya tumpah di wajah putih Lea, dadanya terasa sakit saat mengingat semua ucapan Gavin. Gavin yang dia cintai dengan tulus ternyata hanya menjadikannya taruhan. Di lobby kantor Lea langsung memberhentikan taksi yang baru saja menurunkan penumpang,setibanya di kosan Lea mengemasi bajunya, dia menuliskan surat dan menaruh barang-barang pemberian dari Gavin ke dalam kotak kecil. Setelah menitipkan kunci kamar dan kotak tadi pada satpam, Lea langsung masuk ke dalam taksi online pesanannya. Matanya menatap nanar ke arah kosan yang penuh dengan kenangan, termasuk kenangannya bersama dengan Gavin.
Selamat tinggal Gavin...
TBC..!!
^^^
Cerita baru, semoga kalian suka..
Jangan lupa vote, like dan komen yaa.. trims
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Yani Cuhayanih
Aku suka
2023-08-13
0
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu
2023-08-13
0