Setelah mengantarkan Jody pulang ke rumahnya, Ve lalu bergegas pulang, dia harus cepat sampai di rumah karena takut ibunya pasti mengomel.
Motornya dia belokkan ke kiri, dia berpapasan dengan mobil seseoarng. Mobil itu berhenti dan pengemudinya melihat Ve melajukan motornya.
"Itu kan mahasiswaku, mau kemana dia?" tanya seseorang di dalam mobil itu.
Tak lama dia kembali melajukan mobilnya pulang ke rumah.
Sedangkan Ve sudah sampai di rumah tepat suara azan berkumandang dari mushola di dekat rumahnya yang berjarak sepuluh meter.
Ve memarkirikan motornya di halaman rumahnya, ibu Tika keluar setelah mendengar suara motor Ve.
"Kamu kok lama? Rumah ibu Salma kan tidak jauh, dari mana kamu Ve?" tanya ibu Tika.
"Habis mengantar anak latihan pulang bu, kasihan di klub dia sendirian aja. Jadi aku antar pulang sampai depan rumahnya." jawab Ve.
"Orang tuanya ngga menjemput?" tanya ibu Tika.
"Tadinya kakaknya yang mau jemput, tapi mobilnya mogok katanya. Kasihan dari pada lama menunggu, udah sore juga ya aku antar pulang aja." jawab Ve lagi.
Dia lalu masuk ke dalam rumah, niatnya mau mandi dan makan. Tapi dia melihat masakan ibu sudah ada di meja makan. Dan tanpa menunggu lagi, dia mengambil piring dan menyendokkan nasi di dalamnya.
"Eh, mandi dulu sana. Kamu bau keringat dan matahari." ucap ibunya.
"Tanggung bu, niatnya juga mau mandi dulu. Eh lihat makanan kesukaanku ada di meja, lapar juga jadi makan dulu deh." ucap Ve.
"Ish, kamu tuh."
"Hehehe."
Ve melahap makanan yang sudah ada di piringnya, dia dengan tenang makan makanan di piringnya.
"Veee!"
Dari luar Andre berteriak kencang, Ve menoleh sebentar lalu melanjutkan makannya lagi.
Andre masuk ke dalam dan menghampiri Ve yang sedang makan dengan lahap. Dia mencomot satu satu udang asam manis yang berukuran paling besar, terang saja Ve melotot ke arah Andre yang tidak tahu malu mengambil makanannya itu.
"Lo apa-apaan sih, ngambil udang gede milik gue.?!" kata Ve dengan kesal pada sahabat kecilnya itu.
"Hehe, gue kira di biarin gitu aja lo ngga mau." kata Andre dengan santainya.
"Gue makannya paling akhir itu udang.Ah, sebel gue sama lo!" kata Ve dengan ketusnya.
Tapi Andre malah duduk di sebelahnya dengan berusaha terus mengambil udang di piring Ve. Ve menepis tangan Andre itu yang siap menyomot lagi.
"Lo makan sendiri sana di rumah lo." ucap Ve lagi mengunyah udangnya dengan cepat.
Ibu Tika masuk dan melihat kedua sahabat itu sedang bertengkar karena udang masakannya. Dia hanya menggeleng kepala saja, baginya sudah biasa melihat mereka bertengkar kecil gara-gara makanan atau pun mainan.
"Lo pelit banget sih, minta dikit aja udangnya."
"Biarin! Lo kalau di biarin tambah nglunjak nantinya."
Andre cemberut, dia menatap sahabatnya itu. Dia lupa tujuan ke rumah Ve dan menemuinya.
"Lo mau apa magrib-magrib datang ke rumah gue, bukannya lo sholat jamaah di mushola sana." ucap Ve dengan ketus.
Andre sendiri malah lupa dia mau apa.
"Oh ya, gue lupa mau apa ya gue ke rumah lo ini." kata Andre dengan memegangi kepalanya.
"Cih, bilang aja lo pengen minta makan."
"Nah itu dia, tante Andre boleh ya makan di sini?" teriak Andre pada ibu Tika.
"Ck, lo miskin banget sih. Makan minta terus."
"Haish, lo pelit banget sih jadi orang. Tante Tika aja ngga apa-apa aku ikut makan di sini." ucap Andre lagi.
Ve masih menatap Andre dengan sengit, tapi ibu Tika malah menyodorkan piring pada sahabat anaknya itu.
"Tuh kan, tante mah baik. Ngga kayak lo, pelit." ucap Andre lagi.
Dia lalu menyendok nasi ke dalam piringnya dan mengambil udang saus padang kesukaan Ve. Andre tahu udang di masak apa pun Ve pasti suka. Dia juga suka, tapi di masak saus padang saja.
Andre lalu makan dengan lahap, tidak peduli apa tujuannya yang lupa datang ke rumah Ve.
_
"Andre, lo ada mata kuliah apa hari ini?" tanya Ve ketika mereka sudah ada di depan gerbang kampus.
"Emm, apa ya. Gue lupa heheh." jawab Andre sambil cengengesan.
"Ish, lo kebangetan pelupanya. Masa mata kuliah hari ini lo lupa sih?"
"Habisnya kemarin gue ngantuk berat di kelas, malamnya itu emak nyuruh gue jaga warung jadi gue ngantuk banget di kelas, kata temanku sih ada mata kuliah baru dan yang lama di ganti. Dosennya juga ganti, tapi tahu tuh gue ngga tahu. Ada apa sih tanya-tanya? Kita kan beda fakultas, apa lagi beda jurusan segala." ucap Andre penasaran pada Ve.
"Gue tanya aja sama lo, siapa tahu ada dosen yang sama di kelas lo. Di kelas gue ada dosen baru, cakep banget orangnya." ucap Ve.
"Eh, tumbenan lo perhatian sama dosen. Biasanya juga lo cuek, yang suka sama lo semua lo cuekin. Belaga dosen cakep lo perhatiin." cibir Andre.
"Ish, bukan gitu. Tau ah, ngomong sama lo ngga pernah nyambung. Gue ke kelas dulu." ucap Ve berlari meninggalkan Andre yang masih bengong dengan tingkah Ve.
Ve bergegas menyusuri jalan lorong gedung di mana kelasnya paling ujung. Dia sedikit berlari agar tidak terlambat masuk.
Dan tanpa melihat ada orang yang keluar dari kelas yang di lewatinya, Ve hampir menabrak orang tersebut. Dia bergeser agar tidak menabrak dosen yang baru keluar itu.
Tapi naasnya, Ve malah oleng ke samping hingga tangan Ve di tarik agar tidak jatuh.
"Jalan hati-hati dong, jangan buru-buru." ucap laki-laki yang menarik tangan Ve tadi.
"Maaf pak, saya memang buru-buru mau masuk kelas." ucap Ve sambil menunduk tanpa melihat siapa laki-laki yang menolongnya itu.
Dia terus berlari kecil meninggalkan laki-laki yang berdiri di depan kelas yang tadi di masukinya. Dari dalam kelas terdengar suitan bersahutan, melihat dosennya terus menatap Ve pergi.
Ya, dia Erick dosen baru Ve. Dan sebentar lagi dia akan masuk ke kelas Ve. Erick tersenyum kedalam kelas , di dalam kelas baik mahasiswa laki-laki ataupun perempuan menatap ke arah Erick dosennya itu.
Erick lalu melangkah pergi, dia akan ke kantor dosen terlebih dahulu untuk mengambil buku mata kuliah yang akan di masukinya di kelas Ve.
Dia belum sempat menyelidiki Ve itu siapa. Ada rasa penasaran pada gadis itu, namun karena tugasnya menumpuk jadi tertunda menyidiki siapa Ve.
Setelah mengambil bukunya, Erick langsung bergegas ke kelas Ve. Dia ingin melihat Ve yang terlihat tomboy tapi manis jika di perhatikan.
Aah, apa yang di pikirkan Erick tentang Ve?
"Selamat siang semua?" sapa Erick pada mahasiswa di kelas itu.
"Siang juga pak Erick." jawab mahasiswa satu kelas itu.
Dan seperti biasa, Erick melihat Ve begitu sibuk dengan catatan di bukunya. Dia lalu duduk di kursinya dan seperti biasa dia mengabsen satu persatu mahasiswanya.
Mata kuliah pun di mulai, Erick menjelaskan apa yang dia tulis di papan tulis agar mahasiswanya mengerti tentang mata kuliah yang dia ajarkan.
Hingga sampai satu jam setengah, dan hari pun sudah sangat siang, Ve masih mendengarkan Erick menjelaskan mata kuliahnya. Dan bel berbunyi pergantian mata kuliah segera berakhir.
_
_
_
😊😊😊😊😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
NandhiniAnak Babeh
wah pak dosen naksir ve nih 🤭🤭
2022-03-14
1
Nur Aeni
nice
2022-03-03
0