^^H A P P Y R E A D I N G^^
🌹🌹🌹🌹🌹
Wilo pulang dengan wajah ngos-ngosan, sesampainya di apartemen nya Wilo hanya memilih berbaring di kamar dengan penampilan yang terlihat kacau.
Hampir saja tadi dia ketangkap oleh polisi, untung dia pandai berpura-pura menjadi gadis polos jadi Wilo tidak ikut terbawa ke kantor polisi.
"Untung aja bisa lolos, kalau nggak pasti tambah runyam hidup ku." gumam Wilo.
"Lagian itu si Mela sama si Dewi jadi teman bukan nya bantu malah ninggalin, bikin kesel aja." lanjut Wilo kesal.
Tring..
Tring..
Beberapa pesan masuk ke dalam ponselnya, Wilo membaca satu persatu dari pesan itu, dua diantara nya adalah pesan dari Dewi dan Mela yang menanyakan keberadaan nya sekarang.
Dan sisa nya adalah pesan dari kampung, lebih tepatnya tetangga yang biasa menjaga kakek nya.
"Non Wilo kapan ke kampung nya?, kakek sudah menanyakan non Wilo katanya kakek mau bertemu sama non Wilo secepatnya."
Wilo melirik ransel di pinggir ranjang nya, dia sudah menyiapkan ransel itu dari jauh-jauh hari untuk menemui kakek nya.
"Sekarang tidur dulu, dan pagi nya aku berangkat." gumam Wilo sambil mencoba memejamkan matanya.
Tidak peduli dengan pakaian nya yang berantakan di tambah make up yang masih menempel, Wilo memilih tidur dengan posisi kaki yang masih menyentuh lantai.
Tidak ada orang tua, membuat Wilo hidup sesuka nya dan yang dia tau hanyalah uang nya banyak meski dia menghamburkan nya sekalipun saldo rekening nya tidak akan pernah habis.
Pagi menyapa, Wilo yang mendengar suara dering alrm yang biasa dia gunakan untuk membangunkan nya sekolah itu kini nampak sedang mengucek matanya.
"Masih jam 6." gumam nya sambil menguap lebar.
"Aaa males! masih ngantuk." Wilo masih ingin tidur.
Tapi mengingat pesan dari tetangga sang kakek, Wilo mau tak mau harus bangun dari tempat tidur nya, dan dengan gerakan malas Wilo berjalan ke arah kamar mandi, Wilo memilih mandi agar tubuhnya lebih segar.
Dan setelah beberapa menit Wilo yang sudah selsai mandi dan berpakaian pun memilih langsung pergi ke kampung sang kakek.
Wilo tidak menggunakan mobilnya, dia malas mengendarai mobilnya dan karena itu Wilo memilih memakai jasa kendaraan umum.
Sudah hampir dua jam lebih, mobil masih melaju, Wilo sedikit mengantuk tapi dia tahan karena dia tau jika pria di samping nya itu terus memperlihatkan nya.
"Kalau bukan demi kakek aku nggak akan mau kaya begini, mana di deketin pria mesum lagi." batin Wilo kesal.
"Non Wilo udah sampai di mana? kakek nanyain."
Lagi-lagi pesan itu datang, membuat Wilo kesal dan mengusap layar ponselnya menjadi sebuah panggilan telpon.
"Halo, bi kakek mana?" tanya Wilo.
"Non Wilo tumben nelpon." suara wanita paruh baya yang logatnya Sunda.
"Habisnya bibi bawel, mana kakek aku mau ngomong sama kakek." balas Wilo.
Beberapa orang melirik ke arah nya, tapi bukan nya Wilo yang tidak tau malu, gadis itu nampak santai berbicara tanpa memperdulikan sekitarnya yang kebanyakan nya adalah bapak-bapak dan ibu-ibu.
"Halo! Wilo kamu kapan kesini nya? kakek rindu pulang ya kakek lagi sakit, uhukk..kakek mau ketemu sama kamu." terdengar suara pria tua, seperti orang sakit suara kakek nya pun tidak terlalu besar.
"Kakek bicara nya satu-satu dong, Wilo lagi di jalan mau ke sana, udah dulu ahk.. ini Wilo di lihatin orang, bye kek." Wilo memutuskan panggilan nya sepihak.
Lalu melirik pria di samping nya dengan wajah sinis nya.
"Apa lihat-lihat, pindah sana ketek kamu bau!" kata Wilo sambil memeluk tas nya, menutupi bagian dada nya yang dari tadi terus menjadi bahan tataan pria mesum di samping nya.
"Mentang-mentang cantik, songong banget neng." kata si pria, alih-alih sakit hati dia malah berniat menggoda Wilo.
Apalagi dia lihat Wilo adalah gadis kota, dia rasa boleh juga kalau mendekati Wilo itung-itung dapat rejeki nomplok mana gadis di sampingnya sangat cantik lagi, begitu pikiran liar pria itu.
"Ngomong tuh sama nenek-nenek, dasar nggak jelas!" Wilo memilih memainkan ponselnya, dan tidak memperdulikan pria di samping nya.
Tapi tiba-tiba tangan laki-laki itu memegang paha nya, Wilo memang memakai rok yang cukup seksi meski dia juga memakai kan legging panjang berwarna hitam di dalam nya itu melotot.
Beraninya !!
Brugkkk !!
Pria itu tersungkur ke bawah jok, dan hal itu membuat semua orang yang ada di dalam bus itu menjadi riuh.
"Wanita sialan!" pria itu langsung menarik rambut Wilo dengan kasar.
"Dasar pria mesum!" Wilo tidak mau kalah dia langsung meninju dagu pria itu yang membuat pria itu lagi-lagi terjatuh lagi.
"Hajar terus neng!"
"Ehk si neng nya galak amat, amit-amit deh kalau punya anak kaya gitu."
Dan banyak lagi ucapan-ucapan orang-orang yang melihat kejadian itu, dan karena pertengkaran itu juga mobil pun akhirnya berhenti di tengah jalan.
Drama itu di hentikan dengan pria itu yang memang ketahuan tidak sopan, saksi nya adalah si nenek dan setelah itu mobil nya pun kembali melaju lagi.
Beberapa jam berlalu..
Akhirnya Wilo sampai di rumah kakek nya, gadis berambut panjang itu berjalan masuk ke rumah sang kakek, talat bukan rumah tapi Villa, kakek nya di sini adalah orang yang di segani dan maka dari itu Wilo mendapatkan pelayanan khusus di tempat ini.
"Kek, Wilo datang." ucap Wilo sambil berjalan mendekati kakek nya.
Pria yang duduk di kursi roda itu melihat ke sumber suara, wajahnya tersenyum senang tak kala saat melihat Wilo cucu kesayangan nya yang datang menemui nya.
"Apa kabar sayang, sudah makan?" tanya kakek sambil tersenyum.
Wilo menunduk malu, dia memang bukan anak baik bahkan dia selalu menolak untuk tinggal bersama kakek nya, Wilo selalu ingin hidup mandiri karena dia tau setelah kakek nya tiada nanti dia hanya akan sendirian.
"Aku baik, kakek yang apa kabar?" Wilo masih menunduk, mencoba menahan air mata nya sampai akhirnya dia tidak bisa membendungnya lagi dan akhirnya air mata nya pun jatuh begitu saja.
"Kakek." Wilo memeluk kaki sang kakek.
Kakek Wirawan mengusap kepala cucu kesayangan nya itu, lalu membelai wajah sang cucu dengan penuh kelembutan.
"Jangan menangis, kakek tau kamu itu hebat makanya kakek mau ketemu sama cucu kakek yang hebat ini, bagaimana dengan Mama dan papa mu?" tanya kakek Wirawan.
Yang seketika membuat Isak Wilo terhenti, lalu menatap kakek nya.
"Aku nggak punya Mama dan Papa, aku hanya cucu kakek, bukan anak siapa-siapa!" ucap Wilo dengan wajah serius.
"Wilo" panggil kakek Wirawan.
"Nggak kek, mereka sendiri yang mengatakan nya jika mereka nggak pernah mau perduli dengan aku, aku nggak punya orang tua, aku hanya punya kakek!"
🌹
Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Juan Sastra
Lah ternyata masih punya ortua toh...
2023-12-15
1
🌸so0bin🌸
pantesan aja kelakuan wilo kaya gitu.....kurang kasih sayang ortu ternyata
2022-11-01
1
Alivaaaa
kurang kasih sayang dari kedua orang tuanya, makanya Willo bandel 😔
2022-08-13
1