Bab 2

Melinda tertunduk lesu di kamarnya, beberapa Minggu lagi mau tidak mau ia harus menikah dengan Raka Arafat.

Demi menyelamatkan sang ayah karena ulahnya Ayahandanya sendiri. Melinda mengalami semua ini, ia merasa sangat sedih. Namun perasaan itu hanya bisa ia kubur dalam-dalam di relung hatinya.

Biarlah semua derita ini aku tanggung sendiri, semoga mereka bahagia dan semoga setelah kejadian ini ayah bisa berubah dan tidak memandang aku sebelah mata lagi.Aku hanya ingin ayah kembali seperti dulu yang menyayangiku dan selalu memperhatikan aku. (Batin Melinda)

Pernikahan akan dilaksanakan 2 minggu lagi, dengan lapang dada ia harus menerima semuanya.

“Ayo Melinda kamu bisa! kamu tidak boleh lemah. Anggap saja ini adalah sebuah ujian dari Allah untuk kamu. Karena Allah tahu kamu bisa.”

Itulah kata-kata yang Melinda lontarkan dari mulut manisnya, meski di dalam hatinya merasakan sakit yang teramat dalam.

Mengorbankan masa depannya demi ayah kandungnya dan menerima pernikahan konyol yang sama sekali tak pernah ia bayangkan.

Melinda lalu merebahkan tubuhnya di ranjang miliknya.

“Kak Melinda!” panggil Katty lembut.

Melinda yang masih rebahan itu langsung terbangun, ia berpikir siapakah suara itu yang memanggil namanya.

“Kak Melinda, buka pintunya.”

Katty? tidak biasanya dia memanggil kakak dan bicara selembut ini? Pasti ada sesuatu yang membuatnya bertingkah laku seperti itu. (Batin Melinda)

“Ada apa?” tanya Melinda yang baru saja membuka pintu.

“Kak Melinda kok tanya begitu, kak Melinda sekarang turun ya!”

Katty sebenarnya malas jika harus pura-pura baik kepada Melinda, ia terpaksa karena permintaan dari Dina ibu kandungnya.

“Ayo Kak!” Katty mengajak Melinda untuk turun, ia menarik tangan Melinda kuat-kuat.

“Lepaskan! aku bisa sendiri,” ucap Melinda dan menarik tangannya dari genggaman Katty.

“Oke,” sahut Katty.

Sebelum turun Melinda kembali lagi ke kamarnya, ia tidak ingin terlihat menyedihkan.

“Sini sayang!” panggil Dina manis saat melihat Melinda menuruni anak tangga.

“Iya Bu,” sahut Melinda kemudian duduk berjejeran dengan yang lain.

Mata Melinda tertuju pada seorang pria tua yang tak lain adalah Almer Arafat.

“Tu.. tuan besar,” ucap Melinda gugup.

“Kakek, panggil aku kakek karena sebentar lagi kamu akan menikah dengan cucuku,” pinta Almer.

“Ba..baik ka..kakek,” ucap Melinda canggung.

Bambang dan Dina tersenyum lebar, mereka begitu bahagia saat mengetahui bahwa Melinda akan segera menikah dengan cucu seorang konglomerat.

Entah apa yang dipikiran Katty pada saat itu, wajahnya benar-benar terlihat masam.

“Kakek...” panggil Katty manja.

“Jangan panggil saya kakek, cukup menantu cucu saya,” ketus Almer. Almer sangat tak suka dengan Katty, karena sebelum berkunjung ke kediaman Bambang, Almer terlebih dahulu mencari informasi seluk beluk keluarga Bambang.

Katty sontak terkejut tak terkecuali, Bambang dan Dina. Sementara Melinda tersenyum di dalam hatinya, entah kenapa ia begitu senang. Untuk pertama kalinya ada yang berpihak padanya secara tidak langsung.

“Saya tidak ingin berlama-lama disini, tujuan saya kemari adalah untuk menjemput Melinda,” jelas Almer mengutarakan keinginannya datang.

“Tapi saya belum menikah kakek,” ucap Melinda.

“Kamu tidak perlu takut, kamu aman bersama kami,” sahut Almer meyakinkan.

“Ba..baiklah kakek, Melinda akan ke kamar untuk mengemasi pakaian Melinda,” ucap Melinda.

“Tidak perlu Melinda, disana kami sudah memberikan pakaian yang layak. Lagipula pakaianmu terlihat sangat kumuh berbeda dengan saudarimu yang terlihat begitu bagus.” Almer mengucapkan kata yang begitu menohok membuat mereka yang mendengar ucapan Almer merasa tak nyaman.

“Ba...baik kek.” Melinda pasrah.

Almer lalu membawa Melinda menuju mobil, terlihat sekali bahwa Almer tak menyukai keluarga Melinda.

“Kamu kenapa Melinda?” tanya Almer yang melihat kegusaran Melinda.

“Ti...tidak apa-apa kakek, Melinda hanya sedikit gugup,” jujur Melinda.

Almer tertawa kecil. “Untuk apa kamu gugup? kamu sudah kakek anggap seperti cucu sendiri,” ucap Almer.

“Te..terima kasih kakek,” balas Melinda.

Disisi lain.

Raka geram saat tahu bahwa sang kakek menjemput wanita yang sangat ia benci.

Untuk apa kakek menjemput wanita menjijikkan itu? Bukankah pernikahan kami 2 Minggu lagi?

Begitu tidak sabaran kakek. (Batin Raka)

Raka benar-benar kesal dengan sikap sang kakek, ia bahkan membatalkan seluruh meeting di kantor bersama orang-orang penting.

“Tuan muda ada apa memanggil saya?” tanya pelayan.

“Siapkan makanan untuk kakek dan calon istriku, jangan lupa berikan ini kepada makanan calon istriku,” ucap Raka sambil memberikan botol kaca kecil.

“ini apa tuan muda?”

“Kamu tidak perlu tahu, tuangkan saja itu ke makanannya.”

“Ba..baik tuan muda.”

Raka tersenyum jahat, ia tak sabar untuk membuat Melinda menderita.

Rasakan pembalasanku wanita menjijikkan, aku akan membuat kamu menderita. Bahkan untuk matipun kamu tak bisa. (Batin Raka)

1 Jam kemudian.

Raka duduk sambil menunggu kakek dan Melinda. Senyumnya bahkan tak pernah pudar membuat para pelayan terheran-heran karena Raka tak pernah tersenyum seperti itu.

“Ya ampun apakah ini mimpi? tuan muda kembali tersenyum.” Bisik salah satu pelayan.

“Aku kira tadi hanyalah mimpi, ternyata ini adalah sebuah keajaiban. Pasti calon istri tuan muda adalah orang yang sangat spesial.” Kata para pelayan yang lain.

Para pelayan sama sekali tak mengetahui tentang pernikahan konyol Raka dan Melinda.

Karena Almer menutupi kenyataannya rapat-rapat, mereka hanya tahu bahwa orang yang mencuri di rumah majikan mereka telah tertangkap.

Terdengar suara mobil memasuki halaman rumah.

“Tuan muda, tuan besar dan nona muda telah datang,” ucap pelayan yang baru saja datang menghampiri Raka.

“Baiklah, sampaikan pesanku kepada kakek aku telah menunggu di meja makan.”

“Baik tuan muda, saya permisi!”

Pelayan itu kemudian berjalan menemui Almer dan Melinda.

Tanpa basa-basi ia memberitahukan pesan yang Raka amanat kan.

“Tuan besar dan nona muda selamat datang! Tuan muda telah menanti Tuan besar dan Nona muda di meja makan.”

“Baiklah,” sahut Raka.

Almer berjalan menuju ruang makan, Melinda mengikuti Almer dari belakang.

“Selamat datang calon istriku!” ucap Raka.

“Te..terima kasih tuan muda,” sahut Melinda sambil menundukkan wajahnya.

“Melinda kamu jangan memanggil calon suami dengan sebutan tuan muda, cukup panggil dia Raka saja,” jelas Almer.

“Bolehkah saya memanggil mas saja?” tanya Melinda lembut.

“Bagaimana Raka? apakah Melinda boleh memanggilmu mas?”

“Tentu saja boleh kek, bagaimanapun dia akan menjadi Istriku,” ucap Raka sambil menekankan kata Istriku.

“Kamu dengar Melinda, kamu boleh memanggil Raka dengan sebutan mas.” Almer berbicara dengan lembut.

“Terima kasih kek dan terima kasih mas Raka.”

Ciiih... kalau bukan karena kakek sudah pasti kamu aku tendang jauh-jauh dari sini.

Kamu memang cantik, tapi aku tahu kamu dan ayahmu sengaja merencanakan pencurian itu agar masuk ke lingkungan keluarga terhormat ini. Dasar wanita materialistis. (Batin Raka)

“Ayo kek kita makan, kamu juga Melinda ayo kita makan!”

Mereka lalu makan bersama, Melinda yang awalnya takut untuk masuk ke rumah itu akhirnya lega juga. Ia merasa bahwa dirinya sangat diterima di rumah mewah itu.

Selesai makan Raka masuk ke kamar di dampingi seorang pelayan pria yang mendorong kursi roda.

Sementara Almer mengajak Melinda ke lantai atas.

“Ini sekarang adalah kamar milik kamu Melinda,” ucap Almer sambil menunjukkan kamar tidur yang sangat besar.

Menakjubkan, bahkan kamarku saja sangatlah kecil. Ini 3 kali lebih besar dari kamarku.(Batin Melinda)

“Te... terima kasih kek,” balas Melinda.

“Kakek tinggal, kamu istirahatlah.”

“Baik kek.”

Setelah kepergian Almer, Melinda langsung merebahkan tubuhnya ke kasur yang begitu empuk.

Bahkan kasur itu seperti busa yang sangat lembut bagi Melinda.

“Awwww, perutku kenapa sakit sekali.” Melinda tiba-tiba merasakan sakit perut, ia dengan cepat pergi ke kamar mandi.

Beberapa menit kemudian.

“Akhirnya...” Baru beberapa saat, Melinda merasakan sakit perut.

Kenapa perutku sakit begini, Ya ampun sangat sakit. (Batin Melinda)

Lagi-lagi Melinda masuk ke kamar mandi, entah berapa kali ia bolak-balik kamar mandi.

*****

Dikamar Raka.

Raka tertawa lepas di kamarnya, ia sangat senang mengerjai Melinda.

“Rasakan kamu wanita matre, kamu akan merasakan sakit perut sampai besok pagi,” ucap Raka bermonolog.

Sangking bahagianya Raka, ia datang menemui Melinda di kamarnya.

Raka saat itu menuju kamar Melinda tanpa bantuan pelayan, ia pergi seorang diri dengan kursi rodanya.

Tok.... Tok...

“Siapa?”

“Ini aku Raka,” ucap Raka.

“Masuklah!!” Melinda mempersilahkan Raka masuk.

“Bagaimana apakah sakit?” tanya Raka dengan senyum jahatnya.

Mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Raka membuat Melinda tahu bahwa sakit perut yang dideritanya adalah ulah Raka.

“Kenapa mas melakukan hal ini kepada saya?” tanya Melinda sedih.

“Kamu tidak usah sok sedih seperti itu, simpan saja wajah munafik kamu. Aku tahu kamu dan ayahmu bersekongkol untuk masuk ke rumah ini kan,” ucap Raka dengan tatapan yang sangat tajam bahkan bulat sempurna.

“Kenapa mas menuduh saya seperti itu?” tanya Melinda.

“Menuduh kamu bilang? jelas-jelas itu semua fakta. Sudah jangan banyak bicara lagi, simpan air mata busuk mu itu jangan sampai kakek tahu,” ucap Raka.

“Tapi....”

“Diam!! aku paling tidak suka dibantah. Intinya aku sangat membencimu wanita matre, tak tahu diri dan menjijikkan seperti mu!” Raka berteriak keras, namun suaranya tak bisa terdengar sampai keluar karena setiap kamar terpasang peredam suara.

Setelah mengatakan itu Raka pergi meninggalkan Melinda dengan kursi rodanya.

Sementara Melinda menangis mendengar perkataan pedas yang terlontar dari calon suaminya.

Aku pikir semua ini adalah keajaiban dari Mu Ya Allah, ternyata tidak. Calon suamiku malah membenciku bahkan menghinaku. Kenapa hidupku selalu terbuang seperti ini? Sampai kapan aku harus seperti ini, semuanya tak ada yang menyayangiku. (Batin Melinda)

Terpopuler

Comments

Ani Ani

Ani Ani

tak ap janji keke saying buat bodoh aja

2023-12-19

0

🍁Angela𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

🍁Angela𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

Melinda yang sabarr yaaa nanti lama kelamaan juga Raka mencintai kmu ... sekarang hanya perlu kmu menaklukkan dan mengambil hati raja dengan pelan

2023-12-13

1

Lilisdayanti

Lilisdayanti

kasian,, kenapa melinda,,nama anakqu thur 😥,,MELINDA. NUR FATIHAH,,namanya anakqu,,apes bener,,😂😂😂😂 becanda thur

2023-12-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 (Prolog)
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Bab 1 (Prolog)
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!