Bab 19

Raka tak sengaja melihat seorang pelayan tengah menangis. Karena penasaran, Raka memerintahkan salah satu pelayan yang berada dekat di antara mereka untuk membawa pelayan yang sebelumnya dilihat oleh Raka agar menghadap padanya.

Pelayan wanita yang Raka maksud pun akhirnya datang menghadap padanya.

“Kamu kenapa menangis? Apakah sakit parah?” tanya Raka.

Tak ingin menyembunyikan fakta yang sebenarnya, pelayan itu akhirnya buka mulut dan membeberkan bahwa Indri lah yang telah menyiksanya.

Raka terkejut, begitu juga dengan Almer dan Melinda.

Pantas Mas Raka melarang ku untuk menjauh dari Mbak Indri, rupanya Mbak Indri adalah wanita yang kasar. Kalau begitu, apa Mas Raka bermaksud melindungi aku? (Batin Melinda)

“Kamu boleh pergi,” ucap Raka.

Almer meminta Raka dan Melinda untuk fokus menikmati hidangan. Karena Almer yang akan menegur keras Indri yang sudah sangat keterlaluan.

“Uhuk uhuk uhuk.” Melinda tersedak dan saat itu juga Raka memberikan air minum kepada istrinya, Melinda.

“Apakah kamu tidak bisa makan dengan baik? Minumlah secara perlahan,” ucap Raka yang terlihat perhatian dengan Melinda.

Melinda menganggap santai apa yang dilakukan oleh Raka. Bagaimanapun, Melinda tahu bahwa suaminya sedang memerankan tokoh suami baik di depan Almer.

“Terima kasih, Mas Raka,” ujar Melinda dan tersenyum pada suaminya.

Setelah makan malam, Raka meminta Melinda untuk membawanya ke ruang kerja. Sementara Almer, memutuskan untuk menemui Indri yang bersikap kasar terhadap pelayan dirumahnya.

“Mau kemana?” tanya Raka pada Melinda yang melangkah menjauh.

“Saya hanya tidak ingin mengganggu Mas Raka yang sedang bekerja, jadi saya memilih untuk keluar dari ruangan ini,” terang Melinda.

“Siapa yang memintamu untuk pergi? Duduklah disitu dan jangan kemana-mana sampai aku selesai dengan pekerjaanku!” perintah Raka sembari membuka laptop miliknya.

“Baik, Mas Raka. Saya akan duduk disini sampai Mas Raka selesai,” balas Melinda patuh.

***

Katty melempar sebuah cangkir ke lantai hingga cangkir tersebut pecah.

“Katty, kamu apa-apaan? Kenapa harus seperti ini?” tanya Dina pada putrinya yang sedang marah.

“Lalu, aku harus apa Mama? Lihatlah si Upik abu itu, sekarang dia telah bahagia. Disana dia bisa tidur nyenyak, makan enak, mendapatkan fasilitas lengkap, pakaian yang bagus dan uang yang banyak. Sedangkan aku apa?” tanya Katty sembari menunjuk dirinya sendiri.

“Kamu yang tenang, besok kita akan kesana menemui wanita sialan itu. Pokoknya kamu yang tenang, kita pasti akan mendapatkan uang,” ucap Dina yang ingin meminta uang kepada anak tirinya.

“Kenapa harus menunggu sampai besok, Mama? Katty maunya malam ini, mumpung Ayah tidak ada di rumah,” balas Katty tak sabar ingin mendapatkan uang dari Melinda.

“Ayo kalau begitu, kamu ganti pakaian yang bagus.”

🌷

Raka masih sibuk dengan pekerjaannya, sementara Melinda berusaha menahan matanya untuk tidak tertidur.

Kenapa Mas Raka lama sekali, aku sudah sangat mengantuk. (Batin Melinda)

Raka sesekali melirik ke arah Melinda yang terlihat sangat mengantuk. Tanpa Raka sadari, bibirnya tersenyum melihat tingkah Melinda yang berusaha untuk tetap terjaga.

Tok! Tok! Tok!

“Siapa?” tanya Raka karena pintu ruang kerjanya diketuk.

“Tuan Muda, di depan ada keluarga dari Nona Muda,” terang salah satu bodyguard.

Raka mengernyitkan keningnya mendengar bahwa keluarga dari istrinya datang malam-malam. Begitu juga dengan Melinda yang sangat terkejut dengan kedatangan keluarganya.

Kenapa mereka datang diwaktu malam? Apakah ada hal yang begitu mendesak sehingga tidak bisa menunggu besok pagi saja. (Batin Melinda)

Raka memanggil Melinda untuk membawanya menemui keluarga Melinda.

“Apakah kamu yang menyuruh mereka datang kemari?” tanya Raka pada Melinda yang tengah mendorong kursi roda.

“Tidak, Mas Raka. Saya sama sekali tidak tahu,” jawab Melinda yang memang tidak tahu mengenai kedatangan keluarganya.

Melinda dan Raka akhirnya tiba di depan rumah. Para bodyguard maupun pelayan memang tak mempersilakan kedua wanita itu untuk masuk ke dalam.

“Ibu, Katty. Ayah mana?” tanya Melinda karena tak melihat sosok Ayahnya, Bambang.

Dina yang tak lain Ibu tiri Melinda, saat itu juga berjalan mendekat ke arah Melinda dan memegang erat kedua tangan Melinda.

“Nak, Ibu dan adikmu sangat membutuhkan uang. Sejak Ayahmu di PHK, kami kesulitan untuk mendapatkan uang,” ucap Dina dan berharap Melinda berbelas kasih padanya hingga memberikannya uang.

Jadi, kedatangan Ibu dan Katty adalah meminta uang. Bagaimanapun bisa mereka melakukannya hal ini kepadaku, sedangkan aku disini hanya pelayan berstatus sebagai seorang istri. (Batin Melinda)

Raka menatap tajam ke arah Dina dan Katty secara bergantian.

“Apakah kalian tak tahu malu? Sudah untung pria itu tidak kami kurung ke dalam penjara dan sekarang malah datang untuk meminta uang?” tanya Raka dengan penuh amarah.

Dina seketika itu melangkah mundur menjauh dari Melinda.

“Sekarang dia adalah istriku. Kalau kalian ingin uang, bekerjalah,” ucap Raka memperjelas status Melinda sebagai istrinya.

Melinda hanya diam mendengar suaminya marah.

“Bukankah kamu sudah lulus? Bekerjalah sana, cari uang dan jangan bisanya hanya meminta saja,” ketus Raka pada Katty.

Apa yang keluar dari mulut Raka benar-benar membuat Dina maupun Katty tak bisa berkata-kata. Saat itu juga, mereka pergi dengan tangan kosong tanpa membawa uang sepeserpun dan malah mendapatkan cercaan tajam dari Raka.

Melinda ingin mengejar dan saat itu juga Raka melarang istrinya untuk menghentikan dua wanita tersebut.

“Ayo masuk, orang-orang seperti mereka tidak perlu dikasihani,” ucap Raka pada Melinda.

Dina naik ke motor bersama dengan Katty. Keduanya terlihat kesal karena perkataan Raka.

“Mama, pria lumpuh itu sangat sombong. Sudah lumpuh, masih saja banyak bicara dan juga pelit,” ujar Katty yang begitu kecewa karena tak mendapatkan uang sepeserpun.

Katty menangis diatas motor karena ia tidak bisa makan enak.

“Katty sayang, besok kita kesini lagi. Kamu yang tenang ya sayang, mau bagaimanapun wanita sialan itu pasti akan memberikan kita uang,” tutur Dina pada putri kesayangannya.

Katty saat itu juga berhenti menangis dan merekapun bergegas meninggalkan area rumah keluarga Arafat.

Melinda duduk melamun di sofa dengan sedih, wanita muda itu tak habis pikir dengan Ibu tirinya dan juga Katty yang datang dengan maksud meminta uang kepada dirinya.

Raka sesekali melirik Melinda dari ranjangnya dan terlihat jelas bahwa Melinda tengah melamun.

“Dari melamun, pijat kaki ku!” perintah Raka pada Melinda.

Melinda turun dari sofa dan berjalan ke arah Raka. Melinda tanpa protes langsung memijat kaki suaminya.

“Apakah kamu ingin mematahkan kakiku?” tanya Raka pada Melinda yang terlalu kuat memijat kakinya.

“Maafkan saya, Mas Raka. Saya benar-benar tidak sengaja,” jawab Melinda dan kini memijat kaki Raka dengan sangat hati-hati.

Like ❤️

Terpopuler

Comments

Afika Fika Yesy

Afika Fika Yesy

dasar nenek2 muka baja

2024-01-10

0

Afika Fika Yesy

Afika Fika Yesy

dikit-dikit uang memalukan

2024-01-10

0

Ani Ani

Ani Ani

ada2aja

2023-12-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 (Prolog)
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Bab 1 (Prolog)
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!