Melinda duduk seorang diri di kursi meja rias sambil memandangi pantulan wajahnya yang telah disulap bak bidadari yang turun dari kahyangan. Ia merasa seperti bukan dirinya sendiri karena riasan yang begitu luar biasanya cantiknya.
“Nona Melinda benar-benar cantik. Ketika Tuan Muda melihat Nona Melinda, dapat dipastikan Tuan Muda langsung jatuh cinta dan klepek-klepek,” ucap wanita yang bertugas merias wajah Melinda.
Melinda tersenyum menyembunyikan kesedihannya, orang-orang pasti akan berpikir bahwa Melinda sangat bahagia dengan pernikahan penuh palsu itu.
Semua orang pasti akan mengatakan bahwa Melinda adalah gadis yang paling beruntung karena telah diperistri oleh Raka Arafat, konglomerat yang tersohor.
“Wah... Calon istriku kalau begini semakin cantik seperti bidadari khayangan,” ucap Raka yang tiba-tiba datang bersama dengan asistennya.
Raka memberi isyarat tangan agar wanita yang bertugas merias Melinda segera keluar, begitu pula dengan asisten Raka yang langsung diperintahkan Raka untuk meninggalkannya bersama Melinda di ruangan itu.
Melinda berdiri dan mendekati Raka. Akan tetapi, Melinda masih menjaga jarak 2 meter dari Raka.
“Ternyata bagian yang itu cukup besar,” ucap Raka sembari menoleh ke arah belahan dada Melinda. Entah itu pujian ataukah hinaan, Melinda benar-benar tak nyaman dengan apa yang dikatakan oleh Raka.
Melinda cepat-cepat menutupi dadanya yang sedikit terekspos dengan kedua tangan sebisanya.
“Untuk apa kau tutupi? Lagi pula aku akan melihat semuanya,” tegas Raka.
Dengan gayanya yang suka memerintah, Raka memanggil si perias dan memerintahkannya untuk mengganti pakaian Melinda.
“Kau disini aku bayar, kenapa pakaian jelek seperti ini kau berikan pada calon istriku? Cepat ganti yang lebih bagus dan lebih mahal. Dan satu lagi, aku tidak ingin pakaian kekurangan bahan seperti ini.” Raka terlihat sangat marah dan memerintahkan asistennya untuk cepat membawanya pergi.
Melinda merasa tidak enak hati dengan ucapan Raka kepada wanita yang sedang berdiri dihadapannya. Akan tetapi, ia sebenarnya tak menyukai pakaian yang sangat seksi itu.
Melinda sebelumnya bahkan tak menyadari dengan pakaian yang ia gunakan, hal itu dikarenakan ia terlalu sedih meratapi nasibnya yang sebentar lagi akan masuk ke dalam lubang neraka yang entah seberapa dalam serta panasnya.
“Maaf,” ucap Melinda yang bingung harus bagaimana lagi.
“Nona Melinda tidak perlu meminta maaf, saya sudah sangat mengerti sikap Tuan Muda yang seperti ini. Saya masih beruntung karena Tuan Muda tidak sampai memecat saya apalagi mengusir saya,” ucapnya dan menghubungi rekan sesama profesi untuk mencarikan pakaiannya yang sesuai dengan kriteria Raka secepat mungkin.
Pria itu benar-benar menakutkan. Bagaimana dengan hidupku selanjutnya? Apakah semuanya akan baik-baik saja? (Batin Melinda)
***
Acara pernikahan akan segera dimulai, akan tetapi pengantin pria belum juga datang.
Hal itu sampai membuat Almer Arafat pusing dengan tingkah laku cucunya.
“Cepat kalian cari Raka dan bawa dia kesini!” perintah Almer.
“Tidak perlu, Raka sudah disini!”
Semua mata tertuju ke arah Raka dan disaat yang bersamaan, Melinda berjalan menuju pelaminan dengan gaunnya pernikahan yang begitu cantik. Semuanya benar-benar terpaku dengan sosok Melinda, bagaimana bisa Melinda mendapatkan cinta dari Raka dan sebaliknya.
Pujian demi pujian berdatangan kepada Melinda dan juga Raka. Senyum keduanya begitu bahagia, tentu saja itu hanyalah senyum kepalsuan dari keduanya.
Karena keduanya sudah hadir, Almer pun segera memerintahkan penghulu untuk menikahkan mereka.
Dan tak butuh waktu lama, akhirnya Raka dan Melinda sah menjadi suami istri.
Saat itu juga Melinda menangis, ia menangis karena menyadari bahwa Ayahnya tidak berada disampingnya.
Melinda benar-benar telah terbuang dan dicampakkan oleh keluarga sendiri.
Belum lagi, sahabatnya yang ternyata tidak menghadiri acara pernikahannya.
“Apa yang kau lakukan? Sekarang hapus air matamu,” bisik Raka dan mencium sekilas pipi Melinda yang kini telah resmi menjadi istrinya.
Gila. Pria ini benar-benar gila. Dia mencium pipiku didepan orang banyak. (Batin Melinda)
Melinda segera menghapus air matanya dan pembawa acara meminta kepada kedua mempelai untuk duduk di pelaminan.
Melinda yang masih sedih, terpaksa tersenyum lebar ke arah tamu undangan yang selalu menatap ke arahnya dan suaminya, Raka Arafat.
Raka menuju pelaminan dengan dibantu oleh asisten kepercayaannya. Meskipun Raka duduk kursi roda, tetap saja kharisma ketampanannya tak bisa dibohongi. Bahkan, para gadis sangat cemburu dengan keberuntungan Melinda mendapat Raka Arafat.
“Sekarang kalian telah resmi menjadi suami istri, sini peluk Kakek!” Almer memeluk tubuh Melinda sambil meneteskan air matanya.
Raka terkejut dengan sikap Sang Kakek yang begitu cengeng. Air mata yang sebelumnya tidak pernah dilihat oleh Raka.
Ternyata Kakek juga bisa menangis.
Entah apa yang sudah dilakukan oleh gadis menjijikan ini, sampai-sampai Kakek menangis. Cih... (Batin Raka)
“Kek, apakah keluarga Melinda tidak datang?” tanya Melinda dengan berbisik.
Dengan berat hati Almer mengatakan bahwa tak satupun dari keluarga Melinda yang hadir di acara pernikahan mewah tersebut.
Kenapa? Kenapa kalian benar-benar jahat kepadaku. Terutama Ayah, kenapa Ayah dengan mudahnya melupakan aku, kenapa? (Batin Melinda)
“Sudah jangan menangis, Kakek akan membuat perhitungan kepada mereka jika sampai nanti malam mereka tidak datang,” ucap Almer dan duduk kembali di kursinya.
Kini Raka dan Melinda harus bermain peran sebagai pengantin baru yang sangat bahagia. Mereka tersenyum lebar kepada tamu undangan yang tengah datang memberi selamat kepada mereka.
Deg!
“Royan!” Melinda terkejut melihat pria yang ia sangat dekat dengannya berdiri tepat dihadapannya.
Pria itu kemudian memeluk tubuh Melinda dan menangis sambil mempertanyakan bagaimana Melinda bisa meninggalkan dirinya.
Raka sangat jengkel dengan adegan tersebut, ia pun memerintahkan bodyguard nya untuk mengusir pria yang terang-terangan memeluk Melinda, istrinya.
“Apa yang kau lakukan? Apa kau ingin mempermalukan aku?” tanya Raka jengkel. Akan tetapi, Raka berbicara dengan senyum diwajahnya agar yang lainnya tak mengetahui bahwa dirinya sedang marah.
Melinda tak bisa berkata-kata lagi, pria yang baru diusir oleh bodyguard Raka adalah kekasihnya, Royan.
Bagaimana Aku bisa menjelaskan yang sebenarnya kepada Royan?
Royan pasti mengira kalau aku berselingkuh. (Batin Melinda)
Almer benar-benar kecolongan, seharusnya ia mengawasi Royan agar tidak hadir di pernikahan cucu dan cucu menantunya.
Sebenarnya, Almer sudah mengetahui bahwa Melinda memiliki kekasih. Akan tetapi, keinginan Almer sudah bulat untuk menikahkan cucunya dengan Melinda. Lebih lagi, ada hal lain yang menjadi alasan kenapa Almer meminta Melinda untuk bersedia menerima cucunya, Raka Arafat.
Acara pernikahan Raka dan Melinda begitu mewah, hingga beberapa stasiun TV meliput acara pernikahan mereka.
Siapa yang tidak kenal dengan sosok Raka Arafat, bahkan banyak artis, model serta kalangan atas yang mengejar-ngejar Raka Arafat.
Selain tampan, Raka Arafat adalah sosok yang sangat istimewa. Meskipun, Raka sekarang telah menjadi pria yang lumpuh.
Dada Melinda semakin sesak, entah rencana apalagi yang sedang Tuhan mainkan kepadanya.
Hatinya saat itu benar-benar hancur, raganya terlihat sehat dan baik-baik saja. Akan tetapi, jiwanya hancur lebur tak karuan.
“Tunggu pembalasanku,” ucap Raka memakai bahasa bibir dan merem*s kuat jemari tangan Melinda.
Melinda pasrah dengan apa yang akan dilakukan oleh Raka. Bagaimanapun, sekarang Raka adalah suaminya. Raka memiliki hak sepenuhnya kepada dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Ani Ani
ayah nya mamang tak guan
2023-12-19
0
Soraya
kok bsa ayahnya melinda ga dtg, bukan nya hrus jdi wali nikah anaknya
2023-11-15
0
Pinka 77
sadar Melinda nti juga Raka kepincut ma kamu kamu gadis baik
2023-05-04
0