Bab 7

Bambang mendekati Raka dengan senyum lebarnya. Senyum yang terlihat dibuat-buat tanpa ada ketulusan sedikitpun dari seorang Bambang.

“Apa kabar Tuan muda? Saya harap, Melinda menjadi istri yang baik kedepannya untuk Tuan muda. Maksud saya calon menantu saya,” ucap Bambang dengan begitu manis.

“Jangan coba-coba memanggil ku dengan sebutan calon menantu apalagi menantu. Kamu seharusnya sadar diri dan tahu diri,” ujar Raka tajam setajam silet dan bukan pisau. 😏

“Baik-baik, saya mengerti calon menantu. Ma-maksud saya Tuan muda,” jelas Bambang dengan senyum manisnya.

Bambang dalam hatinya benar-benar mengutuk sikap dingin Raka terhadapnya. Ia pun berjanji akan mendapatkan keuntungan besar setelah putri kandungnya sah menjadi seorang istri dari Raka Arafat.

“Sayang, tolong buatkan Tuan muda kita ini minuman!” perintah Bambang pada putri kesayangannya, Katty.

“Baik, Ayahku sayang!” seru Katty dan melenggang pergi meninggalkan kamar dengan langkah kaki yang dibuat-buat.

Raka benar-benar jijik melihat Bambang maupun Katty yang sok manis dihadapannya.

“Calon istriku sayang, tolong buatkan kopi untuk calon suamimu ini!” pinta Raka yang seakan sudah sangat akrab dengan Melinda.

Melinda terheran-heran dengan sikap Raka. Namun akhirnya, Melinda tahu bahwa Raka sedang memainkan peran sebagai calon suami yang baik.

“Baik, Mas Raka,” balas Melinda dan bergegas menuju dapur.

Bambang tersenyum tipis melihat kedekatannya keduanya. Ia berpikir bahwa kedekatan Raka dan Melinda menjadi ladang harta untuknya.

Di dapur, Katty terlihat kebingungan untuk membuatkan minuman. Ia sendiri tidak pernah memasuki dapur untuk menyuguhkan minuman atau apapun itu. Ia hanya bisa memerintah dan memerintah kakak tirinya, Melinda.

“Syukurlah kamu disini, cepat buatkan minuman untuk suamimu yang lumpuh itu,” ucap Katty sambil menaikkan sebelah alisnya dan melipat kedua tangannya seakan dirinya adalah bos.

Melinda menghela napasnya dan tak menghiraukan apa yang dikatakan oleh Katty. Baginya, hinaan dan ocehan Katty sudah menjadi makanan sehari-hari di rumah itu.

“Kamu tuli ya!” Katty setengah berteriak sambil mendorong Melinda.

Melinda hampir saja terjatuh dan untungnya ia masih berpegangan pada sisi tembok.

“Bisa tidak, sebentar saja kamu jangan kasar seperti ini?” tanya Melinda yang mencoba untuk tetap tenang dan tak terpancing emosi.

Katty tertawa mengejek dan menganggap perkataan Melinda hanya angin lalu.

“Kamu seharusnya sadar diri, pakaian dan riasan seperti ini tidak cocok untukmu. Bagaimana mungkin seorang Upik abu menjadi Nona muda dan kaya raya di rumah calon suamimu.” Perkataan Katty benar-benar tajam kepada Melinda.

Melinda memilih fokus membuatkan kopi untuk Raka ketimbang meladeni Katty yang terus berkata kasar dan menghina dirinya.

Akan tetapi, tidak hanya Melinda yang mendengar ocehan itu. Rupanya, Raka diam-diam menguping apa yang dibicarakan oleh Katty maupun Melinda di dapur.

“Kamu mau kemana?” tanya Katty menghentikan langkah kaki Melinda yang ingin meninggalkan dapur.

“Mau memberikan kopi ini kepada Mas Raka,” jawab Melinda.

Katty langsung mengambil kopi yang berada di tangan Melinda dan bergegas menuju kamar.

Melinda hanya bisa pasrah dan mengikuti Katty yang berjalan beberapa meter di depannya.

“Tuan muda Raka, ini kopi manis untuk Tuan muda.” Katty tersenyum manis dan memberikan kopi hitam itu kepada Raka.

Raka menyunggingkan senyumnya dan sengaja menggeser tubuhnya sehingga kopi panas pun tumpah mengenai kaki Katty.

“Akkhhh... Panas!” Katty meloncat-loncat kepanasan dan segera berlari ke kamar mandi.

Bambang panik dan membuntuti putri kesayangannya yang terkena kopi panas.

Raka merasa sangat puas dengan apa yang dilakukan olehnya. Baginya, Katty pantas mendapatkan siraman kopi panas.

“Maaf, Mas Raka. Apa Mas Raka tadi sengaja melakukannya?” tanya Melinda dengan menundukkan kepalanya.

“Kamu kira aku sepicik itu melakukannya?” tanya Raka balik.

Melinda menggelengkan kepalanya dan meminta maaf karena pertanyaannya yang tak pantas itu.

“Kamar ini sangat panas, bawa aku keruangan yang ada AC nya!” perintah Raka sambil mengibaskan tangannya ke arah wajahnya.

Melinda menyalakan AC di kamar itu dan Raka menolaknya. Raka tidak ingin berada di kamar Bambang dan Dina yang menurutnya sangat pengap.

“Bagaimana dengan kamarmu?” tanya Raka yang sebenarnya ingin melihat-lihat isi kamar Melinda.

“Ka-kamar aku tidak memiliki AC Mas Raka,” jawab Melinda.

“Apa hanya kamar ini saja yang memiliki AC?”

“Tidak, Mas Raka. Kamar Katty juga memiliki AC, apakah Mas Raka mau ke kamar Katty?”

Wanita ini benar-benar polos apa kurang pintar? (Batin Raka)

“Antar saja aku ke kamarmu sekarang!” perintah Raka dingin.

Melinda mengangguk dan mendorong kursi roda Raka menuju kamarnya. Kamarnya lebih kecil dari kamar Bambang maupun kamar Katty.

Tidak ada AC ataupun kipas angin di kamar yang hanya berukuran 3 X 3 meter.

“Kau yakin ini adalah kamar?” tanya Raka memastikan.

“Kamar ini memang tak sebesar kamar yang di rumah Mas Raka. Akan tetapi, kamar ini adalah tempat ternyaman aku dan Ibuku,” jelas Melinda setengah berteriak.

“Aku hanya bertanya dan kau hanya tinggal jawab iya. Kenapa harus menceritakan hal yang lain?” tanya Raka yang terlihat kesal.

Melinda menyadari kesalahannya dan cepat-cepat meminta maaf kepada Raka.

“Aiishh menyebalkan sekali, ayo pulang!” perintah Raka yang tiba-tiba menjadi sangat kesal.

Melinda memukul-mukul mulutnya sendiri yang tak bisa mengerem. Ia kemudian membawa Raka keluar rumah.

“Tuan muda mau kemana?” Bambang dengan cepat menghentikan kursi roda Raka.

“Kau pikir aku mau kemana?” tanya Raka dengan tatapan membunuh.

Bambang menelan salivanya dan segera melepaskan tangannya yang sebelumnya memegangi kursi roda Raka.

“Tuan muda, tolong beri saya sedikit uang untuk pengobatan istri saya. Sekarang saya tidak bekerja lagi dan bingung harus makan apa,” ucap Bambang yang terlihat seperti pengemis yang tidak makan lebih dari 2 hari.

“Ayah jangan melakukan hal seperti ini.” Melinda mencoba membangunkan Ayahnya yang setengah membungkuk pada Raka.

Bambang dengan refleks mendorong Melinda karena berpikir bahwa dengan cara membungkuk dapat membuat Raka iba dan memberikan sejumlah uang yang cukup banyak kepadanya.

Raka mengepalkan tangannya melihat sikap kasar Bambang. Bagaimana bisa, seorang Ayah tega mendorong putrinya sendiri hanya demi uang.

Ditambah, Katty hanya diam saja menyaksikan Melinda terjatuh dan tak ada niat sedikitpun membantunya berdiri.

“Bangun!” perintah Raka pada Melinda.

Melinda pun bangun dan kembali mendekati Ayahnya. Akan tetapi, Raka langsung menarik tangan Melinda dan mendudukkannya di pangkuannya.

Melinda terkejut dan mencoba untuk bangkit. Namun sayangnya, usahanya tidak berhasil karena Raka merangkul perut Melinda dengan kedua tangannya.

“Diamlah.” Raka berbisik kepada Melinda.

Melinda pasrah dan mengikuti apa yang dikatakan oleh Raka.

“Siapa wanita yang sedang berada di pangkuan ku ini?” tanya Raka pada Bambang.

Bambang tertawa dan menganggap bahwa Raka sedang mengajaknya bergurau.

“Tuan muda ternyata memiliki jiwa yang humoris. Tentu saja putri saya yang paling cantik dan baik,” jawab Bambang memuji Melinda.

“Ayah... Bukankah Katty yang paling cantik dan baik?” tanya Katty yang tak terima dengan jawaban Bambang.

Bambang menoleh ke arah Katty dan memberikan tatapan tajam ke arah putri kesayangannya.

Katty terkejut dan segera berlari masuk ke dalam rumah. Ia sangat kesal dengan Bambang yang mengatakan bahwa Melinda paling cantik dan paling baik.

Raka menurunkan Melinda dan mengeluarkan dompetnya. Ia mengambil semua uangnya berwarna merah dan melemparkannya ke wajah Bambang.

“Ambillah uang ini!”

Usai melemparkan uang tersebut, Raka mengajak Melinda untuk segera pulang.

Bambang sama sekali tak menoleh ke arah Melinda, ia sibuk mengumpulkan uang yang berceceran di lantai.

Melinda yang melihat perilaku Ayahnya hanya bisa diam sambil menahan air matanya.

Ayah ternyata lebih mementingkan uang daripada diriku. (Batin Melinda)

To be continued

Mohon untuk memberikan like 💖 komen 👇 dan tambahkan favorit 💖 terima kasih.

Terpopuler

Comments

Ani Ani

Ani Ani

itu name nya ayah tak guna

2023-12-19

0

🍁Angela❣️𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

🍁Angela❣️𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

nyesek klo punya bapak seperti itu

2023-12-13

0

Warni Wati

Warni Wati

ceritanya seru tapi buat saya terharu .

2023-12-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 (Prolog)
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Bab 1 (Prolog)
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!