4. Bab 4

Bagas Saputra William pria berusia 28 tahun, pintar, dan ia memiliki paras yang tampan seperti kakek nya William saat muda dulu. Bagas adalah bukan orang yang sombong melainkan tipekal orang yang mudah bergaul dan ia selalu aja di julukin si playboy brengsek kepada mantan mantan nya, karna Bagas selalu saja Gonta ganti pasangan.

Di usia gue saat ini, ya bisa di bilang belum terlalu tua lah.. gue Uda di suruh nikah sama orang tua gue. Mereka bilang, kalau gue Uda di jodohin sama anak temen mereka yang ada di Jakarta. Saat ini kami pun uda berada di Jakarta. Mama maksa gue ikut pulang ke Jakarta, karena mereka ingin mengenalkan gue dengan anak dari temen nya. Mama juga bilang Uda cukup gue nyakiti hati perempuan, saat nya gue nikah dan menjalin hubungan dengan serius.

Flashback on

"Bagas sampai kapan sih kamu gak lagi nyakitin hati perempuan di luaran sana? mama mohon sama kamu, menikah lah nak mau sampai umur berapa kamu baru mau nikah.."

"Mama please jangan paksa Bagas, bukan maksud Bagas untuk nyakitin mereka ma... Bagas hanya ingin mencari yang terbaik buat Bagas."

"Pokok nya mama gak mau tau, kamu harus ikut Papa sama mama pulang ke Indonesia, karena papa sudah menjodohkan kamu dengan teman papa disana. Mama yakin pasti kamu gak akan nyesel kalau Uda lihat anak nya. Dan kamu kan harus meneruskan Perusahan papa yang di Indonesia nak.. yang Uda terlalu lama ditinggalkan sama papa karena kita tinggal di London."

"Tapi ma.. Bagas tidak ingin di jodohin.."

"Percaya deh Gas sama mama, kamu pasti gak akan nyesel setelah ketemu sama jodoh kamu. Karena Filing seorang ibu tidak akan pernah salah. Mama juga tidak ingin karena kelakuan kamu, adik mu jadi kena imbas nya. Kamu harus ingat Gas adikmu juga seorang wanita, kamu mau diluaran sana adik mu juga di sakiti sama laki laki! pasti enggak kan..?!"

"Ia ma, Bagas tau itu. Ya uda ia Bagas mau pulang ke Indonesia dan menyetujui perjodohan itu."

Flashback off

Akhir nya mau gak mu gue menyetujui perjodohan yang mereka buat. Gue juga sudah merenungi semua ucapan mama, mungkin mama bener gue harus stop menyakiti perempuan, karena gue juga memiliki adik perempuan yang harus gue jaga. Gue gak mau karena kelakuan gue , adik yang gue sayangi jadi kena imbasnya.

Saat aku pertama kali melihat perempuan yang akan di jodohkan dengan ku, aku langsung terpesona dengannya. Paras nya yang cantik, mata nya yang indah, hidung nya kecil dan mancung bahkan aku tidak bosan melihat nya. Ketika aku bersalaman dengan nya dan dia nyambut tangan ku, jantung ku langsung bergetar seperti ada perasan yang muncul di hatiku. Perasaan seperti ini, belum pernah aku rasakan sama sekali kepada beberapa mantan ku, bahkan hati ku tidak merasakan apa apa. Mungkin hanya karena cantik dan seksi aja makanya aku terima mereka.

Zahra Adelia Pratama, nama yang cantik menurut ku. Gak tahu kenapa pertama kali melihat nya hati ku Uda yakin untuk menjadikannya istriku dan menjadi ibu dari anak anak ku. Tapi ya aku agak sedikit kecewa, saat dia meminta izin padaku untuk memperbolehkan dia tetap bekerja setelah kita nikah nanti. Karena dia bilang masa kontrak nya belum habis, padahal niat hati setelah menikah dengannya ingin rasa nya aku mengurung dia di rumah ja. Tidak memperbolehkan para laki laki di luaran sana menikmati kecantikan calon istriku. Dan aku mau gak mau memberikan ijin pada nya untuk tetep bekerja, dengan syarat dia tidak boleh lalai menjalankan tugas nya sebagai seorang istri, ia pun setujuh dengan itu.