"Minggu depan lo harus bawa Pibi kesini!"
Setelah menutup panggilan dengan Jefry (pengawal kepercayaannya),Draka merebahkan badannya di kasur king size,dirinya benar benar lelah.
Sepulang dari cafe tadi,Draka mendapat kabar buruk tentang perusahaan milik orangtuanya.Salah satu karyawan disana ada yang bunuh diri,entah karna apa Draka juga tidak tahu.
Karna kedua orangtuanya masih berada di Kanada,dengan terpaksa Draka yang harus mengurus masalah tersebut.
Disaat Draka sedang kacau seperti saat ini hanya satu orang yang bisa mengembalikan mood nya.
Masih dengan posisi berbaring, Draka mencari sesuatu di saku celananya.
"Now you are even cuter,"guman Draka sambil tersenyum menatap poto yang sudah 5 tahun lamanya ia simpan
Sudah ribuan kali Draka menatap poto itu,namun dirinya tak pernah bosan.
Tiba tiba Draka teringat sesuatu.
Dengan semangat Draka meraih IPhone 13 miliknya,lalu mengotak-atik benda berbentuk persegi itu.
"Ya! ketemu!!"
...⬅️ Aynayy :...
35Postingan/356RbPengikut/1RbMengikuti
Ayna Azura Bianca
I like Bunny 🐰🐰
Di ikuti oleh.TristanGtng🐊,Candra$,Edwrd,IkalHaikal,Jkka,Rendy dan laiinnnya
_____ ____________
|Ikuti| |Kirim pesan|
_____ _____________
Ps:Bayangin aja bentuknya mirip kayak di Instagram,hehehe gue orangnya gak kreatif sih.
...
...
...•••...
Dengan lihai Draka menelusuri postingan Ayna,dia juga telah mengklik tulisan Ikuti.
Tak jarang Draka tersenyum melihat postingan Random Ayna.
Sambil men-stalking Instagram Ayna,Draka mengingat kejadian 3 hari yang lalu dimana dirinya menemukan gadis yang telah lama dia cari,gadis itu Ayna.
Flashback on
"Draka,loh dipanggil pak Gilbert!!"teriak Edward dari luar kelas,namun Draka tak mengubris teriakan Edward,dia hanya diam sambil memasang wajah datar andalannya yang membuat sebagian siswa dan siswi enggan menatapnya dirinya
Dari raut wajahnya,Draka terlihat memikirkan banyak hal,hal pertama yang Draka pikirikan adalah seorang gadis yang telah lama ia cari,selama 5 tahun ini dia selalu mencari gadis itu,dibantu oleh pengawal suruhan papanya,namun itu sangat susah mengingat Draka kehilangan jejak sejak 5 tahun yang lalu,hal kedua yang menganggu pikiran Draka adalah siswi kelas 10 yang wajahnya sangat familiar baginya,hatinya mengatakan jika gadis itu adalah gadis yang ia cari,namun Draka mencoba menepis itu semua karna mengira itu hanya sekedar halusinasi dirinya.
Memikirkan hal itu semua membuat Draka sedikit stres,hingga sentakan singkat membuyarkan lamunan Draka.
"Draka,kenapa masih disini?lo tadi di panggil sama pak Gilbert katanya dia mau ngomong masalah penting."
Jika boleh jujur Draka sebenarnya malas,namun pada akhirnya dia bergegas menuju tempat pak Gilbert berada.
Pak Gilbert adalah tangan kanan orangtua Draka ,jadi kemungkinan besar pak Gilbert datang menemui Draka disekolah karna ada masalah di kantor
Seperti biasa pak Gilbert selalu menunggu Draka di belakang gudang,tempat itu memang tepat sebagai tempat Draka dan pak Gilbert membahas masalah penting.
Disaat Draka hampir tiba di belakang gudang tiba tiba Hp nya bergetar,pertanda ada panggilan masuk dari seseorang.
Ternyata itu Pak Gilbert,dia mengatakan jika dirinya telah kembali ke kantor sebab masalah disana sudah beres di urus oleh orang suruhan orangtua Draka
Mendengus kesal Draka menghela nafas kasar,sekarang posisi dirinya hampir sampai di belakang gudang dan Pak Gilbert ternyata sudah pergi, jarak kelas Draka kesini juga lumayan jauh.
Draka pun berniat putar balik untuk kembali ke kelas,tapi langkah Draka terhenti ketika tak sengaja mendengar sebuah suara isakan.
Awalnya Draka berniat bodoamat dengan suara tangisan itu,tapi entah kenapa Mark merasa familiar dengan suara cewek tersebut.
Ragu ragu Draka melangkah ke sumber suara,semakin deket Draka tersadar jika ada dua cewek yang berada disana.
Paling cuman curhat,gara gara putus cinta,pikir Draka saat itu dan menyesal tidak segera kembali ke kelasnya
Baru beberapa langkah menjauh,Draka dibuat menegang oleh kalimat yang terlontar dari gadis yang tengah menangis pilu.
"Selama ini gue disiksa sama ayah gue,dia selalu marah marah,mabuk mabukan,berjudi,dan yang paling gak bisa gue lupain bekas besi panas di tangan gue 10 tahun yang lalu"jelas cewek itu yang sedang bercerita ke temannya sambil terisak
Masih mematung,bayangan masa kecil Draka berputar,saat dimana seorang gadis kecil yang disukainya bercerita tentang ayahnya yang sering menyiksanya,dan juga gadis kecil itu menceritakan penyebab luka yang ada di telapak tangannya.
Rasanya badan Draka melemas,dia yakin gadis yang dicarinya adalah gadis yang ada di hadapannya,cerita gadis itu sama persis dengan cerita gadis manisnya.
Sungguh Draka tak menyangka,ternyata selama ini dia satu sekolah dengan gadis yang membuat dirinya hampir gila
Air mata Draka jatuh ,oh **** saking senengnya Draka sampai mengeluarkan air mata.
Dua gadis itu belum menyadari kehadiran Draka,sebelum mereka melihat Draka,dengan cepat Draka mencari tempat persembunyian ketika melihat kedua gadis itu berniat kembali ke kelas.
Setelah mereka berdua bener bener meninggalkan tempat itu,Draka baru keluar dari tempat persembunyian
Rasanya Draka sangat senang,tapi dia berusaha mencoba menjadi Draka seperti biasanya,Draka yang cuek dan datar
Jika saja Draka berada di apartemen mungkin dia sudah jungkir balik saking bahagianya,oke itu memang terdengar lebay tapi Draka benar benar sangat bahagia
Sejak dua jam yang lalu Draka menemukan gadis kecilnya,Draka sudah menyuruh pengawalnya untuk mengawasi gadisnya di sekolah agar dirinya bisa tau keadaan gadis kecilnya.
Ketika bel pulang berbunyi Draka dan keenam sahabatnya bergegas ke parkiran,Draka sudah ingin menyalakan mobilnya namun terhenti ketika salah satu pengawalnya menghubungi dirinya
"Tuan muda,ada yang mencoba mengganggu nona,"Lapor pengawal Draka,dengan emosi Draka segera menuju tempat dimana gadis kecilnya berada
Saat Draka tiba,dia melihat Gabriel dan teman temannya mencoba membujuk Ayna untuk di antar pulang.
Amarah Draka semakin memuncak melihat hal itu namun dia mencoba tenang
"Pergi kalian!!"usir Draka,mereka semua menoleh ke arah Draka dan secepat kilat Gabriel mengisyaratkan semua temannya untuk pergi
Gabriel adalah anak dari pak Gilbert,Draka heran orang sebijak Pak Gilbert punya anak nakal seperti Gabriel.
Setelah anak nakal itu pergi Draka mencoba tenang saat melihat gadis manisnya ketakutan,mungkin gadis itu mengira Draka juga anak nakal.
Ragu ragu gadis itu menatap Draka,jantung Draka rasanya berdisko ketika matanya dan mata gadis manisnya bertemu,lagi lagi Draka berusaha terlihat biasa saja.
"Maka-"
"Gak usah lanjutin,gue gak butuh,"ucapan gadis itu Draka potong,bukan karna apa,Draka tak mau berlama lama dia ingin segera pergi menenangkan jantungnya.
Setelah Draka mengatakan hal itu,gadis itu menunduk,Draka mencoba bersikap cold lalu bergegas meninggalkan gadis itu.
"Maaf omongan gue kasar"batin Draka
Flashback off
Setelah puas menstalking Ig Ayna,Draka menyimpan kembali hp berlogo apel yang digigit itu.
"Kenapa Gilang bisa deket sama lo Ayna"Draka bermonolog mengingat kejadian Ayna Dan Gilang berangkat bersama ke sekolah.
Draka takut,Ayna menyukai Gilang dan melupakan dirinya.Sungguh Draka tidak bisa menerima itu
Banyak hal yang dirinya dan Ayna lakukan tanpa bersama,bisa saja Ayna tak pernah bisa mengingat dirinya lagi,sedangkan Draka mati matian mencari Ayna.
Draka sangat takut.
Karna ketakutan itu dia telah menyusun sebuah rencana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Anita
kak aku nyicil dulu baca dan like nya,jgn lupa ke novel aku ya
2020-06-18
2
Sasa (fb. Sasa Sungkar)
hi thor..
cerita nya baguuus..
aq mampir bawa boomlike, komen dan rate5..
feedback cerita ku yaa..
When Kama Meet Sutra..
ditunggu kunjungan nya readers.. 🤗
2020-06-06
1
Xukaii
sedihhh cerita masa lalu anbell
2020-05-30
1