12 tahun kemudian,
Dita sudah kuliah jurusan akuntansi semester tujuh. Ia tumbuh menjadi gadis yang cantik dan tidak gemuk lagi. Semenjak SMP mamanya Dita sudah mengatur pola makannya sehingga tumbuh menjadi gadis yang cantik. Dita memang cantik namun dia tetaplah anak manja. Hari - harinya lebih banyak digunakan untuk bermain daripada belajar. Dita yang mempunyai otak pas - pasan dan juga hanya ingin lulus dengan nilai pas-pasan. Ia sebenarnya malas kuliah, karena baginya meski ia tidak kuliah hidupnya juga berlimpah harta. Jadi baginya kuliah hanya untuk ajang gaya. Di kampus Dita mempunyai sahabat yang bernama Siska, Feby, Dion dan Alan. Mereka berlima selalu ada di kantin ketika jam istirahat.
" Dit, kamu nanti mau magang dimana?." tanya Siska memulai perbincangan.
" Gua magang ya dikantor papa, mana mau ditempat lain, ogah ah ditempat lain." jawabnya Dita dengan agak menyombongkan diri.
" Lo enak, bisa magang ditempat bokap, gua nanti mau magang dimana ya?." tanya Dion yang masih pusing mencari tempat magang.
" Yon,mending magangnya di kantor papaku aja, enak pasti." ajak Dita kepada Dion.
" Nggak mau ah, aku mau cari pengalaman." ujar Dion tampak malas tidak bersemangat.
" Asem Lo Yon, emang Lo pikir kantor papaku nggak kasih Lo pengalaman apa." Dita mulai sewot dengan perkataan Dion.
" Dengan karakter dirimu seperti ini, yah mana ada pengalaman."jawab Siswa ketawa sepuasnya.
" Yang ada masuk kantor sekali selebihnya libur." ejek Feby yang dari tadi diam aja.
" Lo mau tempat gua nggak Lan?." ajak Dita kepada Alan sahabatnya yang suka merayunya.
" Gimana ya, gua takut ngerjain laporan Lo nanti." Alan berkata sambil tersenyum mengejek Dita.
" Gua ma Feby magang kantor keluarga juga, tapi gua bukan anak manja kayak Lo Dit." ucap Siska membanggakan dirinya.
" Kenapa ya kampus nggak bolehin lebih dari 3 orang dalam satu perusahaan, ayolah lan, Lo magang dikantor papa aja." ajak Dita lagi kepada Alan.
" Jangan mau Lan, biar aja dia ndiri, mending kita cari tempat lain." ajak Dion kepada Alan.
" Lan, gua janji Lo bakalan dapat nilai A plus plus plus." ucap Dita menjanjikan nilai yang bagus untuk Alan jika magang dikantornya.
" Jangan mau, nanti Lo apa - apa kerjain sendiri, kayak nggak tau Dita aja." ujar Siska menghasut Alan.
" Nggak apa- apa deh, gua sama Dita aja. Kayak seru magang dikantor papamu." ujar Alan mengedipkan satu matanya ke Dita
" Yee, akhirnya, gua punya kawan." Dita bersorak gembira.
" Eh udah mau jam dua loh, yuk buruan ke kelas, nanti telat sama Bu Nesti." ujar Dion yang baru menyadari bahwa sudah mau jam 2 siang.
" Iya, berabe low telat sama beliau,yok buruan." Ajak Feby ke teman-temannya yang lain.
" huuf, malas kali masuk, rasanya gua..." ujar Dita masih duduk di kursinya.
" Udah semester akhir, jangan malas lagi, buruan." ajak Siska menarik tangan Dita.
Merekapun segera kekelas untuk mengikuti mata kuliah Bu Nesti.
...****************...
Dita, Siska dan Feby baru keluar dari salah satu mall. Setelah selesai kuliah mereka melanjutkan ke mall untuk mencari keperluan dan sedikit mencari kesenangan. Karena asiknya shoping mereka tidak menyadari bahwa diluar hujan turun lebat. Mereka juga lupa waktu untuk pulang. Jam telah menunjukkan pukul 10 malam. Ketika mereka mengendarai mobil jalanan tampak sepi. Tiba - tiba mobil mereka dihadang oleh 2 orang dengan satu motor. Mereka mulai panik karena tidak melihat siapapun yang lewat.
" Hey buka pintunya, jika tidak kami pecahkan kacanya, cepat buka." kata salah satu premannya sambil menggedor kaca mobil.
" Gimana ni? aku takut banget loh." ucap Dita ketakutan sekali.
" By, loh telpon Dion sama Alan kabari kita disini, cepat buruan." perintah Siswa yang juga mulai ketakutan.
" Ayo cepat buka" premannya makin marah karena kaca mobilnya belum juga dibuka.
" Ayo dibuka aja, bareng - bareng ya." jawab Feby karena tidak ingin preman itu menghancurkan kaca mobil Dita.
Mereka membuka kacanya dengan pelan - pelan. Lalu preman itu menodongkan pisau kearah Dita. Dita semakin ketakutan melihat pisau dilehernya.
" Keluar kalian semua." preman yang agak tinggi masih menodongkan pisau ke arah mereka dan yang satunya masuk kemobil memeriksa yang ada dalam mobil. Lalu tanpa mereka sadari ada sebuah motor berhenti.
" hei, lepaskan mereka." ucap laki - laki putih memakai baju kaos putih.
" Jangan ikut campur bung, lebih baik kalian pergi daripada nyawa kalian taruhannya." ucap preman yang menyandera Dita.
" Kami tidak akan pergi, sebelum kalian lepaskan mereka." ucap pemuda yang satu lagi, dia memakai kaos hitam.
Preman semakin emosi dan lansung menyerang kedua pemuda itu. Maka terjadilah perkelahian yang tidak dapat dielakkan. Preman itu terus - menerus menyerang dua pemuda itu. Namun pemuda itu dengan sigap untuk menghindar. Dita dan kawan - kawan sangat takut, karena preman tadi memakai pisau sedangkan kedua pemuda itu dengan tangan kosong.
" Tolong!!."teriak mereka bersamaan.
Namun karena sepinya jalan tidak ada yang mendengar teriakan mereka. Tidak lama kemudian kedua preman itu tersungkur dijalan raya. Karena takut akhirnya mereka berdua kabur dengan motor nya. Kedua pemuda itu mendekati mereka bertiga.
" Kalian tidak apa- apa?." tanya pemuda yang memakai kaos hitam.
" kau lelakiku." ucap Dita yang memandang pemuda yang memakai baju kaos putih.
" Kami tidak apa-apa, terima kasih ya bang." ucap siksa sambil menyenggol tangan Dita yang memandang pemuda baju putih dengan senyum - senyum.
" Kenalkan saya Galuh dan ini teman saya Abian." ucap pemuda yang memakai baju kaus hitam dan mengulurkan tangannya
" Saya Siska, ini teman saya Dita dan ini Feby bang." jawab Siswa membalas uluran tangan Galuh.
" Kalian saling kenal?." tanya Galuh kearah Dita dan Abian.
" Tidak" jawab Abian dengan tatapan dingin.
Tatapan Abian berbeda dengan Galuh yang humble. Tatapan Abian sangat menakutkan bagi mereka.
" jadi gimana, apa bisa pulang sendiri?." tanya Galuh dengan ramah .
Namun tiba-tiba Dion dan Alan datang dengan satu mobil. Mereka keluar dengan tergopoh-gopoh.
" Kalian nggak kenapa - kenapa?." tanya Alan lansung menghampiri teman - teman wanitanya.
" Nggak apa-apa, untung ada abang berdua ini yang menolong kami." jawab Siska sambil tersenyum.
" Terimakasih ya bang, saya nggak tau jika tidak ada kalian."ucap Dion kepada Galuh dan Abian.
" sama- sama, kerena kalian sudah datang berati boleh kami tinggal ya." ucap Galuh masih dengan ramah.
" Ya bang, silahkan bang, mereka biar kami yang antar, sekali lagi terimakasih banyak bang." ucap Alan dengan senyum.
Mereka berdua lansung pergi dengan motor besarnya.Pandangan Dita masih tertuju dengan pemuda tadi. Dia merasa Dejavu. Dia yakin itu Abian yang sama. Hatinya mengatakan dengan yakin sekali. Teman- temannya bingung melihat reaksi Dita seperti ini. Dita yang banyak bicara tiba- tiba diam seribu bahasa dan fokus memandang pemuda yang bernama Abian tadi.
" Kamu kenapa Dit?." tanya Alan memperhatikan Dita dengan seksama.
" Kamu kenal dia?" tanya Feby lagi kearah Dita.
" Di akan menjadi lelakiku." kata Dita dingin dan datar.
" Emang yang mana?" kamu kenal mereka?" tanya Siska masih bingung sendiri.
Dita menggelengkan kepalanya karena ia juga belum bisa memastikan bahwa itu pria yang sama. Karena setelah kejadian itu dia sudah tidak bisa menemukan cowok yang menolongnya waktu kecil. Cowok itu dikabarkan pindah sekolah besoknya. Teman - teman Dita memandanginya dengan horor.
" Kenapa kalian memandang ku seperti itu?" tanya Dita yang heran dengan tatapan teman - temannya.
" Low nggak kenal tapi udah menghayal aja." kata Dion dengan senyum mengejek.
" Tenang, aku yang akan jadi lelakimu nanti" kata Alan tersenyum kearah Dita.
"Udah ah, ayo pulang, makin malam." ucap Feby yang tidak suka dengan gombalan Alan ditujukan kepada Dita.
" Tapi cowok yang tadi memang cakep - cakep loh, tapi gua ogah ma yang satu itu, dingin banget kayak es."ujar Siska sambil tertawa.
akhirnya Mereka masuk kemobil masing-masing. Mobil Dion mengikuti mobil Dita dari belakang. Tujuan mereka adalah kerumah Dita. Malam ini mereka mau menginap dirumah Dita. Karena magang semakin dekat, mereka takut tidak ada waktu lagi untuk main - main seperti malam ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
wahyu ariflaso
seruu
2022-02-22
0
Erna Sikumbang
terimakasih yang sudah membaca dan terimakasih atas lilenya
2022-02-09
0