Gue tidak tau apa yang terjadi pada Achille. Sikap dia semalam sangat berbeda dari yang sebelumnya. “kenapa sih dia kek perhatian gitu ke gue”, saut gue dalam hati.
“no no no… dia bersikap seperti itu adalah hal yang biasa dilakukan dengan seorang sahabat. Gue gk boleh baper. Gue gak mau persahabatan ini hancur hanya karna ada perasaan yang timbul diantara kami. Dia sahabat gue”, lanjut gue dalam hati.
“Naraa… ada teman kamu ni datang”, saut mama gue dari luar kamar
“iya ma sebentar”, jawab gue
“siapa ma?”, tanya gue saat sudah keluar dari kamar.
“ya biasalah teman teman kamu. Bella, Camille, Blanche dan Achille”, jawab mama gue
“ada Achille. Mau ngapain sih mereka kesini. Aduhh gue harus bersikap biasa saja”, saut gue dalam hati sambil berjalan menghampiri mereka yang sudah berada di ruang tamu.
“haiii guys…”, sapa gue
“haii Raya”, saut mereka kompak
“why guys?”
“It's okay Ray, we just want to invite you to play”, saut Camille
“oh I see”
“you're not busy right Ray?”, tanya Achille
“hemm no. this afternoon it's free. Where are we going?”
“We actually want to invite you to the Coffee Shop which is at the front crossroads”, jawab Camille.
“oh the one at the crossroads there. I have not been there”, saut gue
“yup Ray. He said it's a pretty good place, can take photos too”, saut Blanche
“ok deh. Wait a minute I want to change clothes first”, balas gue sebelum berjalan kearah kamar gue.
“mau kemana Ray?”, tanya mama gue saat gue sudah keluar kamar.
“diajak mereka ke coffe shop didepan sana ma”, jawab gue
“oh hati hati ya sayang. Jangan sampai larut malam pulangnya. Kalau bisa maghrib sudah pulang”, pintah mama gue
Gue berjalan kearah mereka dengan memakai celana jean, kaos biru dan jaket putih dengan rambut yang gue gerai. Selama disini gue belum pernah memakai hijab. Kata mama gue ya tidak masalah. Karena memakai hijab itu merupakan panggilan dari hati. Tapi memang memakai hijab itu adalah wajib bagi muslimah seperti yang tertera dalam surah Al-Ahzab ayat 59:
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّاَزْوَا جِكَ وَبَنٰتِكَ وَنِسَآءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَا بِيْبِهِنَّ ۗ ذٰلِكَ اَدْنٰۤى اَنْ يُّعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَا نَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
"Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, "Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 59)
Tapi bukan sekarang menurut gue. Mungkin suatu saat nanti. Maaf kan aku ya Rabb.
“waahh you look so beautifull Ray”, saut Achille
“thanks Chill”, jawab gue
Gue melihat kearah Bella saat Achille berkata seperti itu. Seperti ada kecemburuan di raut wajah Bella.
“okay, come on guys”, ajak gue
“mam… Nara pergi dulu ya”, saut gue sebelum pergi meninggalkan rumah.
“iya sayang. Hati hati ya”, jawab mama gue
Tidak terlalu jauh dari rumah gue. Sekitar 20 menit dengan berjalan kaki. Memang kebanyakan orang Eropa lebih menyukai berjalan kaki atau menggunakan sepeda dari pada menggunakan kendaraan pribadi.
“Let's just stay here guys, so we can enjoy the beauty of Paris”, saut Camille
Kami memilih tempat duduk di luar, ya alasannya karena agar bisa menikmati kota Paris.
“what do you want to order?”, tanya Achille
“I’m just lemon tea”, jawab gue
“I’m a coffe capucino”, saut Camille
“I'm just like Camille”, lanjut Blanche
“I'm just like Raya”, lanjut Bella
“ok. so lemon tea 2, coffee cappuccino 2 huh?”, saut Achille
Achille pergi ke dalam toko untuk memberikan pesanan kami.
Sambil menunggu pesanan, kami bercanda riang, dan juga berselfi. Gue udah beberapa kali diajak mereka untuk hangout seperti ini. Walaupun hanya memesan minuman doang dan ya paling pesan 1 makanan tapi yang makan ada 5 orang. Ya begitu lah kami. Gue bersyukur mendapat sahabat seperti ini, yang selalu ada. Gue harap bersahabatan kami bisa terus berlanjut bahkan disaat gue balik ke Indonesia.
Ada yang membuat gue tidak nyaman. Tatapan Achille. Gue gak tau apa yang terjadi dengan dia. Belakangan ini dia sepertinya sering mencuri pandang ke gue. Apa gue punya salah ya sama dia hahaha.
“hemm Bell, when will you back to Indonesia?”, tanya gue
“ I don't know Ray. Looks like it's still a long time, or maybe stay here forever”, jawab Bella
“So what about your family in Indonesia??”
“yaaa come home at least once a year Ray. Like Eid”, jawab nya
“when are you Ray?”, tanya nya balik
“me?, hemm don't know Bell. Ya at least wait for my father's work to finish first”, jawab gue
“Raya does not need to return to Indonesia. Stay here forever hehehe”, saut Achille yang tiba tiba memotong pembicaraan kami.
“hah?.. It seems I can't Chille, of course I will return to Indonesia. I really miss Indonesiaa”, jawab gue
“yaaa… I will miss you when you come back to Indonesia”, saut Achille
“yup Ray, I'm definitely going to miss you too”, saut Camille dan Blanche.
“calm down guys.. I don't know when I will return to Indonesia. Maybe a little longer. Come on, let's not talk about the sad”, saut ku
Kami berlima kembali menikmati minuman yang telah tersedia dan menikmati indahnya kota Paris.
“Ray.. I want to ask can I?”, tanya Achille memecah keheningan.
“sure it is allowed. What do you want to ask??”, tanya gue balik
“is there any men close to you nowadays besides me?”, tanya nya
Uhuk..
“what?.. no. I rarely leave the house. Most go out with all of you or with my family. So I have no friends here besides you”, jawab gue dengan sedikit penasaran “kenapa dia nanyak seperti itu ke gue?”
Bella seketika pergi meninggalkan kami berempat di coffe shop tersebut.
“Bell… Bella.. Where are you going?”, tanya Blanche
Tanpa ada jawaban dari Bella. Kami bertiga pun menyusul Bella, tinggal Achille yang masih di toko untuk membayar pesanan kami tadi.
“ih where is she.. she's running so fast”, saut Camille dan kami bertiga berlari mengejar Bella, namun dia berlari begitu cepat sehingga kami tidak bisa menemukannya lagi.
“why did she suddenly just leave”, tanya Blanche.
“maybe she has gone home”, saut gue
“well then you guys just go back to your respective homes. I'll ask Bella later”, pintah Camille. Rumah Camille dan Bella berselebahan. Dan Bella juga lebih dekatnya ke Camille dari pada ke Blanche.
“ok Mill. I wonder why she is like that”, saut gue
“Alright then, I'll go home first okay”, saut Blanche sebelum pergi meninggalkan gue dan Camille.
“okay then I'm going home, Ray. bye”, saut Camille
“Ray.. Ray.. How?, have you met Bella?”, tanya Achille yang tiba tiba datang
“not yet Chill. Maybe she has already gone home”, jawab gue
“oh I see. Well, you go home. Be careful, ok. Thanks for today”, saut Achille
“ok Chill. Bye”, saut ku sebelum meninggalkan Achille
“tuh kan, memang sikap dia berbeda dari yang dulu dulu. Dulu aja gak pernah ngucapin hati hati seperti tadi. Kenapa sih dia”, saut gue dalam hati sambil berjalan kearah rumah gue.
***
Camille : “Ray… I want to talk to you”
Raya : “why Mill?”
Camille : “do you like Achille??”
Raya : “no. I only think of him as my friend. just like you”
Camille : “Bella jealous. She has told me. She said she likes Achille. So she's jealous when Achille asks you something like that”
Raya : “Me and Achil are nothing. Just friends. swear. If Bella likes Achilles, then I don't mind”
Camille : “The problem is that Achille likes you Ray”
*NEXT*
Hai sobat novel, tetap stay terus yaaa...
Jangan lupa like, klik favorit dan berikan votenya, dan tulis komentar kamu untuk memberikan motivasi kepada author
Stay terus yaaa❤️
mohon maaf apabila ada yang salah dalam penulisan🙏🏻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments