Bab 2

*

*

🌴🌴🌴

*

Yusuf dan keluarga telah selesai makan malam dan mereka saat ini sedang berada di ruang tengah untuk sekedar nonton televisi atau ngobrol.

Kayla duduk bersandar di punggung sofa sembari memainkan handphonenya.

Niar sedang membolak-balikkan majalah fashion di tangannya, sedangkan Yusuf duduk sembari menatap kedua wanita yang di sayanginya yang sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing.

"Kayla, tadi gimana kantor? Tiara jadi kerja di kantor kita?" tanya Yusuf pada putrinya.

"Kantor baik pah, Tiara sudah masuk beberapa hari yang lalu." jawab Kayla tanpa menatap papanya, tatapan matanya tertuju pada layar handphonenya.

Mendengar nama Tiara di sebut membuat Niar mengalihkan pandangannya dari majalah beralih menatap suaminya. "Mas, tadi Erlang telfon aku katanya dia dan Elmira sudah setuju dengan rencana kita."

"Oya? Terus kamu sudah ada pandangan wanita mana yang akan kita nikahkan sama Erlang?"

Kayla yang sedari tadi memainkan handphone langsung mematikan layar handphonenya kemudian menatap kedua orang tuanya bergantian. "Maksud papa mama apa?"

Niar menutup majalahnya kemudian menaruhnya di meja. "Papa dan mama mau menikahkan kakakmu dengan wanita lain karena kak Elmira tidak bisa hamil kan."

"Terus mereka setuju?" tanya Kayla lagi.

"Mau tidak mau harus mau, mau gimana lagi hanya ini satu-satunya cara supaya kakakmu punya penerus." kali ini Yusuf yang menjawab pertanyaan Kayla.

"Wanita mana yang mau mama nikahkan sama kak Erlang?" pertanyaan dari Kayla yang ketiga kalinya.

Yusuf dan Kayla menatap Niar, mereka menanti jawaban dari Niar membuat Niar menjadi salah tingkah. "Eh kenapa kalian menatap mama seperti itu?"

"Siapa mah?"

"Emm.... mama terpikat dengan Tiara, dia gadis yang baik, sopan santun, tutur katanya halus, cantik pula."

"Tapi kita tidak tau asal-usulnya Tiara, sayang." protes Yusuf.

"Yang penting kan dia baik mas dan yang paling penting dia bersedia meminjamkan rahimnya untuk Erlang."

"Mama sudah tanya sama Tiara langsung?" kali ini Kayla yang buka suara.

"Kapan-kapan mama akan ke panti dan mama akan ngomong langsung dengan Tiara, semoga dia bersedia."

"Kapan kesananya? Aku akan menemanimu, biar aku yang bicara sama Tiara."

Niar menyatukan alisnya. "Tadi katanya tidak tau asal-usulnya Tiara, terus kenapa sekarang jadi kamu yang ngebet?"

"Karena aku meu mau rencana kita berhasil dan kita memiliki cucu dari Erlang." jawab Yusuf. "Jadi kapan?" desak Yusuf.

"Besok ya?"

"Okay."

*

🌴🌴🌴

*

Yusuf, Niar dan Erlang sedang berkumpul di ruang tengah, mereka sedang menunggu Kayla yang sedang menjemput Mutiara dan Elmira yang sedang menjemput orang tuanya.

Mereka akan membuat perjanjian hari ini dan di hadiri oleh semua pihak supaya tidak ada masalah kedepannya.

Mutiara sudah menyetujui keinginan keluarga Yusuf, keluarga Yusuf sudah banyak membantunya mana mungkin dirinya bisa menolak permintaan keluarga Yusuf.

Meskipun Mutiara tidak yakin akan bisa memenuhi perjanjian itu kelak.

Apa mungkin dirinya bisa berpisah dengan anaknya?

Apa mungkin dirinya bisa merelakan anaknya di rawat oleh orang lain? Entahlah, pertanyaan-pertanyaan itu biar waktu yang menjawabnya.

Keluarga Elmira juga sudah menyetujui keputusan Erlang, mau gimana lagi memang kenyataannya putri mereka tidak bisa memberi keturunan untuk Erlang, meskipun dengan berat hati mereka tetap menyetujuinya dan berharap semua akan berjalan sesuai rencana.

"Siapa wanita yang bersedia menjadi istri Erlang mah?" tanya Erlang sembari menyandarkan tubuhnya di punggung sofa.

"Mutiara." jawab Niar.

Erlang terlonjak kaget kemudian sedikit memutar tubuhnya menghadap mamanya. "Kenapa harus Tiara mah?" protes Erlang.

Yusuf menatap anaknya dengan dahi yang berkerut. "Memangnya kenapa kalau yang jadi istri kamu adalah Tiara? Dia wanita yang baik dan dia juga cantik."

Erlang membuan napas kasar. "Erlang tidak yakin bisa menyentuh Tiara."

"Kenapa begitu?" tanya Niar bingung.

"Karena Erlang sudah menganggap Tiara seperti adik Erlang sendiri mah, sama seperti Kayla."

"Tapi Tiara sudah bersedia." sahut Yusuf.

"Tapi Tiara sudah cek kesuburannya kan mah? Erlang nggak mau kalau sampai nanti kita sudah terlanjur menikah terus ternyata dia nggak bisa hamil seperti istri Erlang."

"Sudah." jawab Niar. "Hasilnya juga bagus mama sendiri yang nganter dia ke dokter."

"Baiklah." ujar Erlang pasrah.

Tak berselang waktu lama Kayla datang bersama Mutiara dan di ikuti Elmira beserta orang tuanya di belakangnya.

Setelah semuanya sudah duduk, Yusuf berdiri untuk membuka acara. "Baiklah karena semua sudah hadir kita langsung saja memulai acaranya.

Perjanjian ini nantinya sah, di tanda tangani oleh kedua belah pihak di atas materai dan di saksikan oleh kita semua yang hadir disini supaya kedepannya tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

Erlang, Elmira dan Tiara masing-masing boleh mengajukan persyaratan dan kita akan bahas saat ini juga."

"Erlang hanya mempunyai satu syarat, hak asuh anak sepenuhnya di pihak Erlang.

"Elmira juga hanya mempunyai satu persyaratan, pernikahan ini hanya nikah siri."

Yusuf duduk kemudian menatap Mutiara. "Sekarang giliranmu Tiara."

Mutiara menatap semua yang hadir, satu persatu bergantian lalu menunduk. "Maaf jika kak Erlang dan kak Elmira hanya mempunyai satu persyaratan tapi Tiara mempunyai tiga persyaratan."

"Katakan!" titah Yusuf.

"Yang pertama, Tiara mau nikah resmi secara hukum. Yang ked--."

"Jangan ngelunjak kamu ya!!" potong mama Elmira.

"Biarkan Tiara menyelesaikan persyaratannya dulu bu." pinta Yusuf.

Niar dan Kayla hanya menatap setiap orang yang buka suara di ruangan tersebut.

"Lanjutkan Tiara!" titah Yusuf lagi.

"Yang kedua, Tiara tidak mau tinggal di rumah kak Erlang, Tiara akan tetap tinggal di panti dan yang ketiga izinkan Tiara sesekali bertemu dengan anak Tiara kelak."

"Pah, Elmira nggak mau mereka nikah secara hukum." protes Elmira pada Yusuf.

"Maaf jika saya lancang, saya meminta nikah secara hukum bukan tanpa alasan. Saya tidak mau kedepannya saya memiliki status lajang tapi pada kenyataannya saya tidak seperti itu, lebih baik saya memiliki status janda dan itu lebih baik bagi saya."

"Benar kata Tiara." kali ini Niar yang buka suara.

Elmira langsung menatap tajam ke arah Mutiara. "Belum apa-apa dia sudah ngelunjak bagaimana kedepannya." batin Elmira.

"Erlang setuju dengan persyaratan dari Tiara, dan untuk izin Tiara yang ingin bertemu dengan anaknya, Erlang juga tidak akan menolaknya biar bagaimanapun Tiara adalah ibunya, tidak mungkin kan Erlang akan melarang anak Erlang untuk bertemu dan mengenal ibu kandungnya."

"Untuk tempat tinggal Tiara bagaimana kalau Tiara tinggal dirumah ini aja?" usul Kayla.

"Mama sih setuju, tergantung Tiara." jawab Niar. "Bagaimana? Kamu setuju kan Tiara?"

Mutiara hanya mengangguk samar.

*

*

Tolong budayakan klik jempol setelah membaca karena jempol Author akan semangat ngetik kalau jempol dari readersnya banyak. 😂😂😂

Terpopuler

Comments

♣Ayick➿Junlioᵉᶜ✿☕✅

♣Ayick➿Junlioᵉᶜ✿☕✅

goog tiara,,, kamu pintar

2022-01-10

0

✰͜͡v᭄pit_hiats

✰͜͡v᭄pit_hiats

kabayang pokonamah #eta🤗

2021-12-08

0

jeli

jeli

Bau bau niat jahat Elmira yah ,kok aku dukung Tiara yah 🤣🤣🤣jahat nya aku ini 🤣🤣

2021-08-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!