Setelah beberapa hari berlalu, kedua keluarga Vania dan Arga sedang sibuk menyiapkan pesta pernikahan yang rencananya akan dilaksanakan di hotel milik keluarga Arga.
Tampak Arga dan Vino sedang ikut mendekorasi ruangan yang akan terjadi pesta pernikahan.
"Vin, ambil minum dong!" pinta Arga.
"Siap bos," jawab Vino bergegas melaksanakan tugas.
Tak lama Vino pun kembali dengan membawa dua botol mineral dan menyerahkannya pada Arga. Buru-buru Arga meminumnya karena kerongkongannya terasa kering.
"Bos, sepertinya kamu semangat sekali ya dengan perjodohan ini?" tukas Vino selalu menggoda Arga.
Arga pun duduk dilantai diikuti Vino sambil menyeka keringat yang menetes di keningnya.
"Ya bagaimana lagi Vin, aku berharap pernikahanku akan terjadi sekali seumur hidupku," ucapnya menjawab setelah beberapa saat dalam diam.
Vino pun menepuk pundak Arga.
"Kamu harus move on bos, Fiona udah ninggalin kamu. Kamu harus melanjutkan hidup. Lagian calon istrimu jauh lebih cantik dari Fiona," ucap Vino terkekeh agar Arga tak sedih lagi.
"Sudahlah Vin, cuma bisanya becanda aja ayo kekamar aku ngantuk ingin istirahat!" ajak Arga melangkah pergi sembari menenteng jaketnya diikuti Vino.
Tepat didepan resepsionis.
"Mbak, ada yang harus saya tanda tangani?" tanya Arga.
"Ada Pak, ini berkas laporan yang sudah ditanda tangani Pt.Kencana dan menunggu persetujuan, Bapak," ujarnya menyerahkan berkas itu dan segera ditanda tangani Arga. Setelah selesai mereka pun memilih kamar yang kosong dan beristirahat.
.
Hari hari yang ditunggu telah tiba. Arga sudah mengihkrarkan ijab qobul dan telah resmi menikahi Vania. Mereka bergantian tukar cincin. Arga mencium kening Vania. Mereka juga berfoto dengan baju yang berganti sampai tiga kali.
Disana juga ada pertunjukkan tari daerah khas solo karokean dan artis-artis ternama yang tampil.l memeriahkan pesta mereka.
Malam itu, Arga dan Vania memakai baju yang terakhir senada berwarna putih. Vania sangat cantik dan Arga begitu tampan.
Acara kali ini adalah sesi lempar bunga. Pemandu acara memulai pembicaraan.
"Ayo yang masih muda mudi kumpul sini karena acara terakhir adalah sesi lempar bunga. Siapa yang mendapatkan bunga yang dilempar kedua mempelai InsyaAllah nyusul.
Bagi para suami dan istri diharap menyaksikan saja. Kan gawat kalau dapat bunga, hehehe..," gurau pemandu acara. Mereka jadi tertawa termasuk keluarga Arga dan ortu Vania.
Mereka sudah merapat Arga dan Vania mulai melempar bunga tersebut dalam hitungan ketiga. Mujur bunga itu ditangkap oleh Vino dan seorang gadis.
"Ciye ..ciye...." yang lain bersorak kearah mereka.
Gadis itu tampak tersenyum malu wajahnya seketika memerah.
Di looby....
Setelah acara berakhir. Keluarga mereka pun berpamitan. "Arga, Kakek, Papa sama Mama pamit dulu ya!" tukas Bu Mutia.
"Iya, jaga cucu menantu Kakek," tambah Kakek bangga.
Arga mengangguk.
Kedua orang tua Vania juga ikut berpamitan.
"Van, Papa sama Mama pamit juga ya, jadilah istri yang patuh!" tukas Bu Sandra.
"Iya Pa, Ma, Kek. Vania aman bersama ku," jawab Arga sekaligus merangkul Vania di depan mereka dengan mesra.
Setelah kedua mobil berlalu tiba-tiba muncul pria memakai baju serba hitam dihadapan mereka.
"Bagas, mau apa kamu?" tanya Vania terkejut membulatkan mata.
Bagas tersenyum sinis kearah mereka.
"Aku tidak akan membiarkan kalian bahagia," ancam Bagas lalu melangkah pergi dengan santai. Vania hanya menatap bingung.
Arga tau ketakutan Vania Ia segera menarik lengan tangan Vania untuk masuk ke kamar.
"Ehk tunggu, jangan tarik sakit," teriak Vania tapi Arga tidak peduli.
Arga membawa Vania masuk kekamar hotel yang sudah dihias sangat mewah. Harum bunga bertebaran dikamar itu.
"Ganti bajumu dan tidak usah fikirkan ancaman mantan mu itu," ketus Arga nyalang.
Vania pun melangkah pergi kearah lemari dan melihat hanya ada baju Arga disana.
"Dimana pakaianku? tadi suruh ganti," tukas Vania manyun.
"Untuk apa baju? bukankah kita akan mulai ritual malam pertama," goda Arga seraya mengerutkan dahi. Seketika jantung Vania berdegup cepat mendengar ucapan Arga. Wajahnya juga tampak memucat.
"Apa? malam pertama. Jangan ngawur aku ini tidak suka sama kamu. Toh pernikahan ini terjadi karna terpaksa," jawab Vania sinis sambil berusaha mengatur nafas.
Arga pun mendekati Vania dan mendekatkan wajahnya pada wajah Vania yang terlihat gugup tapi imut.
"Ya iyalah, bukankah setiap pengantin menantikan malam pertama. Tanya saja pada mereka
yang sudah menikah," lirih Arga ditelinga Vania membuat Vania geli.
Vani pun mundur diikuti Arga yang terus mendekatinya hingga mentok di ranjang membuat Vania mencondongkan tubuhnya keranjang. Untuk menghindari Arga tapi justru ia malah jatuh keranjang dan menarik jas Arga. Tanpa sengaja bibir mereka bersatu. Vania membulatkan matanya dan replek mendorong Arga.
"Pergi, jangan sentuh aku!" teriak Vania. Arga melepas jas putihnya dan naik lagi keatas tubuh Vania. Lalu hendak mendekatkan lagi bibirnya ke bibir Vania membuat Vania menutup wajahnya hingga bibir Arga hanya mencium tanganya.
Arga tersenyum licik.
"Aku rasa, aku sudah jatuh cinta pada kamu," desisnya lagi menggertak Vania. Vania tak percaya itu, ia membuka kedua tanganya dan membulatkan matanya melotot pada Arga namun matanya bukanya menakutkan tapi terlihat sangat menggemaskan, spontan Arga mengelus pipi Vania.
"Apa maksudmu?"
Vania lagi-lagi mendorong Arga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
kosong
😍😍😍😍😍...jatuh cinta😊😊
2022-02-15
1
Ana Yulia
hadir di sini, semangat 🔥
2022-01-15
1
"SAYANGKU"😘
grecep juga nih langsung nikah
2022-01-15
1