Calon Adikku Menjadi Suamiku
"Almira, maukah kamu menjadi kekasihku dan mengikat janji bersama ku menuju kehidupan yang lebih serius?" Laki-laki tampan bertubuh jangkung itu mengikrarkan kata-kata cinta dengan berani dihadapan semua orang.
Seketika orang-orang dengan kompak menutup mulut mereka, menunggu dengan senyuman sumringah jawaban sang wanita cantik yang kini tersipu malu dihadapan sang laki-laki tampan.
Malam ini mereka secara resmi bertunangan dihadapan kedua keluarga dan kerabat untuk mengikrarkan hubungan mereka akan segera naik ke tahap yang lebih serius.
"Deon Dirgantara," Suara lembut Almira membuat sudut bibir Deon membentuk sebuah senyuman manis.
Ini menarik perhatian beberapa orang dan disambut dengan siulan menggoda dari mereka. Almira menjadi kian malu, dia menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan rona merah yang kini sedang bermekaran di kedua pipinya.
"Deon," Dia mengulangi lagi dengan suara yang lebih lembut dan manis.
"Hem?" Deon menunggu dengan sangat sabar. Bahkan senyumannya kini lebih lebar dari sebelumnya.
"Deon Dirgantara, aku mau." Almira akhirnya mengungkapkan isi hatinya.
Dia mau dan dia sangat mau menghabiskan sisa hidupnya bersama Deon, kekasih hatinya.
"Kamu mau apa?" Deon sangat senang tapi dia pura-pura tidak mengerti dengan apa yang kekasihnya katakan tadi.
Almira sangat malu, kedua matanya yang indah bahkan melotot cemberut menatap Deon yang masih tersenyum lebar seakan tidak mengerti maksud dari tatapan tajam mata kekasihnya.
"Aku mau..aku mau menjadi kekasihmu dan mengikat janji bersama mu menuju kehidupan yang lebih serius, Deon Dirgantara."
"Cie.."
"Ekhem..ada yang berbunga-bunga nih.."
Setelah Almira mengucapkan kata-kata itu orang-orang sekali lagi membuat keributan. Mereka menggoda wajah merah Almira yang sudah tidak mungkin lagi disembunyikan.
"Terimakasih, aku sangat bahagia mendengarnya." Deon mencubit pipi merah Almira gemas.
Almira tersenyum lembut, kedua matanya yang berkaca-kaca menunjukkan bahwa dia sangat bahagia malam ini.
"Yah, aku sangat bahagia." Bisik Almira ditengah-tengah sorakan kegembiraan dari kerabat dan keluarganya.
Deon kemudian memberikan Almira sebuket bunga mawar dengan berbagai macam warna yang indah dan harum.
"Aku mencintaimu. Aku sangat mencintaimu, Almira Shinaia." Bisik Deon dengan tatapan lembut nan memuja.
Almira memeluk erat buket bunga mawar yang ada di tangan kanannya sebelum mengambil pasangan cincin yang masih tidak tersentuh. Dengan hati-hati dia menyematkan cincin putih tanpa tahta berlian itu di jari manis Deon seraya mengulangi kata-kata cinta yang berasal dari dalam hatinya.
"Aku juga mencintaimu. Aku juga sangat mencintaimu, Deon Dirgantara." Bisik Almira sangat lembut.
Deon tidak tahan. Dia ingin menciumnya tapi masih belum halal. Alhasil dia hanya bisa menarik Almira ke dalam pelukannya. Memeluk Almira erat untuk menunjukkan bahwa betapa dia sangat mencintainya.
Mereka dilanda perasaan yang sangat manis dan hari semua berbahagia untuk mereka berdua. Malam yang romantis, suasana yang romantis, dan harapan manis semua orang turut menyempurnakan betapa indahnya malam ini.
"Rain, ayo memberikan selamat kepada adikmu. Dia sekarang sudah bertunangan dan sebentar lagi akan menikah." Suara bahagia Mama menarik Rain dari lamunannya.
Rain menoleh untuk melihat Mamanya yang sangat cantik malam ini. Senyuman lebar yang terbentuk di sana menunjukkan bahwa dia sangat bahagia malam ini tidak jauh berbeda dengan pasangan bahagia yang kini sedang menjadi sorotan semua orang.
"Iya, Ma. Rain akan pergi." Katanya sembari mengambil paper bag hitam dan putih yang sudah dia siapkan untuk pasangan kekasih itu.
Langkahnya begitu ringan tanpa ada keraguan. Di bawah banyak pasang mata yang mengamati dia perlahan mendekati adiknya dan calon adik iparnya.
"Almira, selamat atas pertunangan mu. Kakak harap kamu dan Deon bisa segera naik ke atas pelaminan." Ya Tuhan rasanya begitu sakit.
"Kak Rain!" Almira segera memeluk Rain erat.
Rain tahu adiknya malam ini pasti sangat bahagia. Dan jujur, Rain ikut berbahagia kepadanya meskipun dia tidak mau munafik jika ada lubang mengaga yang terus mengeluarkan rasa sakit tidak berdarah di dalam hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun
jgn2 ada rasa si rain
2022-12-28
0
Nazla K. R
bc lgi mskipun udh tau biar bs ngasi like
2022-01-19
0
Dwi Trisna
ada perubahan crt kah
2022-01-18
0