Setelah membaca pesan dari Arka, Tia tersenyum sambil membayangkan betapa bahagianya Arka bisa makan malam bersama kedua orang tuanya. Sedangkan dirinya, setiap hari makan bersama puluhan anak panti. Ia tetap bersyukur, tanpa panti ini, mungkin ia tidak bisa melihat dunia ini sekarang.
Setelah belajar, ia membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur bersiap untuk tidur.
Sementara itu, Arka di rumahnya sedang makan malam bersama kedua orang tuanya. Setelah makan, Pak Hendro membuka perbincangan.
“Arka, kamu anak papa satu – satunya. Tentunya kamu sudah tahu, kamu akan menjadi pewaris perusahaan GC yang didirikan kakekmu,” kata Pak Hendro pada Arka anak semata wayangnya.
“Iya, Arka tahu Pa … “ jawab Arka pasrah.
“Papa ingin kamu kuliah di Amerika setelah lulus SMA,” ucap Pak Hendro tiba – tiba. Tentu saja itu membuat Arka terkejut.
“Apa?! Di Amerika Pa? Itu jauh sekali. Arka tidak mau!” balas Arka menolak kemauan papanya.
“Di sana kamu akan mendapatkan ilmu bisnis yang lebih baik dari pada di sini Arka,” ujar Pak Hendro menasihati Arka.
“Tidak! Arka tidak mau Pa!” teriak Arka lalu berdiri dan meninggalkan meja makan. Ia berlari menaiki tangga lalu masuk ke dalam kamar dan mengunci pintunya.
Pak Hendro dan Bu Widya menjadi heran, Arka tidak pernah menolak apapun yang mereka katakan, tapi akhir – akhir ini Arka sering membantah.
“Ada apa dengan anak itu?” tanya Pak Hendro pada istrinya.
“Mama juga tidak tahu Pa,” jawab Bu Widya sambil menaikkan kedua bahunya.
Sementara itu di dalam kamar, Arka berbaring di atas tempat tidurnya sambil memeluk guling. Ia memikirkan kata – kata papanya yang menyuruhnya kuliah di Amerika. Tentu saja ia menolaknya, karena apabila ia kuliah di Amerika, ia tidak akan bisa bertemu dengan Tia kekasihnya. Tidak lama kemudian Arka tertidur. Ia lupa tidak belajar untuk ujian Matematika besok.
***
Keesokan paginya, saat Arka masuk ke dalam kelasnya, seperti biasa, hal pertama yang ia lakukan adalah menghampiri bangku Tia.
“Cieee … “ celetuk Salsa, sahabat Tia yang sebangku dengan Tia.
“Apaan sih,” balas Tia sambil memukul lengan Salsa.
“Arka, kamu sudah belajar kan untuk ujian pagi ini?” tanya Tia pada Arka.
“Astaga, aku lupa sayang, tadi malam aku ketiduran. Enggak apa – apa deh, aku masih ingat beberapa pelajarannya juga,” balas Arka sambil tersenyum.
Tidak berapa lama bel tanda masuk berbunyi. Guru mata pelajaran matematika pun datang dengan tumpukan lembaran soal ujian di tangannya.
Setelah semua murid duduk dengan tenang dan berdoa, Bu Alya guru matematika itu membagikan soal matematika pada semua muridnya.
“Silakan dikerjakan, waktunya 60 menit mulai dari sekarang!” ujar Bu Alya saat sudah selesai membagikan semua kertas soal pada semua muridnya.
Arka mulai membaca soal pada kertas di depannya dan mengerjakan soal satu demi satu. Ia tidak merasa kesulitan karena ia termasuk siswa pandai di kelasnya setelah Tia.
Tia melirik Arka yang tengah mengerjakan soal dengan serius. Ia tersenyum saat melihat Arka mengerjakan soal dengan lancarnya, karena tdi malam Arka tidak belajar, Tia jadi khawatir Arka tidak bisa mengerjakan soal ujian dengan baik.
Enam puluh menit kemudian, Bu Alya mengumumkan bahwa waktu sudah habis. Semua murid diharapakan mengumpulkan kertas jawabannya baik sudah selesai atau belum selesai.
Arka dan Tia berdiri terlebih dahulu daripada teman – teman yang lainnya untuk mengumpulkan kertas jawaban ke depan kelas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Nova vaw
sehati ni ceritanya
2022-05-01
0
Vera Setianingsih
aku favoritin di paksa menikah udah lama, baru sempet mau baca sekarang malah ternyata ada warning buat baca novel kamulah satu" nya, ehhh malah novel ini ada sangkut pautnya ma cerita dua di atas, ya akhir nya aku baca ini dulu lah biar nyambung.....
2021-07-28
0
puji rahayu
akoh lg baca k yg arka ni thor...
malah dh baca kamu satu2nya selamanya duluan...😉
2021-06-26
1