Hari ini adalah ospek terakhir setelah banyak ospek yang aku dan teman-temanku jalani, ternyata hari ini ospek terakhir.
Aku sudah sampai di kampus menunggu teman-temanku datang, di hari terakhir ini semua MABA diminta berkumpul untuk malam akrab, jadi semua MABA menginap di kampus dan berkemah.
"Kay.."
"Hay Juna, yang lainnya kemana?"
"Nanti mereka nyusul ko"
"Oh gitu, ya sudah Jun sambil nunggu yang lain datang kita mau buat tendanya di mana nih"
"Kita buat di sana saja Kay kan sesuai kelompok, oh iya tenda pria dan wanita kan di pisah, nanti aku bantu pasang tenda untuk kamu ya"
"Terimakasih Juna"
Aku dan Arjuna bekerjasama membangun tenda.
"Juna yang lain pada kemana ya, ko belum datang juga"
"Gak tau Kay, mereka kemana sih bukan bantu malah pada menghilang"
"Ya sudah Juna, kita cari saja yuk, sekalian kita ambil air buat nanti masak"
"Iya Kay ayo"
Aku dan Arjuna pergi mencari anggota kelompok ku yang lain, karena mereka belum datang juga untuk membantu. Pada saat aku dan Arjuna berjalan, aku melihat Pinki yang ditindas oleh teman kelompok nya, aku segera ke tempat Pinki.
"Hay kalian stop, kalian tuh apa-apaan sih, kalian gak punya hati ya masa Pinki di suruh kerja sendiri pasang tenda, bukannya dibantu"
"Eh kamu diam saja deh kalau gak tahu ceritanya lebih baik diam saja jangan ikut campur masalah kelompok lain" Kata cowok berambut landak, dia adalah ketua kelompok Pinki.
"Eh kamu kan cowok terus kamu juga ketuanya, kenapa kamu membiarkan anggota kamu ngerjain pekerjaan itu sendiri, kamu tuh bener-bener gak punya otak ya"
"Wah mulut kamu berani banget ya, bilang aku gak punya otak lagi, eh kalau kamu gak tahu masalahnya lebih baik diam saja jangan ikut campur, untung saja cewek kalau cowok udah gua tampar nih"
"Emang Pinki salah apa sampai kalian tega ke dia kaya gitu?"
"Asal lu tahu ya si Pinki nih udah bikin kelompok jadi gagal di misi kemarin gara-gara dia gak mau masuk ke kolam lumpur"
"Kalian emang gak tahu atau pura-pura gak tahu kalau Pinki gak turun karena dia lagi sakit, asal kamu tahu ya Pinki tuh demam badannya panas banget, aku dan Kiwi saksinya ko, kalau Pinki beneran sakit, tapi kalian malah tutup mata seenaknya nuduh Pinki hanya beralasan dan kalian malah tega sekarang buat Pinki kayak gini, eh kamu berani tanggungjawab kalau Pinki sampai kenapa-kenapa?"
"Ya kan gua pikir si Pinki cuma bohong lagian emang bisa si Pinki sakit dia kan urakan gitu tampilannya"
"Kamu tuh bener-bener jahat ya, emang kamu pikir Pinki tuh siapa Pinki tuh manusia sama kayak kalian, Pinki juga punya perasaan kali, kalian jangan seenaknya gitu dong komentar tentang penampilan seseorang, emang kalian udah merasa paling sempurna, paling hebat gitu, jadi kalian bisa seenaknya ke orang lain, kalian gak tahu kan Pinki itu sakit demam dan sekarang aja Pinki wajahnya masih pucat, harusnya sebagai kelompok kalian kompak dong belain Pinki, karena kan dia memang sakit, bukannya malah menumpahkan segala kesalahan pada Pinki"
"Kay udah Kay, aku gak apa-apa ko"
"Pinki kalau mereka dibiarkan nanti akan semakin jadi dan mereka tidak akan menyadari kesalahan mereka, udah ya Pinki ikut saja sama aku"
"Pinki gua minta maaf ya udah nyalahin lu, padahal lu bener-bener sakit"
"Iya gak apa-apa, tapi aku mohon kalian jangan kayak gini lagi ya, kalau ada orang yang sakit harusnya sebagai teman kan saling membantu bukan malah seperti ini, dan lagi ini semua juga bisa menimpa kepada siapapun, bukan hanya aku. Asal kalian tahu ya bahwa sakit itu bukan keinginan namanya sakit, maut kan gak ada yang tahu kapan datangnya"
"Iya Pinki kami menyesal, kami minta maaf" Kata teman-teman kelompok Pinki.
"Syukurlah kalau kalian sudah sadar dengan perbuatan kalian, lagi pula kenapa juga harus jadi panjang sih dan jadi dendam, misi kan hanya sebuah permainan saja kenapa harus sampai seperti ini"
"Iya Kay benar kalian jangan sampai kaya gini lah, gak baik tahu kalau ketahuan dosen dan kaka senior bisa gawat loh" Kata Arjuna.
"Kami minta maaf tolong jangan di kasih tahu ke dosen atau kakak senior ya? tolong kami mohon" Kata teman-teman kelompok Pinki.
"Ya sudah aku gak akan kasih tahu dosen ataupun kakak senior, tapi aku harap kalian jangan pernah seperti itu lagi terhadap Pinki, Pinki adalah sahabatku, Pinki orang yang baik dia bahkan memaksakan dirinya untuk hadir dan membantu kalian padahal dia sedang sakit"
"Iya kami menyesal, kami minta maaf, kami tidak akan seperti itu lagi kepada Pinki" Kata teman-teman kelompok Pinki.
"Karena Pinki juga sudah memaafkan kalian, jadi aku juga gak akan memperpanjang masalah ini, kalau gitu aku dan Arjuna pamit"
"Kay terimakasih ya Kay sudah menolong ku, berkat kamu sekarang semua teman-temanku bisa mengerti dan tidak memusuhiku lagi"
"Iya Pinki sama-sama, aku senang bisa membantu Pinki, kalau gitu aku pamit dulu ya Pinki, aku dan Juna mau mencari teman kelompok kami"
"Iya Kay terimakasih" Pinki memeluk ku.
"Sama-sama Pinki"
Aku dan Arjuna kembali mencari teman-teman yang lain, kami menemukan Nadia dan Satria sedang berdua.
"Woy kalian nih malah asik ya berduaan disini, bagus..bagus..bagus banget, kalian gak tahu apa, aku sama Kay capek tahu menyelesaikan tenda, belum lagi kami yang angkut kayu bakar, gimana sih kalian nih, kita kan satu kelompok jangan kaya gini lah, kalian harus bisa membedakan antara urusan pribadi dan bukan" Arjuna marah.
"Eh Juna, maaf deh maaf tapi jangan salahkan Nadia ya, ini semua aku yang salah Jun, aku udah ajak Nadia kesini" Kata Satria.
"Terserah lah, silahkan aja urus sama kalian aku udah gak mau lagi ngurusin ini semua, aku tuh ketua kelompok bukan pembantu kalian ya, kalian ngerti dong, aku dan Kay tuh ketua dan wakil bukan berarti kami jadi pembantu kalian yang seenaknya semuanya di bebankan ke kami" Arjuna masih marah.
"Juna aku minta maaf ya ya udah aku bantuin ya Juna" Kata Nadia.
"Udah lah silahkan aja terusin tuh pacaran kalian, aku mau pergi" Arjuna pergi meninggalkan Nadia dan Satria.
"Arjuna tunggu.." Aku mengejar Arjuna.
"Maaf ya Kay aku tadi emosi"
"Iya Juna, aku ngerti kamu marah tapi jangan kayak gini ya, kalau kamu pergi gini, sama aja kamu meninggalkan tanggungjawab kamu dong, emang kamu mau di cap sebagai laki-laki yang tidak bertanggungjawab terhadap tugas yang udah diterima"
"Habis aku kesal Kay, aku kesal banget sama mereka yang enak-enakkan pacaran dan lupa sama tanggungjawabnya"
"Aku ngerti Juna, aku salut banget sama kamu, karena kamu benar-benar pantas menjadi seorang ketua, aku yakin kamu baik Juna, kamu harus bisa memaafkan mereka, anggap aja tadi sebagai pelajaran untuk mereka, agar mereka mengerti dengan tugasnya dan tidak seperti ini lagi"
"Terimakasih ya Kay, aku sedikit lebih tenang, aku akan kembali ke mereka dan menganggap ini sebagai pelajaran buat mereka, aku harap mereka tidak mengulanginya kembali"
"Nah gitu dong Juna, kita kan dari awal sudah menjadi kelompok terkompak, jadi sampai akhir juga harus tetap kompak"
"Iya Kay, ya udah ayo kita kembali lagi kesana"
Aku dan Arjuna kembali lagi ke tempat Nadia dan Satria.
"Juna kami minta maaf Juna, kami sudah lalai dan malah mementingkan kepentingan pribadi, kami malah asik disini sedangkan kalian kerjain semuanya, kami minta maaf Juna, Kay kami minta maaf" Kata Satria dan Nadia.
"Yang penting kalian tidak mengulanginya kembali, aku akan memaafkan kalian"
"Terimakasih ya Kay"
"Juna gimana?"
"Karena Kay sudah bujuk aku dan Kay juga sudah maafin kalian jadi aku akan memaafkan kalian"
"Terimakasih Juna, Kay kami gak akan lagi seperti ini"
Aku, Arjuna, Nadia dan Satria pun kembali akur dan kami pergi mencari Tasya dan Geri.
"Juna, itu kayanya Tasya deh"
"Mana Kay, oh iya benar, ayo kita kesana Kay"
"Tasya lagi ngapain disini"
"Eh kalian, maaf ya aku lama soalnya aku nunggu dulu orang rumah lagi bawakan obat dan pakaian aku yang tertinggal"
"Tasya kamu sakit?"
"Aku memang punya Asma Kay makanya aku butuh sekali obat itu dan aku sedang menunggu orang rumah untuk mengantarkannya pada ku"
"Ya ampun Sya ko kamu gak bilang kalau kamu punya asma, terus kemarin-kemarin kan kamu kecapean nanti gimana asma kamu"
"Gak apa-apa Kay, aku sudah mendingan sih hanya aku takut aja kalau malam saat di tenda asma ku kambuh"
"Sya kalau seandainya kamu gak kuat kasih tahu aku ya, soalnya sebagai ketua, aku punya tanggungjawab untuk menjaga kalian semua" Kata Arjuna.
"Iya Juna terimakasih ya"
"Loh itu kan Geri, ko dia lari-lari gitu sih" Kata Nadia.
"Teman-teman maaf aku terlambat, duh capek banget"
"Geri kamu darimana?"
"Gini Juna, aku kan bawa motor eh tiba-tiba motor ku mogok, terus aku ke bengkel dulu nah kata orang bengkel motor ku harus dibenerin disana dan sepertinya tidak bisa kelar hari ini, aku pun meninggalkan motor ku di bengkel dan aku naik angkutan umum, tapi aku malah nyasar dan keliling-keliling, habis aku gak pernah naik angkutan umum jadi aku gak tahu harus naik angkutan umum yang mana, habis itu aku tanya-tanya ke orang tapi aku gak nemu angkutan umum yang kearah sini, makanya deh aku jalan kaki sampe kesini" Geri menceritakan semuanya sambil duduk di tanah karena kecapean.
"Ya ampun Ger, ada-ada aja untung kamu bisa sampai sini Ger"
"Iya Juna aku masih beruntung bisa sampai sini"
"Sya, keluarga kamu masih jauh?" Kata Juna.
"Gak tahu nih Juna, kayaknya masih jauh"
"Sya tadi aku ketemu orang rumah kamu, kayanya itu ART yang kerja di rumah kamu dan Dia bertanya ke aku kenal Tasya apa enggak dan aku jawab kenal, terus dia minta tolong nitipin ini buat kamu"
"Geri ko gak kasih tahu aku dari tadi, aku tuh nunggu dari tadi, tapi makasih ya Ger"
"Iya Sya sama-sama"
"Nah semuanya sudah komplit nih, sekarang kita ke tempat tenda kita yuk"
"Iya Kay benar, ya udah ayo kita ke tenda kita"
Kami pun pergi ke tenda yang sudah aku dan Juna buat. Kami beres-beres tenda dan menyiapkan bahan makanan untuk kami masak dan makan bersama.
Arjuna, Satria dan Geri menyiapkan kayu bakar untuk memasak, sedangkan kami yang perempuan menyiapkan bahan makanan, bumbu dan alat untuk memasak.
"Kay kita mau masak apa?"
"Gimana kalau kita buat nasi liwet"
"Ide bagus tuh Kay ya udah aku siapin daun untuk alas makannya ya"
"Iya Juna makasih ya"
Setelah selesai memasak, kami pun makan bersama-sama, kami sangat menikmati acara kali ini dan menikmati makan bersama, suasana siang itu sangat akrab kami bisa tertawa dan mengobrol, kami juga semakin saling mengenal satu sama lain.
Seusai makan, kami melaksanakan sholat berjama'ah. Selesai shalat ketua kelompok di panggil untuk menerima tugas selanjutnya.
"Juna gimana tugasnya apa?"
"Jadi kita di minta untuk tanda jejak nanti kita akan melewati beberapa pos dan kalau kita bisa melewati pos dengan baik, kita akan mendapat hadiah, tapi kalau kita tidak dapat melewati pos dengan baik, maka kita akan langsung diberikan hukuman"
"Syarat untuk lulus melewati pos tersebut apa Jun?" Kata Nadia.
"Syaratnya kita harus bisa menjawab pertanyaan atau melaksanakan apapun yang diperintahkan oleh kaka senior yang menjaga pos disana"
"Ya udah kalau gitu ayo Juna kita kesana" Kata Satria.
"Sabar Sat, nanti akan di beri aba-aba ko, sekarang kita harus persiapkan diri kita dan bawa makanan secukupnya, soalnya kita harus melewati jalur yang lumayan jauh untuk ke pos-pos itu"
"Emang ada berapa pos Jun?"
"Ada 10 Pos Ger"
"Ya udah teman-teman, ayo kita siap-siap, jangan lupa bawa minum ya"
"Iya Kay" Kata Tasya.
"Oh iya aku lupa, Juna kan Tasya punya asma, kalau misalnya Tasya terlalu lelah aku takut nanti asmanya kambuh"
"Iya Kay benar juga, ya udah aku akan kembali ke kaka senior dan memberitahukan kondisi Tasya"
Arjuna pun pergi menemui kakak senior untuk memberitahukan kondisi Tasya.
Tak lama kemudian Arjuna pun kembali.
"Juna gimana?" Kata Tasya.
"Kakak senior memberikan tanda ini untuk kamu Sya, orang yang memakai tanda ini berarti mereka sakit dan tidak bisa terlalu berat atau lelah, nah nanti kamu kalau udah gak kuat, kamu kasih tahu aku ya Sya, nanti juga di setiap pos akan ada tim medis ko yang mendampingi"
"Syukurlah kalau kaya gitu" Kata Tasya.
"Semuanya ayo kita siap-siap, sebentar lagi kita akan mulai tanda jejaknya"
Kami pun bersiap-siap untuk memulai tanda jejak. Kami pun berangkat menuju pos satu.
Kami pun tiba di pos satu, Arjuna melapor kepada kaka yang menjaga di pos satu.
"Selamat datang di pos satu, silahkan laporannya"
"Lapor ka kami dari kelompok 4 beranggota 6 orang dengan kondisi satu peserta kurang sehat dan sudah memakai tanda, kami semua siap menerima tugas dari kaka"
"Ok saya terima laporan kalian, untuk anggota kalian yang sakit silahkan kamu kesana dan dicek terlebih dahulu oleh tim medis disana, kalau kamu sanggup melaksanakan tugasnya silahkan gabung kembali ke barisan, tapi kalau tidak sanggup kamu duduk saja disana"
"Iya Ka" Kata Tasya.
"Untuk tugasnya silahkan kalian unjuk bakat terserah mau unjuk bakat apa, yang pasti semua anggota harus terlibat"
"Ka kalau menyanyi boleh gak?"
"Silahkan tetapi semua anggota harus terlibat, gimana Tasya kamu sanggup melaksanakan tugas ini atau mau duduk aja disana"
"Saya sanggup Ka"
"Silahkan kamu kembali ke barisan, nah gimana kalian sudah siap tampil belum?"
"Sudah ka, jadi yang perempuan akan bernyanyi sedangkan yang laki-laki menari"
"Ok saya tunggu penampilan kalian, silahkan dimulai"
Aku, Tasya dan Nadia bernyanyi, sedangkan Arjuna, Geri dan Satria menari. Kaka senior tertawa melihat tingkah kami, apalagi saat melihat Geri menari, karena tariannya benar-benar lucu.
"Hahahaha, ok ok, kalian lulus dari pos satu, kamu yang narinya heboh siapa namanya?"
"Saya Geri Ka"
"Nah Geri sini silahkan ambil hadiah yang ada di pos satu silahkan pilih"
"Yang bener ka, yes aku mau milih yang warna biru ka"
"Ok, ini hadiah pilihan Geri ya untuk kelompok kalian, silahkan melanjutkan ke pos selanjutnya dan sini kakak akan memberi tanda di kartu yang kalian bawa"
Kami pun berhasil mendapat hadiah di pos satu dan melanjutkan ke pos dua.
"Ger buka dong hadiahnya" Kata Tasya.
"Ok..ok aku buka ya"
Setelah dibuka ternyata hadiahnya adalah biskuit.
"teman-teman, kita hanya dapat biskuit"
"Gak apa-apa Ger, lumayan untuk cemilan dijalan"
"Iya Kay, lumayan ya"
"Iya Ger syukuri aja Alhamdulillah kita berhasil melewati pos satu"
Kami pun tiba di pos dua, di sana sudah ada kakak senior yang menunggu kami, dan Arjuna melapor kepada kaka yang berjaga di pos 2. Setelah selesai melapor, kaka senior memberi tugas untuk kami.
"Tugasnya silahkan kalian cari 5 tanaman yang dapat digunakan sebagai obat, beserta manfaatnya ya"
Kami pun mencari 5 tanaman yang bisa digunakan sebagai obat. Kami berhasil menemukan 5 tanaman tersebut dan memberikannya kepada kaka senior.
"Ka ini 5 tanaman yang dapat digunakan sebagai obat"
"Coba sebutkan satu-satu beserta manfaatnya"
"yang pertama daun kumis kucing ka, manfaatnya sebagai obat untuk asam urat, diabetes dan masih banyak lagi manfaatnya" Kata Aku.
"Yang kedua daun kemangi kak, manfaatnya sebagai obat meringankan perut kembung, meningkatkan nafsu makan dan juga bisa mengobati luka goresan. Kata Nadia.
"Yang ketiga ini ka buah ciplukan manfaatnya sebagai obat hepatitis, malaria, rematik, asma, bahkan bisa mengobati kanker juga ka" Kata Tasya.
"Yang keempat ini ka daun sirih, manfaatnya sebagai obat, antiseptik terus juga bisa mengobati batu dan mimisan" Kata Geri.
"Yang kelima ini ka daun bayam duri, manfaatnya sebagai obat radang saluran pernapasan, obat wasir dan juga bisa mengobati demam" Kata Satria.
"Ka kami sudah menjelaskan satu persatu mengenai tanaman obat ini" Kata Arjuna.
"Ok kalian berhasil melewati pos 2, silahkan ambil ini sebagai hadiah di pos 2"
Kami pun berhasil melewati pos 2, saat perjalanan menuju pos 3 kami membuka hadiahnya, ternyata isinya perlengkapan P3K.
Kami tiba di pos 3 dan menemui kaka senior, kami diberi tugas untuk mencari serangga yang terdapat di sana, kami menemukan 3 serangga, yang pertama belalang, jangkrik dan kumbang. Kami pun berhasil melewati pos 3 dan mendapat hadiah bingkai foto.
Di pos 4 kami mendapat tugas untuk kekompakan, kami diminta untuk main tebak kata dengan cara memperagakan kata yang harus ditebak. Di pos 4 kami berhasil melewatinya dengan baik dan kami di beri hadiah gelang persahabatan.
Kami menuju pos 5 di pos 5 kami diberi sepuluh pertanyaan sesuai dengan jurusan kami masing-masing, dan kami pun berhasil melewatinya, kami di beri hadiah gantungan kunci dengan tertera nama prodi kami masing-masing.
Kami berhasil melewati pos-pos yang ada, dan tibalah kami di pos terakhir, di pos terakhir adalah pos hiburan salah seorang dari kami diminta untuk merayu salah satu kakak senior yang ada di pos tersebut.
"Nah sekarang sampai juga ya kalian di pos 10, tenang aja pos 10 ini adalah pos hiburan untuk kalian, jadi nanti kakak akan memilih salah satu dari kalian untuk merayu kakak senior yang super jutek yang duduk disana, kalau kalian berhasil bisa membuat kakak senior itu tersenyum maka kalian berhasil lulus di pos ini dan nanti siapapun yang bisa buat kaka itu tertawa kalian akan di kasih hadiah oleh kaka tersebut, kalian sudah mengerti?"
"Iya Ka kami mengerti"
"Ok kalau sudah mengerti, kakak akan memilih salah satu dari kalian. Kaka akan memilih Khayra Faizah untuk merayu kaka yang disana"
"Saya ka? kenapa harus saya?"
"Karena kaka ingin kamu yang merayu kaka senior disana, kenapa kamu mau menyerah?"
"Enggak Ka saya gak akan menyerah, saya akan mencobanya ka, sebelumnya kalau boleh saya tahu nama kaka yang disana siapa ya ka?"
"Namanya Ka Dirga silahkan kamu rayu dia sampai dia tersenyum ya"
"Iya ka"
Dengan kebingungan aku menghampiri Ka Dirga.
"Ka Dirga, saya mohon maaf sebelumnya kalau kaka tersinggung, saya hanya di suruh untuk merayu kaka, jadi saya ingin minta maaf dulu sebelumnya"
Ka Dirga menatapku.
"Nama kamu siapa?"
"Nama saya Khayra Faizah Ka"
"Kamu jurusan apa?"
"Saya jurusan bahasa dan sastra indonesia Ka"
"Kamu bisa buat puisi?"
"Bisa Ka tapi gak jago juga sih, hanya bisa sedikit"
"Kamu bisa gak buat puisi untuk saya?"
"Saya bingung ka harus buat puisinya gimana, karena saya kan baru pertama kali melihat kaka"
"Coba aja dulu, terserah kamu mau buatnya gimana"
"Baiklah Ka saya akan mencoba, tapi saya minta waktu sebentar ya Ka"
"Ok aku tunggu"
Aku pun membuat puisi untuk Ka Dirga, sebenarnya aku bingung harus buat puisi apa tentang Ka Dirga tapi aku mencoba untuk membuat sebisa ku.
"Gimana Kay udah selesai?"
"Iya Ka sudah"
"Ya udah silahkan bacakan"
"Judul Puisinya: Senyuman. Wajah rupawan tak terlihat indah tanpa senyuman di paras, entah apa yang membuat wajah rupawan tak tersenyum indah, entah apa yang membuat senyum manis tak berseri di paras, andai senyum itu bisa bermekaran di wajahnya, maka hati ini akan senang melihatnya"
Ka Dirga tersenyum mendengar puisi dariku.
"Ternyata dengan waktu yang singkat kamu bisa membuat puisi yang bagus ya"
"Jadi Kaka suka sama puisinya?"
"Iya saya suka sama puisinya, terimakasih ya sudah membuatkan puisi untuk saya, dan kamu berhasil membuat saya tersenyum dengan puisi kamu, jadi saya akan memberikan kamu ini"
"Ini hadiah untuk saya Ka?"
"Iya coklat dan bunga ini untuk kamu, selamat ya"
"Terimakasih ya Ka, Kaka baik sekali, dan kalau kaka tersenyum kaka seperti matahari yang terbit"
"Wah Kay kamu benar-benar bisa merayu, hehehe"
"bukan merayu Ka tapi beneran Kak harus sering tersenyum agar semua yang melihat Kaka bisa merasa bahagia melihat senyuman Kaka"
"Ok ok aku akan sering tersenyum, tapi beneran loh baru kali ini ada yang membuat aku tersenyum dan hanya kamu yang bisa buat aku tersenyum Kay"
"Wah saya bersyukur sekali Ka bisa membuat Kaka tersenyum, terimakasih ya Ka untuk hadiahnya"
"Sama-sama Kay"
Aku kembali ke kelompok ku.
"Wah kamu ternyata hebat juga bisa membuat Dirga tersenyum, dan kamu bahkan mendapat bunga dan coklat lagi, selamat ya"
"Terimakasih Ka"
"Kay kamu hebat, kamu berhasil yeee" Kata Tasya.
Akhirnya selesai sudah kegiatan tanda jejak. Kami pun kembali ke tenda untuk mempersiapkan diri di acara api unggun nanti malam.
Acara Api unggun pun tiba, kami bernyanyi bersama dengan memandang api unggun dan kami para junior dan senior menampilkan bakat kami, aku merasa terhibur dengan kegiatanku bersama yang lain.
Arjuna memegang tangan ku.
"Kay, boleh gak aku bicara sebentar dengan kamu"
"Emang mau ngomong apa Juna?" Aku melepas tangan Arjuna.
"Kay mungkin ini terlalu mendadak tapi aku benar-benar harus bilang ini sama kamu, agar hatiku bisa tenang"
"Ya udah bilang aja Juna"
"Kay, sebenarnya aku suka sama kamu, dari pertama aku ketemu kamu, aku merasa hatiku bergetar dan setelah kita melewati ospek bersama, aku mulai semakin menyukai kamu Kay, kamu mau gak Kay jadi pacar aku, aku janji akan menjaga kamu dengan baik, aku akan setia ke kamu"
Aku kaget mendengar pernyataan cinta dari Arjuna, aku tidak menyangka Arjuna akan menyatakan perasaannya kepadaku.
"Juna, maaf aku gak bisa terima perasaan kamu, aku sudah punya seseorang dalam hati aku, dan aku sudah berjanji akan menunggunya untuk mewujudkan impian kami, sekarang dia sedang berjuang untuk menepati kata-katanya, aku tidak ingin melukainya aku akan setia ke dia, jadi aku minta maaf banget sama kamu, aku tahu kamu orang yang baik, pasti nanti akan ada perempuan yang baik, juga yang tulus menerima cinta kamu"
"Jadi artinya aku ditolak ya Kay, kecewa sih tapi makasih ya Kay, kamu udah jujur dan berkata dengan tegas jadi aku tidak akan berharap, tapi untuk saat ini hatiku masih mencintai kamu Kay, jadi aku harap kamu tidak akan menjauhi ku karena aku mencintai kamu, ya meskipun aku tahu kalau kamu tidak menyukai ku"
"Juna aku mengerti ko, aku tidak akan meminta kamu untuk menghapus perasaan kamu, karena perasaan seseorang tidak bisa dipaksakan dan itu datang dengan sendirinya, semoga dengan berjalannya waktu, lama-lama perasaan itu akan hilang, dan aku akan tetap jadi teman kamu ko Juna"
"Terimakasih ya Kay, sungguh beruntung nya cowok yang mendapat hati Kay, dia benar-benar beruntung bisa dicintai sama Kay"
"Aku juga beruntung ko Juna bisa dicintai oleh dia"
"Pasti Dia laki-laki yang baik ya Kay"
"Iya Juna dia memang baik, tapi Juna juga baik ko, ya udah kita kembali lagi kesana ya Juna, nanti teman-teman nyariin lagi"
"Iya Kay ayo"
Acara semakin ramai, aku benar-benar kaget mendapat pernyataan cinta dari Arjuna, tapi aku melupakannya dan bersikap biasa seperti tak pernah terjadi apa-apa. Arjuna terlihat sedih dan kecewa tapi disisi lain Arjuna juga mencoba menerima keputusanku dan bersikap biasa.
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments