MISI SELESAI

Masih sama, Alfa belum juga memberi kabar, entah apa yang terjadi, aku semakin takut untuk memikirkannya. Aku akan memulai hari berikutnya untuk ospek lagi. Seperti biasa aku berangkat pagi untuk ke kampus.

"Kay...selamat pagi"

"Pagi Ka Rafa"

"Hari ini Kay terlihat ceria ya, syukurlah"

"Iya Ka, ya walaupun hati Kay masih kepikiran Alfa sih"

"Oh iya Kay, Kaka sudah menghubungi teman Kaka yang di Kairo"

"Terus gimana Ka?"

"Sabar dong, Kaka kan belum selesai bicaranya Kay"

"Iya maaf Ka, ayo Ka ceritain gimana?"

"Aduh nih anak gak sabaran banget ya, hehehe. Ok ok Kaka cerita, jadi gini kemarin Kaka coba hubungi teman Kaka, ternyata teman Kaka satu asrama sama Alfa, dan Kaka tanya keadaan Alfa gimana, kenapa Alfa tidak bisa dihubungi, terus dia bilang kalau ponsel Alfa hilang, saat Alfa sedang bekerja ponselnya hilang, Alfa sudah mencari tapi tidak ketemu, dan Alfa sebenarnya ingin menghubungi Kay, tapi Alfa bingung harus menghubungi kemana karena nomor ponsel dan alamat email Kay juga ikut hilang, makanya Alfa benar-benar bingung, tapi Alfa bilang Kay jangan khawatir, Alfa baik-baik saja disana dan dia tetap menjaga hatinya untuk Kay, Alfa titip pesan buat Kay kalau Kay jangan gelisah lagi Alfa lagi berusaha mengumpulkan uang untuk membeli ponsel baru agar bisa menghubungi Kay"

"Ya ampun, terus ko bisa nomor Kay dan alamat Kay juga hilang, kenapa juga Alfa gak di catat gitu nomor dan alamat email Kay"

"Katanya sih sudah di catat dan di simpan di dompet tapi kan dompet nya juga ikut hilang Kay"

"terus gimana dong, Kay gak bisa hubungi Alfa dan Alfa juga gak bisa hubungi Kay"

"Kay tenang saja, Kaka sudah kirimkan nomor ponsel Kay"

"Oh iya Ka, Kaka tahu gak alamat asrama teman Kaka?"

"Emang mau apa Kay? Kay mau nyusul kesana?"

"Kaka nih ngaco masa Kay kesana, Kay mau nulis surat Ka untuk Alfa"

"Oh Hehehe, Kaka kira Kay mau nyusul kesana, nah sekarang Kay sudah tenang kan"

"Iya Ka, Kay sudah tenang, terimakasih ya Ka sudah membantu Kay"

"Sama-sama Kay, Kaka senang bisa membantu Kay"

"Ka gimana tahu gak alamatnya?"

"Oh iya, nanti deh Kaka tanyain ya, soalnya kemarin Kaka gak nanya alamatnya, Kaka cuma ngobrol sama teman Kaka dan Alfa untuk tahu keadaan Alfa saja"

"tapi kalau Kay mau menghubungi Alfa, Kay bisa ko hubungi lewat teman Kaka, nanti Kaka kasih nomornya"

"Enggak Ka gak usah, Kay gak enak kalau harus merepotkan teman Kaka, Kay mau kirim surat saja untuk Alfa, maaf ya Ka kalau Kay harus merepotkan Kaka lagi"

"Iya Kay gak apa-apa, nanti Kaka tanyakan ya alamatnya"

"Iya Ka terimakasih banyak ya ka"

"Iya sama-sama Kay, oh iya Kay gimana ospek kemarin?"

"Lancar ko Ka, Kay ketemu teman-teman yang baik-baik dari prodi lain, kami juga menjadi kelompok terkompak dan berhasil menyelesaikan misi dari para senior dan dosen"

"Wah syukurlah Kay, pasti seru ya Kay apalagi bisa kompak dalam menyelesaikan misi"

"Iya ka seru banget, kelompok Kay juga gak susah untuk diajak diskusi dan kerjasamanya"

"Kaka senang dengarnya, Kay ini kita sudah sampai di kampus Kay"

"Oh iya Ka, gak kerasa ya, ya sudah Kay masuk dulu ya Ka?"

"Iya Kay, Kaka juga berangkat dulu ya ke kampus"

"Iya Ka hati-hati"

Setelah mendapat kabar dari Ka Rafa tentang Alfa, hati ku terasa lega dan kegelisahan pun sirna, senyum di wajah ku kembali lagi.

Aku belum melihat Pinki dan Kiwi, mungkin mereka telah kumpul dengan kelompoknya, aku pun segera kumpul dengan kelompok ku.

"Kalian sudah dari tadi ya kumpulnya? maaf ya aku telat ya?"

"Enggak ko Kay, kamu gak telat kita juga baru kumpul ko" Kata Arjuna.

"Syukurlah kalau aku gak telat"

"Ayo semuanya baris yang rapi" Kata Kakak senior.

Kami semua berbaris menanti misi di ospek kali ini, Kakak senior meminta ketua kelompok untuk berkumpul dan mendengarkan misi kali ini.

Ketua kelompok pun kembali kepada kelompok masing-masing.

"Juna, misinya apa?"

"Kita diminta untuk mencari kartu dan di dalamnya terdapat perintah, kemudian kita harus melakukan apapun yang diperintahkan di dalam kartu tersebut"

"Oh gitu, ya sudah tunggu apa lagi, ayo kita menangkan lagi misi kali ini" Kata Satria.

"Semangat banget sih sat" Kata Nadia.

"Iya dong harus semangat"

"Eh kita mau kemana dulu nih" Kata Geri.

"Iya nih kita harus cari kemana dulu?" Tasya ikut bertanya.

"Kita cari di sekitar sini dulu saja deh, kalau misalnya gak ketemu, baru deh kita cari ke tempat lain"

"Kay benar, ya sudah kita cari di sekitar sini dulu saja"

Kami pun mencari kartu untuk menyelesaikan misi.

"Eh tunggu dulu, coba lihat deh itu di atas pohon itu ada kayak kertas gitu, jangan-jangan itu kartunya lagi"

"Iya bener kata Kay, itu di atas pohon ada kartunya, ya sudah yang cowok panjat sana pohonnya" Kata Tasya.

"Ih apaan sih Sya, gak mau ah manjat-manjat nanti banyak semut nya lagi" Kata Geri.

"terus harus kita gitu cewek-cewek yang pada manjat" Kata Nadia.

"Udah-udah jangan ribut, lihat di sana ada bambu, pakai itu saja untuk ambil kartunya"

"Benar tuh kata Kay, ya sudah sana ambil" Kata Nadia.

"Ya sudah biar aku yang ambil" Kata Juna.

Akhirnya kami berhasil mendapatkan kartu yang pertama.

"Juna ayo cepat baca"

"Sabar dong Sat, giliran baca saja mau cepet-cepet kalau ngambilnya aja gak ada yang mau"

"Iya Jun maaf deh maaf"

"Teman-teman sesuai perintah dari kartu, katanya kita harus menuju ke belakang aula"

"ya udah Jun, ayo kita kesana"

Kami pun segera menuju ke belakang Aula.

"Eh lihat aku nemu kartu lagi"

"Wah Nadia hebat, ayo baca Nad"

"Katanya kita harus masuk ke lumpur yang di sana, dan mengambil bendera warna merah di sana"

"Apa, kita semua harus ke lumpur, ih aku gak mau ah nanti baju aku kotor"

"Ih Tasya gimana sih ayo cepetan kita masuk ke lumpur di sana, kan kita harus kompak"

"Geri benar, ayo dong kita harus ambil bendera di sana" Kata Juna.

"Aku gak mau ah kalian aja yang masuk ke lumpur" Kata Tasya.

"Ih Tasya gimana sih ayo dong Sya"

"Satria apaan sih, enggak ah gak mau"

"Sya, aku mohon kita kompak ya Sya, kita ke lumpur itu yuk, emang kotor tapi Tasya harus bisa lihat keseruan di balik kotor, dan ini juga salah satu ujian untuk kekompakan kelompok kita"

"Iya Sya, Kay benar kita kan satu kelompok jadi kita harus kompak" Kata Juna.

"Ya udah deh ayo"

"Yeeee nah gitu dong Sya, ayo kita menuju lumpur"

Kami semua masuk ke dalam lumpur, baju kami penuh dengan lumpur, kami tertawa dengan misi kali ini, yang tadinya Tasya takut kotor, Tasya asik menikmati bermain lumpur. Kami saling perang lumpur.

"Eh udah udah perangnya, ayo sekarang kita cari kartu yang lain, kan kita sudah berhasil nih dapet satu bendera"

Setelah kami melewati lumpur, ternyata di ujung ada Kaka senior yang menunggu kami.

"Selamat ya, kalian sudah melewati misi kekompakan, di Misi kali ini memang kalian semua harus melewati kolam lumpur bersama"

"Terimakasih Ka, terus selanjutnya kelompok kami harus apa Ka?"

"Nah sekarang tugas kalian mencari bendera warna putih, tapi sebelumnya bersihkan dulu diri kalian pakai air di sana"

"Iya Ka siap laksanakan"

Kami pun menuju untuk mencari bendera warna putih.

"Kalian lihat gak petunjuk tempat bendera putih"

"Belum lihat Juna" Kata Geri.

"Kita harus kemana nih" Kata Nadia.

"Eh tunggu berhenti, lihat deh ke gedung itu"

"Kay ko serem sih gedungnya, mau apa Kay lihat gedung itu" Kata Tasya.

"sepertinya ada petunjuk deh di gedung itu"

"mana mungkin Kay, ah Kay bercanda nih, masa di gedung seram ada petunjuk"

"Kalian gak lihat apa, itu seramnya seperti di buat-buat loh, seperti tempat drama gitu, rumah hantu buatan"

"Iya Kay benar, itu seperti rumah hantu buatan, ya sudah kita kesana yuk"

"Juna jangan deh, sudah kita nyerah saja"

"Apaan sih Satria nih, masak cowok takut sih"

"Eh emang kamu berani apa Nadia"

"Enggak sih, hehehe"

"Udah udah ayo kita masuk"

"Kay, kamu serius Kay"

"Sya udah ayo percaya sama aku ya"

Kami semua masuk menuju rumah hantu.

"Tuh kan Kay serem, udah deh kita keluar aja" Kata Tasya.

"Sya apaan sih, udah ayo kita masuk kalau kamu takut pegang tangan aku aja Sya" Kata Geri.

"Apaan sih Ger, siapa juga yang mau pegang tangan kamu"

"Kali aja gitu Sya kan kamu takut"

"Udah udah ayo kita masuk"

"Kay tunggu, biar aku masuk duluan, Kay tetap di belakang ku aja ya, kalian juga tetap di belakang ku ya" Kata Juna.

Arjuna masuk lebih dulu dan kami mengikuti dari belakang.

"Sya jangan tarik-tarik baju ku dong"

"Maaf Kay, Geri jangan dorong-dorong dong"

"Maaf Sya, ini si Satria nih yang dorong-dorong"

"Bukan aku Ger, ini nih si Nadia dorong-dorong terus"

"Kalian nih ssssttt, jangan ribut dong" Arjuna menarik tanganku.

"Juna ko tarik tangan aku"

"Maaf Kay, aku hanya khawatir kamu takut"

"Ah Juna nih malah modus" Kata Geri.

"Ih apaan sih, udah ayo kita saling pegangan, dari pada dorong-dorongan" Kata Arjuna.

Kami pun berpegangan tangan bersama, kami melewati hantu-hantu boneka, dan kami di kejar-kejar zombie, kami ketakutan dan kami menemukan bendera putih, setelah kami berhasil mengambil bendera putih, kami langsung keluar.

"Yeeeee berhasil, akhirnya misi selesai"

"Iya Juna akhirnya kita nemu juga bendera putih ini"

"Ah akhirnya kita selesai ya, aku gak mau masuk ke sana lagi beneran deh serem banget"

"Udah Sya, kan udah selesai, oh iya Sya mau aku pijitin gak?"

"Ih apaan sih Geri, enggak ah gak usah"

"Ya kali aja kamu capek"

"Si Geri modus mulu"

"Eh Satria emang kamu gak modus apa, ini udah di luar kali ngapain masih pegang tangan Nadia" Kata Geri.

Nadia dan Satria saling salah tingkah dan mereka tersenyum.

"Wah kayanya bakalan ada yang cinlok nih" Kata Tasya.

"Ih apaan sih Sya" Nadia malu.

"Kay ayo kita kesana, mereka ribut terus" Arjuna menarik tanganku.

"Eh Juna, Kay tungguin kami dong" Satria, Nadia, Geri dan Tasya mengikuti Aku dan Arjuna.

Akhirnya selesai sudah ospek hari ini, kami pun pulang dan akan melanjutkan ospek selanjutnya, untuk ospek selanjutnya kami di minta untuk menginap untuk mengakhiri ospek fakultas.

Ka Rafa menyapaku dan kami pulang bersama, Pinki dan Kiwi pun menyapaku.

"Kay, gimana tadi wah baju kamu ko kotor gitu" Kata Pinki.

"Iya Pinki kan tadi kami harus melewati kolam lumpur"

"Aku juga melewati kolam lumpur tapi, aku gak ikut turun"

"Kenapa Pinki, kamu ko kelihatan lemas gitu?"

"Aku gak enak badan Kay, makanya aku gak turun, tapi semua anggota kelompok malah menyalahkan aku, mereka memusuhi aku, karena gara-gara aku jadi kelompok kami tidak berhasil melewati tantangan kekompakan" Pinki sedih.

Aku baru pertama kali melihat Pinki tidak bersemangat seperti ini.

"Pinki jangan sedih ya, kenapa Pinki gak jelasin kalau Pinki lagi sakit dan gak enak badan?"

"Aku sudah berusaha menjelaskan, tapi mereka gak percaya, mereka menuduhku beralasan saja, agar aku tidak harus turun ke kolam lumpur, padahal aku benar-benar gak enak badan"

"Ya ampun badan Pinki panas, Pinki kalau Pinki sakit jangan memaksakan, sudah lah Pinki jangan sedih, mereka berarti berpikiran negatif tentang Pinki, Pinki gak perlu pedulikan pendapat mereka, udah ya Pinki sekarang Pinki istirahat aja ya, besok kalau masih sakit jangan memaksakan"

"Kay benar Pinki, ngapain sih kamu dengerin omongan mereka, udah gak usah di dengar, lagian kalau nanti kamu sakitnya tambah parah emang mereka mau tanggungjawab apa, masa orang sakit di salahkan, lagian masa hanya karena permainan kayak gini kamu jadi di musuhi sih, kesel banget aku sama kelompok kamu" Kata Kiwi.

"Kiwi, ko Kiwi juga terlihat seperti ada masalah, kenapa?"

"Iya Kay, kelompok aku menyebalkan banget, aku pikir mereka baik, tapi mereka kayak gitu, aku kesal"

"Kayak gitu gimana Kiwi, ayo cerita dong"

"Jadi gini Kay, kan kita setelah dari kolam lumpur ke rumah hantu, nah pada saat di rumah hantu mereka malah meninggalkan aku sendirian untuk mencari bendera, sedangkan mereka malah enak-enakan pergi dan hanya duduk diam di luar, terus setelah aku mendapatkan benderanya, mereka sama sekali tidak berterimakasih pada ku, mereka mengaku kepada kaka senior bahwa mereka membantu mencari bendera"

"Ih nyebelin banget sih, terus gimana?"

"Ya kan di dalam rumah hantu ada kaka senior yang jadi hantu, ya otomatis lah ketahuan perbuatan mereka yang curang"

"Syukurlah biar tahu rasa tuh mereka, tapi ko Kiwi masih sedih"

"Iya, karena mereka malah menuduh aku yang mengadukan mereka"

"Udah lah Kiwi jangan sedih, nanti juga mereka sadar ko kalau mereka salah"

"Iya Kay, terimakasih ya hanya kalian yang mau berteman dengan ku dengan tulus"

"Sama-sama" Kami saling berpelukan.

Pinki dan Kiwi pun pulang, aku dan Ka Rafa juga pulang.

"Kay, kasian ya Pinki dan Kiwi?"

"Iya Kak kasian banget mereka"

"Oh iya Kay, ini alamat asrama Alfa tinggal"

"Wah makasih ya Ka, Ka Rafa baik banget"

"Sama-sama Kay"

Sesampainya di rumah aku langsung menulis surat untuk Alfa, dan aku ingin segera mengirimkannya pada Alfa.

"Kay mau kemana?"

"Ka Rafa, Aku mau ke kantor pos Ka"

"Ya udah Kaka temani ya, nanti Kay nyasar lagi"

"Jadi ngerepotin Kaka lagi deh, terimakasih ya Ka"

"Sama-sama Kay"

Aku dan Ka Rafa pergi ke kantor pos untuk mengirimkan surat pada Alfa.

Bersambung ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!