TEMAN BARU YANG LUCU

Hari ini ujian masuk ke universitas, aku berangkat dengan hati yang ceria, karena Alfa telah memberiku kabar, sehingga aku tak merasa sepi, setiap hari aku berkirim chat dengan Alfa, Alfa memberikan ku semangat untuk tes ujian masuk.

Aku membuka pintu gerbang rumah, dan melangkah keluar, tiba-tiba ka Rafa menyapaku.

"Pagi Khayra, mau berangkat ya?"

"Pagi ka Rafa, oh iya ka panggil aja aku Kay, biar lebih mudah"

"oh ok Kay, mau berangkat bareng gak?"

"iya ka boleh, tapi kita beda arah gak ka, soalnya kan kampus kaka dan kampus ku beda?"

"iya sih memang beda Kay tapi dari kampus Kay ke kampus aku gak terlalu jauh ko, lagian kita juga kan rumahnya gak terlalu jauh dari kampus"

"iya makanya Kay jalan kaki aja"

"ko jalan kaki, nanti capek loh, meskipun gak terlalu jauh tapi pasti capek"

"lagi pula mau naik angkutan umum juga kan tanggung ka, tetap harus jalan kaki dulu ke depan jalan rayanya"

"iya sih, tapi biasanya aku suka naik sepeda Kay, selain menyehatkan badan juga gak menimbulkan polusi ke orang lain"

"iya ka, kayaknya seru ya kalau naik sepeda ke kampus, lagi pula kan gak terlalu jauh juga ke kampusnya"

"ya udah Kay, sekarang aku bonceng Kay aja ya pakai sepeda ku"

"tapi ka kan joknya ada satu, terus kay duduk dimana?"

"duduk di depan saja Kay"

"enggak usah ka, kaka duluan saja"

"loh kenapa?"

"gak apa-apa ka, Kay malu kalau harus duduk di depan kaka"

"kenapa malu Kay, aku juga gak akan apa-apain Kay ko"

"bukannya gitu ka, tapi Kay tetap aja gak enak ka, Kay jalan kaki saja ka, gak apa-apa"

"ya sudah Aku temani Kay jalan ya"

"kaka sambil dorong sepeda?"

"iya, sudah ayo kita jalan bareng"

"iya ka"

"oh iya, Kay kalau boleh Aku tau, kamu kenapa ingin jadi guru"

"oh itu karena seseorang ka, seseorang yang sangat berarti dalam hidup Kay, dia telah mengubah hidup Kay menjadi lebih baik, yang awalnya Kay tidak berkerudung, berkat dia Kay jadi berkerudung, terus Kay juga mendapat banyak pelajaran hidup dari dia ka"

"oh jadi gitu ceritanya, berarti laki-laki itu berarti sekali ya buat Kay?"

"iya ka dia sangat berarti buat Kay"

"sekarang dia kemana Kay?"

"sekarang dia kuliah di Kairo ka, dia ingin mengejar cita-citanya"

"jadi kalian LDR dong, berat loh Kay hubungan jarak jauh gitu, pasti banyak banget godaannya"

"kami tidak memiliki status apapun ka, kami hanya mempunyai mimpi untuk bersama meskipun tanpa status pacaran tapi hati kami yang menyatukan kami"

"Aku baru pertama kali mendengar hubungan yang seperti itu, kalian gak pacaran tapi sampai sekarang dia tetap ada di hati kamu?"

"iya ka, bukan hanya Aku sih, dia juga selalu menyimpan Aku di hatinya dan dia tidak pernah sedikitpun melupakan Aku, kami memang tidak pacaran, karena dia ingin Aku menjadi istrinya bukan pacarnya"

"keren ya cinta kalian berdua, semoga kamu dan dia benar-benar bisa bersama ya Kay"

"terimakasih ka Rafa, iya semoga saja, ka Rafa cita-citanya ingin jadi dokter ya?"

"iya Aku memang ingin jadi dokter, aku ingin membantu banyak orang, Aku ingin bisa mengobati yang terluka"

"wah keren ya, kaka ambil jurusan dokter apa?"

"untuk sekarang aku ambil jurusan dokter umum dulu Kay, tapi setelah selesai baru Aku ambil lagi spesialis, aku ingin menjadi dokter spesialis bedah Kay"

"wah keren banget ka, semoga cita-cita kaka bisa terwujud ya, pasti orangtua kaka bangga banget punya anak kaya kaka"

"makasih ya Kay, oh iya sebentar lagi sampai nih di kampus kamu, nanti pulangnya bareng lagi ya, Aku akan tunggu Kay di depan gerbang"

"gak apa-apa ka gak usah, nanti kaka repot lagi"

"gak apa-apa Kay, gak repot ko"

"makasih ya ka"

"iya Kay sama-sama, kita bisa kan jadi sahabat?"

"iya ka tentu aja, Aku mau ko jadi sahabat kaka"

"makasih ya Kay"

"iya ka sama-sama, oh iya Aku masuk dulu ya ka"

Aku pun masuk ke dalam kampus dan kak Rafa langsung pergi ke kampusnya, Aku menuju ke ruang tes.

"hey..kamu mau masuk jurusan sastra indonesia juga ya?"

orang disebelah ku menyapaku dan aku pun menyapanya kembali.

"iya, aku Kay" aku mengulurkan tanganku.

"aku Pina Kiara, panggil saja aku pinki"

"hehehe, iya salam kenal pinki, namaku khayra Faizah tapi panggilanku Kay"

"salam kenal juga Kay, oh iya kamu suka sastra Kay?"

"aku sangat suka sastra, kalau pinki?"

"aku juga suka Kay, oh iya kamu mau dengar aku baca puisi gak?"

"hah baca puisi, disini?"

"iya di sini, dengar ya"

"eh pinki tapi sebentar lagi kan ujian mau mulai"

"udah gak apa-apa, dengar ya Kay, judulnya cinta bagaikan kentut: aku memang tak tahu apa itu cinta, banyak yang bilang cinta itu tak terlihat tapi terasa, bagiku itu sama saja dengan kentut, kentut tak terlihat tapi terasa baunya, bagiku cinta bagaikan kentut yang tak pernah terlihat wujudnya namun dapat aku rasakan artinya, ketika kita jatuh cinta kita tak menjadi diri kita sendiri saat di depannya, begitupun saat kita menahan kentut kita terlalu jaim dan menyembunyikannya, kita tak pernah jujur dengan apa adanya, seperti kentut yang tak mau ada yang tahu tentangnya. Tamat"

Semua orang yang ada di kelas tertawa mendengar puisi pinki, ternyata pinki orangnya benar-benar lucu, dia gadis tomboy yang lucu dan sangat cuek dengan pendapat orang lain, aku tertawa mendengar puisi pinki, tapi aku mencoba menahannya, aku tak mau pinki tersinggung.

"Kay gimana puisi Aku, bagus kan?"

"bagus pinki, tapi kenapa judulnya harus kentut?" aku tak kuasa menahan tawaku.

"ya habis aku belum pernah merasakan jatuh cinta Kay, lagian ngapain sih mikirin cinta gak penting, yang penting tuh masa depan"

"wah pinki keren, pinki tapi banyak yang menertawakan pinki"

"gak apa-apa Kay, membuat orang tertawa itu ibadah, jadi gak apa-apa"

"Memang pinki gak merasa tersinggung?"

"buat apa tersinggung Kay, bagiku sastra itu mana suka, jadi mereka berhak ko untuk tidak suka karyaku, tapi jika karyaku bisa menghibur mereka, kenapa enggak yang penting mereka bahagia"

"pinki keren ya, kita sahabatan ya?" Aku kembali mengulurkan tanganku.

"ok" pinki menjabat tanganku dan menepuk-nepuk pundak ku.

"pinki gaya pinki unik ya"

"hehehe aku memang gini Kay, aneh ya?"

"engga ko pinki gak aneh tapi unik dan keren beda dari yang lain" Pinki punya rambut panjang yang ikal dan pinki memakai topi, dengan jaket dan kaos, serta celana jins yang bolong-bolong pada lututnya, dengan sepatu tali yang sporti, unik gaya khas pinki.

"hahaha iya Aku sih gini orangnya Kay, kalau mereka gak suka gaya Aku, ya terserah saja, lagi pula ini hidup Aku ko, selama Aku gak merugikan mereka ya gak masalah"

"iya pinki gak apa-apa, yang penting kita gak merugikan orang lain"

"nah itu Kay"

Hari itu aku bertemu teman baru yang sangat lucu, namanya pinki dia teman pertamaku di kampus.

Pengawas datang memulai ujian tes masuk, Aku dan pinki mengerjakan soal dengan serius. Akhirnya setelah 90 menit kami mengerjakan soal, kami pun selesai Aku dan pinki mengobrol bersama.

"pinki kamu tinggal dimana?"

"aku kos Kay, gak jauh dari sini sih, tuh di sebelah kampus"

"oh yang asrama wanita ya?"

"iya di situ Kay"

"tapi ko pinki kos, memang rumah pinki di mana?"

"rumah ku jauh Kay, rumah ku di Palembang"

"wah jauh juga, tapi kenapa kamu memilih kuliah di sini?"

"karena aku ingin merantau, mencoba hal baru Kay"

"pinki keren ya, terus orangtua pinki setuju?"

"tentu saja setuju, mereka selalu memberi ku kebebasan memilih jalan hidupku Kay"

"Syukurlah pinki kalau gitu, oh iya nanti kapan-kapan main ya ke rumah Aku?"

"Memang rumah Kay dimana?"

"Aku tinggal dengan Omah ku, di perumahan depan ujung jalan sana"

"oh gitu ok lah ayo kita ke rumah Kay"

"mau hari ini?"

"iya ayo Kay"

"ok lah ayo"

Aku dan pinki menuju ke rumah ku tapi aku ingat dengan janji ku untuk menunggu ka Rafa.

"eh pinki tunggu dulu ya sebentar"

"kenapa Kay?"

"aku punya janji untuk menunggu ka Rafa di depan gerbang"

"Wah siapa tuh ka Rafa, pacar kamu ya Kay"

"bukan ko, ka Rafa tetanggaku dan sahabatku"

"ah masa sih bukan pacar?"

"beneran pinki"

"ya sudah deh kita tunggu dulu si ka Rafa itu"

Kami menunggu ka Rafa, kemudian ka Rafa pun datang menghampiri ku.

"hay Kay, maaf ya lama?"

"hay ka, enggak ko ka gak lama"

"Kay sudah punya teman baru ya?"

"iya ka, kenalkan ini pinki teman baru aku"

"Hallo aku Rafa"

"iya kenalkan Aku pinki"

"pinki lucu ya, unik banget"

"ah ka Rafa bisa saja, makasih ya"

"iya sama-sama, ya sudah Kay ayo kita pulang"

"iya ka ayo, pinki ayo kita ke rumah ku"

"ok ayo kay"

Aku, pinki dan ka Rafa jalan bersama. Sesampainya di rumah, ka Rafa pamit untuk masuk ke dalam rumah, sedangkan aku dan pinki masuk ke dalam rumahku. Aku mengajak pinki makan siang bersama, setelah itu aku dan pinki mengobrol bersama, hingga tak terasa petang pun tiba. Pinki pun pamit pulang.

Setelah selesai aku pun bersih-bersih diri dan bersiap untuk shalat, aku pun memeriksa ponsel ku untuk melihat kabar dari Alfa, ternyata Alfa belum mengabari lagi.

Malam pun tiba aku masih menunggu Alfa, dan aku mencoba menghubungi Alfa, ternyata Alfa mengangkat telepon ku.

"Kay baru saja Aku mau menghubungi kamu"

"iya habis kamu lama banget sih"

"maaf ya Kay, Aku sibuk kuliah, tugas dan kerja"

"iya Alfa gak apa-apa Aku akan mencoba untuk mengerti, kamu kuliahnya udah mulai duluan ya, tapi lulusnya lama ya?"

"iya Kay, seperti itu lah Kay, maafkan Aku ya Kay?"

"kenapa minta maaf terus?"

"ya karena kamu harus lama nunggu Aku nya"

"gak apa-apa Alfa kan Aku yang mau nunggu kamu"

"makasih ya Kay, oh iya gimana tadi Kay ujiannya?"

"sama-sama Alfa, tadi berjalan lancar ko Alfa, dan tadi aku bertemu teman baru yang sangat lucu"

"wah syukurlah kalau berjalan lancar, siapa teman barunya cewek apa cowok?"

"ko Alfa nanyanya gitu, ciye cemburu ya kalau teman baru aku cowok?"

"enggak ko gak cemburu"

"ah masa"

"iya deh iya, jadi gimana cewek apa cowok Kay"

"cewek ko Alfa, tenang saja ya hati aku hanya buat Alfa ko"

"ciye so sweet, hehehe hati Aku juga hanya untuk Kay ko"

"ih Alfa apaan sih, malu tahu"

"ya sudah deh, jadi siapa sih teman baru yang kamu bilang lucu itu Kay"

"namanya pinki Alfa, dia unik banget, masa di hari pertama kita berkenalan dia baca puisi buat Aku"

"namanya lucu ya hehehe, wah dia ternyata percaya diri banget ya berani baca puisi di depan banyak orang, bahkan yang dia belum kenal"

"iya Alfa kamu benar dia tuh unik banget dan keren, lucu lagi, kamu mau tau gak judul puisi yang dia bacakan"

"apa itu Kay aku ingin tahu dong"

"judulnya cinta bagaikan kentut, kamu kebayang gak Alfa, bagaimana semua orang menatapnya dan tertawa, tapi dia sama sekali tidak terganggu dan tetap melanjutkan puisinya hingga selesai"

"Hahaha Kay masa sih judul puisinya gitu, iya Kay aku sudah kebayang Kay, kamu benar-benar punya teman yang unik ya Kay, dia bisa setenang itu melanjutkan baca puisi, meskipun banyak yang tertawa"

"iya Alfa keren kan, dia benar-benar bisa selesai baca puisinya tak terganggu sedikitpun oleh suara tawa dari orang lain, dan Aku bertanya ke dia, apakah dia tersinggung dengan yang menertawakannya, dia pun bilang kalau dia tidak tersinggung karena menurutnya membuat orang tertawa itu ibadah"

"keren banget Kay beneran deh unik temen kamu tuh aku salut deh, syukurlah ada dia ya yang bisa gantiin Aku buat kamu tersenyum"

"iya Alfa, tapi tadi Aku juga berangkat bareng sama ka Rafa"

"wah ternyata ada yang gantiin aku juga ya buat antar jemput kamu"

"ih Alfa ko gitu ngomongnya, marah ya?"

"enggak ko Kay gak marah yang penting kan gak ada yang bisa gantiin Aku di hati kamu"

"nah itu benar, lagi pula Aku juga cerita ko ke ka Rafa tentang kamu, dan Aku bilang kamu laki-laki yang sangat berarti buat Aku, ka Rafa juga mendoakan agar kita bisa mewujudkan mimpi kita dan bisa bersama"

"Syukurlah kalau kaya gtu, Kay kamu gak bosen kan dengan hubungan kita yang jarak jauh?"

"enggak ko Alfa, aku akan selalu tunggu Alfa, Aku harap Alfa bisa menemui ku di sini"

"Aku juga ingin sekali bertemu dengan Kay, tapi Aku gak tau kapan Aku bisa pulang, karena gak mudah untuk Aku bisa pulang pergi, dan butuh biaya juga untuk tiket pesawatnya"

"iya sih pasti biaya untuk pulangnya mahal, gak apa-apa deh meski hanya bisa lewat videocall yang penting kita bisa bertatap muka"

"iya Kay makasih ya sudah mau mengerti"

"iya sama-sama Alfa"

"Kay, Aku harus mengerjakan tugas lagi ya"

"ya sudah kalau gitu, Aku juga mau tidur dulu, Alfa semangat ya ngerjain tugasnya"

"iya Kay, makasih ya Kay, aku tutup ya Kay teleponnya"

"iya Alfa"

Aku dan Alfa mengakhiri pembicaraan kami, karena Alfa harus mengerjakan tugasnya, setelah telepon berakhir Aku pergi tidur, tetapi Aku sama sekali tidak bisa tidur, Aku pun pergi ke balkon dan melihat bulan yang bersinar terang juga melihat banyak bintang bersinar, kemudian di sebelah Aku mendengar suara.

"hay Kay"

"loh ka Rafa, sedang apa ka?"

"Aku lagi menikmati suasana malam Kay sambil baca-baca buku, dan aku melihat kamu, jadi aku panggil deh"

"oh gitu, ka Rafa belum tidur?"

"belum Kay, aku memang suka tidur malam, sehabis baca buku, baru deh aku tidur"

"ka Rafa rajin banget ya, memang beda ya kalau anak kedokteran"

"Kay bisa saja, Aku biasa saja ko Kay gak kutu buku juga"

"iya ka Rafa aku gak bilang ka Rafa kutu buku ko"

"iya Kay serius banget sih Kay, aku bercanda ko, oh iya kenapa Kay belum tidur?"

"Aku gak bisa tidur ka"

"oh gitu kenapa?"

"gak tau, belum bisa tidur aja"

"ya sudah kalau gitu Aku temani kamu ngobrol ya"

"iya ka, makasih"

Ka Rafa menemaniku mengobrol dan bercanda, hingga Aku pun mulai mengantuk dan pamit ke ka Rafa untuk pergi tidur, dan mengucapkan ke ka Rafa terimakasih karena telah menemaniku mengobrol.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Alkha Rafasya

Alkha Rafasya

mungkin suatu saat akan ada cinta yg lain...mungkin saja

2020-04-29

0

Ramus Art

Ramus Art

penasaran nih apakah bakalan ada perasaan yang berubah...

2020-04-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!