HARAP TENANG SEDANG UJIAN

Keesokan harinya aku seperti biasa berangkat bersama Alfa ke sekolah, perjalanan kami menuju sekolah begitu menyenangkan dan entah kenapa aku selalu semangat menanti waktu sekolah, mungkin karena ada Alfa.

"Kay, ayo kita berangkat" Alfa mempersilahkan aku untuk naik ke motornya.

"Iya Alfa ayo"

Setibanya di sekolah, Alfa membukakan helm untukku,

"Alfa, aku punya sesuatu buat kamu"

"Apa itu kay?"

"Nih..sarapan yang aku buatkan khusus untuk kamu"

"Wah..makasih Kay, ayo Kay temenin aku makan"

"Kamu mau makan di parkiran nih Alfa?"

"Ya engga lah Kay, masa aku makan sambil berdiri sih, kan gak boleh"

"Terus di mana?"

"Maksud ku kita ke bangku di sebelah sana, di bawah pohon itu"

"Oh di sana, ya udah ayo kesana, aku temenin kamu makan ya"

"Iya Kay sipp ayo kita kesana"

Kay dan Alfa menuju ke bangku di bawah pohon yang letaknya tidak jauh dari tempat parkir.

"Alfa ayo cepat di makan"

"Wah Kay kamu ternyata jago masak ya"

"Enggak juga, aku juga baru belajar ko, gimana rasanya enak gak?"

"Heemmmz...enak Kay enak banget"

"Yang bener masa sih, ah kamu cuma mau menghibur aku aja ya?"

"Ih..beneran Kay, kalau kamu gak percaya nih cobain" Alfa menyuapi ku.

"Iya..lumayan juga"

"Masa lumayan sih, enak ko" Alfa melanjutkan kembali makannya.

Aku baru sadar dan tiba-tiba malu sendiri, tadi Alfa menyuapiku dengan sendok bekas bibirnya, berarti itu tandanya kami ciuman secara tak langsung dong, entah Alfa sadar atau tidak tapi aku benar-benar malu, aku ingin segera pergi, tapi aku tak bisa begitu saja meninggalkan Alfa, aku pun duduk berjauhan dengan Alfa.

"Kay ko kamu jauh banget duduknya"

"Iya gak apa-apa, kamu terusin aja makannya, aku duduk di sini aja Alfa"

"Ko gitu kay, emang ada yang salah ya sama aku, atau aku makannya berantakan ya, makanya kamu menjauh"

Ya ampun sebenernya Alfa sadar gak sih, atau aku aja kali ya yang terlalu sensitif sendiri (dalam hati)

"Bukan Alfa bukan gitu, aku cuma gak mau ganggu kamu makan, kalau nanti aku lihatin kamu, nanti yang ada kamu malu lagi"

"Oh gitu..iya juga sih Kay, kalau di lihatin terus sama kamu, aku jadi malu, ya udah Kay tunggu sebentar ya aku habiskan dulu makanannya"

"Iya Alfa"

Alfa pun selesai menghabiskan makanannya,

"Kay...kay...kamu bawa minum gak?"

"Alfa kenapa sih ko cegukan gitu"

"Kay cepetan aku keselek nih"

"Iya..iya tunggu" aku pun mengambil air di dalam tasku dan memberikannya pada Alfa.

Setelah selesai minum,

"Aah..akhirnya gak cegukan lagi, ini Kay botol minum kamu" Alfa mengembalikan botol minumannya padaku.

"Syukurlah kalau sudah tidak cegukan"

"Kay lain kali kalau kasih aku sarapan jangan lupa sama minumnya juga ya"

"Hahaha..iya..iya maaf ya aku lupa kasih minumnya juga"

"Iya gak apa-apa Kay, dan terimakasih ya Kay masakan kamu enak banget aku suka"

"Suka ke makanannya?" aku tersenyum.

"Ke orangnya juga dong" Alfa pun tersenyum menatapku.

"Ya udah ayo kita ke kelas" kata ku yang mengajak Alfa untuk ke kelas.

"Ok ayo kay"

Aku dan Alfa sampai di depan pintu kelasku, dan bel masuk berbunyi, Alfa pun segera menuju ke kelasnya.

"Kay..tumben pas bel masuk baru sampai kelas, ayo loh dari mana dulu nih sama Alfa" sisil menggoda ku.

"Apaan sih sil, aku gak dari mana-mana ko"

"Yang bener kay.."sisil masih tak percaya.

"Beneran sil"

"Udah-udah jangan ribut sebentar lagi guru datang" Fika menepuk pundak kami.

"Sen, kamu lagi makan apaan?" aku melihat ke arah seni.

"Ini kay cemilan mau gak?" Seni menawarkan cemilan pada ku.

"Ini lagi yang satu malah makan mulu" Fika menepuk seni.

"Ya biarin dong Fika, aku kan lapar"

"Ya udah cepat habiskan sen, nanti keburu ada guru" kata Fika.

"Iya..iya"

Guru pun datang dan mengumumkan bahwa sebentar lagi ujian semester jadi kami di minta belajar dengan giat dan tidak lagi banyak main.

Setelah pengumuman selesai, kami semua belajar dengan sungguh-sungguh memperhatikan pembelajaran.

Bel istirahat pun berbunyi,

"Gak kerasa ya udah mau ujian lagi, bentar lagi kita keluar dong, kenapa aku jadi sedih ya" seni terlihat sedih.

"Iya seni aku juga sedih, kita gak akan bisa bertemu lagi, gak bisa kumpul lagi, pasti nanti kita akan punya kesibukan masing-masing" sisil ikut bersedih.

"Kalian semangat dong jangan sedih pokonya kalian harus giat belajar agar cita-cita kalian bisa terwujud" Fika menyemangati kami.

"Iya benar kata Fika, meskipun kita udah keluar kita gak boleh saling melupakan ya, kita harus tetap berkumpul, dan meluangkan waktu bertemu" kata ku dan kami saling berpelukan seperti teletubies.

Alfa dan Bima seperti biasa menunggu kami di depan pintu kelas.

"Kalian lama banget sih, malah peluk-pelukan lagi udah kaya teletubies yang akan berpisah aja" Bima masuk ke dalam kelas dan menghampiri kami.

"Kay ko kamu nangis, kalian kenapa sih pada nangis, ada masalah ya?" Alfa melihat kami yang menangis.

"Seni kamu kenapa ko nangis, siapa yang jahati kamu" Bima menggenggam tangan Seni.

"aduh Bima, Alfa berisik banget sih kita tuh sekarang lagi sedih tau" kata sisil dengan tangan yang sedang mengusap air matanya.

"sedih kenapa?" Alfa heran.

"udah ayo kita ke kantin" aku mengalihkan pembicaraan.

Kami pun menuju ke kantin, saat sedang berjalan ke arah kantin, Alfa yang berdiri di samping ku menarik tanganku.

"Kay sini dulu"

"Alfa ada apa?"

"Kay ayo cerita ke aku, kamu kenapa nangis?"

"ya ampun ternyata kamu masih penasaran"

"iya lah Kay aku penasaran banget, aku gak mau lihat kamu sedih"

"makasih ya Alfa, tapi kami gak ada masalah sih sebenarnya, dan kami menangis karena sebentar lagi kan ujian, dan gak lama lagi kami juga akan segera lulus sekolah, nah kami sedih jika lulus nanti pasti kami tidak akan sering bertemu dan kami akan punya kesibukan masing-masing"

"oh jadi gitu ya, iya sih aku juga sedih"

"ko kamu sedih fa, kenapa?"

"karena kalau sudah lulus nanti aku gak akan bisa mengantar jemput kamu lagi, kita juga gak bisa sering bersama-sama kaya gini ya kan Kay?"

"iya sih Alfa kamu benar, kalau nanti kita udah lulus, aku harap kita akan tetap bersama"

"aku pun mengharapkan hal yang sama Kay"

"ya udah Alfa ayo kita ke kantin, pasti teman-teman yang lain sudah menunggu kita"

"iya Kay ayo kita ke kantin"

Aku dan Alfa sampai di kantin,

"nah loh habis dari mana nih kalian, ko menghilang tiba-tiba?" Bima menginterogasi kami.

"Apaan sih bim, kita gak dari mana-mana ko, hanya ngobrol-ngobrol sebentar aja" Alfa menjawab Bima.

"ah jangan bohong fa, kamu sebenarnya ingin berduaan kan sama Kay" Bima masih tidak percaya.

"eh sembarangan kamu bim, gak baik menuduh tanpa bukti" Alfa kembali menjawab Bima.

"iya deh iya maaf" Bima terdiam.

"lagian kamu usil banget sih bim" Seni menepuk tangan Bima.

"tau nih ko kamu jadi usil sih bim, mau ngambil gelar aku ya sebagai ratu usil" sisil tertawa.

"ih gak lucu sil, lagian masa Bima ratu usil, Bima tuh raja usil" Fika ikut ketawa.

"hahaha..lucu..ya lucu..terus aja ledekin terus.." Bima terlihat kesal.

"ciye Bima ngambek" sisil ketawa.

"ciye..ciye Bima, jangan ngambek bim nanti makin gak ganteng loh" Fika tertawa.

"kalian ih jangan godain pacar aku terus dong kasian tau" Seni membela Bima.

"ciye..ciye..dibelain sama pacarnya" sisil kembali tertawa.

"udah sil, udah ah, kasian tau" aku menyudahi guyonan mereka.

Setelah selesai makan kami pun kembali ke kelas kami masing-masing, karena bel masuk telah berbunyi.

Kami belajar dengan sungguh-sungguh, hingga tak terasa bel pulang pun berbunyi, aku dan teman-temanku akan mengadakan kegiatan belajar bersama.

"teman-teman, gimana kalau kita adakan agenda belajar bareng" aku menyampaikan ide ku.

"wah seru tuh belajar sekaligus bisa main dan bisa menghabiskan waktu bersama juga" Fika semangat.

"iya aku juga setuju Kay" sisil semangat.

"tapi kita juga ajak Bima ya sama Alfa juga" Seni meminta mengajak Alfa dan Bima juga.

"ok siap kita ajak Bima sama Alfa juga" kata ku.

"eh Wira juga di ajak dong kan meskipun Wira bukan dari sekolah kita tapi Wira kan juga sama kelas 12, dan dia pacar aku, aku gak mau nanti jadi patung lihat kalian mesra-mesraan" sisil ikut berpendapat.

"sil kita tuh mau belajar bukan mesra-mesraan, eh tapi aku juga mau ajak Difta deh" Fika tertawa.

"huuh Fika apaan sih, tadi bilangnya kita tuh mau belajar bukan mesra-mesraan tapi sendirinya mau ajak Difta" sisil menepuk keningnya.

"hehehe..ya biar tambah semangat sil kan kalau ada Difta, belajarnya juga tambah semangat" Fika mencoba mencari alasan.

"udah-udah jangan ribut, ok deh gak apa-apa Difta dan Wira juga boleh ikut, tapi kalian jangan malah asik sendiri ya buat pacaran, karena kan kita bukan mau pacaran tapi mau belajar" kata ku tegas.

"ok siap Kay" mereka menjawab bersama.

"ada apa nih seru banget" Alfa menghampiri kami.

"eh Alfa, kebetulan ada kamu, jadi gini..kita mau mengadakan agenda belajar bersama, untuk persiapan ujian nanti" kata ku mencoba menjelaskan pada Alfa.

"wah bagus tuh Kay, aku juga ikutan ya"

"iya Alfa tentu boleh"

"aku juga ikut ya" kata bima.

"iya..iya boleh, tapi aku jelasin dulu ya, agar kita gak bosen dengan suasana belajar gimana kalau tempat belajarnya bergiliran sesuai jumlah anggota kita, misalnya besok di rumah aku, nah besoknya di rumah sisil, terus besoknya bergiliran gitu, gimana menurut kalian?"

"iya Kay kami setuju" mereka mengiyakan ide ku.

"ya udah kalau gitu besok mulai dari rumah ku ya"

"ok Kay siap" mereka serentak menjawab.

Setelah membicarakan ide untuk belajar bersama, kami pun pulang.

Seperti biasa aku di antar pulang oleh Alfa dan kamipun mengobrol.

"Kay, cita-cita kamu apa?"

"awalnya aku masih bingung dengan arah tujuan aku dan aku juga masih belum memikirkan cita-citaku, tapi ketika kamu mengajakku mengajarkan anak-anak pada waktu itu, aku berfikir untuk menjadi seorang guru. Kalau kamu cita-citanya apa?"

"kalau aku ingin kuliah di Kairo Mesir Kay, aku ingin menjadi ulama besar dan bisa menyebarkan kebaikan kepada masyarakat luas, kalau aku bisa kuliah di sana aku ingin masuk ke fakultas Ushuluddin dan mengambil jurusan dakwah"

"Alfa ingin kuliah di Mesir? kalau itu terjadi, berarti kita berjauhan dong dan aku tidak akan bisa bertemu kamu lagi"

"iya Kay itu cita-cita ku, tapi entah tercapai atau tidak, karena kan kuliah di sana pasti butuh dana yang tidak sedikit" Alfa terdengar sedih.

"aku akan selalu mendukung kamu Alfa, semoga kamu bisa menggapai cita-cita kamu ya, meskipun aku pasti sedih harus berjauhan dengan kamu"

"jangan sedih Kay, meskipun nanti aku di sana, aku tidak akan sedikitpun melupakan kamu dan kita masih bisa videocall kan Kay, aku juga akan sering-sering menghubungi kamu"

"iya Alfa, semoga kita bisa meraih mimpi kita ya"

"iya Kay, aamiin"

Setelah pembicaraan kami selesai aku pun sampai di depan rumahku.

"Alfa terima kasih ya, aku masuk ke dalam dulu"

"iya kay sama-sama"

Entah kenapa hatiku sedih mendengar cita-cita Alfa yang ingin kuliah di Mesir, tapi aku tidak bisa melarang dan menghalangi impian Alfa, aku hanya bisa mendukungnya dan menyemangatinya, walaupun hatiku sedih karena jika Alfa pergi ke Mesir aku tidak dapat melihatnya dan berjumpa dengannya.

Malamnya Alfa menelepon ku dan seperti biasa kami belajar bersama melalui videocall, "hallo Kay..Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam alfa"

"Kay kita belajar lagi yuk.."

"iya Alfa boleh, mau belajar mata pelajaran apa nih?"

"kita belajar bahasa inggris aja ya?"

"ok boleh, ya udah aku ambil bukunya dulu ya"

"iya Kay, aku juga mau ambil bukunya dulu"

Setelah kami mengambil buku,

"Kay coba deh buka halaman 24 nomor 5"

"iya aku udah buka ko, kalau soal ini, kita di minta untuk menerjemahkan teksnya"

"oh gitu Kay, Kay kamu bisa menerjemahkan kata ini gak?"

"kata yang mana?"

"kata I LOVE YOU"

"Alfa kamu ya ko malah bercanda sih"

"aku serius Kay aku beneran gak tau"

"ah masa sih kamu gak bisa Alfa"

"beneran Kay, ayo dong apa artinya"

"ok deh ok, artinya aku cinta kamu"

"aku juga sama Kay"

"tuh kan Alfa kamu tuh ya ihhh malah becandain aku"

"hehehe bukan bercanda Kay, beneran kok"

Setelah selesai belajar kamipun mengakhiri obrolan kami dan kamipun tidur, karena besok kami masih harus sekolah.

*Kelas 12 memang penuh dengan ujian-ujian, mulai dari ujian nasional, ujian sekolah, ujian praktek dan masih banyak lagi yang menanti, tetapi di balik ujian akan ada senyum manis, aku berusaha semaksimal mungkin untuk belajar agar hasilnya juga memuaskan.

Kami memiliki cita-cita kami sendiri, dan kami berharap kami dapat menggapai cita-cita kami.

Bersambung* ...

Terpopuler

Comments

Alkha Rafasya

Alkha Rafasya

sudah berapa lama yh aku dan teman sekolah tidak berjumpa lagi

2020-04-26

0

Ramus Art

Ramus Art

setiap pertemuan pasti ada perpisahan...perpisahan sekolah😥

2020-04-26

0

Alkha Rafasya Ibrahim

Alkha Rafasya Ibrahim

banyak kenangan itu...sewaktu sekolah...jadi sedih

2020-04-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!