Pendekatan

PENDEKATAN

Setibanya di rumah ku, Aku pamit dan berterimakasih kepada Alfa, yang telah mengantar Aku pulang.

"Alfa, terimakasih ya, sudah mau mengantar Aku pulang".

Senyumannya yang manis membalas ucapan ku,

"iya Kay sama-sama".

Aku pun membuka gerbang rumah dan bersiap untuk masuk ke dalam rumah,

"ya sudah ya, Aku masuk dulu".

Alfa turun dari motornya, menghampiri ku dan bertanya kepadaku,

"Kay, tunggu... Aku boleh kan minta nomor telepon Kamu?".

Aku pun tersenyum dengan tingkah Alfa, dan Aku meminjam HP Alfa untuk mengetikan nomor teleponku.

"oh ya sudah sini HP kamu".

Alfa memberikan HP nya kepada ku dengan wajah senang.

"ini Kay" .

Setelah selesai mengetikkan nomorku, Aku mengembalikan HP Alfa dan bersiap untuk masuk ke dalam rumah.

"ya sudah ya, Aku masuk".

Alfa kembali ke motornya dan mengisyaratkan bahwa Alfa akan menelpon ku nanti malam.

"Kay, nanti malam Aku telepon ya".

Aku menjawab dengan malu dan wajahku tersipu malu.

"iya ok, ya sudah Kamu pulang sana".

Alfa menyuruhku untuk masuk ke dalam rumah, setelah melihat Aku masuk baru dia mau pulang.

"ya sudah kamu masuk dulu, setelah kamu masuk Aku pulang".

Aku kembali pamit kepada Alfa dan melambaikan tanganku, kemudian Aku pun masuk ke dalam rumah.

"ya sudah Aku masuk ya..terimakasih, Kamu hati-hati di jalannya".

Alfa membalas lambaian tanganku dengan senyumannya yang indah.

"iya Kay".

Aku pun masuk ke dalam rumah dan mengintip di kaca jendelaku untuk melihat kembali wajah Alfa, kemudian Alfa pun pergi dengan motornya.

Malamnya Alfa menelepon ku kemudian Kami pun mengobrol panjang lebar hingga tak terasa waktu sudah pukul 12 malam.

"Alfa tidak terasa nih sudah jam 12 besok kan kita sekolah, Aku tidur dulu ya".

Dengan nada penuh canda Alfa mengisyaratkan agar Aku memimpikannya malam ini.

"iya Kay, jangan lupa ya mimpikan Aku".

Aku pun membalas ucapannya dengan tersipu malu.

"apa sih gombal saja nih".

Alfa mengatakan bahwa ia tidak menggombal, ia mengatakannya dengan serius.

"bukan gombal, Aku serius Kay, Aku juga akan mimpikan Kamu ko".

Aku kembali menjawab ucapan Alfa yang terdengar seperti menggodaku.

"ya terserah Kamu deh".

Suara Alfa terdengar lembut menyampaikan selamat malam padaku.

"ya sudah good night Kay".

Aku pun membalas ucapan selamat malamnya.

"iya good night juga".

Keesokan harinya saat Aku berangkat sekolah ternyata Alfa sudah berada di depan gerbang rumahku.

"Loh Alfa ko Kamu di sini?".

Alfa turun dari motornya dan menyapaku lembut.

"Selamat pagi Kay, iya Aku sengaja kesini dulu, mau berangkat bareng sama Kamu".

Aku menjawab sapaan Alfa dan berkata bahwa Aku bisa berangkat sendiri.

"padahal Aku bisa ko berangkat sendiri".

Alfa membujukku untuk berangkat dengannya, dengan menggandeng tangan ku.

"ayo Kay kita berangkat nanti telat loh".

Aku melepaskan tangannya dan mengiyakan ajakannya.

"iya..iya Aku naik".

Alfa memintaku pegangan ke pinggangnya dengan menarik tanganku dan menempatkan tanganku pada pinggangnya.

"kay pegangan ya".

Aku menarik tanganku dan berpegangan ke belakang motornya.

"iya Aku bisa pegangan ke belakang motor kok".

Alfa terlihat sedih dengan tatapan mengkhawatirkan.

"Kay Aku kan bukan orang jahat, Aku hanya mau dekat dengan Kay, bisa tidak Kamu jangan anggap Aku seperti tukang ojeg".

Aku tersenyum melihat tingkahnya.

"Masa karena Aku pegangan ke belakang motor saja Kamu jadi merasa seperti tukang ojeg".

Alfa kembali menarik tanganku dan menempatkan tanganku di pinggangnya.

"nah makanya sini tangannya".

Aku kembali menarik tanganku dan berpegangan ke jaketnya.

"iya Aku pegangan deh, tapi lepaskan dong tangan Kamu nya".

Kemudian Kami pun berangkat dan tiba di sekolah. Alfa membukakan helm untuk ku dan hati ku mulai terasa berdebar melihat wajahnya sedekat itu.

Alfa mencubit pipiku dan bertanya kepada ku.

"Kay kenapa?".

Aku pun memegang pipiku yang di cubit oleh Alfa, Aku benar-benar tersipu malu dan menutupi pipiku, karena takut Alfa melihat wajahku yang memerah.

"Tidak apa-apa, memang ada yang aneh dengan wajah ku".

Alfa kembali mendekatkan wajahnya dan melihat wajahku dengan serius.

"Tidak ada sih, tapi Kamu tuh manis banget".

Aku mendorongnya, dengan sengaja menginjak kakinya dan berlari meninggalkannya.

"apa sih".

Alfa mencoba mengejar ku.

"aduh, sakit Kay...hey Kay tunggu dong".

Aku terus berlari sampai ke kelas.

"rasakan suruh siapa gombal terus".

Aku pun duduk di kursi ku, entah kenapa Aku jadi teringat terus dengan wajah Alfa dan candaannya yang humoris dan asik diajak ngobrol.

Tiba-tiba teman-temanku datang ke kelas.

Sisil mengagetkanku, dia memang temanku yang paling usil.

"kay...woy ngapain sih pagi-pagi sudah melamun".

Fika juga ikut berbicara kepadaku.

"iya nih ada apa sih Kay ko Kamu seperti malu-malu gitu".

Seni yang duduk di sebelahku langsung melihat ke arah ku dengan senyum-senyum.

"wah kayanya ada cerita menarik nih".

Aku pun mulai menceritakan kedekatan ku dengan Alfa dan perasaanku yang mulai salah tingkah terhadap Alfa.

Dengan suara cemprengnya Sisil menggoda ku.

"tuh kan sudah fiks deh Kamu suka ke Alfa".

Aku menutup mulut Sisil agar dia tidak berbicara terlalu keras.

"sssstttt... Sil bisa tidak sih jangan keras-keras ngomongnya".

Sisil pun memelankan suaranya.

"iya maaf deh maaf".

Fika mulai ikut menggoda ku.

"jadi akhirnya Kay mulai membuka hati lagi nih".

Aku pun mengeluarkan ketakutan ku pada teman-temanku.

"iya, tapi Aku takut kalau nanti Alfa sama saja dengan laki-laki yang lain, yaitu posesif dan cuma ada maunya saja".

Seni mencoba menenangkan ku

"Kay, kayanya Alfa tidak seperti itu, soalnya pacarku kan teman baiknya Alfa dan Dia sering bilang kalau sahabatnya yaitu Alfa selalu menolak perempuan yang mendekatinya".

Aku masih tak percaya dengan kata-kata Seni, karena Alfa selalu gombal dan terlihat menggodaku.

"masa sih tapi ko ke Aku, Dia suka gombal gitu".

Sisil si biang gosip ikut membela ucapan Seni dengan argumennya.

"beneran Kay, Kamu tahu tidak si Yuni anak OTKP yang dijuluki ratu penggoda".

Aku tertawa mendengar informasi gosip Sisil,

"hahaha...ratu penggoda..ada-ada saja Kamu Sil".

Sisil kembali berargumen dengan penuh semangat,

"ih serius Kay, jadi si Yuni tuh pernah mendekati Alfa tapi Alfa nya malah cuek ke Dia".

Aku mulai penasaran dengan berita itu,

"ya ampun ada-ada saja, terus sampai sekarang si Yuni itu masih dekati Alfa tidak?".

Sisil kembali menggodaku,

"ciye penasaran nih...hahahaha, dari sumber gosip yang Aku dengar, katanya sih masih soalnya si Yuni tuh orangnya obsesi banget Kay".

Fika merinding mendengar cerita Sisil tentang Yuni yang super obsesi.

"ihh seram sekali sih, memang tidak malu apa ya ngejar-ngejar pria".

Bel kelas pun berbunyi dan obrolan Kami pun berakhir.

Setelah bel istirahat berbunyi Kami pun menuju ke kantin yang tak jauh dari kelas Kami.

Tiba-tiba Aku melihat Alfa yang ditarik oleh wanita, ya mungkin Dia adalah Yuni, Mereka pergi ke belakang sekolah di taman kecil.

Aku pun mengikuti Mereka karena rasa penasaran ku.

Terdengar suara Alfa dan mencoba melepaskan genggaman tangan Yuni.

"apa sih Yun tarik-tarik".

Yuni yang tersipu malu mencoba berbicara kepada Alfa,

"Alfa Aku mau ngomong sama Kamu".

Alfa pun menjawab dengan wajah datar dan suara dingin,

"ya sudah ngomong saja".

Yuni mengungkapkan perasaannya pada Alfa dengan menggenggam erat tangan Alfa.

"Alfa, Aku suka sama Kamu, Kamu mau kan jadi pacar Aku".

Alfa yang risih dengan Yuni, melepaskan tangan Yuni dan menjawab pertanyaan Yuni dengan dingin.

"ih lepas Yun apa sih, dengar ya Aku tuh tidak suka sama Kamu, jadi Kamu tidak usah kejar-kejar Aku lagi".

Alfa membalikan badannya dan melangkah pergi dari Yuni, tetapi Yuni mengejar Alfa dan masih belum puas dengan jawaban Alfa.

"Alfa tunggu, Aku kurang apa sih Aku cantik, seksi, banyak yang suka ke Aku, tapi kenapa Kamu tidak suka ke Aku?".

Alfa menjawab pertanyaan Yuni dan memberikan alasan dengan tegas.

"Yuni dengar yah Aku gak suka ke Kamu dan gak cinta ke Kamu jadi lebih baik Kamu jangan buang waktu Kamu untuk kejar-kejar Aku, karena Aku menyukai orang lain".

Yuni penasaran dengan wanita yang disukai Alfa.

"siapa orang yang Kamu suka?".

Alfa memberikan jawaban ke Yuni dengan tegas. Kemudian Alfa pergi meninggalkan Yuni.

"Kamu tidak perlu tahu siapa orangnya, yang pasti Aku sudah lama suka sama Dia dan sekarang kita lagi dekat jadi Kamu jangan ganggu Aku lagi".

Yuni mengejar Alfa dan memeluk Alfa dari belakang.

"Alfa tunggu".

Kemudian tanpa sengaja aku pun terjatuh dan Alfa melihat ke arahku.

"Aduh..." kataku sambil bangun.

"eh maaf ya, aku hanya lewat ko" Aku membalikan badanku dan beranjak pergi.

"Kay tunggu" Alfa mengejar ku dan melepaskan pelukan Yuni.

"Kay jangan salah paham yah ini tidak seperti yang Kamu pikirkan ko, Aku sama Yuni tidak ada apa-apa Kay" Alfa mencoba menjelaskan kepadaku.

"kenapa Kamu repot-repot menjelaskan ke Aku, kan Aku juga bukan siapa-siapa Kamu, lagi pula kalaupun ada apa-apa juga itu hak Kamu ko"

Aku langsung pergi meninggalkan Alfa tanpa melihatnya. Aku pun kembali ke kantin ke teman-temanku, dan entah kenapa hati ku sakit melihat Alfa berdua dengan Yuni, padahal Aku bukan siapa-siapa nya Alfa.

Seni memandang wajah ku yang muram.

"Kay dari mana sih?".

Aku menjawab dengan nada datar tanpa ekspresi.

"oh tadi Aku dari toilet".

Fika mencoba menghiburku

"Kay mau jajan apa?".

Aku masih terdiam tanpa ekspresi dan pergi masuk ke kelas.

"kayanya Aku tidak jajan deh, Aku ke kelas duluan ya".

Bel pulang pun tiba, Kami bersiap untuk pulang, dan Alfa menunggu ku di depan pintu kelas.

Seni heran melihat Alfa di depan kelas, dan bertanya kepada Alfa.

"eh Alfa ko disini".

Alfa menjawab dan mencoba menyampaikan pesan Bima pada Seni. Bima adalah pacarnya Seni, sekaligus sahabat Alfa.

"oh iya Sen tadi Bima tunggu Kamu di parkiran".

Seni tersenyum mendengar pesan dari Alfa,

"oh iya Fa makasih ya, girls Aku pulang duluan yah bye..".

Fika keluar dari kelas bersama Sisil dan heran melihat Alfa masih di depan kelas.

"Alfa kamu masih disini?".

Alfa mencoba mencari Aku dan berkata ingin mengobrol denganku.

"Aku boleh tidak ngobrol sama Kay sebentar".

Fika memberitahu pada Alfa bahwa Aku sedang membereskan buku di mejaku, karena mejaku dekat jendela di samping pintu, sehingga tak terlihat dari luar pintu.

"oh itu Kay lagi beresin buku, ya sudah masuk saja Fa, kalau gitu Aku sama Sisil pulang duluan ya".

Alfa menghampiriku yang sedang bersiap untuk pulang dengan menatap wajahku.

"Kay, Aku antar pulang lagi ya...".

Aku yang masih sebal dan masih mengingat akan kejadian tadi, membuatku semakin kesal.

"Tidak usah Aku bisa pulang sendiri".

Alfa mencoba menenangkan ku dan menjelaskan kembali akan kejadian itu, dengan menggenggam lembut tanganku.

"Kay, Kamu kenapa sih, Aku kan sudah jelaskan kalau Aku sama Yuni tidak ada apa-apa".

Aku melepaskan genggaman tangannya.

"apa sih lepaskan, iya lagi pula mau ada apa-apa juga terserah Kamu".

Alfa tersenyum menatap wajahku dengan tatapannya yang lembut.

"Kay, Kamu cemburu ya".

Aku menyangkal ucapan Alfa,

"ih apa sih ngapain Aku cemburu, kurang kerjaan banget".

Alfa semakin menjadi-jadi menggodaku, yang terlihat muram.

"ciye Kay cemburu nih, jangan cemburu dong Kay, Aku tidak akan kemana-mana ko".

Aku kembali menyangkal ucapan Alfa dan pergi ke arah pintu,

"ih apa sih siapa yang cemburu, Aku tidak cemburu tahu".

Alfa mengikuti ku dan berjalan di sampingku, dan mencoba mengantar Aku pulang dengan merayuku.

"iya deh iya tidak cemburu, jadi gimana, mau kan Aku antar pulang tuan putri?".

Aku yang luluh dengan dengan candaannya, mengiyakan ajakannya, dengan mendorong nya yang mencoba mendekat ke arahku.

"ih apa sih nyebelin tahu, iya ya sudah".

Alfa mencubit gemas pipiku,

"senyum dong Kay, kalau senyum Kamu tuh cantik banget".

Aku memegang pipiku yang dicubit oleh Alfa,

"aduh sakit tahu, main cubit-cubit saja".

Alfa tertawa, kemudian menatap ku,

"Habis gemas, heheheh".

Sesampainya di tempat parkir, Alfa memakaikan helm kepada ku dan menuntun ku naik ke motornya.

"Kay, besok kan libur Kamu ada waktu tidak Kay?".

"Memang ada apa?".

Aku penasaran dengan jawaban Alfa,

"Aku mau ajak Kamu jalan Kay, Kamu mau tidak?".

Aku terkejut mendengar Alfa ingin mengajak Aku jalan, dan Aku mulai salah tingkah.

"Mau kemana?"

"Ada deh lihat besok ya pokonya surprise"

Aku semakin penasaran, sebenarnya Alfa mau ajak Aku kemana, anganku bertanya-tanya.

"ya sudah ok, jam berapa?"

Alfa memintaku untuk janjian dengannya jam 10 dan pada jam 10 juga ia akan menjemputku.

"jam 10 ya Aku jemput".

Akhirnya Kay sampai ke rumah dan Alfa menunggu Kay untuk masuk ke rumah, setelah Kay masuk Alfa pun pulang.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Raini Sidarra aceh

Raini Sidarra aceh

Semangat kk

2020-07-04

1

Alkha Rafasya

Alkha Rafasya

good job

2020-04-26

0

Abdul Rahman

Abdul Rahman

keren 👍😊

2020-04-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!