Episode 15 : Maya Berjuang Mencari Pertolongan

Di sebuah rumah kecil berdinding kayu milik si tukang kayu, Maya berusaha memulihkan tenaganya. Luka-lukanya belum sembuh benar, tubuhnya masih memar-memar, tak ada luka parah namun lebam kebiruan di sekujur tubuh dan kepalanya terasa amat nyeri terutama bila malam tiba, tidurnya jadi gelisah. Gadis itu kembali mengepang rambutnya seperti dia lakukan saat sekolah dulu. Pakaian yang membalut tubuhnya adalah pakaian yang tersedia di lemari pakaian milik putri sang pencari kayu.

Kini si gadis kepang dua telah mengganti pakaiannya dengan daster milik anak sang pemilik rumah. Sementara pakaian yang ia kenakan dari rumah telah dimasukkan ke dalam kantong plastik hitam yang digantungkan di dinding kamarnya.

“Bu..Terima kasih atas sarapan paginya,”ucap Maya yang merasa salut dengan istri tukang kayu dalam kondisi lumpuh masih bisa menyiapkan makanan pagi untuk suaminya.

“Sama-sama,Nak. Sudah baikan sekarang?”

Maya hanya mengangguk sambil tersenyum.

Si tukang kayu menatapnya sambil tersenyum lalu melanjutkan pekerjaannya, mengikat tumpukan kayu bakar dan meletakkannya di atas gerobaknya. Hari ini laki-laki tua itu akan mendorong gerobaknya ke pasar dan menjualnya pada pedagang yang membuka lapak di sana.

“Oh iya. Kita belum sempat kenalan. Nama saya Maya,siswa SMA yang jadi korban penculikan dan dibuang di jurang. Nama kalian siapa?”

“Panggil saya Pak Suminta. Itu istri saya Sri Suminta.”

“Senang berkenalan dengan kalian.Saya sangat berterima kasih atas pertolongan kalian.”

“Tak usah dilebih-lebihkan. Kamu sudah kami anggap anak sendiri. Wati anak kami satu-satunya juga perempuan. Dia sudah bekerja dan menikah di kota. Kami jadi ingat dia kalau melihatmu,Nak.”

Mata ibu tua itu berkaca-kaca, guratan di kedua pipi dan keningnya nampak jelas, kantung matanya pun tampak menggembung, di usianya yang telah senja dan sakit-sakitan, beliau amat mengharapkan kehadiran sang putri yang jarang datang berkunjung.

Pak tua pencari kayu bakar telah siap dengan gerobak dorongnya yang diisi penuh tumpukan kayu bakar. Tubuhnya yang kurus dibalut kaos oblong warna putih yang telah kumal dan celana kolor hitam yang biasa dipakai petani.

Wajah dan tubuh Pak Suminta menghitam karena terbakar matahari, rambutnya sebagian telah berubah warna, bersembunyi di balik topi capingnya yang telah usang.

Wajah Maya yang cantik dengan bola mata yang bulat bersinar kini menjadi kuyu karena kurang tidur menahan rasa sakit di tubuh, kulitnya yang semula putih kini sedikit lebih gelap.

“Boleh saya ikut ke kota,Pak?”pinta Maya dengan penuh harap.

“Jarak ke kota lumayan jauh,Nak. Harus melewati rel kereta api dan jalanan yang naik turun. Bisa makan waktu dua jam.Tunggu kau pulih benar.”

“Tapi aku sanggup jalan,Pak.”

Maya menunjukkan mimik serius dan semangatnya kembali pulih meskipun badannya belum pulih benar.

Ibu tua yang mengenakan daster panjang duduk di atas kursi roda bekas yang dibawakan anaknya dari kota. Konon itu adalah milik almarhum majikannya yang telah meninggal tiga tahun yang lalu. Bagaimanapun ibu tua sangat berterima kasih pada kursi roda yang telah membantunya lebih mudah melakukan segala sesuatu. Bu Sri, nama wanita tua itu mencekal pundak Maya yang berdiri di dekatnya, ia menggelengkan kepalanya tanda kurang setuju dengan keputusan Maya. Gadis itu pun mengurungkan niatnya, lalu menatap perempuan tua itu dan mengangguk, ia tak tega membangkang karena yakin firasat orang tua itu benar.

Hampir satu minggu Maya menghilang dari rumah, kini ketakutan mulai menyelimutinya. Gadis itu memikirkan kondisi sang mama yang pasti sangat terpukul, juga sekolahnya yang pasti banyak tertinggal pelajaran. Namun ia harus bersabar menunggu hingga kekuatannya pulih dan luka-lukanya mengering.

Hari ketiga Maya di rumah itu, lebam membiru di tubuhnya mulai pudar, rasa sakit pun mulai berkurang. Dengan mengenakan pakaian bekas Wati,putri si pengumpul kayu bakar, Maya pun diijinkan ikut berjalan kaki ke kota bersama Pak Suminta yang mengantarkan dagangannya ke pasar. Dengan berbekal payung dari Ibu Sri, gadis itu berjalan di samping gerobak sambil berteduh di bawah payung hitam yang membawanya menyusuri jalan sejauh dua jam lamanya.

Sepanjang jalan Pak Suminta banyak bercerita kenangan manis bersama Wati ketika dia masih kecil dulu, sehingga perjalanan jauh lebih menyenangkan. Namun di tengah jalan, cakrawala yang semula terang benderang berubah menjadi gelap, matahari bersembunyi di balik awan dan angin pun kencang bertiup. Payung hitam yang dibawa Maya terombang ambing tertiup angin, tongkat hitam yang dipegangnya menjadi berat dan payung menjadi bengkok akibat kuatnya angin bertiup. Gadis itu berusaha sekuat tenaga memegang payungnya agar tidak terbang bersama angin kencang. Cuaca terang berubah menjadi rintik-rintik, pak tua pencari kayu bakar memasang terpal plastik warna biru untuk menutupi dagangannya agar tetap kering sampai di pasar dan ia pun mengenakan jas hujannya berwarna biru tua sambil terus mendorong gerobak. Maya di sampingnya mulai kedinginan karena tidak mengenakan jas hujan. Tiupan angin membuat pakaian yang ia kenakan menjadi basah.

“Pak. Apakah bisa kita berteduh dulu?”tanya gadis kepang dua sambil melipat tangan kirinya di depan dada untuk mengusir rasa dingin yang menerpa.

“Nanti,Nak. Tunggu kita ketemu rumah atau ruko. Kalau di bawah pohon bahaya tersambar petir.”

Kilat menyambar-nyambar, kilatan cahayanya bermain di langit menimbulkan percikan api yang membisingkan sekaligus menakutkan.

“Jedeer…”

Maya menutup kedua telinganya dengan kedua telapak tangannya.Gadis itu menahan tangis dalam dingin dan rasa takutnya. Di sini ia merasakan betapa nyamannya ketika ia di rumah bersama mama, meskipun rumahnya sangat sederhana, ia terlindung dari hujan dan panas.

“Nak..Kita mampir ke rumah majikan Wati dulu?”

Maya hanya menganggukkan kepala, lalu berjalan di sepanjang trotoar setelah pak tua menitipkan gerobaknya pada tukang parkir di sana.

“Bah..Saya bapaknya Wati. Apa bisa ketemu anak saya sebentar saja?”

Laki-laki gemuk bermata sipit adalah pemilik toko kelontong dimana Wati,anak pak tua pencari kayu bakar bekerja di kota.

“Sebentar. Owe panggilkan,”sahutnya sambil berteriak ke dalam ruko yang merangkap sebagai rumah tinggalnya.

Tak lama kemudian muncullah seorang wanita berusia sekitar 25 tahunan berpakaian kaos warna merah dan celana panjang jeans biru muda, rambutnya tampak dicat kuning kecoklatan dan mengenakan kalung serta gelang emas dengan rantai besar-besar. Wajahnya hitam manis dan sekilas mirip wajah pak tua.

“Eh..Bapak. Apa kabar ?”katanya sambil mencium tangan Pak Suminta.

“Nduk,ini Maya anak SMA yang hilang. Sementara pinjam bajumu,”papar pak tua lagi sambil menatap anaknya dengan rasa penuh kasih.

Wati tersenyum dengan ramah ke arah Maya dan menjabat tangan gadis itu.

Telapak tangan Wati terasa sangat kasar,maklumlah ia harus bekerja keras sebagai pembantu harian di toko sekaligus art di rumah Ko Aliong atau biasa dipanggil juga dengan sebutan Babah Aliong.

“Sore kalau mau mampir ke rumah,Pak. Mas Budi masih kerja di peternakan.”

“Kalau begitu bapak ke pasar dulu. Jual kayu bakar.”

“Monggo,Pak. Wati ke dalam dulu. Masih banyak pekerjaan.”

Seusai berjualan di pasar,Pak Suminta mampir ke kontrakan Wati dan suaminya yang terletak di belakang ruko. Rumah berukuran 5 x 8 meter itu tampak rapi karena Wati piawai mengatur tata letak sehingga barang-barang teratur dengan rapi sangat elok dipandang mata. Hanya ada satu kamar tidur dan satu kamar mandi di dalamnya, namun Wati nampak sangat bahagia hidup bersanding dengan Mas Budi pujaan hatinya yang nampaknya juga merupakan laki-laki yang baik dan penyabar. Mereka baru beberapa tahun menikah dan belum dikaruniai momongan.

“Jadi mbak Maya ini siswa SMA yang jatuh ke jurang?”tanya Mas Budi sambil mengangguk-angguk seperti sedang menghapalkan setiap peristiwa yang baru didengarnya.

“Mbaknya lapor polisi saja,”timpal Wati sambil menatap suaminya seakan meminta pendapat.

“Kasus criminal itu,Mbak. Hayo saya antarkan ke kantor polisi,”ajak laki-laki itu lagi sambil berjalan keluar rumah.

Sore itu juga, Maya diantar pak tua, anak perempuan dan menantunya melaporkan diri di polsek terdekat.

Episodes
1 Episode 1 : Perkenalan
2 Episode 2 : Cinta Alisha Bertepuk Sebelah Tangan
3 Episode 3 : Affandra Diputuskan Alisha Demi Ryan
4 Episode 4 : Pemilihan Kapten Basket
5 Episode 5 : Ryan Jatuh Hati Pada Maya
6 Episode 6: Alisha and The Gang Membully Maya
7 Episode 7 : Maya Diculik Orang Suruhan Alisha
8 Episode 8: Usaha Ryan Menolong Maya
9 Episode 9 : Alisha Dilaporkan ke Polisi Oleh Ryan
10 Episode 10 : Alisha Berhasil Keluar Tahanan Dengan Bantuan Mama
11 Episode 11: Dendam Alisha Terhadap Ryan
12 Episode 12 : Penyelidikan Alisha Terhadap Ryan
13 Episode 13 : Alisha Mendapat Hukuman dari Papa
14 Episode 14 : Misteri Annisa
15 Episode 15 : Maya Berjuang Mencari Pertolongan
16 Episode 16 : Di Kantor Polisi
17 Episode 17 : Menabrak Kucing di Jalanan
18 Episode 18: Pertemuan Kembali
19 Episode 19: Maya Kembali ke Sekolah
20 Episode 20 : Penemuan Ponsel Milik Maya
21 Episode 21: Menghilangkan Bukti Kejahatan
22 Episode 22 : Pertemuan Tak Disengaja
23 Episode 23 : Tempat Persembunyian
24 Episode 24 : Garasi Darurat
25 Episode 25 : Alisha Dugem
26 Episode 26 : Di Rumah Ryan
27 Episode 27 : Telat Masuk Kelas
28 Episode 28 : Something Wrong With Alisha
29 Episode 29 : Di Peternakan Sapi Perah
30 Episode 30: Kegiatan di Luar Kelas
31 Episode 31: Pertandingan Basket Antar Sekolah
32 Episode 32: Pembagian Raport
33 Episode 33: Perjalanan ke Pabrik Susu
34 Episode 34: Di Pabrik Susu
35 Episode 35 : Di Peternakan
36 Episode 36 : At Home
37 Episode 37: Berkunjung
38 Episode 38: Pencarian Si Putih
39 Episode 39: Menunjuk Pengacara
40 Episode 40: Pertemuan Rahasia
41 Episode 41: Pengakuan
42 Episode 42 : Kehilangan
43 Episode 43 : Dihukum
44 Episode 44 : Saling Mendiamkan
45 Episode 45: Ryan dan Surat Panggilan
46 Episode 46: Alisha dan Surat Panggilan
47 Episode 47 : Perdamaian di Ruang BP
48 Episode 48 : CLBK
49 Episode 49 : Gosip Heboh
50 Episode 50: Pembuktian
51 Episode 51 : Obsgyn
52 Episode 52 : Temuan Polisi
53 Episode 53 : Kejar-kejaran
54 Episode 54 : Kabur
55 Episode 55 : Persembunyian Don
56 Episode 56: Asal usul Vampire
57 Episode 57: Sweet 17th Alisha
58 Episode 58 : First Kiss
59 Episode 59: Teror
60 Episode 60: Lomba Karya Ilmiah Remaja
61 Episode 61: Menunggu Hasil Lomba
62 Episode 62: Pengumuman Lomba
63 Episode 63 : Don Menikah
64 Episode 64: Kedatangan Eyang Uti
65 Episode 65: Kejutan Ultah untuk Ryan
66 Episode 66: Menemani Eyang Uti
67 Episode 67: Menunda Ruwatan
68 Episode 68: Kerasukan
69 Episode 69 : Eyang Uti Comes Back
70 Episode 70: Ruwatan
71 Episode 71: Kesempatan Kedua
72 Episode 72: Hospital
73 Episode 73: Kejujuran
74 Episode 74: Pembalasan untuk Don
75 Episode 75: Dikejar Pasukan Volturi
76 Episode 76: Liburan Kenaikan Kelas
77 Episode 77: Memecahkan Misteri Dalam Villa
78 Episode 78: Pertemuan Dengan Ketua Volturi
79 Episode 79: Kembali ke Vila
80 Episode 80: Kekuatan Cinta
81 Episode 81: Liburan Usai
82 Episode 82: Mama Sakit
83 Episode 83: Diagnosis
84 Episode 84: Lamaran
85 Episode 85: Kondisi Mama Makin Gawat
86 Episode 86: Rencana Om Robert
87 Episode 87: Pengumuman SNMPTN
88 Episode 88: Nikah Dadakan
89 Episode 89: Cobaan Hidup Terbesar Saat UN
90 Episode 90: Ujian Akhir Sekolah Tanpa Mama
91 Episode 91: Pengumuman Kelulusan
92 Episode 92: Hari Pertama di Rumah Kos
93 Episode 93: Ospek
94 Episode 94: Petualangan Mencari Kebutuhan Ospek
95 Episode 95: Pengalaman Pertama ke Pasar
96 Episode 96: Perpisahan Dengan Ryan
97 Episode 97: Sahabat Baru
98 Episode 98: Kepanikan di Kos
99 Episode 99: Godaan
100 Episode 100: Mimpi Terbang
101 Episode 101: Pindah Apartemen
102 Episode 102: Kedatangan Ahmad
103 Episode 103: Aro Datang Lagi
104 Episode 104: Boy Pedekate
105 Episode 105: Perkenalan Dengan Ameera
106 Episode 106 : Mimpi Nikah
107 Episode 107: Ryan Kecelakaan
108 Episode 108: Kekecewaan Maya
109 Episode 109: Video Call
110 Episode 110: Ryan Mulai Sadar
111 Episode 111: Recovery
112 Episode 112: Kursi Roda Untuk Ryan
113 Episode 113: Kembali ke Tanah Air
114 Episode 114: Mendapat Perawat Pribadi
115 Episode 115: Bisa Berjalan Kembali
116 Episode 116: Kepindahan ke Solo
117 Episode 117: Panggilan untuk Drio
118 Episode 118: Mobil Kiriman Papa
119 Episode 119: Kejutan untuk Maya
120 Episode 120: Keliling Alun-alun
121 Episode 121: Syukuran
122 Episode 122: Berbagi
123 Episode 23: Kecelakaan
124 Episode 124: Berita Buruk di Malam Hari
125 Episode 125: Dijenguk Papa
126 Episode 126: Kembali ke Kos
127 Episode 127: Insiden Kecil di Kantin
128 Episode 128: Pembully Datang Lagi
129 Episode 129: Di Ruang BP
130 Episode 130: Iri yang Bikin Runyam
131 Episode 131: Permintaan Maaf Yang Tulus
132 Episode 132: Persahabatan dan Pertolongan
133 Episode 133: Puasa Pertama di Kos
134 Episode 134: Susu Merah
135 Episode 135: Bukber
136 Episode 136: Kenangan
137 Episode 137: Tragedi Tengah Malam
138 Episode 138: Malam Minggu Yang Indah
139 Episode 139: Di Danau
140 Episode 140: Membantu Mobil Yang Terperosok
141 Episode 141: Bawang Putih Usir Vampire
142 Episode 142: Syuting Horor Tengah Malam
143 Episode 143: Peringatan Yang Membuat Gundah
144 Episode 144: Lebaran Pertama di Rumah Ryan
145 Episode 145: Lebaran Malam Hari
146 Episode 146: Datangnya Para Leluhur
147 Episode 147: Misteri Dapur Keluarga Sanders
148 Episode 148: Nightmare
149 Episode 149: Hujan Deras Tiba-tiba
150 Episode 150: Turbulence di Pesawat
151 Episode 151: Menyelamatkan Diri
152 Episode 152: Mencari Pertolongan
153 Episode 153: Terbang untuk Menyelamatkan Diri
154 Episode 154: Tersesat
155 Episode 155: Amanat dan Pertikaian
156 Episode 156: Pesta Pernikahan
157 Episode 157: Baby Albert
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Episode 1 : Perkenalan
2
Episode 2 : Cinta Alisha Bertepuk Sebelah Tangan
3
Episode 3 : Affandra Diputuskan Alisha Demi Ryan
4
Episode 4 : Pemilihan Kapten Basket
5
Episode 5 : Ryan Jatuh Hati Pada Maya
6
Episode 6: Alisha and The Gang Membully Maya
7
Episode 7 : Maya Diculik Orang Suruhan Alisha
8
Episode 8: Usaha Ryan Menolong Maya
9
Episode 9 : Alisha Dilaporkan ke Polisi Oleh Ryan
10
Episode 10 : Alisha Berhasil Keluar Tahanan Dengan Bantuan Mama
11
Episode 11: Dendam Alisha Terhadap Ryan
12
Episode 12 : Penyelidikan Alisha Terhadap Ryan
13
Episode 13 : Alisha Mendapat Hukuman dari Papa
14
Episode 14 : Misteri Annisa
15
Episode 15 : Maya Berjuang Mencari Pertolongan
16
Episode 16 : Di Kantor Polisi
17
Episode 17 : Menabrak Kucing di Jalanan
18
Episode 18: Pertemuan Kembali
19
Episode 19: Maya Kembali ke Sekolah
20
Episode 20 : Penemuan Ponsel Milik Maya
21
Episode 21: Menghilangkan Bukti Kejahatan
22
Episode 22 : Pertemuan Tak Disengaja
23
Episode 23 : Tempat Persembunyian
24
Episode 24 : Garasi Darurat
25
Episode 25 : Alisha Dugem
26
Episode 26 : Di Rumah Ryan
27
Episode 27 : Telat Masuk Kelas
28
Episode 28 : Something Wrong With Alisha
29
Episode 29 : Di Peternakan Sapi Perah
30
Episode 30: Kegiatan di Luar Kelas
31
Episode 31: Pertandingan Basket Antar Sekolah
32
Episode 32: Pembagian Raport
33
Episode 33: Perjalanan ke Pabrik Susu
34
Episode 34: Di Pabrik Susu
35
Episode 35 : Di Peternakan
36
Episode 36 : At Home
37
Episode 37: Berkunjung
38
Episode 38: Pencarian Si Putih
39
Episode 39: Menunjuk Pengacara
40
Episode 40: Pertemuan Rahasia
41
Episode 41: Pengakuan
42
Episode 42 : Kehilangan
43
Episode 43 : Dihukum
44
Episode 44 : Saling Mendiamkan
45
Episode 45: Ryan dan Surat Panggilan
46
Episode 46: Alisha dan Surat Panggilan
47
Episode 47 : Perdamaian di Ruang BP
48
Episode 48 : CLBK
49
Episode 49 : Gosip Heboh
50
Episode 50: Pembuktian
51
Episode 51 : Obsgyn
52
Episode 52 : Temuan Polisi
53
Episode 53 : Kejar-kejaran
54
Episode 54 : Kabur
55
Episode 55 : Persembunyian Don
56
Episode 56: Asal usul Vampire
57
Episode 57: Sweet 17th Alisha
58
Episode 58 : First Kiss
59
Episode 59: Teror
60
Episode 60: Lomba Karya Ilmiah Remaja
61
Episode 61: Menunggu Hasil Lomba
62
Episode 62: Pengumuman Lomba
63
Episode 63 : Don Menikah
64
Episode 64: Kedatangan Eyang Uti
65
Episode 65: Kejutan Ultah untuk Ryan
66
Episode 66: Menemani Eyang Uti
67
Episode 67: Menunda Ruwatan
68
Episode 68: Kerasukan
69
Episode 69 : Eyang Uti Comes Back
70
Episode 70: Ruwatan
71
Episode 71: Kesempatan Kedua
72
Episode 72: Hospital
73
Episode 73: Kejujuran
74
Episode 74: Pembalasan untuk Don
75
Episode 75: Dikejar Pasukan Volturi
76
Episode 76: Liburan Kenaikan Kelas
77
Episode 77: Memecahkan Misteri Dalam Villa
78
Episode 78: Pertemuan Dengan Ketua Volturi
79
Episode 79: Kembali ke Vila
80
Episode 80: Kekuatan Cinta
81
Episode 81: Liburan Usai
82
Episode 82: Mama Sakit
83
Episode 83: Diagnosis
84
Episode 84: Lamaran
85
Episode 85: Kondisi Mama Makin Gawat
86
Episode 86: Rencana Om Robert
87
Episode 87: Pengumuman SNMPTN
88
Episode 88: Nikah Dadakan
89
Episode 89: Cobaan Hidup Terbesar Saat UN
90
Episode 90: Ujian Akhir Sekolah Tanpa Mama
91
Episode 91: Pengumuman Kelulusan
92
Episode 92: Hari Pertama di Rumah Kos
93
Episode 93: Ospek
94
Episode 94: Petualangan Mencari Kebutuhan Ospek
95
Episode 95: Pengalaman Pertama ke Pasar
96
Episode 96: Perpisahan Dengan Ryan
97
Episode 97: Sahabat Baru
98
Episode 98: Kepanikan di Kos
99
Episode 99: Godaan
100
Episode 100: Mimpi Terbang
101
Episode 101: Pindah Apartemen
102
Episode 102: Kedatangan Ahmad
103
Episode 103: Aro Datang Lagi
104
Episode 104: Boy Pedekate
105
Episode 105: Perkenalan Dengan Ameera
106
Episode 106 : Mimpi Nikah
107
Episode 107: Ryan Kecelakaan
108
Episode 108: Kekecewaan Maya
109
Episode 109: Video Call
110
Episode 110: Ryan Mulai Sadar
111
Episode 111: Recovery
112
Episode 112: Kursi Roda Untuk Ryan
113
Episode 113: Kembali ke Tanah Air
114
Episode 114: Mendapat Perawat Pribadi
115
Episode 115: Bisa Berjalan Kembali
116
Episode 116: Kepindahan ke Solo
117
Episode 117: Panggilan untuk Drio
118
Episode 118: Mobil Kiriman Papa
119
Episode 119: Kejutan untuk Maya
120
Episode 120: Keliling Alun-alun
121
Episode 121: Syukuran
122
Episode 122: Berbagi
123
Episode 23: Kecelakaan
124
Episode 124: Berita Buruk di Malam Hari
125
Episode 125: Dijenguk Papa
126
Episode 126: Kembali ke Kos
127
Episode 127: Insiden Kecil di Kantin
128
Episode 128: Pembully Datang Lagi
129
Episode 129: Di Ruang BP
130
Episode 130: Iri yang Bikin Runyam
131
Episode 131: Permintaan Maaf Yang Tulus
132
Episode 132: Persahabatan dan Pertolongan
133
Episode 133: Puasa Pertama di Kos
134
Episode 134: Susu Merah
135
Episode 135: Bukber
136
Episode 136: Kenangan
137
Episode 137: Tragedi Tengah Malam
138
Episode 138: Malam Minggu Yang Indah
139
Episode 139: Di Danau
140
Episode 140: Membantu Mobil Yang Terperosok
141
Episode 141: Bawang Putih Usir Vampire
142
Episode 142: Syuting Horor Tengah Malam
143
Episode 143: Peringatan Yang Membuat Gundah
144
Episode 144: Lebaran Pertama di Rumah Ryan
145
Episode 145: Lebaran Malam Hari
146
Episode 146: Datangnya Para Leluhur
147
Episode 147: Misteri Dapur Keluarga Sanders
148
Episode 148: Nightmare
149
Episode 149: Hujan Deras Tiba-tiba
150
Episode 150: Turbulence di Pesawat
151
Episode 151: Menyelamatkan Diri
152
Episode 152: Mencari Pertolongan
153
Episode 153: Terbang untuk Menyelamatkan Diri
154
Episode 154: Tersesat
155
Episode 155: Amanat dan Pertikaian
156
Episode 156: Pesta Pernikahan
157
Episode 157: Baby Albert

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!