Episode 14 : Misteri Annisa

Pulang sekolah Alisha dijemput Pak Ujang sesuai instruksi dari sang papa. Matahari masih berada di pucuk langit dan semburat kemerahannya menyelusup di antara gumpalan awan. Mama telah menyiapkan tupperware berisi menu makan siang di mobil agar Alisha tidak telat makan setibanya di rumah nanti. Kebiasaan masa kecilnya kembali terulang gara-gara gadis itu kembali diantar jemput Pak Ujang. Gadis itu sebenarnya kurang suka diantar jemput supir karena semua teman pasti akan memperhatikannya,terlebih seragam hitam-hitam dengan nametag Pak Ujang cukup menarik perhatian para penjemput di luar sekolah yang rata-rata dipadati oleh ojek motor, taksi online, maupun angkutan kota. Alisha sangat enggan disebut sebagai anak mami,suatu julukan yang menyakitkan karena dianggap manusia cupu yang kurang pergaulan. Supir keluarga yang telah bekerja belasan tahun lamanya itu memasang seat belt dan menyalakan mesin mobil. Sementara Alisha menikmati makan siang buatan art yang merangkap koki keluarga.

“Kita langsung pulang ke rumah,Non?”tanya Pak Ujang sambil menengok ke arah belakang.

“Bapak bisa antarkan saya ke arah ini gak?”tanya gadis itu sambil menunjukkan google map dalam ponselnya.

“Itu udah di luar kota,Non. Nanti dimarahi bapak atau ibu gak?”

“Papa mama masih kerja kan?”

“Iya,Non.”

“Yaudah kita langsung ke sana.Bapak jangan bilang-bilang. Janji ya!”

“Oh baik,Non. Tapi ngomong-ngomong itu rumah siapa?”

“Rumah temen,Pak. Udah jangan banyak tanya!”

Alisha membuka jendela mobil dan mengamati parkiran mobil untuk mencari keberadaan mobil milik Ryan.

“Pak..Coba berputar dulu. Jangan langsung keluar sekolah!” perintah Alisha sambil mengunyah makan siangnya.

Pak Ujang menjalankan mobil pelan-pelan. Alisha tak menjumpai mobil cowok itu padahal hari ini tidak ada ekstrakurikuler yang harus diikuti Ryan.

“Pasti sudah jalan terlebih dahulu,”batinnya.

“Udahan,Non?”tanya Pak Ujang dengan sabar setelah beberapa kali berputar mengelilingi area parkir sekolahan.

“Tancap gas,Pak!”seru Alisha sambil menutup kembali tupperware dan meletakkan ke dalam multifunction car seat yang terletak di belakang jok mobil.

Pak Ujang tiba di lokasi perbukitan dimana Ryan tinggal setelah melakukan hampir satu jam perjalanan. Kabut mulai turun dan rumah di atas bukit itu nampak samar dari kejauhan. Gadis itu membuka jendela mobilnya, udara sangat dingin di luar,membuat tubuhnya menggigil seketika. Nampak kepulan asap seperti orang merokok, ketika Alisha menghembuskan napas.

“Kita naik ke atas,Non?”

“Jangan!”

“Lalu untuk ap akita ke sini? Ini kan daerah perkebunan atau peternakan.”

“Bapak coba ke rumah gubuk yang ada di bawah. Tanyakan ke empunya rumah, siapa Annisa yang batu nisannya ada di kuburan belakang rumah itu.”

“Kuburan? Aduh takut,Non. Non ikut turun tidak?”

“Kaki saya sakit,Pak. Bapak sendirian aja.Tapi ingat jangan lama-lama di bawah!”

“Baiklah. Non kunci mobilnya dari dalam ya..”

Pak Ujang pun nampak berjalan turun ke gubuk yang terletak di sisi kiri rumah Ryan.

Sang supir mengetuk gubuk yang konon dihuni penjaga kuburan, tak ada jawaban dari dalam rumah. Pak Ujang melemparkan pandangan ke sekeliling rumah, yang ada hanya rumput yang sangat tinggi, tak ada tanaman bunga sedikitpun. Hanya ada beberapa ayam yang mematuk-matuk tanah mencari makan dan seekor kucing hitam yang menatap tajam dengan pupil mata mengecil di saat siang hari. Dan…sebuah kursi goyang dari rotan di kiri pintu rumah yang tampak bergoyang-goyang sendiri. Pak Ujang memegang tengkuknya yang terasa dingin, lututnya mulai gemetaran karena tak ada satupun tetangga di sekitar sana. Kucing itu masih menatap dengan sorotan mata tajam bagaikan seekor macan kumbang yang hendak menerkam mangsanya.

“Jangan-jangan kucing siluman,”pikir Pak Ujang yang bersiap-siap beranjak dari tempat itu.

Supir itu sempat berpikir penjaga kuburan adalah siluman yang suka duduk berayun-ayun di kursi goyang dan kadang berubah menjadi seekor kucing hitam.

“Pantas saja anak majikan sampai jatuh. Ini tempat sangat menyeramkan,”gumam Pak Ujang sambil membalikkan badan.

Dari kejauhan ada suara berat dari laki-laki tua yang berjalan dengan tertatih-tatih, “Anak muda, berhenti dulu!”

Pak Ujang menghentikan langkahnya dan menatap ke laki-laki tua yang tampak aneh. Tubuhnya kurus kering dan bongkok, mata kirinya nampak menonjol keluar dengan urat mata kemerahan.

“Perkenalkan saya Ujang,Pak.”

“Iya…Ada keperluan apa kemari? Orang memanggil saya dengan sebutan Mbah Melotot karena mata saya sebelah kiri selalu melotot.”

“Njih. Kedatangan saya kemari untuk menanyakan mengenai nama Annisa salah seorang penghuni kuburan di belakang,”sahut Pak Ujang sambil membungkukkan badan memberi hormat.

Kuncen itu menyuruhnya masuk ke dalam gubuknya yang pengap dan gelap, hanya ada sebuah lampu templok berisi minyak tanah tergantung di dinding yang hanya dinyalakan saat malam tiba. Pak Ujang duduk di kursi kayu yang panjang bersama sang kuncen.

Mbah Melotot menarik napas panjang sambil berusaha menegakkan punggungnya yang bongkok,”Saya yang memandikan dan mendoakan semua jenazah di daerah sini. Saya tidak ingat karena banyak sekali kuburan di sana.”

“Apakah tidak ada catatan mengenai siapa keluarga dari mereka yang dikuburkan?”

Sang kuncen menggelengkan kepala, lalu menatap dengan sorot mata tajam ke arah sang supir. Pak Ujang seketika menjadi bergidik melihat bola mata kiri sang kuncen yang makin membesar dan seakan mau keluar dari soketnya.

“Mbah..Apa saya boleh tanya rumah besar di atas bukit itu milik siapa?”

“Itu milik juragan peternakan di sini. Namanya Robert Sanders. Ada anak laki-lakinya yang tinggal di sana. Ada banyak karyawan tinggal di sana.”

Sang supir mengangguk-angguk,”Lalu mengapa di sini tidak ada rumah lain? Maaf nanya.”

“Karena daerah ini awalnya lahan pertanian dan peternakan. Daerah khusus pekuburan. Mungkin orang-orang takut atau karena lokasinya jauh dari pasar atau angkutan umum.”

“Oh begitu,Mbah? Bisa antarkan saya menengok kuburan?”

“Kaki saya sudah lemah. Tapi baiklah.”

Kedua orang itu berjalan ke jalan setapak berbatu-batu ke arah bagian belakang yang berupa area pekuburan seluas puluhan hektar. Pak Ujang berjalan mencari batu nisan dengan nama Annisa. Mbah membantunya mencari di kompleks pekuburan yang dikelilingi rumput yang telah tinggi. Perhatian sang supir mengarah pada sebuah gundukan tanah yang masih merah dengan banyak taburan bunga di sana.

“Ini makam siapa,Mbah?”

Mbah Melotot menghentikan langkahnya, tubuh tuanya tampak ringkih, meletakkan satu tangannya di pinggang dan berpikir.

“Ini sebenarnya kuburan lama. Tapi saya lupa.”

“Lalu mengapa tanahnya tetap merah?”tanya sang supir penuh tanda tanya.

“Itu saya tak pernah tau. Saya kurang memperhatikannya. Tapi memang selalu ada bunga yang ditabur di atasnya. Selalu rapi kuburannya.”

“Coba mbah ingat-ingat lagi.”

Mbah Melotot menggelengkan kepalanya, “Sepertinya istri juragan di sebelah juga makamnya di sini. Tapi saya lupa yang mana.”

“Baiklah,Mbah. Kalau begitu saya permisi dulu. Ini titipan dari anak majikan saya sekedar untuk bantu-bantu kebersihan makam sekitar sini,”kata Pak Ujang sambil menyerahkan amplop warna putih berisi sejumlah uang tunai.

“Oh… Terima kasih.”

Lalu kuncen itu memandangi sang supir yang berjalan keluar area pekuburan hingga punggungnya tak terlihat lagi.

Alisha gelisah di mobil karena sang supir hampir satu jam berada di bawah. Dikecilkannya pendingin udara dalam mobil karena tubuhnya sangat kedinginan. Gadis itu merebahkan tubuhnya di jok belakang mobil karena mengantuk.

“Tok…tok…tok…”

Alisha baru saja nyaris terlelap , kini kembali terbangun dan kaget. Dibukanya pintu mobil, otaknya kembali segar dan rasa kantuk pun menghilang.

Pak Ujang memasang seat belt dan bersiap tancap gas karena hari menjelang gelap.

“Gimana,Pak?”

“Nama kuncennya Mbah Melotot. Dia lupa siapa yang dikubur di sana. Tapi katanya istri juragan di sebelah dimakamkan di sana.”

“Hanya itu ? Amplopnya udah diserahkan,Pak?”

“Sudah,Non. Tapi kata dia ada yang aneh. Makam Annisa itu makam lama yang tanahnya selalu merah dan ada yang menabur bunga entah siapa.”

“Hah? Lalu siapa Annisa itu? Mamanya Ryan?”sejuta pertanyaan bergelayut di hati Alisha.

Episodes
1 Episode 1 : Perkenalan
2 Episode 2 : Cinta Alisha Bertepuk Sebelah Tangan
3 Episode 3 : Affandra Diputuskan Alisha Demi Ryan
4 Episode 4 : Pemilihan Kapten Basket
5 Episode 5 : Ryan Jatuh Hati Pada Maya
6 Episode 6: Alisha and The Gang Membully Maya
7 Episode 7 : Maya Diculik Orang Suruhan Alisha
8 Episode 8: Usaha Ryan Menolong Maya
9 Episode 9 : Alisha Dilaporkan ke Polisi Oleh Ryan
10 Episode 10 : Alisha Berhasil Keluar Tahanan Dengan Bantuan Mama
11 Episode 11: Dendam Alisha Terhadap Ryan
12 Episode 12 : Penyelidikan Alisha Terhadap Ryan
13 Episode 13 : Alisha Mendapat Hukuman dari Papa
14 Episode 14 : Misteri Annisa
15 Episode 15 : Maya Berjuang Mencari Pertolongan
16 Episode 16 : Di Kantor Polisi
17 Episode 17 : Menabrak Kucing di Jalanan
18 Episode 18: Pertemuan Kembali
19 Episode 19: Maya Kembali ke Sekolah
20 Episode 20 : Penemuan Ponsel Milik Maya
21 Episode 21: Menghilangkan Bukti Kejahatan
22 Episode 22 : Pertemuan Tak Disengaja
23 Episode 23 : Tempat Persembunyian
24 Episode 24 : Garasi Darurat
25 Episode 25 : Alisha Dugem
26 Episode 26 : Di Rumah Ryan
27 Episode 27 : Telat Masuk Kelas
28 Episode 28 : Something Wrong With Alisha
29 Episode 29 : Di Peternakan Sapi Perah
30 Episode 30: Kegiatan di Luar Kelas
31 Episode 31: Pertandingan Basket Antar Sekolah
32 Episode 32: Pembagian Raport
33 Episode 33: Perjalanan ke Pabrik Susu
34 Episode 34: Di Pabrik Susu
35 Episode 35 : Di Peternakan
36 Episode 36 : At Home
37 Episode 37: Berkunjung
38 Episode 38: Pencarian Si Putih
39 Episode 39: Menunjuk Pengacara
40 Episode 40: Pertemuan Rahasia
41 Episode 41: Pengakuan
42 Episode 42 : Kehilangan
43 Episode 43 : Dihukum
44 Episode 44 : Saling Mendiamkan
45 Episode 45: Ryan dan Surat Panggilan
46 Episode 46: Alisha dan Surat Panggilan
47 Episode 47 : Perdamaian di Ruang BP
48 Episode 48 : CLBK
49 Episode 49 : Gosip Heboh
50 Episode 50: Pembuktian
51 Episode 51 : Obsgyn
52 Episode 52 : Temuan Polisi
53 Episode 53 : Kejar-kejaran
54 Episode 54 : Kabur
55 Episode 55 : Persembunyian Don
56 Episode 56: Asal usul Vampire
57 Episode 57: Sweet 17th Alisha
58 Episode 58 : First Kiss
59 Episode 59: Teror
60 Episode 60: Lomba Karya Ilmiah Remaja
61 Episode 61: Menunggu Hasil Lomba
62 Episode 62: Pengumuman Lomba
63 Episode 63 : Don Menikah
64 Episode 64: Kedatangan Eyang Uti
65 Episode 65: Kejutan Ultah untuk Ryan
66 Episode 66: Menemani Eyang Uti
67 Episode 67: Menunda Ruwatan
68 Episode 68: Kerasukan
69 Episode 69 : Eyang Uti Comes Back
70 Episode 70: Ruwatan
71 Episode 71: Kesempatan Kedua
72 Episode 72: Hospital
73 Episode 73: Kejujuran
74 Episode 74: Pembalasan untuk Don
75 Episode 75: Dikejar Pasukan Volturi
76 Episode 76: Liburan Kenaikan Kelas
77 Episode 77: Memecahkan Misteri Dalam Villa
78 Episode 78: Pertemuan Dengan Ketua Volturi
79 Episode 79: Kembali ke Vila
80 Episode 80: Kekuatan Cinta
81 Episode 81: Liburan Usai
82 Episode 82: Mama Sakit
83 Episode 83: Diagnosis
84 Episode 84: Lamaran
85 Episode 85: Kondisi Mama Makin Gawat
86 Episode 86: Rencana Om Robert
87 Episode 87: Pengumuman SNMPTN
88 Episode 88: Nikah Dadakan
89 Episode 89: Cobaan Hidup Terbesar Saat UN
90 Episode 90: Ujian Akhir Sekolah Tanpa Mama
91 Episode 91: Pengumuman Kelulusan
92 Episode 92: Hari Pertama di Rumah Kos
93 Episode 93: Ospek
94 Episode 94: Petualangan Mencari Kebutuhan Ospek
95 Episode 95: Pengalaman Pertama ke Pasar
96 Episode 96: Perpisahan Dengan Ryan
97 Episode 97: Sahabat Baru
98 Episode 98: Kepanikan di Kos
99 Episode 99: Godaan
100 Episode 100: Mimpi Terbang
101 Episode 101: Pindah Apartemen
102 Episode 102: Kedatangan Ahmad
103 Episode 103: Aro Datang Lagi
104 Episode 104: Boy Pedekate
105 Episode 105: Perkenalan Dengan Ameera
106 Episode 106 : Mimpi Nikah
107 Episode 107: Ryan Kecelakaan
108 Episode 108: Kekecewaan Maya
109 Episode 109: Video Call
110 Episode 110: Ryan Mulai Sadar
111 Episode 111: Recovery
112 Episode 112: Kursi Roda Untuk Ryan
113 Episode 113: Kembali ke Tanah Air
114 Episode 114: Mendapat Perawat Pribadi
115 Episode 115: Bisa Berjalan Kembali
116 Episode 116: Kepindahan ke Solo
117 Episode 117: Panggilan untuk Drio
118 Episode 118: Mobil Kiriman Papa
119 Episode 119: Kejutan untuk Maya
120 Episode 120: Keliling Alun-alun
121 Episode 121: Syukuran
122 Episode 122: Berbagi
123 Episode 23: Kecelakaan
124 Episode 124: Berita Buruk di Malam Hari
125 Episode 125: Dijenguk Papa
126 Episode 126: Kembali ke Kos
127 Episode 127: Insiden Kecil di Kantin
128 Episode 128: Pembully Datang Lagi
129 Episode 129: Di Ruang BP
130 Episode 130: Iri yang Bikin Runyam
131 Episode 131: Permintaan Maaf Yang Tulus
132 Episode 132: Persahabatan dan Pertolongan
133 Episode 133: Puasa Pertama di Kos
134 Episode 134: Susu Merah
135 Episode 135: Bukber
136 Episode 136: Kenangan
137 Episode 137: Tragedi Tengah Malam
138 Episode 138: Malam Minggu Yang Indah
139 Episode 139: Di Danau
140 Episode 140: Membantu Mobil Yang Terperosok
141 Episode 141: Bawang Putih Usir Vampire
142 Episode 142: Syuting Horor Tengah Malam
143 Episode 143: Peringatan Yang Membuat Gundah
144 Episode 144: Lebaran Pertama di Rumah Ryan
145 Episode 145: Lebaran Malam Hari
146 Episode 146: Datangnya Para Leluhur
147 Episode 147: Misteri Dapur Keluarga Sanders
148 Episode 148: Nightmare
149 Episode 149: Hujan Deras Tiba-tiba
150 Episode 150: Turbulence di Pesawat
151 Episode 151: Menyelamatkan Diri
152 Episode 152: Mencari Pertolongan
153 Episode 153: Terbang untuk Menyelamatkan Diri
154 Episode 154: Tersesat
155 Episode 155: Amanat dan Pertikaian
156 Episode 156: Pesta Pernikahan
157 Episode 157: Baby Albert
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Episode 1 : Perkenalan
2
Episode 2 : Cinta Alisha Bertepuk Sebelah Tangan
3
Episode 3 : Affandra Diputuskan Alisha Demi Ryan
4
Episode 4 : Pemilihan Kapten Basket
5
Episode 5 : Ryan Jatuh Hati Pada Maya
6
Episode 6: Alisha and The Gang Membully Maya
7
Episode 7 : Maya Diculik Orang Suruhan Alisha
8
Episode 8: Usaha Ryan Menolong Maya
9
Episode 9 : Alisha Dilaporkan ke Polisi Oleh Ryan
10
Episode 10 : Alisha Berhasil Keluar Tahanan Dengan Bantuan Mama
11
Episode 11: Dendam Alisha Terhadap Ryan
12
Episode 12 : Penyelidikan Alisha Terhadap Ryan
13
Episode 13 : Alisha Mendapat Hukuman dari Papa
14
Episode 14 : Misteri Annisa
15
Episode 15 : Maya Berjuang Mencari Pertolongan
16
Episode 16 : Di Kantor Polisi
17
Episode 17 : Menabrak Kucing di Jalanan
18
Episode 18: Pertemuan Kembali
19
Episode 19: Maya Kembali ke Sekolah
20
Episode 20 : Penemuan Ponsel Milik Maya
21
Episode 21: Menghilangkan Bukti Kejahatan
22
Episode 22 : Pertemuan Tak Disengaja
23
Episode 23 : Tempat Persembunyian
24
Episode 24 : Garasi Darurat
25
Episode 25 : Alisha Dugem
26
Episode 26 : Di Rumah Ryan
27
Episode 27 : Telat Masuk Kelas
28
Episode 28 : Something Wrong With Alisha
29
Episode 29 : Di Peternakan Sapi Perah
30
Episode 30: Kegiatan di Luar Kelas
31
Episode 31: Pertandingan Basket Antar Sekolah
32
Episode 32: Pembagian Raport
33
Episode 33: Perjalanan ke Pabrik Susu
34
Episode 34: Di Pabrik Susu
35
Episode 35 : Di Peternakan
36
Episode 36 : At Home
37
Episode 37: Berkunjung
38
Episode 38: Pencarian Si Putih
39
Episode 39: Menunjuk Pengacara
40
Episode 40: Pertemuan Rahasia
41
Episode 41: Pengakuan
42
Episode 42 : Kehilangan
43
Episode 43 : Dihukum
44
Episode 44 : Saling Mendiamkan
45
Episode 45: Ryan dan Surat Panggilan
46
Episode 46: Alisha dan Surat Panggilan
47
Episode 47 : Perdamaian di Ruang BP
48
Episode 48 : CLBK
49
Episode 49 : Gosip Heboh
50
Episode 50: Pembuktian
51
Episode 51 : Obsgyn
52
Episode 52 : Temuan Polisi
53
Episode 53 : Kejar-kejaran
54
Episode 54 : Kabur
55
Episode 55 : Persembunyian Don
56
Episode 56: Asal usul Vampire
57
Episode 57: Sweet 17th Alisha
58
Episode 58 : First Kiss
59
Episode 59: Teror
60
Episode 60: Lomba Karya Ilmiah Remaja
61
Episode 61: Menunggu Hasil Lomba
62
Episode 62: Pengumuman Lomba
63
Episode 63 : Don Menikah
64
Episode 64: Kedatangan Eyang Uti
65
Episode 65: Kejutan Ultah untuk Ryan
66
Episode 66: Menemani Eyang Uti
67
Episode 67: Menunda Ruwatan
68
Episode 68: Kerasukan
69
Episode 69 : Eyang Uti Comes Back
70
Episode 70: Ruwatan
71
Episode 71: Kesempatan Kedua
72
Episode 72: Hospital
73
Episode 73: Kejujuran
74
Episode 74: Pembalasan untuk Don
75
Episode 75: Dikejar Pasukan Volturi
76
Episode 76: Liburan Kenaikan Kelas
77
Episode 77: Memecahkan Misteri Dalam Villa
78
Episode 78: Pertemuan Dengan Ketua Volturi
79
Episode 79: Kembali ke Vila
80
Episode 80: Kekuatan Cinta
81
Episode 81: Liburan Usai
82
Episode 82: Mama Sakit
83
Episode 83: Diagnosis
84
Episode 84: Lamaran
85
Episode 85: Kondisi Mama Makin Gawat
86
Episode 86: Rencana Om Robert
87
Episode 87: Pengumuman SNMPTN
88
Episode 88: Nikah Dadakan
89
Episode 89: Cobaan Hidup Terbesar Saat UN
90
Episode 90: Ujian Akhir Sekolah Tanpa Mama
91
Episode 91: Pengumuman Kelulusan
92
Episode 92: Hari Pertama di Rumah Kos
93
Episode 93: Ospek
94
Episode 94: Petualangan Mencari Kebutuhan Ospek
95
Episode 95: Pengalaman Pertama ke Pasar
96
Episode 96: Perpisahan Dengan Ryan
97
Episode 97: Sahabat Baru
98
Episode 98: Kepanikan di Kos
99
Episode 99: Godaan
100
Episode 100: Mimpi Terbang
101
Episode 101: Pindah Apartemen
102
Episode 102: Kedatangan Ahmad
103
Episode 103: Aro Datang Lagi
104
Episode 104: Boy Pedekate
105
Episode 105: Perkenalan Dengan Ameera
106
Episode 106 : Mimpi Nikah
107
Episode 107: Ryan Kecelakaan
108
Episode 108: Kekecewaan Maya
109
Episode 109: Video Call
110
Episode 110: Ryan Mulai Sadar
111
Episode 111: Recovery
112
Episode 112: Kursi Roda Untuk Ryan
113
Episode 113: Kembali ke Tanah Air
114
Episode 114: Mendapat Perawat Pribadi
115
Episode 115: Bisa Berjalan Kembali
116
Episode 116: Kepindahan ke Solo
117
Episode 117: Panggilan untuk Drio
118
Episode 118: Mobil Kiriman Papa
119
Episode 119: Kejutan untuk Maya
120
Episode 120: Keliling Alun-alun
121
Episode 121: Syukuran
122
Episode 122: Berbagi
123
Episode 23: Kecelakaan
124
Episode 124: Berita Buruk di Malam Hari
125
Episode 125: Dijenguk Papa
126
Episode 126: Kembali ke Kos
127
Episode 127: Insiden Kecil di Kantin
128
Episode 128: Pembully Datang Lagi
129
Episode 129: Di Ruang BP
130
Episode 130: Iri yang Bikin Runyam
131
Episode 131: Permintaan Maaf Yang Tulus
132
Episode 132: Persahabatan dan Pertolongan
133
Episode 133: Puasa Pertama di Kos
134
Episode 134: Susu Merah
135
Episode 135: Bukber
136
Episode 136: Kenangan
137
Episode 137: Tragedi Tengah Malam
138
Episode 138: Malam Minggu Yang Indah
139
Episode 139: Di Danau
140
Episode 140: Membantu Mobil Yang Terperosok
141
Episode 141: Bawang Putih Usir Vampire
142
Episode 142: Syuting Horor Tengah Malam
143
Episode 143: Peringatan Yang Membuat Gundah
144
Episode 144: Lebaran Pertama di Rumah Ryan
145
Episode 145: Lebaran Malam Hari
146
Episode 146: Datangnya Para Leluhur
147
Episode 147: Misteri Dapur Keluarga Sanders
148
Episode 148: Nightmare
149
Episode 149: Hujan Deras Tiba-tiba
150
Episode 150: Turbulence di Pesawat
151
Episode 151: Menyelamatkan Diri
152
Episode 152: Mencari Pertolongan
153
Episode 153: Terbang untuk Menyelamatkan Diri
154
Episode 154: Tersesat
155
Episode 155: Amanat dan Pertikaian
156
Episode 156: Pesta Pernikahan
157
Episode 157: Baby Albert

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!