Pacarku Vampire

Pacarku Vampire

Episode 1 : Perkenalan

Episode 1 : Perkenalan

Maya, dokter muda itu sedang menggendong bayi laki-laki yang baru dilahirkannya 40 hari yang lalu. Seorang bayi mungil dengan kulit putih seperti sang mama dan alis lebat seperti sang papa. Dibelainya makhluk mungil yang sedang menguap dan menggeliat itu. Kulitnya begitu lembut dan wangi, bibirnya yang mungil selalu mencari air susu. Maya sangat mencintai Arka, buah hatinya dengan Ryan, manusia setengah vampire yang kini telah berubah lebih banyak memiliki sisi kemanusiaannya daripada sifat makhluk yang haus darah.

Mama muda ini berjalan ke arah balkon di lantai dua rumahnya yang sangat luas dan jauh dari keramaian kota. Pagi ini baby Arka dijemur di bawah hangatnya sinar matahari pagi, bola matanya yang bulat pelan-pelan menyipit karena silau. Diambilnya kursi tanpa lengan dan diletakkannya di tempat yang banyak terkena sinar matahari.

“Oeek..oeek…,” tangis Arka entah apa yang diinginkan bocah kecil ini. Satu bulan lebih Maya menjadi seorang mama, tapi masih sulit membedakan keinginan dari sebuah tangisan bayi. Dirinya lebih sering bertanya pada pengasuh Arka, Zus Puspa seorang baby sitter berusia 40 tahun yang telah berpengalaman mengasuh bayi baru lahir. Zus bilang tangisan bayi bisa diartikan lapar, sakit, buang air atau ketakutan. Pengasuh Arka yang tak banyak bicara tapi begitu piawai mengenai urusan bayi.

“Pagi,Bu. Biar saya yang jemur si Arka,” sapa Zus Puspa yang tiba-tiba berdiri di dekat pintu dalam kondisi rambut masih basah setelah keramas.

“Pagi, apa suster udah sarapan? Kalau belum, biar saya yang jemur Arka sekalian susuin dia,” sahut Maya sambil membalikkan posisi bocah kecil itu agar tengkurap di atas pahanya.

“Baiklah,Bu. Kamar bayi udah saya bersihkan dan bak mandi udah saya siapin juga. Saya pamit sarapan dulu,” pamit pengasuh bayi itu sambil membalikkan badan.

Baby Arka menggeliat kepanasan ketika punggungnya dijemur, suara tangisnya memecah heningnya pagi.

“Duh anak papa, pagi-pagi udah dijemur aja,” Ryan tiba-tiba muncul lalu mencium Maya dan baby A yang sedang berjemur di balkon.

“Arka udah minum susu belum?”

“Udah dong,Pa. Baby A nyusunya kuat banget. Pasti cepet banget gedenya,”sahut Maya sambil mengangkat bocah kecil itu dan menutupinya dengan handuk.

“Hebat dong anak papa. Papa pamit mau ke kantor dulu. Hati-hati jaga rumah.”

Maya mencium tangan suaminya, dan memasukkan baby A di kamarnya. Perempuan muda itu telah menyelesaikan masa PTT selama 2 tahun, kini membuka prakter pribadinya di rumah agar dapat mengurus bayinya lebih baik.

Mama muda itu tersenyum sambil memegang jari jemari Arka yang mungil dan lembut. Pasti sebentar lagi dia tumbuh menjadi pemuda yang gagah seperti sang papa. Maya jadi teringat lagi masa-masa SMA dimana dia bertemu pertama kali dengan Ryan. Saat itu hari pertama masuk kelas 2 SMA, tepatnya 11 Biologi 3 SMA Prima Cendana, sebuah SMA nasional plus, sekolah swasta favorit yang terkenal di daerah selatan Jakarta. Seluruh sekolah dibuat gempar dengan hadirnya murid baru yang super ganteng, tinggi, dan keren, Ryan Sanders. Cowok berkulit kuning langsat dengan tinggi 180 cm, gayanya memang cool, cuek, sedikit bad boy tapi sangat menawan. Isunya dia siswa pindahan karena sempat tak naik kelas, entah dari sekolah mana dari luar kota, yang pasti dia sangat piawai menggiring dan memasukkan bola basket. Hari pertama masuk sekolah merupakan hari perkenalan dengan guru-guru yang sebagian juga merupakan guru baru, mata pelajaran baru, juga siswa baru. Ryan yang datang ke sekolah agak kesiangan terpaksa duduk di meja paling depan. Posturnya yang tinggi cukup menarik perhatian seisi kelas, terutama para cewek yang sibuk berbisik dan tersenyum.

“Selamat pagi adik-adik. Perkenalkan saya Pak Tarno yang akan menjadi wali kelas kalian. Hari pertama kita awali dengan perkenalan ya! Apakah ada siswa baru di sini?”

“Ada,Pak. Tuh yang duduk di bangku paling depan,” Tari siswi paling bawel angkat bicara diiringi suara riuh rendah dari seisi kelas.

“Kalian tenang! Silakan untuk siswa baru untuk memperkenalkan diri di depan kelas,” sang wali kelas membuka pelajaran hari itu.

Ryan menengok ke belakang untuk melihat suasana kelas, kemudia bangkit berdiri tepat di depan papan tulis. Gayanya yang cuek dan percaya diri membuat semua cewek memandang takjub, belum pernah ada cowok seganteng dan sekeren ini di sekolah.

“Perkenalkan nama saya Ryan Sanders. Nama panggilan Ryan, usia 18 tahun. Saya siswa pindahan dari Surabaya.”

“Waahhhh…..” mulut Alisha, siswi paling popular di sekolah ini menganga lebar. Dia merupakan cheerleader di sekolah ini. Siswi paling keren yang mendapat julukan “the most popular girl in the school”

Alisha van de Jong, siswi cantik berwajah indo dengan kulit putih dan rambut panjang sebahu agak pirang, tubuhnya yang tinggi semampai menjadikannya cheerleader. Terlahir dari keluarga kaya raya dan berpengaruh menjadikan dirinya egois dan arogan, terkadang juga egois dan memaksakan kehendaknya sendiri. Gadis blasteran ini terlahir dari seorang ayah seorang pengusaha tambang batu bara dan seorang ibu mantan artis yang kini duduk sebagai wakil rakyat di DPR. Gadis itu mengangkat sedikit lidahnya ke atas bibir dan melirik ke arah Ryan bagaikan seekor kucing yang sedang mengincar mangsanya. Ryan kembali ke tempat duduknya dan bel tanda istirahat pertama berbunyi. Sebagian besar siswa keluar kelas dan menuju kantin. Yang tersisa hanya seorang gadis cantik berkepang dua yang duduk di bangku paling belakang. Maya Trisha Purnomo, gadis Betawi yang cantik dan berkulit putih itu asyik dengan sebuah buku dan pulpennya. Dialah si bintang kelas yang merupakan siswa paling muda seangkatan. Beberapa kali mengikuti kelas akselerasi dan berasal dari keluarga sangat sederhana. Gadis cantik yang baik hati ini bisa masuk ke sekolah bergengsi ini karena almarhum papanya seorang mantan guru biologi sehingga mendapat keringanan uang pangkal maupun SPP sebesar 50%. Maya merupakan gadis yang otaknya sangat cepat menerima semua pelajaran, sehingga banyak teman menjulukinya sebagai “si otak scanner”. Maya kini hidup berdua dengan sang ibu yang membuka sebuah laundry kecil di rumahnya yang sederhana. Gadis ini memiliki pekerjaan sampingan sebagai seorang tutor private untuk murid SD dan SMP, karena itu waktu istirahat sering dipakainya untuk mempersiapkan materi bagi para siswanya.

Bel tanda masuk berbunyi, semua murid berkumpul di depan kelas masing-masing. Maya yang cantik dan rajin keluar kelas. Tubuhnya yang setinggi 165 cm tergolong normal untuk anak seusianya, hanya kaki kirinya agak pincang. Ryan yang berada di barisan belakang tampak tertarik dengan gadis kale mini. Matanya terus memperhatikan gadis berkepang dua yang menjadi ketua kelas dan menyiapkan barisan.

Di kelas ini ada pula seorang cowok macho berkulit sawo matang yang menjabat sebagai wakil ketua kelas yang bergantian menyiapkan barisan. Affandra Purba, siswa ganteng dan macho berusia 17 tahun ini memiliki tinggi badan 175 cm dan seorang kapten basket di sekolah. Ayahnya seorang pengacara terkenal di negeri ini sedangkan ibunya adalah seorang dosen fakultas hukum beberapa perguruan tinggi swasta di Jakarta. Sebagai seorang Batak, Affandra memiliki sifat yang justru berkebalikan dengan stereotif sukunya. Dia adalah merupakan ketua OSIS yang baik hati dan penuh perhatian, hampir semua guru menyayanginya.

Sepulang sekolah, Maya menuntun sepedanya keluar parkiran. Beruntungnya siang ini langit sangat cerah. Dilihatnya di parkiran anak-anak perempuan berkumpul. Maya bersiap mengayuh sepedanya ketika seseorang menepuk pundaknya.

“May, jangan lupa besok ada rapat OSIS sepulang sekolah.”

“Ndra. Kau bikin kaget aja. Iya aku ingat. Aku duluan pulang ya!” pamit Maya pada Affandra yang menuju parkiran motor.

“Oke. Hati-hati di jalan May,” pesan Affandra sambil melambaikan tangan.

Maya sedikit kesal dengan teman-teman ceweknya yang sedikit norak dengan kehadiran Ryan, sang siswa baru.

“Apa sih hebatnya cowok itu? Huuh!” gumamnya dalam hati.

Saat sepedanya menuju gerbang keluar sekolah, dilihatnya mobil Ryan yang merah menyala, pintunya terbuka bagaikan sayap kupu-kupu.

“Oh karena ini semua cewek berkumpul dan takjub sama Ryan?” Maya menggelengkan kepalanya seakan tak tertarik untuk ikut-ikutan. Dikayuhnya sepeda keluar dari sekolah dan menuju jalan raya.

“Sebuah Lamborgini Aventador? Scissors doors memang hebat. Oh..kaya juga si Ryan. Pantes aja semua cewek caper sama dia,” pikir Maya sambil terus menyusuri jalan raya.

Yang ada dalam pikiran gadis ini cuma segera sampai rumah, makan siang dan buru-buru ke rumah muridnya yang pasti telah menunggunya dengan setumpuk pekerjaan rumah.

“Hai,Ma. Masak apa hari ini?” sapa Maya ketika sampai di rumah yang bagian depannya merangkap sebagai usaha laundry.

“Ada ayam goreng, sayur asem dan sambal terasi kesukaanmu,” sahut mama tanpa berpaling dan sibuk menghitung lipatan pakaian bersih untuk dimasukkan ke dalam kantong plastik para pelanggan.

Sejak kepergian sang papa, mamanya berjuang seorang diri untuk membesarkan Maya, putri tunggalnya. Di tempat laundry yang diberi nama “Mom’s Laundry”, sang mama hanya dibantu dua orang asisten, Sri dan Wati , dua wanita berhijab yang cekatan dan rajin. Tak jarang Maya membantu sang mama mengantarkan hasil laundry ke rumah pelanggannya yang meminta service lebih dengan mengenakan ongkos kirim. Meskipun hasil yang diperoleh tidak banyak, tapi mereka masih bisa hidup berkecukupan. Maya pun tak pernah mengeluh meski hari-harinya tak bisa dinikmati dengan hang out, dugem atau nge-mall seperti siswa seusianya. Baginya hidup adalah perjuangan dan selalu bersyukur atas yang telah Tuhan beri.

Terpopuler

Comments

Febi Miftah Rianti

Febi Miftah Rianti

semangat Thor cerita nya menarik

2022-11-21

0

Shelley Swetlana

Shelley Swetlana

Semangat thor!

2022-02-22

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 : Perkenalan
2 Episode 2 : Cinta Alisha Bertepuk Sebelah Tangan
3 Episode 3 : Affandra Diputuskan Alisha Demi Ryan
4 Episode 4 : Pemilihan Kapten Basket
5 Episode 5 : Ryan Jatuh Hati Pada Maya
6 Episode 6: Alisha and The Gang Membully Maya
7 Episode 7 : Maya Diculik Orang Suruhan Alisha
8 Episode 8: Usaha Ryan Menolong Maya
9 Episode 9 : Alisha Dilaporkan ke Polisi Oleh Ryan
10 Episode 10 : Alisha Berhasil Keluar Tahanan Dengan Bantuan Mama
11 Episode 11: Dendam Alisha Terhadap Ryan
12 Episode 12 : Penyelidikan Alisha Terhadap Ryan
13 Episode 13 : Alisha Mendapat Hukuman dari Papa
14 Episode 14 : Misteri Annisa
15 Episode 15 : Maya Berjuang Mencari Pertolongan
16 Episode 16 : Di Kantor Polisi
17 Episode 17 : Menabrak Kucing di Jalanan
18 Episode 18: Pertemuan Kembali
19 Episode 19: Maya Kembali ke Sekolah
20 Episode 20 : Penemuan Ponsel Milik Maya
21 Episode 21: Menghilangkan Bukti Kejahatan
22 Episode 22 : Pertemuan Tak Disengaja
23 Episode 23 : Tempat Persembunyian
24 Episode 24 : Garasi Darurat
25 Episode 25 : Alisha Dugem
26 Episode 26 : Di Rumah Ryan
27 Episode 27 : Telat Masuk Kelas
28 Episode 28 : Something Wrong With Alisha
29 Episode 29 : Di Peternakan Sapi Perah
30 Episode 30: Kegiatan di Luar Kelas
31 Episode 31: Pertandingan Basket Antar Sekolah
32 Episode 32: Pembagian Raport
33 Episode 33: Perjalanan ke Pabrik Susu
34 Episode 34: Di Pabrik Susu
35 Episode 35 : Di Peternakan
36 Episode 36 : At Home
37 Episode 37: Berkunjung
38 Episode 38: Pencarian Si Putih
39 Episode 39: Menunjuk Pengacara
40 Episode 40: Pertemuan Rahasia
41 Episode 41: Pengakuan
42 Episode 42 : Kehilangan
43 Episode 43 : Dihukum
44 Episode 44 : Saling Mendiamkan
45 Episode 45: Ryan dan Surat Panggilan
46 Episode 46: Alisha dan Surat Panggilan
47 Episode 47 : Perdamaian di Ruang BP
48 Episode 48 : CLBK
49 Episode 49 : Gosip Heboh
50 Episode 50: Pembuktian
51 Episode 51 : Obsgyn
52 Episode 52 : Temuan Polisi
53 Episode 53 : Kejar-kejaran
54 Episode 54 : Kabur
55 Episode 55 : Persembunyian Don
56 Episode 56: Asal usul Vampire
57 Episode 57: Sweet 17th Alisha
58 Episode 58 : First Kiss
59 Episode 59: Teror
60 Episode 60: Lomba Karya Ilmiah Remaja
61 Episode 61: Menunggu Hasil Lomba
62 Episode 62: Pengumuman Lomba
63 Episode 63 : Don Menikah
64 Episode 64: Kedatangan Eyang Uti
65 Episode 65: Kejutan Ultah untuk Ryan
66 Episode 66: Menemani Eyang Uti
67 Episode 67: Menunda Ruwatan
68 Episode 68: Kerasukan
69 Episode 69 : Eyang Uti Comes Back
70 Episode 70: Ruwatan
71 Episode 71: Kesempatan Kedua
72 Episode 72: Hospital
73 Episode 73: Kejujuran
74 Episode 74: Pembalasan untuk Don
75 Episode 75: Dikejar Pasukan Volturi
76 Episode 76: Liburan Kenaikan Kelas
77 Episode 77: Memecahkan Misteri Dalam Villa
78 Episode 78: Pertemuan Dengan Ketua Volturi
79 Episode 79: Kembali ke Vila
80 Episode 80: Kekuatan Cinta
81 Episode 81: Liburan Usai
82 Episode 82: Mama Sakit
83 Episode 83: Diagnosis
84 Episode 84: Lamaran
85 Episode 85: Kondisi Mama Makin Gawat
86 Episode 86: Rencana Om Robert
87 Episode 87: Pengumuman SNMPTN
88 Episode 88: Nikah Dadakan
89 Episode 89: Cobaan Hidup Terbesar Saat UN
90 Episode 90: Ujian Akhir Sekolah Tanpa Mama
91 Episode 91: Pengumuman Kelulusan
92 Episode 92: Hari Pertama di Rumah Kos
93 Episode 93: Ospek
94 Episode 94: Petualangan Mencari Kebutuhan Ospek
95 Episode 95: Pengalaman Pertama ke Pasar
96 Episode 96: Perpisahan Dengan Ryan
97 Episode 97: Sahabat Baru
98 Episode 98: Kepanikan di Kos
99 Episode 99: Godaan
100 Episode 100: Mimpi Terbang
101 Episode 101: Pindah Apartemen
102 Episode 102: Kedatangan Ahmad
103 Episode 103: Aro Datang Lagi
104 Episode 104: Boy Pedekate
105 Episode 105: Perkenalan Dengan Ameera
106 Episode 106 : Mimpi Nikah
107 Episode 107: Ryan Kecelakaan
108 Episode 108: Kekecewaan Maya
109 Episode 109: Video Call
110 Episode 110: Ryan Mulai Sadar
111 Episode 111: Recovery
112 Episode 112: Kursi Roda Untuk Ryan
113 Episode 113: Kembali ke Tanah Air
114 Episode 114: Mendapat Perawat Pribadi
115 Episode 115: Bisa Berjalan Kembali
116 Episode 116: Kepindahan ke Solo
117 Episode 117: Panggilan untuk Drio
118 Episode 118: Mobil Kiriman Papa
119 Episode 119: Kejutan untuk Maya
120 Episode 120: Keliling Alun-alun
121 Episode 121: Syukuran
122 Episode 122: Berbagi
123 Episode 23: Kecelakaan
124 Episode 124: Berita Buruk di Malam Hari
125 Episode 125: Dijenguk Papa
126 Episode 126: Kembali ke Kos
127 Episode 127: Insiden Kecil di Kantin
128 Episode 128: Pembully Datang Lagi
129 Episode 129: Di Ruang BP
130 Episode 130: Iri yang Bikin Runyam
131 Episode 131: Permintaan Maaf Yang Tulus
132 Episode 132: Persahabatan dan Pertolongan
133 Episode 133: Puasa Pertama di Kos
134 Episode 134: Susu Merah
135 Episode 135: Bukber
136 Episode 136: Kenangan
137 Episode 137: Tragedi Tengah Malam
138 Episode 138: Malam Minggu Yang Indah
139 Episode 139: Di Danau
140 Episode 140: Membantu Mobil Yang Terperosok
141 Episode 141: Bawang Putih Usir Vampire
142 Episode 142: Syuting Horor Tengah Malam
143 Episode 143: Peringatan Yang Membuat Gundah
144 Episode 144: Lebaran Pertama di Rumah Ryan
145 Episode 145: Lebaran Malam Hari
146 Episode 146: Datangnya Para Leluhur
147 Episode 147: Misteri Dapur Keluarga Sanders
148 Episode 148: Nightmare
149 Episode 149: Hujan Deras Tiba-tiba
150 Episode 150: Turbulence di Pesawat
151 Episode 151: Menyelamatkan Diri
152 Episode 152: Mencari Pertolongan
153 Episode 153: Terbang untuk Menyelamatkan Diri
154 Episode 154: Tersesat
155 Episode 155: Amanat dan Pertikaian
156 Episode 156: Pesta Pernikahan
157 Episode 157: Baby Albert
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Episode 1 : Perkenalan
2
Episode 2 : Cinta Alisha Bertepuk Sebelah Tangan
3
Episode 3 : Affandra Diputuskan Alisha Demi Ryan
4
Episode 4 : Pemilihan Kapten Basket
5
Episode 5 : Ryan Jatuh Hati Pada Maya
6
Episode 6: Alisha and The Gang Membully Maya
7
Episode 7 : Maya Diculik Orang Suruhan Alisha
8
Episode 8: Usaha Ryan Menolong Maya
9
Episode 9 : Alisha Dilaporkan ke Polisi Oleh Ryan
10
Episode 10 : Alisha Berhasil Keluar Tahanan Dengan Bantuan Mama
11
Episode 11: Dendam Alisha Terhadap Ryan
12
Episode 12 : Penyelidikan Alisha Terhadap Ryan
13
Episode 13 : Alisha Mendapat Hukuman dari Papa
14
Episode 14 : Misteri Annisa
15
Episode 15 : Maya Berjuang Mencari Pertolongan
16
Episode 16 : Di Kantor Polisi
17
Episode 17 : Menabrak Kucing di Jalanan
18
Episode 18: Pertemuan Kembali
19
Episode 19: Maya Kembali ke Sekolah
20
Episode 20 : Penemuan Ponsel Milik Maya
21
Episode 21: Menghilangkan Bukti Kejahatan
22
Episode 22 : Pertemuan Tak Disengaja
23
Episode 23 : Tempat Persembunyian
24
Episode 24 : Garasi Darurat
25
Episode 25 : Alisha Dugem
26
Episode 26 : Di Rumah Ryan
27
Episode 27 : Telat Masuk Kelas
28
Episode 28 : Something Wrong With Alisha
29
Episode 29 : Di Peternakan Sapi Perah
30
Episode 30: Kegiatan di Luar Kelas
31
Episode 31: Pertandingan Basket Antar Sekolah
32
Episode 32: Pembagian Raport
33
Episode 33: Perjalanan ke Pabrik Susu
34
Episode 34: Di Pabrik Susu
35
Episode 35 : Di Peternakan
36
Episode 36 : At Home
37
Episode 37: Berkunjung
38
Episode 38: Pencarian Si Putih
39
Episode 39: Menunjuk Pengacara
40
Episode 40: Pertemuan Rahasia
41
Episode 41: Pengakuan
42
Episode 42 : Kehilangan
43
Episode 43 : Dihukum
44
Episode 44 : Saling Mendiamkan
45
Episode 45: Ryan dan Surat Panggilan
46
Episode 46: Alisha dan Surat Panggilan
47
Episode 47 : Perdamaian di Ruang BP
48
Episode 48 : CLBK
49
Episode 49 : Gosip Heboh
50
Episode 50: Pembuktian
51
Episode 51 : Obsgyn
52
Episode 52 : Temuan Polisi
53
Episode 53 : Kejar-kejaran
54
Episode 54 : Kabur
55
Episode 55 : Persembunyian Don
56
Episode 56: Asal usul Vampire
57
Episode 57: Sweet 17th Alisha
58
Episode 58 : First Kiss
59
Episode 59: Teror
60
Episode 60: Lomba Karya Ilmiah Remaja
61
Episode 61: Menunggu Hasil Lomba
62
Episode 62: Pengumuman Lomba
63
Episode 63 : Don Menikah
64
Episode 64: Kedatangan Eyang Uti
65
Episode 65: Kejutan Ultah untuk Ryan
66
Episode 66: Menemani Eyang Uti
67
Episode 67: Menunda Ruwatan
68
Episode 68: Kerasukan
69
Episode 69 : Eyang Uti Comes Back
70
Episode 70: Ruwatan
71
Episode 71: Kesempatan Kedua
72
Episode 72: Hospital
73
Episode 73: Kejujuran
74
Episode 74: Pembalasan untuk Don
75
Episode 75: Dikejar Pasukan Volturi
76
Episode 76: Liburan Kenaikan Kelas
77
Episode 77: Memecahkan Misteri Dalam Villa
78
Episode 78: Pertemuan Dengan Ketua Volturi
79
Episode 79: Kembali ke Vila
80
Episode 80: Kekuatan Cinta
81
Episode 81: Liburan Usai
82
Episode 82: Mama Sakit
83
Episode 83: Diagnosis
84
Episode 84: Lamaran
85
Episode 85: Kondisi Mama Makin Gawat
86
Episode 86: Rencana Om Robert
87
Episode 87: Pengumuman SNMPTN
88
Episode 88: Nikah Dadakan
89
Episode 89: Cobaan Hidup Terbesar Saat UN
90
Episode 90: Ujian Akhir Sekolah Tanpa Mama
91
Episode 91: Pengumuman Kelulusan
92
Episode 92: Hari Pertama di Rumah Kos
93
Episode 93: Ospek
94
Episode 94: Petualangan Mencari Kebutuhan Ospek
95
Episode 95: Pengalaman Pertama ke Pasar
96
Episode 96: Perpisahan Dengan Ryan
97
Episode 97: Sahabat Baru
98
Episode 98: Kepanikan di Kos
99
Episode 99: Godaan
100
Episode 100: Mimpi Terbang
101
Episode 101: Pindah Apartemen
102
Episode 102: Kedatangan Ahmad
103
Episode 103: Aro Datang Lagi
104
Episode 104: Boy Pedekate
105
Episode 105: Perkenalan Dengan Ameera
106
Episode 106 : Mimpi Nikah
107
Episode 107: Ryan Kecelakaan
108
Episode 108: Kekecewaan Maya
109
Episode 109: Video Call
110
Episode 110: Ryan Mulai Sadar
111
Episode 111: Recovery
112
Episode 112: Kursi Roda Untuk Ryan
113
Episode 113: Kembali ke Tanah Air
114
Episode 114: Mendapat Perawat Pribadi
115
Episode 115: Bisa Berjalan Kembali
116
Episode 116: Kepindahan ke Solo
117
Episode 117: Panggilan untuk Drio
118
Episode 118: Mobil Kiriman Papa
119
Episode 119: Kejutan untuk Maya
120
Episode 120: Keliling Alun-alun
121
Episode 121: Syukuran
122
Episode 122: Berbagi
123
Episode 23: Kecelakaan
124
Episode 124: Berita Buruk di Malam Hari
125
Episode 125: Dijenguk Papa
126
Episode 126: Kembali ke Kos
127
Episode 127: Insiden Kecil di Kantin
128
Episode 128: Pembully Datang Lagi
129
Episode 129: Di Ruang BP
130
Episode 130: Iri yang Bikin Runyam
131
Episode 131: Permintaan Maaf Yang Tulus
132
Episode 132: Persahabatan dan Pertolongan
133
Episode 133: Puasa Pertama di Kos
134
Episode 134: Susu Merah
135
Episode 135: Bukber
136
Episode 136: Kenangan
137
Episode 137: Tragedi Tengah Malam
138
Episode 138: Malam Minggu Yang Indah
139
Episode 139: Di Danau
140
Episode 140: Membantu Mobil Yang Terperosok
141
Episode 141: Bawang Putih Usir Vampire
142
Episode 142: Syuting Horor Tengah Malam
143
Episode 143: Peringatan Yang Membuat Gundah
144
Episode 144: Lebaran Pertama di Rumah Ryan
145
Episode 145: Lebaran Malam Hari
146
Episode 146: Datangnya Para Leluhur
147
Episode 147: Misteri Dapur Keluarga Sanders
148
Episode 148: Nightmare
149
Episode 149: Hujan Deras Tiba-tiba
150
Episode 150: Turbulence di Pesawat
151
Episode 151: Menyelamatkan Diri
152
Episode 152: Mencari Pertolongan
153
Episode 153: Terbang untuk Menyelamatkan Diri
154
Episode 154: Tersesat
155
Episode 155: Amanat dan Pertikaian
156
Episode 156: Pesta Pernikahan
157
Episode 157: Baby Albert

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!