Jadian, Olin dan Reza
Isi kepala Reza sudah tak fokus lagi. Rasa bersalah, kian menghantuinya. Apalagi, ketika melihat tatapan mata Olin yang penuh netra padanya.
"Aaah, tak bisa seperti ini. Aku harus minta maaf." ucapnya, lalu beranjak dari tempat duduknya.
Ia keluar, menuju Pentry dan berharap bertemu dengan Olin di sana. Tak hanya tertuju di pentry, tapi Reza menatap kemanapun arah, dimana ada kemungkinan bertemu dengan Olin yang tengah bertugas.
" Dimana dia?" gumam reza.
Tak la setelah itu, Ia melihat seorang gadis berjalan keluar sembari membawa sebuah tas ransel besar.
"Itu dia..." ucap Reza, lalu berlari mengejarnya.
"Olin.... Tunggu. Kamu mau kemana?" pekik Reza.
Olin tak menoleh, meski sebenarnya mendengar. Ia terus berjalan hingga sampai di depan pintu. Satpam yang melihat Reza mengejar, langsung mematikan pintu putar hingga Olin tak dapat keluar.
"Pak, saya mau pulang. Tolong buka pintunya." pinta Olin.
"Pak Reza, memanggil." ucap Pak satpam.
Olin hanya menghela nafas kasar. Ia tetap tak mau menoleh, meski tahu Reza ada di belakangnya.
"Olin... Saya mau bicara."
"Bicara aja, Pak. Saya akan dengar." jawab Olin, cuek.
Kabar akan bertemunya mereka, terdengar hingga ke Bagas. Ia pun segera mengajak Syifa untuk turun ke bawah melihatnya.
"Katanya jangan ikut campur?" tanya Syifa.
"Hanya memberi dukungan." balas Bagas, menggandeng istrinya berlari keluar.
Mereka pun tiba, di tempat Olin dan Bagas. Hanya diam, menyaksikan bersama dengan karyawan yang lain.
"Katakan saja, apa yang ingin Bapak katakan. Saya, harus segera pergi."
"Tatap mata saya, Olin. Saya tak akan biarkan kamu pergi, jika kamu belum menoleh. Atau....."
"Atau apa? Bapak mau pecat saya? Maaf, saya udah mengundurkan diri." jawab Olin, dengan nada datarnya.
"Saya suka, sama kamu, Olin. Sejak pertama saya bertemu dengan kamu. Sejak, kamu memperkenalkan diri. Bukankah, kamu sudah tahu jika saya mengejarmu?" tanya Reza.
"Bapak bilang, hanya ingin berterima kasih. Itu saja." balas Olin.
Suasana semakin tegang. Tapi, Syifa tak dapat membantu kali ini. Bagas menggenggam tangannya erat, dan Ia tak dapat kemana-mana.
"Kasihan." rengek Syifa, dengan air mata mulai mengalir.
"Biar dulu. Lihat saja, bagaimana seriusnya mereka." balas Bagas.
Reza perlahan menghampiri, tapi Olin memberi kode agar tetap di tempat.
"Aku, menyukaimu. Tak perduli, apapun latar belakangmu. Kamu bekerja untuk membiayai kuliah. Kamu hanya OB. Tak apa, saya bangga itu. Karena tandanya, kamu adalah wanita yang mandiri." ucap Reza.
Olin pun memutar badan. Tampak, Ia tengah menyembunyikan rasanya.
"Saya matre..."
"Saya kaya raya, dan punya banyak harta." jawab Reza.
"Saya... Anak yatim piatu. Hidup sendirian, dan tak punya keluarga." ucap Olin lagi.
"Saya, anak pasien Rumah Sakit jiwa. Bisakah, kita saling melengkapi kerumitan hidup kita?" tanya Reza.
Olin akhirnya menangis. Tapi, tangisnya menampakkan sebuah senyuman yang begitu tulus.
"Tampaknya, kita cocok." ucap Olin.
Reza pun tersenyum puas. Akhirnya, Ia mendapatkan jawaban yang benar-benar Ia inginkan. Hatinya lega, meski Ia harus menjadi bahan tontonan oleh semua karyawan di kantor yang besar itu.
Semua orang memberi sorak sorai, bersiul, dan memberi selamat untuk keduanya.
"Kita jadian?" tanya Reza.
"Tapi, biarkan aku tetap bekerja." tutur Olin.
"Itu hak istimewa untukmu."
Reza pun merentangkan tangan. Menyambut Olin dalam pelukannya. Olin merespon, lalu berjalan cepat menghampiri Reza. Tapi, yang mendekap justru lain dari yang di inginkan.
"Reza, selamat. Akhirnya, kamu ngga jomblo lagi." peluk Bagas padanya.
"Olin... Selamat datang ke keluarga kami. Semoga langgeng, hingga tiba masa kalian berdua akan bersatu." peluk Syifa pada calon adik iparnya itu.
Reza hanya menyipitkan mata. Ia menatap begitu kesal pada mereka berdua, karena telah mencuri moment indahnya dengan Olin.
" Bedebaaah....!" bisik Reza.
" Belum Mahram." balas Bagas, mengedipkan mata genitnya.
Updated 238 Episodes
Comments
Kar Genjreng
edan edan baca novel ini bikin ngakak sumpah gila hua hua hua🤗🤗🤗🤗🤗... ayo kumpul bareng wek wek wek🤭🤭🤭🤭🤭🤭
2022-06-13
2
Alena Pratama
mantap.. aduh jagi g rela klo baca ny hrs tamat cerita ny bagus..mantap Thor
2022-06-18
1
Kokom Komala
hahahaha udah seneng banget mau pelukan eh yang di peluk malah pawangnya
2022-05-31
0