Reza ingin melamar Olin
Olin kemudian berdiri, Ia menarik nafas panjang dan melepasnya dengan santai.
"Pak, saya hanya gadis yang berusaha sadar diri dengan posisi saya. Siapa Bapak, dan siapa saya. Kasta kita berbeda, bahkan sangat jauh. Tak pantas jika harus bersama." ucap Olin, dengan wajah datarnya.
"Saya ngga pernah melihat, atau pun menilai orang lain dari kastanya, Olin. Saya tulus, dan ketika saya merasa suka, maka saya akan pertahankan itu."
"Tidak buat saya, Pak. Mengertilah. Hanya dengan sebuah berita saja, saya dikenai Sp1. Bapak tahu, apa rasanya buat saya? Pasti tidak, karena Bapak tak akan pernah merasakan itu."
Reza menatap Olin, wajahnya tampak sedih dan tertekan. Andai bisa, Ia ingin menolong, tapi tak mungkin diperbolehkan.
" Olin, maaf. Tapi, aku tak bermaksud...."
" Semua pasti tak bermaksud, Pak. Itu tak pernah di sengaja. Tapi sayangnya, semua tak akan memahami itu. Permisi, saya harus pulang." pamit Olin.
Ia pun bergerak melangkahkan kakinya untuk pergi, meninggalkan Reza yang masih sendiri di bangku taman itu.
" Aku tahu, perasaanku berbalas. Hanya saja, kau yang belum bisa menjadi dirimu sendiri, Olin. Kau, terbatas sekat kasta antara kita. Padahal aku tak pernah memikirkan itu sebelumnya." gumam Reza, yang kembali melamun di bangkunya.
Reza hanya menjambak rambutnya, lalu berdiri dan pulang sesuai janjinya. Ia ingin menceritakan, apa yang Ia rasakan hari ini. Dan Ia berharap, jika akan mendapat masukan dari Syifa dan Bagas.
***
" Terus, gimana maunya? Langsung lamar aja gimana?" tanya Syifa.
"Lah gimana ngelamar, menyatakan cinta aja ngga di tanggepin." balas Reza, yang duduk dengan memeluk kedua kakinya.
"Ya kan, kali aja dia ngga mau pacaran. Tapi maunya langsung di seriusin. Kan dia bilang, terhalang status, makanya dia takut kalau Mas Reza cuma mempermainkan dia." ucap Syifa.
Ia kini tengah membantu Bibik memasak di dapur. Demamnya sudah sembuh, apalagi mendapat kecupan mesra dari sang suami via Video sebelumnya. Semangatnya langsung timbul, dan serasa semua penyakit hilang ketika mendapat ucapan Cinta yang bertubi-tubi dari sang kekasih hati. Ia bahkan mempersiapkan makanan, untuk menyambut suaminya pulang.
"Kalau ngelamar, siapa yang mau lamarin? Ibu sama Ayah, mau?" tanya Reza.
"Ya kalau mereka pasti mau. Tapi, lihat yang lebih pantas. Kan Mama sama Papa ada, Mamas juga ada." jawab Syifa.
"Ada apa, bawa-bawa Mamas?" tanya Bagas, yang datang dari luar.
Syifa langsung menyambutnya dengan sebuah pelukan. Hadiah kecupan pun Ia terima, sebagai hadiah kesembuhan untuknya.
"Mas Reza, mau lamar Olin." bisik Syifa.
"Beneran, emang Olin mau?"
"Ih, Masss... Kenapa nanya gitu?" tegur Syifa, mencubit pinggangnya dengan kuat.
"Aaakkh, cuma nanya, Fa." lirih Bagas yang kesakitan.
"Aaaaaaarrrgh... Papi! Jahat sekali. Kenapa di pertegas, pertanyaannya?" gemas Reza padanya.
"Aku bertanya dengan benar. Jika aku mendapatkan Syifa karena terpaksa, tapi setidaknya dia memang mau dan bersedia. Tapi, kau? Dia sehat, tak terpaksa. Apalagi yang harus ku tanyakan?" sergah Bagas.
"Oh iya, aku lupa. Kau memang tak pernah merasakan mengejar seorang gadis. Menikah saja, karena kepepet."
"Hey, apa maksudmu? Mau ku pukul?"
"Eh, udah! Beresin diri masing-masing. Mandi, shalat ashar. Bentar lagi maghrib, abis itu kita diskusi lagi." omel Syifa, dengan mata yang membulat sempurnya.
"Iya, Mi." jawab keduanya serentak.
Kedua pria itu berjalan, naik tangga, lalu berpisah menuju kamarnya masing-masing. Syifa kembali ke dapurnya, untuk mempersiapkan makan malam mereka bersama.
Updated 238 Episodes
Comments
Kar Genjreng
Semoga author berbaik hati❤💞 menyatukan Reza dan Oliin.... kasian sama sama... tinggal orang tuanya... sebegitu sayangnya Reza dengan Orang Tua Syifa... mau tinggal saja abis sakit.. mau di rumah Ayah Ibu Syifa... 😘😘😘😘mau nglamar juga mainya Ayah dan Ibu... padahal ada Om dan Tante... Ayu Bagas dan Ai Syifa.
.. manis ya Reza sama Ayah dan Ibu..
2022-06-13
0
Siti Aisyah
olin mungkin betul...dia tidak mau terjebak dgn cinta nya orang kaya makanya dia memberi jarak karena tidak ingin terjadi skandal..apalagi diperusahaan nya dia takut dgn atasan nya memberi sp krn sdh berani berakrab ria dgn bos nya
2022-06-13
0
Eka Kurniawan
jika sang mami sudah berucap maka 2 lelaki itu tak akn ada yg bisa membantah 😆😆😆
2022-06-11
0