Arti sebuah keluarga
Pada dasarnya, Syifa dan Bagas tak ada yang bisa berdansa. Mereka hanya berpelukan, bergerak ke kanan dan kekiri sembari menikmati alunan musik romantis yang ada.
"Udah puas belum?" tanya Bagas.
"Belum, tetep begini, sebentar aja." Syifa menenggelamkan wajahnya di dada Bagas yang bidang.
Bagas pun mendekapnya erat, sembari mengecupi rambutnya berkali-kali. Rasa tak pernah puas, untuk sekedar mengungkapkan rasa cintanya yang mendalam.
Akhirnya Syifa kembali mengalah. Ia sadar betul, jika kondisi Bagas belum seutuhnya sehat. Ia masih perlu banyak istirahat, dan kembali terapi untuk memaksimalkan semuanya. Mereka membereskan semua, dan pulang dengan terus bergandengan tangan.
"Bagas?" sapa Luna, yang datang lagi kesana.
"Hey, Luna." jawab Bagas, berusaha ramah. Dan Syifa, memberikan senyum padanya.
"Kalian, kesini lagi ada apa?"
"Lah, makan lah. Kok nanya kenapa? Emang salah, kalau makan disini berdua?" jawab dan tanya Syifa.
"Fa, ini tempat kenangan kami berdua. Untuk apa membawanya kesini. Apakah, kamu masih belum bisa....."
"Aku....." Bagas berusaha menjawab, namun di potong oleh Istrinya.
"Mba... Kami kesini karena makanannya enak. Bukan karena membawa kenangan. Mba nya kali, yang masih terbayang-bayang disini bersama suami saya? Hayo, ngaku." ledek Syifa..
"Iya..." jawab Luna.
"Mendatangi tempat lama, bukan berarti tak dapat melupakan kenangannya. Kau tahu sifatku, jika memang kau faham aku bagaimana. Jangan pernah ingat kenangan kita, karena aku tak akan membahas kesalahan yang kau perbuat padaku." ancam Bagas.
"Itu, kehendak Mama."
"Dan kau, tak pernah bisa menolaknya? Tak apa. Aku bersyukur karena telah lepas darimu. Jangan pernah ingat tentang kita, karena semua telah bersih dalam kenanganku." ucap Bagas, berlalu dari hadapan Luna.
Tak ada rasa cemburu, hanya senyum bahagia yang kembali terpancar. Syifa sudah terlalu terbiasa dengan Luna, meski nanti juga harus menyiapkan diri untuk Luna yang lain. Bagas yang akan semakin aktif, yang mungkin akan sering meninggalkannya untuk urusan pekerjaan.
"Farhan? Ini, ada makanan lagi. Bawa pulang buat Fina. Dia sedang menyusui, jadi perlu makanan yang sehat. Apalagi daging." ucap Syifa, yang tak pernah lupa membungkuskan makanan untuk supir dan sahabatnya itu.
Farhan menerimanya. Tak lupa mengucapkan rasa terimakasih yang mendalam, atas semua perhatian yang di berikan. Ia kembali menyetir, membawa mereka pulang kerumah besar.
Sepanjang jalan, Bagas membicarakan rencana bulan madu yang terpaksa di tunda.
"Tunggu, urusan perusahaan selesai, ya? Lagipula, Tante Viona belum ketangkep. Dia dalang semuanya."
"Iya, ngga papa. Bulan madu kan, hanya perumpamaan aja. Intinya, jalan-jalan bisa kapan aja."
"Pinter...." puji Bagas.
***
"Kak Reza, ada mau butuh ngga?" tanya Gibran, yang santai di sofa dengan Hpnya.
"Belum ada, pengen mandi tapi belum boleh." jawab Reza, yang juga memainkan Hpnya.
"Ngga enak dong?"
"Iya lah, panas, risih banget."
Mereka saling bertanding Game, karena tak ada bahasan lain diantara mereka. Sembari menunggu Ibu dan Ayah dan Ibu Gibran datang. Mereka sedang berjualan, karena sudah terlanjur buka tadi pagi sayang, karena langanan mereka sudah mulai banyak.
Pintu di ketuk. Perawat datang untuk mengontrol dan memberi injeksi. Reza menerimanya dengan kooperatif, dan menuruti semua apa yang di sarankan perawat padanya.
"Besok, bisa pulang?" tanya Reza.
"Boleh. Besok kita konsulkan ke dokternya. Sepertinya, kondisi anda sudah sangat membaik."
Reza hanya mengangguk senyum, dan berterimakasih ketika pemeriksaan selesai.
Setelah perginya perawat, Ibu dan Pak Abu datang. Bu Mariam, langsung berlari memeluk Reza dengan tangis dipelupuk mata.
" Ya Allah, Anak bujang ku. Kenapa bisa begini?" ucapnya.
"Anakku? Betapa bahagianya panggilan itu untukkku. Terlalu bahagia, hingga aku bahkan tak dapat berkata apa-apa." batin Reza penuh haru.
Updated 238 Episodes
Comments
Pau Jiah
kebahagian reza. mendapatkan orang tua baru walaupun bukan kandung. tp jujur orang tua angkat bahkan bisa lebih sayang dari pada yg kandung
2022-02-25
82
Siti Aisyah
bu mariam bilang, anak ku..aku yg berkaca.kaca pengen menangis terharu..begitu menyentuh...memang begitu itu kadar kebaikan orang.orang sederhana...tulus dlm penyampaian dihati nya...
2022-06-13
1
Kar Genjreng
Wah😮😮 Reza punya Orang Tua baru... bangga😌😌😌 biar pun itu👉👉 numpanh mertuanya Bagas... yang garang itu.. tidak apa apa ya Za... apa Ollin juga punya orang Tua.. lupa baca waktu itu...
2022-06-13
0