Kau, pengkhianat
"Reza, Bangun! Apa-apan ikut campur kemari?" gerutu Om Edward pada putranya.
"Bisakah, lebih lembut? Aku ini putramu semata wayang." ucap Reza, yang bangun dan memegangi bahunya yang sakit.
Om Edward kembali duduk, dan Ia santai merokok tanpa menghiraukan putranya.
"Bagaimana Syifa?" lirih Bagas.
"Sama, seperti ketika kau kehilangan dia. Lemah, lesu, lunglai dan tak mempunyai tujuan hidup." ucap Reza dengan senyum mengejeknya.
"Ah, saatnya melakukan rencana." ucap Reza, sembari berdiri dan menghampiri sang Papa.
"Kenapa?" tanya Om Edward pada putranya.
"Aku lelah... Bolehkah, aku bergabung. Bahkan, Sudah seperti ini Bagas masih saja tak percaya padaku." ucap Reza.
"Sudah ku bilang, kau bodoh." jawab sang Papa.
Bagas dari kejauhan, hanya memicingkan mata. Mencerna apa yang tengah mereka katakan disana.
Om Edward melempar kan dokumen itu padanya. Lalu Reza membacanya dengan cermat dan mendalami setiap apa yang ditulis.
"Ini...?"
"Apalagi? Semua yang Papa lakukan, itu untuk kamu. Tak ada yang lain, karena Papa memperjuangkan keluarga kita."
Reza kembali mengangguk, mengambil pena dan menghampiri Bagas.
"Tanda tangan." pinta Reza.
"Apa-apaan kau?"
"Aku hanya minta tanda tangan padamu. Kau hanya tinggal tanda tangan, dan semua akan beralih padaku."
"Kau... Gila?"
"Iya, aku gila. Aku benar-benar gila dengan semuanya. Aku yang menemanimu, tapi dia yang mendapat hak waris. Aku yang didekatmu, tapi dia yang kau sayang. Aku gila, Bagas!" pekik Reza.
"Bagus aku tak pernah mempercayaimu, ternyata kau memang berkomplot dengan mereka. Curang kau!"
"Kau yang jahat! Kau lebih memilih dia, dari pada aku!" sergah Reza.
Bagas menepuk pipi Reza dengan kuat, membuat mata Reza membulat karenanya.
"Beraninya kau! Aaaaarrrrggghh!"
Perkelahian sengit terjadi antara mereka berdua. Om Edward berteriak, menghentikan mereka tapi tak di dengar. Akhirnya, semua orang yang ada diluar, masuk dan berusaha memisahkan mereka berdua.
"Lepaskan aku, jangan pisahkan kami," tukas Reza menepis tangan mereka yang berjumlah Tiga orang itu.
Mereka terus melerai, hingga sebuah kesempatan datang, lalu Reza menyerang mereka Satu persatu..
Buuuuuggghhh! Tinjuan, tendangan dan berbagai pukulan mendarat ditubuh mereka hingga tersungkur dilantai.
Om Edward yang awalnya bangga, kini kembali meluapkan amarahnya pada sang putra. Entah, Om Aldo dan Tante Viona sedang ada dimana saat itu.
"REZAAAAA!!" teriaknya begitu lantang, hingga memekakkan telinga.
Ia pun menghampiri Reza, dan beberapa kali memukulinya.
"Pengkhianat, akan tetap menjadi pengkhianat selamanya. Tak akan pernah bisa dibanggakan! Tak berguna!" Om Edward mengeluarkan amarah.
"Pa, Papa berubahlah, Pa. Reza melakukan yang terbaik buat kita. Bukan hanya demi Reza." ucapnya, dengan berusaha menepis tangan sang Papa.
"Kenapa kau memerintahku? Kau bahkan tak mengerti apapun tentang hidupku! Kau sudah diracuni mereka." pukulannya semakin membabi buta. Bahkan, meski Reza telah terkapar lemah di hadapannya.
"Om, hentikan Om. Dia anakmu!" lerai Bagas dari kejauhan.
"Kau yang membuatnya jadi pengkhianat. Aku membencimu! Seluruh keluargamu!" teriaknya.
Om Edward berlari, mengambil pisau diatas meja. Ia menghampiri Bagas, dan berusaha menusukkan pisau itu ke tubuhnya. Berkali-kali, tapi Bagas masih dapat menghindar dengan menggeserkan tubuh dan menangkismya. Meski, tangannya harus terluka dan berdarah.
Melihat kondisi itu, Reza berusaha berdiri. Ia berjalan meski tertatih, menghampiri sang Papa dan memeluknya dari belakang.
"Pa... Sudah, Pa. Reza mohon... Demi kebaikan bersama. Mereka tak akan menuntut, jika Papa mau berubah." mohon Reza.
"Tidak... Semua telah terjadi. Hentikan atau kau juga menanggung akibatnya." ancam Om Edward pada putranya itu.
Updated 238 Episodes
Comments
Angle
jalan cerita agak janggal terlalu diulur. sultan mah banyak duit segala bisa selesai dengan mudah.
2022-06-03
1
Siti Aisyah
hadeuuh om kenapa begitu kalap...harta warisan memang panas..klo gak bisa mengendalikan bisa mencelakai diri sendiri saudara jd musuh bahkan tega membunuh sekalipun demi harta warisan..
2022-06-13
1
Kar Genjreng
harta cinta❤😘 itu membuat orang menjadi gila... apa orang yang merasa berkuasa... aaaaaahhhhj.. merinding bulu romaku... hi hi hi hi hi hi... 🥺🥺🥺🥺🥺🥺🥺
2022-06-12
0