Rasa cinta yang membabi buta
Waktu makan malam hampir tiba. Bagas menunggu di sofabednya, dengan tenang dan sesekali mencoba menggerakkan kakinya. Dan jika berhasil, Ia akan tersenyum renyah..
Mama dan Papa pulang, hanya Reza yang belum datang. Sementara Syifa sedang melaksanakan shalat maghribnya.
"Reza, mana, Ma?" tanya Bagas, tampak sedikit khawatir.
"Loh, belum pulang?" tanya Mama Ayu.
"Belum..." Bagas menggelengkan kepala.
"Tunggu saja, pasti sebentar lagi datang. Hari ini, hari meninggalnya Nenek. Pasti dia dan Om Edward sedang ke makamnya." Papa Erland berusaha menenangkan.
Bagas menjalankan kursi rodanya keluar. Ia menunggu Reza tepat di depan pintu. Tapi, setelah setengah jam tak kunjung datang. Ia semakin khawatir, apalagi Papanya pasti tengah dalam keadaan labil saat ini.
" Loh, Mas. Kenapa disana? Nanti masuk angin." tegur Syifa padanya..
"Nunggu Reza. Bahkan, Hpnya tak aktif daritadi." jawab Bagas.
Syifa meraih kursi roda, lalu membawanya ke meja makan. Dilayaninya Bagas seperti biasa, meski Bagas masih tampak gelisah menunggu sepupunya untuk pulang.
"Udahlah, itu kan rumahnya juga. Lagipula, Mas Reza sama Papanya." ucap Syifa, sembari menyuapi suaminya.
"Andaikan, Papanya seperti Papaku atau Ayahmu. Mungkin, aku tak secemas ini, Fa." batin Bagas.
Mama dan Papa datang. Mereka bergabung untuk makan malam. Neski sedikit cemas, tapi mereka tak ingin menambah beban untuk Bagas.
"Mama sudah ke makam?"
"Besok, Sayang. Kamu tahu 'kan, jika dia lihat bunga dari Mama di makam itu, maka Ia akan seketika membuangnya." jawab Mama Ayu dengan santai.
Bagas selesai dengan makan malamnya. Giliran Syifa, yang tampak makan begitu banyak malam ini.
"Gendut kamu nanti." tegur Mama Ayu.
"Engga, Ma. Badan Ifa segini-gini aja dari dulu. Kadang pengen gendut, tapi ngga bisa." jawab syifa.
Suara motor menderu. Bagas menoleh, sembari menarik nafas lega karena Ia tahu siapa yang datang. Dia Reza, yang masih mengenakan baju kokonya.
"Akhirnya pulang, Mas." ucap Syifa.
"Apa, kenapa? Ada yang rindu?" tanya Reza.
Syifa hanya melirik-lirikkan matanya ke arah Bagas, dan Reza tersenyum tersipu malu melihatnya.
"Ah, Bagas. Ternyata rindu padaku." tepuk Reza, di bahu sepupunya itu.
"Hanya.... Khawatir, jika Kau di pukuli Papamu." jawab Bagas, berusaha menutupi kekhawatiran.
"Bohong, tadi tuh.... Aaaaaaakhhh, sakiiit!" peki Syifa, yang ucapannya terputus karena cubitan Bagas.
"Segera makan malam. Setelah itu, kita selesaikan pekerjaan." pinta Bahas pada Reza.
Reza bergeming. Ia hanya tersenyum, sembari mengambil nasi di piringnya. Ia pun menyantap makan malamnya segera, agar lekas selesai dan kembali ke laptopnya.
"Mamasmu, kembali beraksi. Setelah ini, aku akan kerja Rodi." bisik Reza.
"Sekejam itu kah?" tanya Syifa.
"Menurutmu? Sekali dia masuk dan berucap, Tiga puluh keryawan lebih di PHK hari ini. Belum termasuk Anggota Dewan yang Ia berhentikan setelah kasus kemarin."
"Reza Edwardo!" panggil Bagas dari kejauhan
"Siap..." jawab Reza, dengan mengacungkan tangannya.
"Kau lihat, Kakak Ipar? Hanya karena Satu sayatan di wajah dan di lenganmu, Dia bisa berbuat seperti itu. Hati-hati, ya."
Syifa hanya mengangguk. Sedikit takut, tapi juga terharu. Ia ingat, ketika Ia kelepasan berkata tentang perpisahan. Kala itu, seketika Aura Bagas berubah mengerikan. Persis, seperti ketika Ia memarahi semua orang pagi tadi.
"Makanannya selesaikan, Ifa. Kenapa malah ngelamun." tegur Mama Ayu.
"Iya, Ma... Maaf, Ifa lupa kalau lagi makan."
Ifa melanjutkannya, sembari menatap sang suami dengan keseriusannya ketika telah di dapan laptopnya.
"Sudah ku bilang, Paksu makin tampan. Betul kan? Apalagi di mode serius nya." debat batin Syifa.
Semakin mengagumi, semakin berbunga-bunga. Semakin tumbuh rasa cintanya yang membabi buta. Rasa ingin mendekap, dan tak pernah ingin Ia lepas lagi hingga kapanpun.
Updated 238 Episodes
Comments
Kar Genjreng
Asyifa Humariyah nya Mas Bagas... tidur di pangku sampai 2 jm... saking sayangnya Bagas makanya Asyifa tambah BUCIN... pakai micin tambah licin... hua hua hua hua🤗🤗🤗🤗🤗 apa kata kata Ku ini ga jelas... Ah semangay Thor
2022-06-12
1
Berlian Rasmi Hasibuan
wah ...enak y ifa makan banyàk tp nggak mau gendut...klo gue...minum aja jd dagiñg😂😂😂😂😂😂😂
2022-06-17
1
Faraza24
mau makan banyak tp gak gendut,ini minum air putih aja jadi daging 😁😁😁
2022-06-25
0