Wajah Reza, Wajah Badboy
Tok... Tok... Tok...! Pintu kamar di ketuk oleh seseorang.
"Siapa?" tanya Bagas.
"Bik Darmi, Tuan."
"Masuk." ucap Bagas.
Bik Darmi pun perlahan membuka pintu, dan masuk ke kamar Bagas. Ia menatap Syifa yang tengah tidur pulas di pangkuan suaminya. Ia pun Mengulur senyum gemas pada kedua anak muda yang semakin hari kian mesra itu.
"Tuan, ini kaca matanya. Tadi, Bibik lupa kasih." ucap Bibik, dengan suara cemprengnya.
"Huuussst..." Bagas mengisyaratkan, agar Bibik melirihkan suaranya. Lalu Bibik pun mengangguk dan membungkam mulutnya sendiri.
"Terimakasih." ucap Bagas.
"Ada perlu lagi?"
"Nanti saya panggil." balas Bagas, sembari mengenakan kaca mata kesayangannya yang baru selesai di perbaiki.
Bik Darmi kemudian keluar, Ia menutup pintu dengan begitu lembut sampai tak terdengar suara sama sekali. Bagas kemudian melanjutkan pekerjaannya dengan fokus, apalagi kaca mata yang membuatnya semakin jelas melihat semua nya.
Bagas mengenakan Headsetnya. Ia menghubungi Reza untuk berdiskusi via telepon. Semua di bahas, bahkan Reza pun Bagas pun mengkoreksi berkas lama yang diberikan Reza padanya.
"Gila... Udah selesai semua? Cepet banget?" kagum Reza, pada kemampuan Bagas. Meski memang sering kagum sejak dulu.
"Ya... Perbaiki segera, agar dapat di selesaikan malam ini juga. Aku, besok ada terapi dan tak bisa kekantor." ucap Bagas.
"Oookeee..." jawab reza dengan penuh antusias.
Bagas kembali menatap layar Hp nya yang Ia perbesar. Sembari tangannya mengusap bahu Syifa yang masih begitu nyenyak dengan mimpinya. Sesekali memgecup, karena memang begitu gemas dengan Syifa ketika diam begitu.
***
Reza pun begitu. Ia kembali ke layar laptopnya dengan segala aplikasi yang Ia hidupkan. Sesekali Ia bermain game ketika senggang, karena Ia pun lelah jika selalu dikejar pekerjaan. Sembari bersenandung ria, dan dengan menunggu makan siangnya diantar oleh Olin ke ruangannya.
"Selamat siang, Pak. Ini, makan siang yang anda pesan." ucap Olin, memasuki ruangan dengan sopan.
"Olin, sudah makan?" tanya Reza, dengan begitu manis. Membuat Olin sedikit canggung mendengarnya.
"Be-belum... Tapi, sudah ada di pentry. Bentar lagi saya makan, Pak." ucap Olin.
"Ah, kenapa tak makan bersama saja?" goda Reza.
Olin bergeming, Ia bingung harus mengeluarkan reaksi bagaimana. Baginya, Reza begitu aneh. Untung saja, tertutup dengan wajahnya yang tampan dan rupawan.
"Bahkan, tak memiliki wajah seorang Bos besar. Lebih pada Bad boy yang urakan dan selengean." fikir Olin.
"Pak, saya permisi dulu. Masih banyak pekerjaan." pamit Olin.
"Oh, baiklah. Sekali lagi terimakasih." ucap Reza.
Olin pun keluar, Ia kembali pada rutinitasnya. Begitu banyak pekerjaan sebagai seorang OB, tapi nyaris sama ketika Ia menjadi seorang pelayan di sebuah restaurant. Berat, tapi harus Ia jalani dengan ikhlas. Ia hanya hidup sendiri, tanpa ada yang bisa menunjang hidupnya, bahkan memberi nafkah untuknya.
***
Tak terasa Dua jam sudah Syifa tidur. Ia mulai membuka mata sembari sesekali menggeliatkan tubuhnya. Hingga Ia tersadar, jika tidur dipangkuan Bagas selama itu.
Ia mendongakkan kepalanya, menatap sang suami. Ia ternyata juga tertidur, dengan posisinya yang setengah duduk. Begitu tenang, dengan masih menggunakan kaca matanya.
"Sangking, ngga mau aku kebangun ya, Mas? Manisnya..." puji Syifa, dengan mencolek dagu Bagas.
Tangannya pun tak dapat diam. Terus bergerilya di wajah sang suami yang menurutnya semakin tampan setiap harinya. Ia pun tak menyangka, jika hanya dengan sebuah kacamata, Bagas akan menjadi semakin tampan tiada tara.
"Oh, suamiku." lirihnya bernada lebay.
"Apa?" jawab Bagas, tanpa membuka mata.
"Hah, ngga tidur?"
"Gimana mau tidur nyenyak, kalau wajah digeranyangi begini? Mau apa, bilang aja."
"Eng-engga... Ngga mau apa-apa." ucap Syifa, perlahan berusaha bangun dari tempatnya.
Namun, ketika Ia menggeser tubuh, Bagas justru mencengkram pinggang, dan menariknya lagi. Membawa Syifa, tepat di depan matanya.
"Massss....."
"Ini sudah di rumah, jadi aku sudah bebas 'kan?" lirik Bagas tajam pada wanitanya itu.
Updated 238 Episodes
Comments
Al Maulana
bagas blm bisa jaln aja udh ganas gmn klu dh sehat semua bisa2 klu lembur tk kenal waktu
2022-06-21
0
Kokom Komala
ini novel bikin aku melayang layang Giman gitu sehat selalu Thor lajut terus
2022-05-30
0
Kar Genjreng
ayo siap siap lagi.. buat keponakan buat Reza... ha ha ha😂😂😂😂...
2022-06-12
0