Kesialan seorang Reza
Kericuhan terjadi, apalagi Olin berteriak meminta pertolongan pada semua orang yang lewat.
Semua orang berusaha menolong, hingga akhirnya membawa Reza ke klinik terdekat, untuk mendapatkan pengobatan.
"Pak... Bapak ngga papa?" tanya perawat di klinik itu, yang kebetulan mengenal Reza.
"Aaakkkh... Saya, dimana?"
"Di klinik, baru saja saya memberi obat. Untung saja, lukanya tak parah. Hanya sedikit memar di bawah rusuk paling bawah." jelasnya.
"Ah, iya. Terimakasih." ucap Reza.
Perawat keluar, dan Olin masuk setelahnya. Dengan langkah ragu, dan wajah tertunduk lesu. Ia menghampiri Reza yang duduk di brankarnya.
"Maaf, Pak. Saya tidak sengaja." jawab Olin.
"Kamu, suka menari?" tanya Reza, dan Olin hanya menganggukkan kepalanya.
"Saya terima di hukum. Tapi, tolong jangan pecat saya. Ini hari pertama saya kerja di kantor besar. Saya akan perbaiki diri." ucap Olin.
Reza hanya tersenyum gemas. Aapalagi menatap wajah Olin yang tampak begitu ketakutan padanya.
"Tegakkan kepalamu." ucap Reza, Olin pun menurutinya.
"Kau tahu siapa aku?" tanya Reza.
"General manager. Dan sekarang, menggantikan sementara Direktur yang tengah masa pengobatan." ucap Olin.
"Baiklah, setelah ini... Kamu harus bekerja lebih baik lagi. Meski hoby, tapi kamu harus membedakan dimana saat itu kamu berada. Mengerti?"
"I-iya, Pak." jawab Olin.
Reza menjulurkan tangan kanannya. Olin yang melihat, langsung merespon dengan baik dan meraih tangan itu ke pundahknya. Reza perlahan turun, dan Olin memapahnya hingga sampai keluar ruangan.
"Asataga... Rasanya aku ingin pingsan." batin Reza, dengan wajah salting nya.
Reza di jemput Pak Tomo, sedangkan mobilnya di bawa Papa Erland dan Mama Ayu. Ia pamit pulang pada Olin setelah gadis itu membantunya masuk ke dalam mobil. Ia terus menatapnya lewat kaca spion, hingga benar-benar menghilang dari jangkauan pandangnya.
"Aaaaahhhh.... Olin. Betapa cantik dan baik hatinya dirimu. Sakit ku, tak seberapa dibanding dengan degup jantungku yang bergetar hebat, tatkala kau merangkulku." ucap Reza, dengan kelakuannya yang absurd.
Sepanjang perjalanan, tak ada yang diucapkan Reza sama sekali. Ia hanya terbuai bayang-bayang Olin dengan wajah cemas yang begitu menggemaskan. Pak Tomo hanya bengong menatapnya, tak malas untuk menegur tingkah laku Reza ka itu.
"Mas, udah sampai." ucap Pak Tomo.
"Wah, cepet banget? Pak Tomo ngebut ya?"
"Saya ngga ngebut. Cuma Mas Reza aja yang bengong."
"Wah? Saya, bengong? Impossible." jawab Reza, lalu turun dari mobilnya dan masuk ke dalam rumah.
"Impossibel? Ngga bengong emang, tapi mleyot." gerutu Pak Tomo, yang masuk ke garasi.
"Selamat malam...." sapa Reza, yang masih kesakitan dan memegangi perutnya.
"Malam...." jawab Mereka serentak, yang telah menunggu di ruang makan.
Syifa spontan menghampiri Reza. Ia lalu memeriksa keadaan Reza yang masih tampak begitu tersiksa.
"Sakit, Fa...." rengek Reza, dan Bagas hanya menggelengkan kepalanya sembari menikmati makan malam.
"Iya, tahu. Yaudah, Mas Reza mandi dulu. Abis itu, nanti Ifa kasih obat penghilang nyeri sama salep buat memarnya." bujuk Syifa.
"Mandiin..."
"Reza Edwardo!!"
"Aku ini pasien, Bagas." sergah Reza, dengan wajah memelas.
Tampak Bagas menggenggam sendok garpu. Ia memainkan nya dengan sesekali mengasah ujungnya yang tajam.
Gleeeekkk! Reza menelan salivanya dengan kasar. Ia pun melepaskan tangan Syifa yang menggenggamnya, lalu berjalan cepat menuju kamarnya.
"Loh, katanya mau dimandiin?" tanya Syifa.
"Engga jadi... Aku masih pengen hidup." balas Reza dari kejauhan.
Syifa hanya menggelengkan kepala, lalu kembali duduk di sebelah Bagas dan menyuapinya lagi.
"Kamu mau, mandiin dia?" tanya Bagas dengan lirikan tajamnya.
"Kan, cuma ngelap badan 'kan? Kayak mandiin pasien seperti biasa." jawab Syifa polos.
"Ya, sekali lagi aku harus kembali faham. Jika kamu itu adalah seorang perawat." fikir Bagas.
Updated 238 Episodes
Comments
Kar Genjreng
pasien itu perawat istri kakamu piye to Za.. Za... aduh gawe ulah bedo Mas mu gunane.
... di plotone geneo wedi to shukur... suk endang lamar Carioline... buruan... duwe anak bareng bareng... seru ketoe yo...
2022-06-02
0
Putri AuLia Senja
itu si olin nyadar gk sih kalo reza yg smpat knalan di pinggir jalan wktu itu, 🤔
2022-06-23
0
Kokom Komala
ya ampun reja jangan main main Ama bagaas dehah kan kamu yang takut Ama bagas
2022-05-30
0