Kejutan Untuk Syifa
Pembayaran selesai. Syifa dan Reza tampak begitu bahagia menatap barang masing-masing.
"Za... Sini." panggil Bagas.
Reza menghampiri, sembari nengantongi perhiasannya.
"Kenapa?"
Bagas membisikkan sesuatu, membuat Syifa sedikit curiga pada kedua anak lelaki itu. Ia memicingkan mata, sembari sedikit mendekat pada mereka.
"Yaudah, kalau gitu gue pergi duluan." ucap Reza.
Bagas mengangguk, lalu membiarkan Reza meninggalkan mereka berdua. Sedangkan Syifa, dibiarkan diam dengan segala rasa penasarannya.
"Udah, ngga usah kepo." ucap Bagas, mengusap wajah Syifa dengan telapak tangannya.
Syifa mengerucutkan bibirnya. Lalu Ia membawa Bagas untuk berkeliling sejenak di mall yang besar itu. Syifa memang sering kesana, tapi Ia bersama para sahabat dan bermain-main di wahana yang ada. Tak seperti sekarang, yang hanya bisa berkeliling dan melihat-lihat saja.
"Kalau ada yang kamu mau, ya beli aja. Uang udah dikasih, buat apa kalau ngga buat belanja."
Syifa menggelengkan kepalanya, tampak bagi Bagas jika Ia sedang menahan seleranya sendiri saat ini. Dan Bagas tahu, untuk apa Ia melakukan semua itu.
"Tuan, sudah siap pulang?" tanya Farhan menghampiri.
Bagas mengangguk, lalu Farhan mengambil alih mendorong kursi roda Bagas karena melihat Syifa yang kelelahan..
"Katanya mau ke rumah Ibu?"
"Iya, sayang. Kita ke rumah Ibu dulu. Aku kangen makan baksonya." jawab Bagas.
Mereka telah sampai di mobil. Bagas dan syifa telha duduk manis di dalam, dan Farhan mulai menyetir mobilnya. Tapi, tak sesuai arah yang syifa inginkan.
"Lah, Mas? Kok arahnya kesini? Kan rumah Ibu di sana?"
"Mas mau makan bakso, Sayang."
"Iya, tapi kalau jam segini, Ayah belum keliling. Mau cari juga dimana? Di rumah kan ada."
"Ikutin aja, Mas ada tempat makan bakso yang nikmat."
"Tapi ngga seenak punya Ayah." Syifa berdecak kesal.
Bagas hanya tersenyum gemas. Di sambut Farhan dari kursi setirnya. Hingga beberapa menit kemudian, Farhan menghentikan mobil di sebuah ruko, dimana terdapat kedai bakso yang begitu ramai di sana..
"Turun, sayang?" bujuk Bagas, Syifa hanya menggeleng, sembari bersedekap.
"Humairah... Ayo. Mumpung rame nih."
"Maunya Bakso Ayah." ucap Syifa, dengan mata nanar. Maklum, sedang datang bulan. Jadi, sensitif perasaannya.
"Ini kedai baru, Bakso Pak Abu namanya. Ngga kalah enak rasanya."
"Hah, bakso Pak Abu?" fikir Syifa.
Ia pun menurunkan tangan, kepalanya menoleh dan matanya menatap tulisan yang terpajang di bagian paling depan.
Ya, Bakso Pak Abu. Syifa pun langsung turun, dan menjelajah di setiap sudut tempat itu. Dan Bagas menggandengnya untuk masuk, dengan Farhan yang mendorongnya.
"Assalamualaikum..." ucap Farhan.
"Waalaikumsalam...." jawab dan sambut Reza dari dalam kedai itu.
"Eh, Nak Bagas sama Syifa udah datang. Mari masuk, maaf lagi rame banget ini." sambut Bu Mariam yang sedang melayani pelanggan, dan tampak Pak Abu yang tengah berdiri meracik pesanan bakso.
Bagas tersenyum ramah pada sang mertua, mereka masuk dan duduk di sebuah meja yang telah di sediakan. Sedangkan Syifa, masih terlihat gamang dengan segala keadaan yang Ia lihat.
"Ifa kenapa?" tanya Bu Mariam.
"Ini... Ruko siapa? Sejak kapan Ibu punya kedai?" tanya Syifa.
"Hmmm, sejak Bagas yang memberikannya." jawab Bu Mariam, di sambut anggukan kepala dari Reza yang membantu melayani tamu.
"Mas Bagas, kasih ruko?"
"Iya, dan rumah kita, juga sedang di renovasi. Bukan renov sih, tapi malah mau di buat baru. Lebih dari 50 persen yang dihancurkan." jawab Bu Mariam lagi.
Syifa semakib terdiam. Air mata mulai menganak sunga, dan membasahi pipinya. Tatapannya tampak kosong, dan bibirnya tak mampu berucap sama sekali.
"Ifa kenapa?" tanya Bagas, yang menghampiri tepat di hadapan matanya.
"Mas, kenapa ngelakuin ini?"
"Ya, karena mereka keluargaku. Ketika aku ingin membahagiakanmu, maka aku juga harus membahagiakan mereka. Bukankah begitu?"
Syifa spontan memeluk Bagas. Begitu erat, hingga Bagas merasa sesak.
"Terimakasih.... Ifa ngga nyangka, kalau diam-diam Mas ngelakuin hal sejauh ini. Ifa bahagia, bahagia banget karena Mas bukan cuma mau Syifa. Tapi keluarga Syifa juga. Terimakasih." ucapnya dalam tangis.
*Yeeeeeey, Pak Abu udah ngga keliling lagi. Udah ngga capek lagi, udah ngga kepanasan dan kehujanan lagi. Selamat atas kedai barunya, Bapak.. 😍😍👏👏👏👏
Updated 240 Episodes
Comments
Moom Catryn
jadi inget thor aku besar dengan duit bakso ..ortu ku jualan bakso ..meski kini udah almarhum . dan almarhumah ... 😭😭😭😭semangat ya thor karya mu beda dengan yg lain..yg melulu tentang ceo..yg arogan ..dan bayak duit doang..
2022-07-13
4
NANA AJA
ya Allah beruntungnya Syifa punya suami kyk Bagas. Syifa terharu n bahagia kok aq yg ikut berderai air mata. Bagas sangat2 ngeetiin Syifa
2022-07-14
2
Vivi Bidadari
Semoga cepat sembuh ya Bagas dgn kebaikan Mu 🥳🥳
2022-07-16
2